Anda di halaman 1dari 4

CANGKANG TELUR, LIMBAH YANG MENANGGULANGI LIMBAH

Oleh: Nabila Fatin Aisiah

Telur merupakan salah satu sumber protein dengan harga murah dan mudah diolah.
Telur yang biasa dikonsumsi antara lain telur yang berasal dari unggas seperti ayam, bebek,
angsa, dan beberapa jenis burung. Telur-telur yang lebih kecil seperti telur ikan terkadang juga
digunakan sebagai campuran dalam hidangan. Kandungan gizi yang dimiliki telur dan
harganya yang murah menjadikan telur sebagai salah satu primadona
pangan yang sangat sering digunakan oleh ibu rumah
tangga. Salah satu kandungan gizinya berupa
karbohidrat, protein dan delapan macam asam
amino sehingga telur sangat berguna bagi
tubuh terutama anak- anak dalam masa
pertumbuhan.
Konsumsi telur yang begitu banyak dan terus meningkat pesat
pada masyarakat tentunya meninggalkan suatu permasalahan lain berupa sampah atau limbah
dari cangkang telur tersebut. Cangkang telur tidak dapat dikonsumsi sehingga hanya menjadi
limbah rumah tangga yang kian lama terus menumpuk. Namun kini sudah banyak masyarakat
yang berinisiatif mengolah limbah cangkang telur menjadi bahan-bahan kerajinan tangan,
meskipun pengolahan ini dianggap masih kurang maksimal karena sesungguhnya, kandungan
cangkang telur sangatlah banyak dan masih bisa dioptimalkan pengolahannya.
Salah satu cara untuk memanfaatkan limbah cangkang telur selain sebagai kerajinan
tangan ialah sebagai pupuk karena kandungan kalsium (Ca) yang sangat kaya pada cangkang
telur dan baik untuk pertumbuhan tanaman. Selain sebagai pupuk, penelitan baru menemukan
bahwa cangkang telur dapat dijadikan pengolah limbah logam berat. Cangkang telur dapat
menjadi adsorben beberapa jenis logam berat yang biasa menjadi limbah pada perairan akibat
aktifitas industrial dan pertambangan.
Pencemaran logam berat yang terjadi umumnya
dikarenakan adanya proses yang berkaitan dengan
logam itu sendiri seperti penambangan, kegiatan
industri dan lain-lain. sisa-sisa atau limbah yang
terbuang secara sengaja maupun tidak sengaja terlepas
di lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan dan pencemaran tak terkendali yang
berdampak buruk bagi ekosistem khusunya perairan, karena seringkali limbah-limbah hasil
industri dibuang di perairan. Oleh karena itu dibutuhkan media pengadsorbsi limbah logam-
logam tersebut agar tidak mencemari lingkungan lebih lanjut. Salah satu pengadsorbsi yang
cocok ialah cangkang telur.
Secara singkat, cangkang telur memiliki beberapa struktur lapisan, lapisan pertama
berupa kutikula yang merupakan protein transparan yang melapisi permukaan kulit telur.
Lapisan kedua berupa lapisan busa yang merupakan komponen terbesar pada cangkang telur.
Pada lapisan ini terdapat protein, kalsium karbonat, kalsium fosfat, magnesium karbonat dan
magnesium fosfat yang merupakan lapisan kapur. Lapisan ketiga pada cangkang telur ialah
lapisan mamilary yang merupakan lapisan sangat tipis dan terdiri dari anyaman protein dan
mineral. Lapisan ke empat pada cangkang telur yang merupakan lapisan terdalamnya ialah
lapisan membran. Komposisi kimia dari cangkang telur sendiri terdiri dari 1,71% protein, 0.36%
lemak, 0.93% air, 16,21 % serat kasar dan 71,34% abu.
Cangakang telur diperkirakan memiliki hingga 10.000-20.000 pori tiap cangkangnya.
Selain teksturnya yang berpori, komponen utama cangkang telur ialah Kalsium Karbonat
(CaCO₃). Kalsium Karbonat diketahui merupakan adsorben polar, sehingga kian mendukung
fungsi cangkang telur sebagai adsorben yang baik. Dengan menggunakan proses kalsinasi,
CaCO₃ akan terdekomposisi menjadi CaO dan CO₂. Adanya kalsit (CaO) yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai adsorben untuk menjerap logam-logam berat. Selain terdapat Kalsium
Karbonat, terdapat pula salah satu zat yang dikandung oleh cangkang telur yaitu protein asam
mukopolisakarida. Gugus fungsinya ialah karboksil, amina dan sulfat yang diketahui dapat
mengikat ion logam berat untuk kemudian membentuk ikatan ion.
Proses adsorpsi, seperti yang kita tau merupakan proses dimana terjerapnya suatu zat
pada permukaan adsorben. Adsorben itu sendiri ialah zat yang dapat menyerap suatu material
dalam proses adsorpsi, umumnya adsorben terbuat dari bahan-bahan yang berpori. Adsorpsi
biasa dilakukan untuk membersihkan suatu larutan dari pengotornya dimana zat pengotor
akan terjerap pada adsorben sehingga dapat terpisah dari air. Proses ini biasa dilakukan untuk
membersihkan limbah pada perairan.
Salah satu jenis logam yang sering ditemukan menjadi sumber permasalahan limbah
ialah Merkuri (Hg) atau air raksa yang dihasilkan dari beberapa kegiatan industri seperti
baterai, peralatan elektronik, penambangan emas dan lain sebagainya. Merkuri dalam bentuk
Phenyl Mercury (C6H5Hg+ dan C6H5-Hg-C6H5) merupakan bentuk merkuri yang sangat
berbahaya bagi tubuh karena bersifat racun dan sulit dikeluarkan dari sistem tubuh. Bentuk ini
diketahui 50 kali lebih berbahaya dibandingkan dengan merkuri anorganik.

Gb.1 Phenyl Mercuric Acetate

Dalam beberapa jenis logam berat, sebelum dapat digunakan sebagai adsorben,
cangkang telur haruslah diberikan perlakuan berupa aktivasi fisika dengan tujuan untuk
memperbesar pori-pori dengan cara memecah ikatan kimia atau mengoksidasi molekul yang
terdapat pada permukaan sehingga mengalami perubahan sifat secara fisika yaitu
memperbesar luas permukaannya yang tentunya berpengaruh terhadap daya adsorpsinya.
Semakin besar dan banyak jumlah pori yang didapatkan, maka daya jerapnya akan semakin
baik. Digunakan uap air (H₂O), CO₂, O₂, dan N₂ dalam proses aktifasi dengan fungsi
mengembangkan rongga yang ada pada cangkang telur sehingga luas permukaannya
bertambah dan menghilangkan zat-zat pengotor pada adsorben.
Cangkang telur yang telah dihaluskan dan diaktifasi kemudian dilarutkan dengan wadah
berisi air limbah mengandung logam merkuri. Pori-pori cangkang yang telah diperbesar dan
diperbanyak akan menjerap ion-ion logam. Kandungan kalsium karbonatnya yang bersifat
adsorben polar akan menjerap logam-logam merkuri dan memisahkannya dengan air. Hal ini
berlaku pula untuk logam-logam lain seperti besi (Fe) dan Cadmium (Cd).
Mengapa dipilih cangkang telur sebagai adsorben?
Hal ini tentunya dikarenakan jumlah konsumsi telur di Indonesia sendiri sangatlah
banyak, menyebabkan limbah cangkang yang dihasilkan sangat banyak dan harganya pun
sangat murah. Tekstur porinya dan kandungan pada cangkang yang mengandung kalsit (CaO)
yang sangat cocok untuk menjerap logam-logam berat mendukung cangkang telur sebagai
adsorben yang baik. Cangkang telur mudah ditemukan dan diolah menjadi adsorben
dibandingkan dengan adsorben lain. Selain itu, biaya pembuatan yg dibutuhkan juga minim
sehingga menjadikan cangkang telur sebagai adsorben yang ekonomis namun tidak kalah
bersaing dengan adsorben-adsorben lain. Dengan adanya cangkang telur sebagai adsorben
yang efektif dan ekonomis tentunya dapat membantu masyarakat menanggulangi baik limbah
sampah dari cangkang telur maupun limbah logam berat hasil industri yang berbahaya bagi
kesehatan tubuh.

Sumber Bacaan:

1. Asip, Faisol,dkk.2008. Uji Efektifitas Cangkang Telur dalam Mengadsorbsi Ion Fe dengan
Proses Batch.Jurnal Teknik Kimia.Volume 15,No. 2.
2. http://www.merdeka.com/gaya/kegunaan-unik-kulit-telur-yang-jarang-diketahui.html
diakses pada 31 Oktober 2014
3. https://www.academia.edu/6642344/PEMANFAATAN_LIMBAH_CANGKANG_TELUR_AY
AM_SEBAGAI_PENGADSORPSI_LOGAM_MERKURI_DI_SUNGAI_KAPUAS_KALIMANTAN_
BARAT_Diajukan_Untuk_Mengikuti_Lomba_Karya_Tulis_Ilmiah_BIO_EXPO_Universitas_
Jambi_Oleh diakses pada 22 Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai