Anda di halaman 1dari 10

PRE PLANNING

PENYULUHAN NYERI SENDI PADA Ny. S


DI RT 01 RW 05 KELURAHAN WONOLOPO KECAMATAN MIJEN
KOTA SEMARANG

Disusun Oleh :
VIRNA GUPITASARI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-
tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi
tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang
terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan
kronologis tertentu. Di masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan
sosial secarabertahap (Azizah, 2011).
Proses menua menyebabkan penurunan produksi cairan sinovial pada persendian
dan tonus otot, kartilago sendi menjadi lebih tipis dan ligamentum menjadi lebih kaku
serta terjadi penurunan kelenturan (fleksibilitas), sehingga mengurangi gerakan
persendian. Kekakuan dapat disebabkan oleh adanya kalsifikasi pada lansia yang akan
menurunkan fleksibilitas sendi. Sendi lutut mempunyai struktur ligamentum yang kuat
karena berfungsi sebagai penopang tubuh, hal ini juga akan mempengaruhi kemungkinan
terjadinya kekakuan pada sendi lutut (Tortora & Grabowski, 2003).
Adapun cara-cara untuk menurunkan nyeri sendi menurut Potter dan Perry (2006),
yaitu dengan cara terapi farmakologi, non-farmakologi dan pembedahan. Terapi
farmakologi yaitu tindakan pemberian obat sebagai penurun nyeri. Penggunaan obat-
obatan analgesik memiliki dampak buruk seperti rasa tidak nyaman pada saluran cerna,
mual, diare, perdarahan tukak, dapat juga mengakibatkan kerusakan pada ginjal dan
gangguan kardiovaskuler (Sukandar dkk, 2009).
Terapi non-farmakologi adalah tindakan dalam batas keperawatan yang dapat
digunakan untuk menurunkan nyeri sendi pada lansia, misalnya: bimbingan antisipasi,
distraksi, biofeedback, stimulasi kutaneus (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation,
TENS) dan kompres (Potter & Perry, 2006).Salah satu cara dengan stimulasi kutaneus
adalah dengan kompres jaheyaitumenempelkanparutanjaheke area persendian yang nyeri.
Pengobatan dari luar ini biasanya dengan cara memberi semacam lulur untuk
menghangatkan bagian yang terasa nyeri. Hal ini disebabkan karena salah satu kandungan
jahe yang mempunyai sifat panas yang dapat memberikan efek hangat atau respon tubuh
terhadap panas yaitu menyebabkan pelebaran pembuluh darah, menurunkan viskositas
darah, menurunkan ketegangan otot, meningkatkan metabolism jaringan, dan
meningkatkan permeabilitas kapiler. Respon dari panas inilah yang digunakan untuk
keperluan terapi pada beragai kondisi dan keadaan yang terjadi di dalam tubuh.
Menurut Budhawar (2006) melulurkan rimpang jahe yang telah dipanaskan dan
dihaluskan saat tibul nyeri sendi, dapat mengurangi nyeri sendi tanpa efek samping
karena tidak mengandung bahan kimia dengan khasiat dan manfaatnya telah diakui oleh
peneliti. Penggunaan jahe sebagai lulur dapat menghilangkan rasa nyeri dan menaikkan
sirkulasi darah yang akan mengurangi udem (pembengkakan) (Potter & Perry, 2006).
Wilayah RW V Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen terdiri dari 6 RT. Hasil
penyebaran angket menunjukkan data bahwa 30,43% lansia mengeluh sakit nyeri sendi.
Berdasarkan hasil wawancara dari ketua RT, kader kesehatan dan mayarakat RT 1-6
mengatakan bahwa masalah kesehatan atau penyakit yang sering dialami oleh masyarakat
seperti diare, nyeri sendi, ispa.

B. Topik Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang nyeri sendi

C. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Senin, 28 Mei 2018
Waktu : 15.00 WIB
Tempat : Rumah Ny.S Rt. 01 Rw 05 Kel. Wonolopo, Kec. Mijen

D. Sasaran
Ny. S Warga Rt 01 Rw 05 Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen

E. Tujuan
1. Umum
Memaparkan tentang masalah nyeri sendi dan cara mengatasinya
2. Khusus :
a. Menjelaskan tentang pengertian nyeri sendi.
b. Menjelaskan tentang penyebab nyeri sendi.
c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala nyeri sendi
d. Menjelaskan tentang cara mengatasi nyeri sendi.
F. Metode
1. Diskusi
2. Ceramah
3. Demonstrasi

G. Alat dan Media


1. Leaflet
2. Lembar balik

H. Materi
Substansi materi dalam kegiatan ini adalah tentang:
1. Pengertian nyeri sendi.
2. Penyebab nyeri sendi.
3. Cara mengatasi nyeri sendi.

I. Setting

Penyaji

Klien Ny. S

J. Strategi Pelaksanaan
No Tahap Waktu Kegiatan Media

1 Pembukaan 5 menit  Salam perkenalan


 Menjelaskan kontrak dan tujuan
pertemuan
2 Pelaksanaan 15 menit Menjelaskan tentang : Leaflet

 pengertian nyeri sendi Lembar


 penyebab nyeri sendi balik
 tanda dan gejala nyeri sendi
 diit nyeri sendi
 cara mengatasi dan mencegah nyeri
sendi
 membuka sesion pertanyaan
3. Penutup 5 menit  mengajukan pertanyaan pada
Ny. S
 memberikan reiforcemen
positif atas jawaban yang diberikan
 menutup pembelajaran dengan
salam

K. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Kesepakatan dengan keluarga Tn. N (waktu dan tempat)
 Kesiapan materi penyaji
 Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung
2. Evaluasi Proses
 Peserta/ keluarga bersedia dirumah sesuai dengan kontrak waktu yang ditentukan
 Anggota keluarga antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
 Anggota keluarga menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan
3. Mahasiswa
 Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
 Dapat menjalankan peranannya sesuai dengan tugas
4. Evaluasi Hasil
 Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
 Adanya kesepakatan antara keluarga dengan perawat dalam melaksanakan
implementasi keperawatan selanjutnya.
LAMPIRAN MATERI

NYERI SENDI

1. Pengertian nyeri sendi


Nyeri sendi adalah penyakit yang menyerang persendian yang terus menerus atau
menahun (Zacky, 2008)

2. Penyebab nyeri sendi


 Faktor genetik/keturunan
 Infeksi
 Jatuh
 Kecelakaan
 Faktor keseimbangan hormon

3. Tanda dan gejala nyeri sendi


 Nyeri atau pegal-pagal pada daerah sendi
 Kaku kaku pada pagi hari
 Radang (kemerahan) pada daerah sendi
 Bengkak pada sdaerah sendi
 Kesemutan pada kaki dan tangan
 Cepat lelah

4. Komplikasi nyeri sendi


a. kekakuan pada sendi
b. nyeri / pegal-pegal
c. semakin lama sendi tidak bisa digerakkan
d. mudah jatuh

5. Sebutkan cara perawatan penderita nyeri sendi


a. istirahat yang cukup
b. kompres dengan air hangat pada bagian yang sakit
c. latihan pergerakan sendi terutama pada pagi hari
d. hindari aktivitas dengan hentakan yang mendadak
e. hindari makan jeroan dan makan makanaan yang mengandung banyak serat
f. menyediakan makanan yang tidak mengandung kolesterol (jeroan dan kacang
kacangan)

6. Makanan yang dihindari untuk penderita nyeri sendi


 Bayem
 Emping
 Nangka
 Jeroan
 Jengkol
 Otak
 Lemak

7. Makanan yang dianjurkan untuk penderita rheumatik


a. ikan laut minimal 3x seminggu
b. sayuran hijau dan kuning seperti : wortel, brokoli, tomat, mentimun, (minimal 2x
sehari)
c. buah-buahan segat (jeruk, apel, tomat, pepaya, dll)
d. gandum, susu, tiram (sumber seng) + 5 gram jahe dalam masakan

8. Pencegahan
a. Istirahat yang cukup
Usahakan sehari kita harus istirahat tidur selama 6-8 jam.

b. Latihan fisik
Latihan fisik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi. Dan dapat
dilakukan dengan cara olah raga yang teratur misalnya jalan santai.

c. Jangan mengangkat beban terlalub erat


d. Jangan sering mandi terlalu malam.
Mandi terlalu malam dan sering dapat menimbulkan gejala fenomena raynaud
(vasospasme yang ditimbulkan oleh cuaca dingin sehingga jari-jari pucat dan
sianosis) dan gejala ini bias menyebabkan terjadinya Asam urat artitis).

e. Diit tinggi gizi


Makanan tinggi gizi misalnya makanan yang mengandung vitamin, protein, dan zat
besi. Berfungsi untuk pembangun dan perbaikan jaringan.

f. Menjaga keselamatan diri


Untuk mencegah terjadinya kecelakaan usahakan menciptakan lingkungan yang
aman misalnya : sikat kamar mandi, lantai diusahakan kering, dll.

9. Pengobatan
a. Perawatan Non Medis

1) Kompres panas
Kompres panas dapat mengurangi nyeri. Dapat dilakukan dengan cara merendam
handuk mandi dalam air panas lalu diletakkan pada sendi yang sakit.

2) Pengobatan tradisional
7-10 lembar daun sirsat direbus dengan 600 ml air (3 gelas), direbus hingga
mendidih dengan 200 ml sisa air (2 gelas).

b. Pengobatan Medis

Obat dapat meringankan rasa nyeri dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
Jenisnya :

1) Anti inflamasi : Aspirin, penisilamin


Anti inflamasi ini berfungsi untuk mengatasi peradangan.

2) Anti Asam urat : Preparat emas


Anti Asam urat fungsinya untuk mengatasi peradangan.

3) Anti depresan : Amitriptilin


Anti depresan fungsinya untuk mengembalikan pola tidur yang seimbang dan
menangani nyeri kronis.
Jika nyeri berlanjut, segera periksakan ke dokter atau ke Puskesmas.

Cara mengompres untuk penderita nyeri sendi


Cara pertama :
a. Siapkan handuk kecil dan air hangat pada baskom
b. Celupkan handuk ke dalam baskom kemudian peras
c. Kompreskan handuk hangat pada bagian tubuh yang terasa nyeri
d. Ulangi mengompres 2 sampai 3 kali atau lebih sampai nyeri berkurang
Cara kedua :
a. Siapkan botol kaca dengan tutupnya
b. Masukkan air hangat kedalam botol kemudian tutup
c. Kompreskan botol hangat pada bagian tubuh yang terasa nyeri
d. Ulangi mengompres 2 sampai 3 kali atau lebih sampai nyeri berkurang
Cara ketiga :
1. Siapkan 3 rimpang jahe kupas bersihkan
2. 5 lembar daun singkong
3. ½ std kapur sirih
4. Tumbuk halus
5. Tambahkan air secukupkan
6. Kompreskan pada bagian tubuh yang nyeri ulangi 2 sampai 3 kali dengan nyeri
berkurang
Dartar pustaka

Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi :Buku Saku / Elizabeth J. Corwin. Alih bahasa, Nike
Budhi Subekti ; editor edisi bahasa Indonesia, Egi Komawa Yudha, {et al.}. Ed.3. Jakarta :
EGC
Perhimpunan Dokter Spasialis Penyakit Dalam Indonesia. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Editor :SlametSuyono. Ed.3.Jakarta: BalaiPenerbit FKUI
Zacky, Dzulfikar, 2008, Mengenal Arthritis Rheumatoid. Di akses pada tanggal 4 mei 2011.
Dari http://library.helvetia.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=supthelpp--
Dzulfikar Zacky -6.

Anda mungkin juga menyukai