Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA AIR SUSU IBU (ASI)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh:

Program Profesi Ners Angkatan XXXIV

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXIV


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pentingnya ASI

Sasaran : Orang tua pasien

Hari / Tanggal : Februari 2018

Waktu : 15 menit

Tempat : Ruang tunggu Poli KIA Puskesmas Babakan Sari

A. LATAR BELAKANG

ASI Eksklusif adalah perilaku dimana hanya memberikan Air Susu Ibu
(ASI) saja kepada bayi dari sejak lahir sampai berumur enam bulan pertama tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, air kelapa muda, jeruk, madu, air teh,
air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,
biskuit, bubur nasi, dan tim.

Menyusui merupakan hak setiap ibu tidak terkecuali pada ibu yang
bekerja, maka agar dapat terlaksananya pemberian ASI dibutuhkan informasi
yang lengkap mengenai manfaat dari ASI dan menyusui serta bagaimana
melakukan manajemen laktasi. Selain itu diperlukan dukungan dari pihak
manajemen, lingkungan kerja, dan pemberdayaan pekerja wanita sendiri.
(Depkes,2005).

World Health Organization (WHO) merekomendasikan pamberian ASI


Eksklusif sekurang-kurangnya selama 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan
dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun, rekomendasi serupa juga oleh
American Academy of Pediatrics (AAP), Academy of Breasfeeding Medicine
demikian pula oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) (Suradi,dkk,2010).

Pencapaian ASI Eksklusif masih kurang, hal ini berdasarkan data yang
diperoleh dari profil kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun
2008 menunjukkan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 28,96%,
terjadi sedikit peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2007 yang mencapai
27,35%. Angka ini dirasakan masih sangat rendah bila dibandingkan dengan
target pencapaian ASI eksklusif tahun 2010 sebesar 80%. (Dinkes, 2008). Hal
yang menghambat pemberian ASI eksklusif salah satunya adalah faktor ibu yang
bekerja.(Dinkes,2008).

Ibu yang bekerja bukanlah alasan untuk tidak memberikan ASI ekslusif.
ASI eksklusif adalah perilaku dimana hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja
kepada bayi, tidak selalu harus secara langsung melalui payudara ibu melainkan
bisa menggunakan cara lain yaitu menggunakan ASI perah. ASI perah adalah
ASI yang diambil dengan cara diperah kemudian disimpan dan nantinya diberikan
pada bayi, maka dari itu kualitas ASI tersebut harus tetap terjaga dengan cara –
cara yang telah ditentukan.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan keluarga pasien dan pasien di


mengetahui pentingnya ASI dan dapat mengaplikasikan cara pemberian ASI
dengan baik dan benar.

b. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian ASI
2. Menjelaskan alasan pentingnya ASI
3. Menjelaskan cara mengelola ASI
C. ISI MATERI
a. Menjelaskan pengertian ASI
b. Menjelaskan alasan pentingnya ASI
c. Menjelaskan cara mengelola ASI
D. MEDIA
a. Slide
b. Leaflet
E. METODE PENYULUHAN
a. Diskusi tanya jawab
F. KEGIATAN PENYULUHAN

KEGIATAN PENYULUHAN
NO. WAKTU
Penyuluh Peserta

1. 3 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam

2. Memperkenalkan nama 2. Memperhatikan dan


kepada audiens mendengarkan

3. Kontrak waktu 3. Memperhatikan dan


mendengarkan
4. Menjelaskan tujuan
penyuluhan 4. Memperhatikan dan
mendengarkan

2. 10 menit 1. Menjelaskan pengertian 1. Mendengarkan dan


ASI memperhatikan

2. Menjelaskan alasan 2. Mendengarkan dan


pentingnya ASI memperhatikan

3. Menjelaskan tata cara 3. Mendengarkan dan


pengelolaan ASI memperhatikan

3. 2 menit 1. Mengajukan 3 pertanyaan 1. Menjawab


tentang materi penyuluhan
2. Memperhatikan dan
yang telah dijelaskan
mendengarkan
2. Memberikan kesimpulan
3. Menjawab salam
tentang penyuluhan

3. Salam penutup
G. MATERI
A ASI
ASI adalah susu yang diproduksi oleh ibu untuk konsumsi bayi dan
merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum dapat mencerna
makanan padat.
B Mengapa ASI penting ?
- ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena didalamnya terkandung
hampir semua zat gizi yang dibutuhkan bayi.
- ASI mudah dicerna karena mengandung enzim-enzim yang membantu
mencerna nutrisi di yang ada pada ASI
- Nutrisi dalam ASI merupakan nutrisi dengan kualitas tinggi dan dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan juga kecerdasan bayi.
- ASI mengandung Taurin yang lebih banyak yang berfungsi untuk
pematangan sel otak
- DHA dan AA untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal
- Susu formula pembuatannya repot, kandungan nutrisi tidak sebanyak
ASI, tidak mengandung antibodi, harganya mahal dan dapat
menganggu pencernaan bayi.
- ASI eksklusif dapat menurunkan angka kejadian alergi, terganggunya
pernafasan, diare, dan obesitas anak.

a. Cara menyimpan ASI perah


- Tempat penyimpanan ASI perah disarankan menggunakan botol kaca,
karena lemak-lemak dalam ASI tidak akan banyak menempel. Selain
¡tu botol kaca juga relatif murah dan bisa digunakan berulang kali.
- Bila ASI perah disimpan dalam botol kaca, hendaknya botol jangan
diisi terlalu penuh, hal ini bisa menyebabkan botol pecah saat
disimpan di dalam freezer. Maka isikan ASI perah kurang lebih ¾
botol saja.
- Pastikan botol yang akan digunakan untuk menyimpan ASI perah
sudah dicuci bersih dengan sabun dan sebelum digunakan bilas
dengan air panas.
- Simpan ASI perah ke dalam botol steril dan tutup dengan rapat, dan
jangan sampai ada celah yang terbuka.
- Botol diberi label berupa jam, tanggal pemerahan, dan nama untuk
membedakan dengan ASI perah milik pekerja lainnya.
- ASI perah harus disimpan dalam lemari pendingin. Pisahkan ASI
perah dengan bahan makanan lain yang tersimpan dalam lemari
pendingin.
b. Langkah-Iangkah penyajian ASI perah
- Sehari sebelumnya ASI perah beku yang tersimpan di freezer
diturunkan ke lemari pendingin. Tujuannya agar pelelehan ASI perab
beku mencair secara bertahap.
- ASI perah dikeluarkan dan lemari es secara berurutan dan jam perah
paling awal atau FIFO (First In First Out)
- Mengambil ASI perah sesuai kebutuhan, yang kira-kira langsung bisa
dihabiskan.
- ASI perah dihangatkan dengan cara merendam botol berisi ASI perah
dalam wadah yang berisi air putih suhu ruangan lalu diganti dengan
air yang lebih hangat.
- ASI perah tidak dihangatkan dengan air mendidih atau direbus karena
akan merusak kandungan gizi.
- Menyiapkan cangkir kecil atau cangkir dan sendok untuk
meminumkan ASI perah kepada bayi.
- Jika ASI perah sudah mencair, ASI harus dikocok perlahan (memutar
searah jarum jam) agar cairan diatas bercampur dengan cairan bawah.
Cairan atas biasanya terlihat agak kental, dikarenakan kandungan
lemak yang lebih banyak. Bukan berarti ASI perah tersebut sudah basi
c. Keunggulan ASI dibandingkan dengan PASI :
- ASI mengandung zat yang paling sempurna untuk perkembangan dan
pertumbuhan bayi, terutama untuk kecerdasannya.
- ASI mengandung kalori yang memberikan energi yang cukup untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi
- Sebanyak 90% kandungan lemak dalam ASI dapat diserap oleh bayi
- ASI dapat membuat perkembangan otak bayi berkembang secara
optimal
- Protein pada ASI dapat mencegah terjadinya alergi dan infeksi
- ASI cepat merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi
- Pemberian ASI dapat mempererat hubungan antara ibu dan bayi
- ASI selalu tersedia dan terjamin kebersihannya
- ASI jarang menyebabkan masalah pada sistem pencernaan bayi
- ASI lebih ekonomis dan hemat, serta praktis
- ASI dapat menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada
bayi.
d. TIPS menyusui di tempat umum
- Gunakan baju dan bra yang nyaman untuk menyusui atau baju khusus
untuk menyusui
- Berikan ASI pada bayi sebelum berpergian sampai bayi merasa
kenyang
- Menyusui di ruang menyusui yang disediakan jika ada
- Menggunakan nursing cover
PPN ANGKATAN XXXIV
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, D. 2010. Asyiknya Minum ASI. Jakarta: Gramedia


http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/10-langkah-menuju-keberhasilan-menyusui
diakses tanggal 30 September 2017
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/mengapa-asi-eksklusif-sangat-dianjurkan-
pada-usia-di-bawah-6-bulan diakses tanggal 30 September 2017
Infodatin. 2015. Menyusui dan Bekerja. Kemenkes RI
Yuliarti, N. 2010. Keajaiban ASI. Yogyakarta: ANDI

Anda mungkin juga menyukai