Anda di halaman 1dari 5

Indikator Keluarga Sehat Indonesia meliputi:

1. Indikator Gizi, dan Kesehatan Ibu & Anak


2. Indikator Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular

3. Indikator Perilaku Sehat

4. Indikator Rumah dan Lingkungan Sehat

5. Indikator Kesehatan Jiwa

12 Indikator Keluarga Sehat Indonesia sebagai berikut:

1. Lima indikator dalam gizi, kesehatan ibu dan anak, yaitu:


a. Keluarga mengerti program KB
b. Ibu hamil memeriksa kehamilannya sesuai standar
c. Balita mendapatkan imunisasi lengkap
d. Pemberian ASI Ekslusif 0-6 bulan
e. Pemantauan pertumbuhan balita
2. Dua Indikator dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular, yaitu:
a. Penderita hipertensi yang berobat teratur
b. Penderita TB paru yang berobat sesuai standar
3. Dua Indikator dalam perilaku sehat, yaitu:
a. Tidak adanya anggota keluarga yang merokok
b. sekeluarga sudah menjadi anggota JKN
4. Dua indikator dalam poin rumah / lingkungan sehat yaitu:
a. Mempunyai sarana air bersih
b. Menggunakan jamban keluarga
5. Satu Indikator dalam kesehatan jiwa yaitu:
Anggota keluarga akses dalam pelayanan kesehatan jiwa.
SEPULUH INDIKATOR PHBS DALAM TATANAN RUMAH TANGGA
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan
mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan
masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam
tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Apa saja sepuluh indikator itu?

1. Persalinan Ditolong oleh Tenaga Kesehatan


Yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini
dikarenakan masih ada beberapa masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk
membantu persalinan, seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril,
penanganan oleh dukun bayi inipun dikhawatirkan berisiko besar dapat menyebabkan kematian ibu dan
bayi.

2. Memberi Bayi ASI Ekslusif


Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan

3. Menimbang Bayi dan Balita setiap bulan


Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan Balita tersebut
setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan
hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari
sinilah akan diketahui perkembangan dari Balita tersebut.

4. Menggunakan Air Bersih


Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air
minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai
macam penyakit.
5. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun
Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan
kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman. Cucilah tangan setiap kali
sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan
hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.

6. Menggunakan Jamban Sehat


Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas
tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat
untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh
serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan,
dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air,
tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

7. Memberantas Jentik di Rumah


Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan
tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga,
tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu.
Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur,
Menutup).

8. Makan Buah dan Sayur Setiap Hari


Sederhana, murah dan banyak manfaatnya. Biasakan anda dan anggota keluarga anda mengkonsumsi
minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya setiap hari, tidak harus mahal, yang penting
memiliki kecukupan gizi. Semua jenis sayuran bagus untuk dimakan, terutama sayuran yang berwarna
(hijau tua, kuning, oranye) seperti bayam, kangkung, daun katuk, kacang panjang, selada hijau atau daun
singkong. Begitu pula dengan buah, semua bagus untuk dimakan, terutama yang berwarna (merah,
kuning) seperti mangga, papaya, jeruk, jambu biji atau apel lebih banyak mengandung vitamin dan
mineral serta seratnya.

9. Melakukan Aktivitas fisik Setiap hari


aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat
penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat
dan bugar sepanjang hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni
berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan lain-lainnya.

10. Tidak Merokok di Dalam Rumah


Terakhir, anda perokok atau memiliki anggota keluarga yang merokok? Jika anda bukan perokok,
acungan jempol buat anda dan jangan pernah terpengaruh dengan yang namanya rokok. Tapi jika anda
perokok atau memiliki anggota keluarga yang merokok, itu hak anda, namun kami anjurkan untuk berpikir
bahaya merokok dan berusaha berhenti untuk merokok. Biar adil, bagi perokok, jangan merokok di dalah
rumah atau ketika berada bersama orang lain yang bukan perokok.
Apa itu PHBS di Rumah Tangga?

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar

sadar, mau dan mampu mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit

serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu tatanan rumah

tangga sehat dapat diwujudkan dengan perilaku sehat dan lingkungan sehat.

Perilaku sehat meliputi : Persalinan ditolong oleh petugas kesehatan, mengikuti KB, balita

diberikan ASI, balita ditimbang, sarapan pagi dan gosok gigi sebelum tidur.

Lingkungan sehat meliputi : Tersedia air bersih dan jamban, kesesuaian luas lantai dengan

jumlah penghuni serta lantai rumah bukan dari tanah.

Mengapa perlu PHBS di Rumah Tangga?

Rumah tangga sehat merupakan aset atau modal utama pembangunan di masa depan yang

perlu dijaga, ditingkakan dan dilindungi kesehatannya. Berapa anggota rumah tangga

mempunyai masa rawan terkena gangguan berbagai penyakit. Angka kesakitan dan kematian

penyakit infeksi dan non infeksi dapat dicegah dengan PHBS.

Apa tujuan PHBS di Rumah Tangga?

Tujuan umum : Meningkatnya rumah tangga sehat di kabupaten/kota.

Tujuan khusus : Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga

untuk melaksanakan PHBS. Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

Apa Manfaat PHBS di Rumah Tangga?

Setiap anggota rumah tangga meningkatkan kesejahteraannya dan tidak mudah sakit karena

faktor perilaku mempunyai andil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (30-35%).

Rumah tangga sehat dapat meningkatkan produktifitas kerja anggota rumah tangga.

Dengan meningkatnya kesehatan rumah tangga, biaya yang tadinya dialokasikan untuk

kesehatan dapat ialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang

dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga.


PHBS merupakan salah satu indikator untuk menilai kinerja pemerintah daerah

kabupaten/kota di bidang kesehatan, yaitu pencapaian 65% rumah tangga sehat pada tahun

2010 (sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang

kewenangan wajib standar Pelayanan Minimal (KW SPM) bidang kesehatan). Meningkatkan citra

puskesmas dalam bidang kesehatan.

10 Cara Hidup Bersih & Sehat di rumah Tangga

1. Pertongan persalinan oleh tenaga kesehatan

2. Balita diberikan ASI

3. Mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesekatan

4. Tidak Merokok

5. Lakukan aktivitas fisik setiap hari

6. Makanlah dengan gizi seimbang (makan sayur dan buah setiap hari)

7. Tersedia air bersih

8. Tersedia jamban

9. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni

10. Lantai rumah bukan dari tanah

Anda mungkin juga menyukai