Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

CV. ABADI TEKNIK

Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh sidang


Praktik Kerja Lapangan

Disusun Oleh :
1. NAMA : ADE HIKMAT NURFALAH NIS :
1192035110
2. NAMA : MOHAMAD RAMDHANI I NIS : 119203634

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH V
SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1
GUNUNGGURUH
Jalan Veteran KM. 4. Desa Cibolang Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi
Telp. (0266) 239392
Website : www.smkn1gunugguruhsch.id e-mail : smkn1gunugguruh@yahoo.co.id
SUKABUMI 4315

LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui dan Disahkan Sebagai Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Tahun Pelajaran 2020-2021
SMK Negeri 1 Gunungguruh

Sukabumi, September 2021


Ketua Program Keahlian Pembimbing Laporan

Ernas Hamdani K, S.Pd. Ernas Hamdani K, S.Pd.


NIP. 198211142011011003 NIP. 198211142011011003

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Ade Rusliana, S.Pd. M.Pd.


NIP. 196602131988121001

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
melaksanakan prakerin dan juga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Laporan prakerin ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data yang
kami peroleh selama melaksanakan praktik kerja lepanganini di CV. ABADI
TEKNIK. Laporan ini di susun sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima dan
dipahami oleh pembimbing serta dapat dipakai sebagai usulan adik-adik kelas yang
nantinya juga akan melaksanakan prakerin dan menyusun laporan.

Kami menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna walaupun kami telah
berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya upaya yang ada pada kami.
   Semoga laporan prakerin ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak, penyusun
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Sukabumi, .... September 2021

DAFTAR ISI

Cover ..................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan .....................................
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ...................................................
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan .................................................
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ...........
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ....................................................................
2.1 Sejarah ..............................................................................................
2.2 Visi dan Misi ......................................................................................
2.3 Struktur Organisasi .............................................................................
BAB III LANDASAN TEORI ...........................................................................
3.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja .....................................................
3.2 Gambar Teknik ...................................................................................
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ..........................
4.1 Pelaksanaan kegiatan .........................................................................
4.2 Hasil Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ...............................
4.3 Hambatan-hambatan ...........................................................................
PENUTUP ..........................................................................................................
Kesimpulan ..............................................................................................
Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Werpak............................................................................................

Gambar 2 Sepatusafety..................................................................................

Gambar 3 Topi................................................................................................

Gambar 4 Kacamata .......................................................................................


Gambar 5 Rambu rarangan…………………………………………….........

Gambar 6 Rambu Peringtan ………………………………………………….

Gambar 7 Rambu pertolongan ………………………………………………

Gambar 8 gambar teknik……………………………………………………..

DAFTAR TABEL

Tabel 1 kombinasi warna……………………………………………………..

Tabel 2 bentuk dasar rambu…………………………………………………..

Tabel 3 ukuran kertas gambar………………………………………………...

Tabel 4 tingkat kekerasan pensil……………………………………………....


BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

Pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) adalah sebuah pelatihan dan


pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang
relevan dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya masing masing, dalam
upaya meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga
menambah bekal untuk masa masa mendatang guna memasuki dunia kerja
yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti saat ini, selain
itu dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak
peralatan baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan
produksi barang atau jasa yang menimbulkan perubahan mendasar untuk
mendapat pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut bukan hanya memiliki
kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan berwawasan
lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten, maka
dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
megimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia
usaha atau dunia industry yang relevan dengan kemampuannya masing
masing.

 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

1. Membantu siswa memahami pengertian PKL, beradaptasi, serta


berkompetisi dengan bekerja secara maksimal, serta membantu siswa dalam
memahami etika, tata tertib, dan variasi lokasi PKL.
2. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam
menghadapi tantangan dunia nyata pada lingkungan kerja.
3. Memberikan motivasi agar siswa serius dan bersemangat dalam mencapai
cita-cita.
4. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir dalam era globalisasi.
5. Menambah wawasan dan keahlian siswa yang tidak diperoleh di lingkungan
sekolah.
6. Meningkatkan kecakapan mandiri dalam bekerja serta percaya diri dalam
penyelesaian masalah yang dihadapi dalam dunia usaha.
7. Memahami karakter pelanggan serta persaingannya dalam dunia usaha.

 Manfaat Praktik Kerja Lapangan

1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian


profesional, dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja
yang sesuai dengan tuntutan zaman.
2. Mengasah keterampilan yang di berikan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
3. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar
dunia usaha serta industri yang professional dan handal.
4. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia
kerja.
5. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan
terkait, baik dalam dunia usaha maupun dunia Industri.
6. Mengenalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia
industri dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke
lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi dengan
cepat.
7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan
melatih tenaga kerja yang berkualitas.
8. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman
kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
9. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai
dengan kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi
terkini.

• Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada tahun 2021


dilaksanakan mulai tanggal 18 januari sampai dengan 18 april 2021 sesuai
dengan tempat yang telah diterntukan. Dalam melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan di CV. ABADI TEKNIKyang beralamatkan Jln Raya Cisaat No.
252 Sukabumi, menggunakan system 6 hari kerja. Hari Senin- Sabtu dimulai
pukul 07.30-16.00 WIB.

Hari Masuk Istirahat Pulang


Senin 07:35 12.00 – 13.00 16.00
selasa 07:35 12.00 – 13.00 16.00
rabu 07:35 12.00 – 13.00 16.00
kamis 07:35 12.00 – 13.00 16.00
Jum’at 07:35 11.00 – 13.00 16.00
sabtu 07:35 12.00 – 13.00 16.00
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah

CV. Abadi Teknik didirikan pada tahun 1975 yang beralamatkan diJln. Raya
Cisaat NO 252 Sukabumi Jawa Barat Indonesia, merupakan perusahaan yang
membuat dan merekayasa mesin untuk perusahaan hasil pertanian, perkebunan,
peternakan, mesin produksi, mesin pengolah makanan, mesin usaha, alat kesehatan,
alat fitness, dan membuat part – part yang dibutuhkan.

2.2 Visi dan Misi

Visi

 Membangun dan mengembangkan usaha yang berkualitas

Misi

 Membantu dengan pelayanan di bidang jasa dan barang


yang kualitas tinggi

 Meningkatkan mutu keselamatan dan kesehatan kerja serta


peduliakan usaha melestarikan lingkungan

 Selalu mendahulukan kepentingan pelanggan dan karyawan

2.3 Struktur Organisasi

Ketua Bengkel Bagian Stemping

H Endang

Ketua Bengkel Bagian Staff karyawan

Kuntruction Wawan

Samsi ST Nandar

Ibah

Wawan

Wawan
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

 Kesehatan Dan KeselamatanKerja (k3L)

 MaknaSimbol K3

 Palang : Bebasdarikecelakaandanpenyakitakibatkerja (PAK)

 Roda Gigi : Bekerjadengankesegaranjasmanidanrohani

 Warnaputih : Bersihsuci

 WarnaHijau : Selamat, sehatdansejahtera

 Sebelasgerigiroda : Sebela BAB dalamundang-undang No.1 tahun


1970 tentangkeselamatankerja
 Unsur-unsurpenunjangkeamanan yang bersifat nonmaterial adalah
sebagai berikut :

 Buku petunjuk penggunaan alat

 Rambu-rambu dan syarat bahaya

 Himbauan-himbauan

 Petugas keamanan

 Baju Kerja: pakai baju –baju yang tidak ada bagian yang terjurai /
melambai-lambai supaya tidak terlilit putaran sumbu utama.

Gambar

 Sepatu : pakai sepatu yang alasnya tidak licin, dianjurkan berbahan


kulit atau karet. Selain itu hindari model sepatu yang berlubang-lubang
besar, untuk menghindari masuknya bram panas.

Gambar 2

 Topi : apabila rambut panjang, disarankan memakai topi. Agar rambut


dimasukan dalam topi. Tujuannya agar tidak terlilit.

Gambar 3

 Kacamata : Pelindung mata


Gambar 4

Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut :

 Buku petunjuk penggunaan alat.

 Rambu-rambu dan isyarat bahaya.

 Himbauan-himbauan.

 Petugas keamanan.

 Standar Rambu – Rambu K3


Rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja adalah merupakan tanda –
tanda yang dipasang ditempat kerja/laboratorium, guna mengingatkan atau
mengidentifikasi pada semua pelaksana kegiatan disekeliling tempat tersebut
terhadap kondisi, resiko, yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja

 Landasan Hukum
1.  Undang-undang no 1 Tahun 1970 Pasal 14b.

“Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan


kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas
atau ahli keselamatan kerja “

2.  Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Kriteria audit 6. 4. 4.

  Manfaat Pemasangan Rambu


 Menyediakan kejelasan informasi dan memberikan pengarahan.
umum
 Memberikan penjelasan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
 Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat
 Mengigatkan para pelaksanan dimana harus menggunakan peralatan
perlindungan diri sebelum memulai aktifitas di tempat kerja.
 Menunjukkan dimana peralatan darurat keselamatan berada.
 Memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang
atau perilaku yang tidak diperbolehkan.

Tanda digunakan untuk memperingatkan karyawan dan anggota


masyarakat tentang zat-zat berbahaya seperti asam, atau untuk menunjukkan fitur-
fitur keselama tan seperti keluar api. Mereka juga dapat memberikan informasi
umum atau instruksi spesifik tentang peralatan yang harus dipakai di daerah yang
ditunjuk. Yang dimaksud kan dengan rambu-rambu dalam laboratorium adalah
semua bentukperaturan yang dituangkan dalam bentuk :

 Gambar-gambar/poster
 Tulisan/logo/semboyan/motto
 Simbol-simbol

Beberapa tanda harus dipasang sebagai bagian yang dipersyaratkan dari aturan
kesehatan dan keselamatan kerja untuk membantu mengurangi risiko berbahaya,
adapun poster merupakan penjelasan yang menjelaskan suatu aktifitas dalam bentuk
sebab dan akibat. Kesemua hal tersebut diatas teraplikasikan rangka untuk
mengingatkan kembali pentingnya prosedur, proses pekerjaan dan hasilpekerjaan
yang aman dan memenuhi standar kualifikasi yang telah ditentukan berdasarkan
undang – undang keselamatan kerja yang berlaku.

Adapun Rambu dalam workshop yang sering dipasang adalah :

 Rambu Larangan
 Rambu Peringatan
 Rambu Pertolongan
 Rambu Prasyarat

Keempat rambu tersebut diatas sangatlah penting untuk dipahami dan


disosialisasikan, disamping itu dalam kesehariannya perlu adanya contoh sebelum
peserta memasuki areal tempat kerja.

Hal ini akan menjadikan peserta dapat melaksanakan prosedur pengerjaan/


pembelajaran didalam bengkel dengan bertanggung jawab.

Pemasangan tanda isyarat yang dikenal dengan rambu - rambu di tempat kerja
sangatlah penting karena sebagai fungsi kontrol guna memberikan informasi, tentang
kondisi seperti larangan, peringatan, persyaratan bahkan suatu pertolongan. Oleh
karena itulah sangatlah perlu adanya penjelasan pengetahuan tentang symbol, kode
tentang tanda yang akan dipasang sebagai rambu-rambu dengan standar internasional.

Pemasangan rambu harus mengikuti etika standar rambu – rambu keselamatan dan
kesehatan kerja yang berlaku, dan dapat dipahami secara internasional, tidaklah asal
pasang kerena jika kita salah pasang, bisa saja yang tadinya kita ingin pekerja selamat
malah membuat mereka berada dalam suatu resiko atau bahaya. Untuk memilih
rambu yang tepat, kita perlu melihat kegiatan yang sedang di lakukan dengan
memperhitungkan :

 Mengidentifikasi bahaya;
 Menentukan kontrol apa yang dibutuhkan; dan
 Menentukan jenis rambu dan indicator apa yang perlu digunakan.
 Rambu – rambu K3 pada umumnya terdiri dari beberapa symbol atau
kode yang menyatakan kondisi yang perlu mendapat atensi bagi siapa
saja yang ada dilokasi
tersebut. Guna mempertegas suatu tanda atau rambu, dalam pelaksanaa
nnya dimeda-

kan dalam bentuk warna – warna dasar yang sangat menyolok dan mudah dikenali.
Warna yang dipasang pada setiap rambu berupa warna :

 Warna Merah- tanda Larangan ( Pemadam Api )


 Warna kuning - tanda Peringatan atau Waspada atau beresiko bahaya
 Warna Hijau - tanda zona aman atau pertolongan
 Warna Biru- tanda wajib ditaati atau prasyarat
 Warna Putih- tanda informasi umum
 Warna oranye - tanda beracun

Warna – warna tersebut diatas merupakan warna dasar sebagai latarbelakang


(background), sedangkan gambar atau logo/simbol diatas warna dasar tersebut
merupakan warna kontras. Menurut standar yang berlaku secara internasional berupa
warna putih atau hitam.

Adapun bentuk – bentuk kombinasi warna dasar dan tulisan dasar rambu K3
yang perlu dipahami adalah seperti dalam tabel sbb:
Tabel 1. Warna Kombinasi
Penggunaan bentuk rambu yang memuat tanda – tanda atau symbol ada 3 (tiga)
bentuk dasar yaitu :

 Bentuk Bulat - Wajib atau bentuk larangan


 Segitiga - tanda peringatan
 Segi Empat -darurat, informasi dan tanda tambahan

Tabel 2.Bentuk dasar Rambu

 Rambu – Rambu di Laboratorium/Workshop


Kita ketahui bahwa rambu rambu keselamatan penting untuk ditaati dan
dipatuhi agar kita semua terhindar dari kecelakaan. http://www.code-
knacker.de/sicherheitszeichen. htm. Berikut ini beberapa gambar dan penjelasan
rambu-rambu.

 Rambu Larangan
Gambar 5. Rambu Larangan

 Rambu Peringatan
Gambar 6. Rambu Peringatan

 Rambu Pertolongan
Gambar 7.Rambu pertolongan

 Strategi Penerapan
Setiap dunia usaha sewajarnya memiliki strategi yang dapat memperkecil
bahkan menghilangkan kejadian kecelakaan dan penyakit akibat kerja sesuai kondisi
tempat kerjanya. Strategi yang perlu diterapkan meliputi:
• Manajemen perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi karyawan dalam
menghadapi kejadian kecelakaan kerja
• Manajemen dapat menentukan apakah peraturan tentang K3 bersifat formal
ataukah informal.
• Pihak manajemen dapat menggunakan tingkat penerapan K3 yang optimal
sebagai faktor promosi perusahaan kekhalayak luas.

 Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat
pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani,
maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun
penyakit umum. Kesehatan dalam ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan
keamanan kerja tidak hanya diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit.

Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal


2, keadaan sehat diartikan sebagai kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan
kemasyarakatan.

 Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama
melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor
yang harus dilakukan selama bekerja.Tidak ada seorang pun didunia ini yang
menginginkan terjadinya kecelakaan.Keselamatan kerja sangat bergantung .pada
jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan.

Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:

 Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan


diatas.
 Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
 Teliti dalam bekerja.
 Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan
kesehatan kerja.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Kesehatan, keselamatan, dan
keamanan kerja adalah upaya perlindungan bagi tenaga kerja agar selalu dalam
keadaan sehat dan selamat selama bekerja di tempat kerja.Tempat kerja adalah ruang
tertutup atau terbuka,bergerak atau tetap, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan usaha dan tempat terdapatnya sumber-sumber bahaya.
Kecelakaan kerja dapat dibedakan menjadi kecelakaan yang disebabkan oleh :
 Mesin
 Alat angkutan
 Peralatan kerja yang lain
 Bahan kimia
 Lingkungan kerja
 Penyebab yang lain

 Tujuan Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja.


Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja bertujuan untuk menjamin
kesempurnaan atau kesehatan jasmani dan rohani tenaga kerja serta hasil karya dan
budayanya.
Secara singkat, ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja
adalah sebagaai berikut :
 Memelihara lingkungan kerja yang sehat.
 Mencegah, dan mengobati kecelakaan yang disebabkan akibat
pekerjaan sewaktu bekerja.
 Mencegah dan mengobati keracunan yang ditimbulkan dari kerja.
 Memelihara moral, mencegah, dan mengobati keracunan yang timbul
dari kerja.
 Menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan, dan.
 Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan.
Keselamatan kerja mencakup pencegahan kecelakaan kerja dan perlindungan
terhadap terhadap tenaga kerja dari kemungkinan terjadinya kecelakaan sebagai
akibat dari kondisi kerja yang tidak aman dan atau tidak sehat. Syarat-syarat
kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja ditetapkan sejak tahap perencanaan,
pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,
penggunaan, pemeliharaan, dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis, dan
aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
 Undang-undang Keselamatan Kerja
Ruang lingkup pemberlakuan UUKK dibatasi oleh adanya 3 unsur yang harus
dipenuhi secara kumulatif terhadap tempat kerja. Tiga unsur yang harus dipenuhi
adalah:
 Tempat kerja di mana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha.
 Adanya tenaga kerja, dan
 Ada bahaya di tempat kerja.
UUKK bersifat preventif, artinya dengan berlakunya undang-undang ini,
diharapkan kecelakaan kerja dapat dicegah.Inilah perbedaan prinsipil yang
membedakan dengan undang-undang yang berlaku sebelumnya. UUKK bertujuan
untuk mencegah, mengurangi dan menjamin tenaga kerja dan orang lain ditempat
kerja untuk mendapatkan perlindungan, sumber produksi dapat dipakai dan
digunakan secara efisien, dan proses produksi berjalan lancar.

 Memahami Prosedur yang Berkaitan dengan Keamanan

Prosedur yang berkaitan dengan keamanan (SOP, Standards Operation Procedure)


wajib dilakukan. Prosedur itu antara lain adalah penggunaan peralatan kesalamatan
kerja. Fungsi utama dari peralatan keselamatan kerja adalah melindungi dari bahaya
kecelakaan kerja dan mencegah akibat lebih lanjut dari kecelakaan kerja.Pedoman
dari ILO (International Labour Organization) menerangkan bahawa kesehatan kerja
sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Pedoman itu antara lain:
 Melindungi pekerja dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul
dari pekerjaan dan lingkungan kerja.
 Membantu pekerja menyesuaikan diri dengan pekerjaannya
 Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial
para pekerja.
Alat keselamatan kerja yang biasanya dipakai oleh tenaga kerja adalah
helm, masker, kacamata, atau alat perlindungan telinga tergantung
pada profesinya.

 Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pada awal revolusi industri, K3 belum menjadi bagian integral dalam
perusahaan.Pada era in kecelakaan kerja hanya dianggap sebagai kecelakaan atau
resiko kerja (personal risk), bukan tanggung jawab perusahaan. Pandangan ini
diperkuat dengan konsep common law defence (CLD) yang terdiri atas contributing
negligence (kontribusi kelalaian), fellow servant rule (ketentuan kepegawaian), dan
risk assumption (asumsi resiko) (Tono, Muhammad: 2002). Kemudian konsep ini
berkembang menjadi employers liability yaitu K3 menjadi tanggung jawab
pengusaha, buruh/pekerja, dan masyarakat umum yang berada di luar lingkungan
kerja.Dalam konteks bangsa Indonesia, kesadaran K3 sebenarnya sudah ada sejak
pemerintahan kolonial Belanda. Misalnya, pada 1908 parlemen Belanda mendesak
Pemerintah Belanda memberlakukan K3 di Hindia Belanda yang ditandai dengan
penerbitan Veiligheids Reglement, Staatsblad No. 406 Tahun 1910. Selanjutnya,
pemerintah kolonial Belanda menerbitkan beberapa produk hukum yang memberikan
perlindungan bagi keselamatan dan kesehatan kerja yang diatur secara terpisah
berdasarkan masing-masing sektor ekonomi. Beberapa di antaranya yang menyangkut
sektor perhubungan yang mengatur lalu lintas perketaapian seperti tertuang dalam
Algemene Regelen Betreffende de Aanleg en de Exploitate van Spoor en Tramwegen
Bestmend voor Algemene Verkeer in Indonesia (Peraturan umum tentang pendirian
dan perusahaan Kereta Api dan Trem untuk lalu lintas umum Indonesia) dan Staatblad
1926 No. 334, Schepelingen Ongevallen Regeling 1940 (Ordonansi Kecelakaan
Pelaut), Staatsblad 1930 No. 225, Veiligheids Reglement (Peraturan Keamanan Kerja
di Pabrik dan Tempat Kerja), dan sebagainya. Kepedulian Tinggi Pada awal zaman
kemerdekaan, aspek K3 belum menjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah
kemanusiaan dan keadilan.Hal ini dapat dipahami karena Pemerintahan Indonesia
masih dalam masa transisi penataan kehidupan politik dan keamaanan nasional
sementara itu, pergerakan roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah
dan swasta nasional.

 Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat
diduga.Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa
keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat.Kecelakaan kerja dapat
didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah
keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi
kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau
mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995).

Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan


kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebab-akibat suatu kecelakaan dan meneliti
apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak.
Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan
kerja adalah sebagai berikut:
 Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis.
 Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-
baiknya selektif mungkin.
 Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya.
 Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
gizi pegawai.
 Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
 Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
 Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.

 Kesimpulan
Dapat menyimpulkn bahwa proteksi atau perlindungan perusahan terhadapt
karyawan sangat penting dilakukan proteksi atau perlindungan ini akan semakin
mengingkatkan kesejahtraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan.
Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi – kondisi fisiologis-fisikal dan
pisiologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan – tindakan keselamatan
yang efektif, maka tidak akan ada lagi kecelakaan dalam pekerja hal ini akan lebih
mempercepat kesejahtraan karyawan yang nantinya juga berimbas pada hasil – hasil
produksi perusahaan ini

3.2 Gambar Teknik

Gambar 8.
A. Fungsi Gambar

Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama bagi


orang-orang teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa
Teknik. Sebagai bahasa teknik, diharapkan sebuah gambar dapat meneruskan
keterangan-keterangan secara tepat & obyektif.

Gambar teknik mempunyai beberapa fungsi yaitu :

A. Penyampaian Informasi

Gambar mempunyai tugas menyampaikan maksud dari perancang dengan


tepat kepada pihak lain misalnya perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan dan
perakitan produk/ komponen.
Apabila kita mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu
kita temukan gambar. Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk
menentukan bentuk dan ukuran-ukuran produk/komponen mesin yang akan dibuat.
Simbol-simbol, kode-kode dalam bentuk diagram rangkaian kelistrikan
digunakan untuk menyampaikan informasi tentang komponen-komponen kelistrikan,
jalur-jalurpengawatan dan sebagainya. Apabila rangkaian kelistrikan digambar
dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi rumit dan sulit untuk
dimengert
 Pengawetan dan Penyimpanan
Gambar merupakan data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu perusahaan
dipadatkan dan dikumpulkan pada gambar. Oleh karena itu gambar bukan saja
diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi
gambar-gambar digunakan sebagai bahan informasi untuk perencanaan baru
di kemudian hari. Untuk ini diperlukan cara penyimpanan , kodifikasi nomor
urut gambar dan sebagainya.
 Penuangan gagasan dan Pengembangan
Gagasan-gagasan baru untuk pengembangan pada awalnya masih berupa
konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran. Konsep abstrak tersebut
kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar sketsa, kemudian gambar sketsa
diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang sehingga didapatkan gambar-gambar
baru yang sempurna.
Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi
juga sebagai peningkat daya berfikir, sekaligus untuk penuangan gagasan-
gagasan baru untuk pengembangan.
A. Standar Gambar Teknik
Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati
bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi
teknik. Orang-orang terkait dalam bidang gambar teknik perlu mengetahui
tentang standar. Orang-orang terkait tersebut antara lain siswa pada kelompok
teknologi dan industri, para perencana produk, operator mesin, operator
perakitan, mekanik dan pengontrol mutu dari suatu produk/mesin

Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :


 Jepang ( JIS )
 Belanda ( NEN )
 Jerman ( DIN )
 Indonesia ( SII )
 Standar Internasional ( ISO )

ISO (Internasional Standardization for organization)bertujuan untuk menyatukan


pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar. Standar yang dibuat
tersebut kemudian dibawa ke forum internasional dengan tujuan :
 Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional
 Memudahkan Bagi negara-negara berkembang,
 dapat memberi petunjuk-petunjuk praktis pada persoalan khusus dalam
bidang teknik. komunikasi teknik
A. Memahami Alat-Alat Cara Penggunaannya Gambar dan
Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar
yang lengkap dan cara menggunakan, membersihkan dan menyimpan alat-alat
dengan baik.Alat-alat gambar yang bisa digunakan dalam mengambar teknik
antara lain
 Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan gambar
meliputi :
 Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil
dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas
milimeter.
 Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada kertas
kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat
langsung dari gambar tersebut. Kualitas kertas yang baik adalah tahan
lama, tahan lembab, mudah untuk menggambar pensil/tinta dan mudah
dicetak kembali.
 Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan
untuk jangka waktu yang lama dan tidak boleh memuai maupun
menyusut.
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah terstandar.
Sesuai dengan sistem ISO(International Standardization for Organization) dan
NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan
sebagai berikut (lihat tabel 1).

Tabel 3 ukuran kertas gambar

Keterangan : C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi
kanan. Sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm hal
ini di maksudkan agar gambar-gambar yang akan dibundel tidak terganggu
gambarnya.
Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk mendapatkan ukuran kertas A 1 didapat
dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1 dibagi dua, ukuran kertas A 3
didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran kertas A 4 didapat dari A 3 dibagi dua.
Kertas gambar Ukuran A 0
Ukuran kertas gambar dengan garis tepi
 Pensil, Pena atau Rapido dan Penggunaannya
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil
yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini memiliki tingkat
kekerasan tertentu mulai dari yang lunak sampai keras. Adapun tingkat kekerasan
pensil dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 4 Tingkat Kekerasan Pensil

Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar


angkanya semakin keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan
kelunakannya (semakin lunak, angkanya semakin besar).
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

4.1 Pelaksanaan Kegiatan


Sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL), terlebih dahulu
dipraktikan dibriefing oleh Pembimbing dan dijelaskan tentang Profil,
kegiatan kerja serta sejarah Perusahaannya. Setelah itu, praktikan
diperkenalkan dengan para pegawai di masing masing bagian dan diberikan
arahan tentang tata cara pelaksanaan kerja. Adapun proses pelaksanaan kerja
yang Praktikan lakukan adalah dengan menggunakan sistem kerja yang
terstruktur, dimana pekerjaan tersebut diberikan oleh salah seorang pegawai
sekaligus menjadi Pembimbing yang telah ditetapkan oleh kepala bagian
umum pelayanan.

4.2 Hasil Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan


Setelah 3 bulan kami mengikuti dan menyelesaikan kegiatan Kegiatan Praktk
Kerja Lapangan di CV. ABADI TEKNIK kami mendapatkan banyak ilmu
baru dan kebetulan kami ditempatkan di bagian yang sesuai dengan keahlian
kami. Dan setelah itu, kami dapat lebih memahami tentang pemesinan/

ADE HIKMAT NURFALAH


 Proses Pembuatan
Asasis mobil, tulang bawah mobil keri
A. Alat Yang Digunakan
 Mesing Shering
 Mesin Bending

 Mall Ukuran
 Penggores
A. Bahan Yang Digunakan
 Plat tebalnya 1,2
 panjangnya 2.400 mili
 lebarnya 1.200 mili
A. Peroses Pengerjaan
 Mengecek alat dan bahan
 Menghidupkan mesin shering
 Masukan plat yang sudah disiapkan ke mesin shering
 dipotong menjadi 19cm,panjang 2.400mili
 Gores dengan mal yang sudah di sediakan
 Nyalakan mesin banding
 Banding benda kerja sesuai dengan yang sudah ditandai dengan
pengguris,lalu injak pedal sehingga mesin banding menekuk bahan
material.

 Mohamad ramdani iskandar


 Proses pembuatan
Asasis mobil,tulang bawah mobil keri
 Alat Yang di gunakan
 mesin banding

 mesin shering
 mall ukuran
 penggores
 Bahan Yang diGunakan
 Plat tebalnya 1,2
 panjangnya 2.400 mili

 lebarnya 120 cm
 Proses Pengerjaan
 Mengecek alat dan bahan
 Menghidupkan mesin shering
 Masukan plat yang sudah disiapkan ke mesin shering
 dipotong menjadi 19 cm, panjang 240 cm

 Gores dengan mall yang sudah di sediakan

 Nyalakan mesin banding

 Banding benda kerja sesuai dengan yang sudah ditandai dengan


pengguris,lalu injak pedal sehingga mesin banding menekuk bahan
material.
4.3 Hambatan-hambatan

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapngan (PKL) ini tidak terlepas dari berbagai macam
kesulitan. Adapun kesulitan yang kami hadapi adalah :

 Sulit Beradaptasi
Kendala yang dihadapi oleh praktikan adalah beradaptasi, praktikan tidak terbiasa
dengan lingkungan kerja
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Setelah kami melakukan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di CV.


ABADI TEKNIK. Kami mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman,
pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga kami dapat
menambah wawasan yang kami dapatkan selama ini, karena hanya dengan
praktek kami bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah kami
dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika kami memasuki dunia kerja
tidak akan ragu melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai
pengalaman yang baik.

Kesan
Dari hasil selama kami melakukan kegiatan PKL, kami memberikan
saran agar PKL dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta
kami berharap :.
Kami ingin memberikan saran pada pihak perusahaan agar tidak perlu
sungkan terhadap anak PKL,usahakan berikan tugas asalkan dengan
bimbingan terlebih dahulu sebelum tugas dilaksanakan, agar hasilnya menjadi
efektif dan efisien.
LAMPIRAN

 Lembar Bimbingan
 Absen
 Jurnal

Anda mungkin juga menyukai