Untuk pembahasan kali ini, kita akan coba untuk menjelaskan cara – caramendesain
ulang komponen mesin berupa roda gigi transmisi dan kopling padamobil ISUZU ELF
NHR 71 HD 125PS . Langkah awal yang akan dilakukanadalah tinjauan ke pabrik yang
kemudian akan dilanjutkan ke proses pengukuran, perhitungan dan mendesain ulang.
1.3 Manfaat.
1. Khusus.
Agar penulis dapat mengaplikasikan perkuliahan tentang mesin dijurusanteknik
mesin.
2. Umum.
Agar penulis dapat memecahkan masalah yang ada dalam pembuatanrancangan
kopling ini.
Agar penulis dapat membuat tugas rancangan kopling dengan baik.
1.4 Pembatasanmasalah
Untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang maksud dan tujuanserta
hubungan antara bagian - bagian yang terpenting dalam penulisanlaporan ini, penulis
mengemukakan sistematika laporan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan.
Pada bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan, manfaat perancangan
yang diperoleh, batasan masalah, serta sistematika penulisandalam rancangan ini.
Kopling adalah salah satu bagian yang mutlak diperlukan padamobil dan alat -
alat berat. Dimana kopling adalah suatu alat bantu elemen mesinyang berfungsi
sebagai alat untuk menghubungkan dan melepaskan putaran atau daya dari mesin ke
roda belakang secara perlahan -
lahan atau sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang
digerakkan sehingga poros yang digerakkan berputar atau berhenti sama sekali.
Apabila kopling sebuah kendaraan dilepaskan secara tiba-tiba diwaktu mesin hidup
dan setelah memasukkan gigi maka kendaraan akan melompat atau mengakibatkan
mesin akan mati.
Kopling tetap.
Namun pada perancangan kali ini, jenis kopling yang dugunakan adalahkopling
tidak tetap, yaitu jenis
kopling Pelat
.
Cara kerja kopling dapat dilakukan dengan dua cara yaitu urutan pemindahan tenaga
bila kopling dihubungkan dan urutan pemutusan daya koplingdibebaskan. Pemindahan
tenaga bila kopling dihubungkan, dimana tutup koplingyang dipasang pada roda
penerus akan turut berputar bersama-sama.
Plat penekan dipasang pada penutup kopling dan diantaranya diberi pegas- pegas,sehi
ngga plat penekan dapat tertekan secara konstant dan kuat terhadap platkopling,
dengan adanya tekanan pegas ini maka gaya gesek plat bertambah
besar,sehingga dapat diteruskan.
Untuk memutuskan daya yang ditransmisikan itumaka pegas (pegas diafragma)
ditekan,
sehingga terjadi perenggangan baja gesek pada kotak kopling (tutup kopling) sehingga
plat gesek terbebas dari jepitan dua baja gesek, sehingga gaya gesek menjadi nol.
Kopling dan komponen pengoperasiannya yang akan dibahas dalam modul ini
adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor khususnya untuk kendaraan ringa
n, yaitu sepeda motor, sedan dan mobil penumpang. Kopling dan komponen
pengoperasiannya merupakan bagian dari
sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsimemindah
kan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan(pemakai/penggunaan
tenaga).
Posisi unit kopling pada kendaraan secara skema dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut
ini.
Jenis kopling paling tidak dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu kopling
dengan menggunakan gigi, menggunakan gesekan, danmenggunakan tekanan
hidrolis. Secara skema seperti terlihat pada gambar 2.9 berikut ini.
Kopling jenis dog banyak dipergunakan pada mekanisme hubungan roda gigi
transmisi. Untuk menyambungkan antara poros sumber tenaga dengan poros yang
digerakan biasanya kopling ini mengalami kesulitan bila tidak dalamkondisi berhenti.
Untuk itu pada transmisi dilengkapi dengan komponen yangdisebut dengan
synchronmesh. Synchronmesh pada dasar nya adalah salah satu bentuk kopling
gesek dengan bentuk konis. Kopling konis ini akan menyamakan gerak kedua gigi
yang akan dihubungkan, sehingga kopling dog akan mudah disambungkan.
Kopling gesek (Friction Clutch) adalah proses pemindahan tenaga melalui gesekan
antara bagian penggerak dengan yang akan digerakan. Konsep koplingini banyak
dipergunakan pada sistem pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendaraan
ringan, sepeda motor, sedan dan mobil penumpang lainnya.
Berikut ini akan dibahas Konsep kerja kopling gesek yang banyak digunakan dapat
dijelaskan melalui gambar 2.4 dan 2.5
Gambar 2.4 Saat Piringan pemutar tidak berhubungan dengan piringan yang diputar
Berdasarkan skema rangkaian tersebut, kini terlihat fungsi utamakopling adalah memut
us dan menghubungkan jalur
tenaga dari mesin ke rodakendaraan. Proses perpindahan tenaga, poros engkol
(crank shaft) memutar drivedisc dalam kopling. Selama piringan/disc yang lain (driven
disc) tidak berhubungan dengan drive disc, maka tidak ada tenaga/torsi/ gerak yang
ditransfer dari mesin ke pemindah daya. Atau kopling dalam kondisi bebas.
Pada saat drive disc dan driven disc bersinggungan, maka drive disc akanmemutar
driven disc yang berhubungan dengan poros input transmisi. Sebagaihasilnya,
torsi/gaya putar dari mesin ditransfer melalui kopling ke komponen pemindah daya
yang lainnya hingga ke roda
penggerak. Saat kedua disc bersinggungan, dan saling berputar bersama dapat diilustr
asikan dalam gambar 2.6 berikut ini.
(1) Driven plate (juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat kopling
ataufrictiondisc/piringan gesek, atau kanvas kopling).
(2) Plat kopling bagiantengahnya berhubungan slip dengan poros transmisi.
Sementara ujung
luarnya dilapisi kampas kopling yang pemasangannya di keling.Konstruksinya
dapat dilihat pada gambar 2.8.
Pegas radial berfungsi untuk meredam getaran / kejutan saat kopling terhubung
sehingga diperoleh proses penyambungan yang halus, dan juga getaran atau
kejutan selama menghubungkan/bekerja. Untuk itu maka pegas radialharus mampu
menerima gaya radial yang terjadi pada plat kopling memilikielastisitas yang baik.
Namun demikian karena penggunaan yang terus menerus,maka pegas radial dapat
mengalami kerusakan. Untuk yang dalam bentuk karet,kemungkinan karetnya
berkurang/tidak elastis lagi atau pecah. Sedangkan yang pegas
ulir, kemungkinan berkurang panjang bebasnya, yang biasanya ditunjukandengan
terjadinya kelonggaran pegas dirumahnya dan menimbulkan suara. Plat kopling di
samping pegas radial juga dilengkapi dengan pegas aksial. Konstruksinya seperti
terlihat pada gambar 2.10 berikut ini.
(3) Clutch release atau throwout bearing, unit ini berfungsi untuk
memberikantekanan yang bersamaan pada pressure plate Lever dan
menghindarkanterjadinya gesekan antara pengungkit dengan pressure plate
Lever untuk
pegas coil. Sedangkan yang pakai pegas difragma langsung ke ujung pegas.
Bantalan tekan ini ada tiga macam. Seperti terlihat pada gambar 2.14 berikut ini.
Pada saat tuas pembebas ditekan maka gayanya diteruskan ke bantalantekan dan
menekan pegas diafragma. Pegas diafragma mengungkit plat penekan,sehingga plat
kopling terbebas. Dengan kata lain, putaran poros engkol/mesintidak tersalurkan ke
sistem pemindah tenaga. Kondisi ini diperlukan saatmemindah kecepatan transmisi,
saat mengerem kendaraan, dan saat menghentikankendaraan.
Roda gigi miring dipakai untuk memindahkan putaran antara poros-Poros yang sejajar.
Sudut kemiringan adalah sama pada setiap roda gigi, tetapi satu rodagigi harus
mempunyai kimiringan ke sebelah kanan dan yang lain ke kiri. Rodagigi ini mampu
memindahkan putaran lebih dari 3600 rpm dan kecepatan kelilinglebih dari 5000
ft/menit.
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat
dimana terpasang elemen
- Celemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel,engkol, sprocket dan elemen p
emindah lainnya. Poros bisa menerima bebanlenturan, beban tarikan, beban
tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri
- sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley,
1983).
a. Poros Transmisi
- Berdasarkan Bentuknya
a.Poros Lurus
Gambar 2.22
poros lurus
b. Poros Engkol
Poros engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk merubahgerakan
naik turun dari torak menjadi gerakan berputar. Poros engkol yang kecilsampai yang
sedang biasanya dibuat dari satu bahan yang ditempa kemudiandibubut, sedangkan
yang besar- besar dibuat Dari beberapa bagian yang disambung- sambung dengan
cara pengingsutan.
2.4.1.2 Perencanaan
1. Kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment),
bebanlentur (bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir danlentur.
Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor,misalnya : kelelahan,
tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bilamenggunakan poros bertangga
ataupun penggunaan alur pasak pada porostersebut. Poros yang dirancang tersebut
harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.
2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalammenahan
pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan
mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran
mesin (vibration) dan suara (noise). Oleh karena itu disampingmemperhatikan kekuatan
poros, kekakuan poros juga harus diperhatikandan disesuaikan dengan jenis mesin
yang akan ditransmisikan dayanyadengan poros tersebut.
3. Putaran kritis
Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada
mesin
tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran Normal dengan
putaran mesin yang menimbulkan getaran yangtinggi disebut putaran kritis. Hal ini
dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya
getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-
bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja
dari poros tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya.
4. Material poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang
berat pada umumnya dibuat
dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehing
ga tahan terhadap keausan.Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom
nikelmolebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll. Sekalipun
demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya
hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja. Dengan demikian
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat treatment yang
tepatsehingga akan diperoleh kekuatan yang sesuai.