Anda di halaman 1dari 3

Resume Keperawatan di Ruang Perawatan Bedah Saraf

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Tanggal 15 Mei 2008 Keluhan nyeri berkurang 1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, Informasi memberikan data
Gangguan rasa nyaman nyeri B/D atau tidak ada dengan frekuensi, durasi dan intensitas. dasar untuk mengevaluasi
adanya tindakan shunt ditandai kriteria : keefektipan evaluais yang
dengan :  Ibu klien mengatakan diberikan
DS : anaknya tidak rewel
- Ibu klien mengatakan anaknya lagi. 2. Bantu pasien menemukan posisi Pertahankan posisi dapat
sering menangis kalau disentuh  Ekspresi wajah klien nyaman atau membatasi memberikan rasa nyaman
bagian kepalanya yang luka. ceria. pergerakan klien dengan kepada klien karena adanya
- Ibu klien mengatakan sejak  Luka Shunt kering atau melibatkan orang tua klien. drain mempengaruhi
anaknya dilakukan tindakan sembuh. kemampuan pasien untuk
shunt sangat rewel  Tanda-tanda vital rileks dan tidur/istirahat
DO : dalam batas normal. secara efektif.
- Post up Shunt hari ke VIII
- Klien tampak menangis saat 3. Ajarkan orang tua klien tindakan Meningkatkan relaksasi dan
dirawat verbannya kenyamanan dasar misalnya : membantu menfokuskan
- Tampak pembesaran kepala. reposisi, gosokan, aktivitas kemabli perhatian sehingga
- Sutura belum menutup hiburan. pasien tidak terlalu terfokus
- HR = 100 x/i pada nyerinya.
- P = 26 x/i
- SB = 36,6 0C 4. Observasi tanda-tanda vital (TD, Peningkatan nyeri sering
N, S, P). ditandai dengan peningkatan
TTV.

5. Berikan analgetik sesuai program Menurunkan nyeri melalui


pengobatan. penghambatan rangsang nyeri
baik sentral maupun perifer.
Menetapkan tingkat

Syahruddin / C120 06 284 = Profesi KMB Ners FK UH 06 9


Resume Keperawatan di Ruang Perawatan Bedah Saraf

2. Tanggal 15 Mei 2008 Orang tua menunjukkan 1. Kaji rasa cemas yang dialami kecemasan yang dialami oleh
Cemas dan takut pada rasa cemas dan takut oleh orang tua klien. orang tua klien.
lingkungan/orang tua berhubungan berkurang dengan kriteria :
dengan hospitalisasi dan kondisi  Orang tua tidak 2. Jalin hubungan saling Agar klien/keluarga bersikap
sakit ditandai dengan : bertanya-tanya lagi percaya antara orang tua klien, terbuka dengan perawat.
DS : tentang penyakit anak dan perawat. Dengan mengerti kondisinya
 Ibu klien mengatakan sangat anaknya. klien akan dapat
mengkhawatirkan keadaan  Ekspresi wajah tenang. mengantisipasi hal-hal yang
anaknya.  Emosi stabil. akan dialaminya.
 Orang tua klien mengatakan  Anak tertawa bila
tidak mengetahui penyebab bertemu dengan 3. Tunjukkan sikap empati Sikap empati akan membuat
anaknya hidrosephalus. perawat. gunakan sentuhan pada saat yang keluarga merasa diperhatikan
DO: tepat. dengan sungguh-sungguh.
 Tampak anak menangis bila
disentuh oleh perawat. Meringankana beban pikiran
 Ibu klien selalu bertanya-tanya 4. Beri kesempatan keluarga keluarga.
tentang penyakit anaknya. untuk mengungkapkan rasa
 Ekspresi wajah tegang, emosi cemasnya. Sikap positif yang
tidak stabil ditunjukkan tim kesehatan
5. Berikan keyakinan kepada dan membantu menurunkan
keluarga untuk mengungkapkan kecemasan.
rasa cemasnya.
Penjelasan tentang proses
penyakit (kolaborasi dokter)
6. Berikan keyakinan kepada menjelaskan tentang proses
keluarga bahwa tim kesehatan perawatan, menjelaskan
memberikan yang terbaik dan tentang kemungkinan
pertolongan yang optimal. pemberian perawatan intensif
jika memang diperlukan oleh
klien untuk mendapatkan
perawatan yang lebih
optimal.

Tidak terjadi infeksi

Syahruddin / C120 06 284 = Profesi KMB Ners FK UH 06 10


Resume Keperawatan di Ruang Perawatan Bedah Saraf

3. Tanggal 12 Mei 2008 dengan criteria : Menghindari dan mencegah


Resiko infeksi b/d adanya luka - tidak ada invasi kuman pada area
operasi dengan factor resiko : kemerahan 1. Kaji factor-factor yang dapat regional.
- Tampak adanya luka - demam tidak ada membawa infeksi.
operasi sekitar 5 cm ( SB (36 – 37,5 °C ) Mengetahui lebih didni
- Post op shunt kari ke VIII. - Luka kering dan adanya infeksi dan
- Rawat setiap hari sembuh 2. Kaji adanya tanda-tanda selanjutnya dapat ditentukan
- HR = 100 x/i infeksi pada area bekas tindakan tindakan/ intervensi yang
- P = 26 x/i Shunt tepat.
- SB = 36,6 0C
Mencegah terjadinya infeksi
nosokomial

3. Cuci tangan sebelum dan


sesudah melakukan tindakan Mencegah perkembangan
perawatan kuman

4. Pertahanakan tindakan
sterilisasi dalam perawatan Meningkatkan kekebalan
luka/prinsip aseptik pada bekas tubuh klien untuk melawan
drainase dan ekspirasi shunt. kuman

5. Kurangi kerentangan Mematikan kuman patogen.


individu terhadap infeksi

6. Penatalaksanaan pemberian
antibiotik.

Syahruddin / C120 06 284 = Profesi KMB Ners FK UH 06 11

Anda mungkin juga menyukai