A. Biodata
Identitas Klien
Inisial : Tn. L ( 95tahun) No. MR : 01587759
Pendidikan : SD Alamat : Depok
Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam
Pekerjaan : tidak bekerja Tanggal Mengkaji : 12 Maret 2018
A. Pengkajian Keperawatan
1. Primary Survey
a. Kondisi Sirkulasi :
1) Klien mengatakan nafasnya sesak jika beraktivitas
2) Keadaan Umum : baik
3) Kesadaran : Compos Mentis
4) GCS :E:4 M:6 V:5
5) Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 144/102 mmHg Nadi : 178 x/menit
RR : 22 x.menit Suhu : 36,50C
6) Nadi teraba lemah dan tidak teratur
7) Capilary Refil Time : 3 detik
8) Akral dingin
9) Kulit tampak pucat
10) Sianosis (-)
11) Perdarahan (-)
12) Ada distensi vena jugularis 5+3 cmH20
13) Pemeriksaan Fisik Sistem Kardiovaskular
Inspeksi : ictus cordis (+) ics 5
Palpasi : thrill (-)
Perkusi :
Auskultasi : terdapat bunyi tambahan S3
14) Terdapat pitting udem pada kedua ekstremitas bawah (udem grade 1)
Masalah :Penurunan curah jantung b.d perubahan irama jantung
Tindakan :
1) Memberikan posisi semi fowler
2) Berkolaborasi dalam pemberian O2 tambahan
3) Memasang heart monitor
4) Berkolaborasi dalam pemasangan infus
5) Berkolaborasi dalam pemeriksaan darah lengkap
6) Berkolaborasi dalam pemeriksaan EKG dan foto thorax
7) Mengobservasi monitor (TD, N, RR, oksimetri, EKG)
Evaluasi :
Subjektif :
Klien mengatakan :
1) nyaman dengan posisi yang diberikan
2) sesak sudah mulai berkurang
3) perutnya sakit dibagian uluhati, skala nyeri 3 tidak menyebar , sakit seperti
ditusuk, nyeri hilang timbul kurang lebih 5 menit.
Objektif :
1) Kesadaran : Compos Mentis
2) Keadaan Umum : baik
3) Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 140/90 mmHg Nadi : 105 x/menit
RR : 22 x.menit Suhu : 36,50C
4) Saturasi Oksigen (SpO2) : 97 %
Gambaran monitor : atrial fibrilasi dengan ventrikel rapid respon
5) Klien terlihat lemah
6) Klien terpasang vemplon di tangan kanan, tidak ada phlebitis dan vemplon
terpasang paten
7) Klien terpasang O2 3 liter/menit
8) Hasil pemeriksaan darah dan foto thorax terlampir
c. Kondisi Pernapasan :
1) Klien mengatakan jika nafasnya sesak jika beraktivitas
2) Keadaan Umum : baik
3) Kesadaran : Compos Mentis
4) GCS :E:4 M:6 V:5
5) Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 140/90 mmHg Nadi : 105 x/menit
RR : 22 x.menit Suhu : 36,50C
6) Saturasi oksigen : 97 %
7) Capilary Refil Time : 3 detik
8) Pemeriksaan Sistem Pernafasan
Inspeksi :
Cuping hidung (-) Sianosis (-)
Bentuk dada : Barrel chest Tidak ada luka atupun
benjolan
Pergerakan dinding dada simetris Retraksi dinding dada (+)
Terdapat penggunaan otot bantu nafas : sterno-kleido mastoideus
Palpasi :
Adanya massa (-) Nyeri tekan (-)
Taktil fremitus +/+
Perkusi :
Resonan di seluruh lapang paru
Auskultasi :
Vesikuler di seluruh lapang paru
Evaluasi :
Subjektif :
Klien mengatakan nyaman dengan posisi yang diberikan dan sesak sudah
mulai berkurang
Objektif :
1) Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 140/90 mmHg Nadi : 105 x/menit
RR : 22 x.menit Suhu : 36,50C
2) Saturasi Oksigen (SpO2) : 97 %
3) Klien tampak lemah
4) Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
5) Capilary Refil Time : 3 detik
6) Akral dingin
Analisa : Pola nafas tidak efektif belum teratasi
Planning : Lapor DPJP
Tindak Lanjut :
1) Lapor DPJP
2) Monitoring RR dan status pernapasan klien
3) Pertahankan posisi semi fowler
4) Pertahankan penggunaan oksigen tambahan nasal kanul 3 liter/menit
2. Secondary Survey
a. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama : klien mengatakan nafasnya sesak jika beraktivitas, pusing,
jantung berdebar dan perutnya sakit dibagian uluhati, skala nyeri 3 tidak
menyebar , sakit seperti ditusuk, nyeri hilang timbul kurang lebih 5 menit.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu : tidak ada
Klien dan keluarga mengatakan jika klien tidak pernah memiliki penyakit
jantung, hipertensi, dan diabetes.
b. Observasi TTV :
TD : 144/102 mmHg RR : 22 x/menit
N : 178 x/menit S : 36,5
c. Tingkat Kesadaran : Compos Mentis dan status neurologis : GCS: E: 4 M: 6 V: 5
d. Pemeriksaan fisik dari kepala sampai dengan ujung kaki dengan inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi, meliputi :
1) Sistem Pernapasan :
Inspeksi :
Cuping hidung (-) Sianosis (-)
Bentuk dada : Barrel chest Tidak ada luka atupun benjolan
Pergerakan dinding dada simetris Retraksi dinding dada (+)
Palpasi :
Adanya massa (-) Nyeri tekan (-)
Taktil fremitus +/+
Perkusi :
Resonan di seluruh lapang paru
Auskultasi :
Vesikuler di seluruh lapang paru
2) Sistem Cardiovaskuler:
Inspeksi : ictus cordis (+) ics 5 pembesaran JVP 5+3
Palpasi : thrill (-)
Perkusi :
Auskultasi : terdapat bunyi tambahan S3
3) Sistem Pencernaan
Inspeksi :
Abdomen simetris Abdomen bersih : luka (-) dan massa (-)
Asites (-) Warna kulit coklat
Palpasi :
Tidak ada massa ataupun benjolan
Klien tampak meringis sakit pada saat palpasi di abdomen kuadran atas, kiri
Perkusi :
Timpani di seluruh lapang abdomen
Auskultasi :
Bising usus 8x/menit
4) Sistem Persarafan
Keluhan sakit kepala : Klien mengatakan pusing
Peningkatan TIK : tidak ada
Reflek fisiologis : Normal
Reflek patologis : Ya, babinski (-)
5) Sistem Penginderaan
Posisi mata : Simetris
Kelopak mata : Normal
Konjungtiva : Merah muda
Pergerakan bola mata : Normal
Sklera : Anikterik
Pupil : Isokor, kanan : 3 mm, kiri : 3 mm
Fungsi penglihatan : Baik
Reaksi terhadap cahaya : Normal, pada kedua mata
6) Sistem Muskuloskeletal
Kesulitan dalam pergerakan (-)
Fraktur (-)
Keadaan tonus otot : baik
Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555
7) Sistem Endokrin
Nafas berbau keton (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Luka gangren (-)
8) Sistem Hematologi
Kulit tampak pucat
Perdarahan (-)
9) Sistem Perkemihan
Klien mengatakan buang air kecil 6 x dalam sehari, warna urine : kekuningan
Distensi kandung kemih (-)
10) Sistem Integumen
Turgor kulit : Baik
Warna kulit : Pucat
Kelainan kulit : Tidak ada
Kondisi di area pemasangan infus : vemplon terpasang di tangan kanan, tidak
ada flebitis, tidak ada pembengkakan,
dan tidak ada luka di area penusukan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien/Umur : Tn. L /95 tahun No. Register : 01587759
Ruangan/No.Kamar : IGD RSF
Intoleransi aktivitas
Belum
berhubungan dengan 12 maret 2018
3. Teratasi
ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
PERENCANAAN KEPERAWATAN
21.45 2
Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
lanoxin 0,25 mg via IV bolus
R/ klien mengatakan sedikit nyeri saat dimasukkan obat,
obat masuk semua, tidak ada plebitis di area pemasangan
22.00 2,3 infus
Berkolaborasi pemeriksaan diagnostic EKG post lanoxin
0,25 m
R/ atrial fibrilasi dengan rapid ventrikel respons, Right
Bundle Branch Block, Nadi :97x/menit
23.00 1,2,3
Mengukur tanda-tanda vital klien
R/ TD: 130/100 mm N: 114x/mnt RR: 18X/mnt SPo2:
100%, gambaran monitor : atrial fibrilasi dengan
ventrikel rapid respon
23. 10
Klien dipindahkan ke ruang ICCU
EVALUASI KEPERAWATAN
1. Senin, 12 Subjektif :
maret 2018 Klien mengatakan nyaman dengan posisi nya, sesak
20:00 berkurang tapi masih ada sesak, perutnya sakit dibagian
uluhati, skala nyeri 3 tidak menyebar , sakit seperti
ditusuk, nyeri hilang timbul kurang lebih 5 menit.
Objektif :
1. Heart monitor terpasang, dengan hasil gambaran
monitor : atrial fibrilasi dengan ventrikel rapid
respon
2. Klien terpasang O2 nasal kanul 3 liter per menit
3. TD: 145/100 mm N: 100x/mnt RR: 20X/mnt
SPo2: 97%, gambaran monitor : atrial fibrilasi
dengan ventrikel rapid respon
Analisa : Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
Planning : Interveni dilanjutkan
1. Pertahankan posisi pasien semi fowler/ fowler
2. Ukur tanda-tanda vital klien seperti tekanan
darah, nadi, pernafasan suhu dan irama jantung
setiap jam.
3. Ajarkan teknik relaksasi tarik nafas dalam
4. Pertahankan pemberian oksigen tambahan
sesuai indikasi
2. Senin, 12 Subjektif :
maret 2018
20:00 Klien mengatakan nyaman dengan posisi nya, sesak
berkurang tapi masih ada sesak, perutnya sakit dibagian
uluhati, skala nyeri 3 tidak menyebar , sakit seperti
ditusuk, nyeri hilang timbul kurang lebih 5 menit.
Objektif :
1. Infus terpasang di tangan kanan, tidak ada
flebitis, tidak ada terapi cairan hanya terpasang
vemplon
2. Klien diambil darah melalui IV line. Hasil
terlampir
3. Hasil pemeriksaan EKG : atrial fibrilasi dengan
ventikel rapid respons, Right Bundle Branch
Block
4. Klien diberikan terapi obat, tidak ada tanda
tanda phlebitis pada area pemasangan infus, dan
obat sudah masuk semua tidak ada alergi obat
5. Klien dilakukan foto thoraks di atas tempat
tidur, hasil foto thorax terlampir
6. TTV : TD: 145/100 mm N: 100x/mnt RR:
20X/mnt SPo2: 97%, gambaran monitor : atrial
fibrilasi dengan ventrikel rapid respon
Analisa : Masalah penurunan curah jantung belum
teratasi
Planning : Intervensi dilanjutkan
1. Pertahankan posisi semi fowler/fowler
2. Ukur tanda-tanda vital klien seperti tekanan
darah, nadi, pernafasan suhu dan irama jantung
setiap jam.
3. Observasi dan catat adanya perubahan warna
kulit seperti pucat, atau sianosis serta perubahan
suhu akral dan CRT setiap hari
3. Senin, 12 4. Pertahankan pemberian\ O2 sesuai indikasi
maret 2018 5. Kolaborasi dalam pemeriksaan EKG
20:00
Subjektif :
Klien mengatakan :
1. Nyaman dengan posisi nya, sesak berkurang tapi
masih ada sesak, perutnya sakit dibagian uluhati,
skala nyeri 3 tidak menyebar , sakit seperti
ditusuk, nyeri hilang timbul kurang lebih 5
menit.
2. Mengerti dan akan beristirahat
Objektif :
1. TTV : TD: 145/100 mm N: 100x/mnt RR:
20X/mnt SpO2: 97%, gambaran monitor : atrial
fibrilasi dengan rapid ventrikel respon
2. Klien terpasang O2 nasal kanul 3 liter/menit
3. Klien merasa nyaman, klien sudah diajarkan tapi
masih perlu bimbingan perawat
4. Hasil pemeriksaan EKG : atrial fibrilasi dengan
ventikel rapid respons, Right Bundle Branch
Block
5. Keluarga klien mengerti dan akan menyarankan
orang tuanya istirahat
Analisa : Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
Planning : Intervensi dilanjutkan
1. Pertahankan posisi semi fowler/fowler
2. Ukur tanda-tanda vital klien seperti tekanan
darah, nadi, pernafasan suhu dan irama jantung
setiap jam.
3. Pertahankan pemberian O2 sesuai indikasi
4. Kolaborasi dalam pemeriksaan EKG
1 Senin, 12 Subjektif :
maret 2018 Klien mengatakan nyaman dengan posisinya dan
23.00 merasa nafasnya lebih enak
klien mengatakan sedikit nyeri saat dimasukkan obat
Objektif :
1. TTV : TD: 148/104 mm N: 124x/mnt RR:
18X/mnt SPo2: 100%, gambaran monitor : atrial
fibrilasi dengan ventrikel rapid respon
2. Klien tetap terpasang nasal kanul 3 liter per
menit
3. Klien berada pada posisi semi fowler dan sudah
merasa nyaman
Analisa : Masalah pola nafas tidak efektif sudah
teratasi
2 Senin, 12 Planning : Intervensi dilanjutkan di ruang ICCU
maret 2018
23.00 Subjektif :
Klien mengatakan :
1. Nyaman dengan posisinya dan merasa nafasnya
lebih enak
2. Sedikit nyeri saat dimasukkan obat
Objektif :
1. TTV : TD: 148/104 mm N: 124x/mnt RR:
18X/mnt SPo2: 100%, gambaran monitor : atrial
fibrilasi dengan ventrikel rapid respon
2. Klien tetap terpasang nasal kanul 3 liter per
menit
3. Klien berada pada posisi semi fowler dan sudah
merasa nyaman
4. Hasil EKG : atrial fibrilasi dengan rapid
ventrikel respons, Right Bundle Branch Block
5. Obat masuk semua, tidak ada plebitis di area
pemasangan infus
3 Senin, 12 Analisa : Masalah penurunan curah jantung belum
maret 2018 teratasi
23.00 Planning : Intervensi dilanjutkan di ruang ICCU
Subjektif :
Klien mengatakan nyaman dengan posisinya dan
merasa nafasnya lebih enak
Objektif :
1. TTV : TD: 148/104 mm N: 124x/mnt RR:
18X/mnt SPo2: 100%, gambaran monitor : atrial
fibrilasi dengan ventrikel rapid respon
2. Klien tetap terpasang nasal kanul 3 liter per
menit
3. Klien berada pada posisi semi fowler dan sudah
merasa nyaman
4. Hasil EKG : atrial fibrilasi dengan rapid
ventrikel respons, Right Bundle Branch Block
Analisa : Masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
Planning : Intervensi dilanjutkan di ruang ICCU