Anda di halaman 1dari 6

PROSES UMUM INDUSTRI PENGILANGAN

Industri Hilir Migas


Industri hilir migas- Seperti yang telah kita ketahui, bahwa kegiatan industri migas terdiri dari dua
kegiatan yaitu industri hulu dan industri hilir (bisnis hulu dan bisnis hilir). Pada artikel sebelumnya
kita suda membahas tentang semua kegiatan yang meliputi industri hulu migas, sehingga untuk
melengkapinya maka artikel kali ini saya akan mencoba membahas tentang kegiatan industri hilir
migas yang merupakan tahap kedua dari seluruh kegiatan industri migas sehingga dihasilkan
berbagai macam jenis produk hasil olahan minyak bumi yang banyak digunakan oleh masyarakat
saat ini.
Pengertian Industri Hilir Migas

Secara umum, bisnis hilir migas dapat diartikan sebagai proses pengolahan minyak mentah
maupun gas alam sampai pada tahap pemasaran hasil produksi, proses ini meliputi pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan dan niaga (pemasaran). Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan
masing-masing proses tersebut:

1. Pengolahan
Tahap pertama pada bisnis hilir migas ialah tahap pengolahan, pada dasarnya proses pengolahan
bertujuan untuk memurnikan menyak mentah, mendapatkan bagian-bagian yang diinginkan dan
mempertinggi mutu serta nilai tambah fraksi minyak bumi maupun gas alam. Proses pengolahan
minyak mentah dilakukan pada area yang sering disebut dengan kilang (Refinery Unit) yang terdiri
dari berbagai macam jenis peralatan pengolahan serta teknologi di dalamnya. Proses pengolahan
akan menghasilkan berbagai jenis produk bahan bakar maupun produk setengah jadi, berikut
contohnya:
1. Produk Bahan Bakar terdiri dari bensin, kerosen, minyak diesel, avtur, minyak
bakar, LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan beberapa produk hasil olahan lainnya.
2. Produk setengah jadi atau sering juga disebut produk antara adalah bahan-bahan
hasil olahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku pada industri lain, misalnya saja
industri petrokimia. Contoh produk antara tersebut seperti propilena, etilena, benzena,
toluena, methanol dan sebagainya.
Peralatan utama pada proses ini yaitu kolom destilasi yang berfungsi untuk memisahkan fraksi-
fraksi minyak mentah. kemudian proses pemurnian yang bertujuan untuk menghilangkan
komponen-komponen yang tidak diinginkan seperti mineral (garam), sulfur dan air, selanjutnya
proses konversi yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas produk hasil olahan. Untuk lebih
jelasnya silahkan anda baca pada artikel-artikel sebelumya.

2. Pengangkutan

Proses pengangkutan pada industri hilir migas merupakan kegiatan pemindahan minyak bumi dan
gas bumi atau hasil olahan dari wilayah kerja baik itu pengolahan maupun dari tempat
penampungan. Proses pengankutan biasanya menggunakan kapal atau melalui pipa transmisi
dan distribusi. Apabila pemindahannya menggunakan pipa maka perlu perhatian khusus seperti
pemilihan jenis pipa yang sesuai dengan karakteristik fraksi yang akan dialirkan di dalamnya.

3. Penyimpanan

Kegiatan penyimpanan meliputi proses penerimaan, pengumpulan dan penampungan minyak


bumi dan gas alam serta hasil olahan. Lokasi penyimpanan untuk hasil olahan bisa saja berada di
bawah tanah maupun di atas permukaan dengan menggunakan tangki yang sesuai dengan
karakteristik fraksi di dalamnya.

4. Kegiatan Niaga (Pemasaran)

Kegaiatan pemasaran merupakan tahap akhir pada bisnis hilir/industri hilir migas dimana terdiri
dari pembelian, penjualan, expor dan impor minyak bumi dan gas bumi serta hasil olahan lainnya.
Kegiatan niaga dapat digolongkan dalam dua bagian yaitu usaha niaga umum dan usaha niaga
terbatas, berikut penjelasannya:
1. Niaga umum (whole sale)
Yaitu suatu kegiatan yang meliputi pembelian, penjualan, expor dan impor bahan bakar dan
produk lainnya dalam skala yang besar dengan menggunakan sarana dan fasilitas niaga
yang memadai. Perusahaan penerima memiliki hak untuk untuk melakukan penjualan
dengan menggunakan merek tertentu.
2. Niaga terbatas (trading)
Merupakan penjualan produk-produk niaga migas seperti minyak bumi, bahan bakar gas
maupun hasil olahan lainnya karena kurangnya fasilitas dan tidak memiliki izin niaga.

sumber: https://www.prosesindustri.com/2015/02/industri-hilir-migas.html
6 Proses Pengolahan Minyak Mentah
Menjadi Minyak Bumi
Minyak mentah merupakan bagian dari minyak bumi yang keberadaannya saat ini dibutuhkan di
berbagai negara di dunia. Dimana proses pembentukan minyak bumi ini membutuhkan waktu yang
sangat lama sehingga hal ini perlu adanya usaha untuk melestarikan sumber daya alam yang mulai
menipis. Minyak bumi ini terdiri atas campuran dari berbagai macam hidrokarbon yang sebagian besar
kelompok alkana. Nantinya minyak bumi atau minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan
berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah, bensin serta dapat
digunakan sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan. Proses pengolahan minyak mentah
menjadi bahan siap pakai akan dijelaskan lebih lanjut pada pembahasan dibawah ini:

1. Proses Destilasi
Tahap pertama adalah destilasi. Destilasi adalah proses pemisahan fraksi-fraksi yang ada di minyak bumi,
dimana pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih. Pada proses ini biasanya
dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap terhadap udara. Awalnya minyak mentah akan
dialirkan ke dalam tabung tersebut dan kemudian dipanaskan dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370
derajat Celcius.

Selanjutnya hasil dari fraks-fraksi tersebut nantinya dipisahkan, dimana fraksi yang memiliki titik didih
terendah akan menempati bagian atas tabung, sedangkan fraksi yang memiliki titik didih tinggi akan
menempati bagian dasar tabung. Hasil dari proses destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak
tanah, diesel, oli, lilin dan aspal. Dimana semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai karena
belum melewati tahap-tahapan selanjutnya.

2. Proses Cracking
Tahap kedua adalah cracking. Cracking adalah proses pengolahan minyak bumi yang bertujuan untuk
menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul hidrokarbon yang lebih
kecil. Proses crakcing ini sering disebut sebagai proses refinery. Secara umum proses cracking ini dapat
dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

 Thermal Cracking – Thermal cracking adalah proses pemecahan rantai senyawa hidrokarbon yang
memiliki rantai panjang menjadi senyawa hidrokarbon dengan rantai yang lebih kecil melalui proses
katalis / pemanasan. Adapun suhu yang dapat digunakan yaitu 800 derajat Celcius dan dalam tekanan
700 kpa. Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan fraksi minyak bumi dengan cara boiling range
yang lebih rendah dari umpannya.
 Catalytic Cracking – Catalytic cracking adalah proses cracking yang menggunakan suhu tinggi dengan
tekanan yang rendah. Proses ini menggunakan katalis sebagai media untuk mempercepat laju reaksi
fraksi. Pada umumnya reaksi proses perengkahan katalis ini menggunakan mekanisme perengkahan ion
karbonium, dimana pada mulanya katalis yang bersifat asam akan menambahkan proton ke dalam
molekul olevin ataupun menarik ion hidrida dari senyawa alkana sehingga hal ini menyebabkan
terbentuknya ion karbonium.
 Hidrocracking – Hidrocracking adalah kombinasi dari proses thermal cracking dan catalytic cracking
yang menghasilkan senyawa jenuh. Proses hidrocracking ini dilakukan dalam tekanan yang tinggi,
beberapa hasil dari proses hidrocracking ini antara lain bensin dan bahan bakar jet. Kelebihan dari proses
ini adalah memiliki kandungan sulfur yang terdapat pada fraksi, dimana sulfurnya akan diubah menjadi
senyawa hidrogen sulfida sehingga proses pelepasan sulfur akan menjadi lebih mudah.

3. Proses Reforming
Setelah melalui proses cracking maka selanjutnya adalah proses reforming. Proses reforming adalah
proses merubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi molekul fraksi yang mutunya
lebih baik. Pada proses reforming ini dapat dilakukan dengan menggunakan katalis atau proses
pemanasan. Karena proses reforming ini bertujuan untuk merubah struktur pada molekul fraksi maka
proses reforming ini dapat disebut juga sebagai proses isomerasi.

4. Proses Polimerasi dan Alkilasi


Proses selanjutnya setelah perbaikan / perubahan struktur molekul fraksi adalah proses polimerasi dan
alkilasi. Proses alkilasi adalah proses penambahan jumlah atom pada suatu fraksi sehingga molekul
sebuah fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan bercabang. Pada proses alkilasi ini menggunakan bahan
tambahan katalis asam yang kuat seperti H2SO4, HCL atau AlCl3 (asam Lewis).

Sedangkan proses polimerasi adalah proses penggabungan antara molekul-molekul kecil menjadi
molekul yang lebih besar dalam sebuah fraksi sehingga mutu dari produk akhir menjadi meningkat. Jadi
pada tahap ini molekul fraksi akan melalui tahap alkilasi terlebih dahulu lalu kemudian melalui tahap
polimerasi sehingga membentuk sebuah molekul fraksi yang panjang dimana molekul fraksi tersebut
mutunya sudah meningkat.

5. Proses Treating
Prses kelima adalah treating. Treating adalah proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap
eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan. Bahan-bahan yang dihilangkan
dalam proses treating ini antara lain bau tidak sedap yang dihilangkan melalui proses copper sweetening
and doctor treating, parafin yang dihilangkan melalui proses solvent dewaxing, lumpur dan warna yang
dihilangkan melalui proses acid treatment, aspal yang dihilangkan melalui proses deasphalting dan
terakhir belerang melalui proses desulfurizing. Inti dari proses ini adalah mengeliminasi bahan-bahan
yang tidak memberikan mutu dalam proses pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti
mutunya akan bertambah.

6. Proses Blending
Tahapan terakhir dalam proses pengolahan minyak bumi adalah blending. Blending adalah proses yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk siap pakai dengan cara menambahkan bahan-bahan
aditif ke dalam fraksi minyak bumi. Salah satu bahan aktif yang digunakan adalah TEL (tetra ethyl lead).
TEL ini merupakan bahan aditif yang digunakan untuk menaikkan bilangan oktan bensin. Setelah melalui
proses ini maka hasil dari pengolahan minyak bumi mutunya menjadi lebih baik dan menjadi bahan yang
siap pakai.
Hasil Olahan
Minyak mentah yang diolah nantinya akan menghasilkan bahan siap pakai untuk kebutuhan sehari-hari,
berikut adalah beberapa hasil olahan minyak bumi:

LPG – LPG merupakan hasil pengolahan minyak bumi berupa gas cair yang memiliki unsur hidrokarbon
ringan. Biasanya LPG ini digunakan untuk bahan bakar industri rumah tangga yaitu untuk memasak.
Bensin – Bensin merupakan produk olahan minyak bumi yang sangat terkenal. Bensin ini meerupakan
salah satu bahan bakar yang setiap harinya diburu oleh pengendara motor maupun mobil.
Kerosin – Kerosin atau minyak tanah merupakan bahan bakar yang saat ini sulit ditemukan. Akan tetapi
kerosin ini saat ini masih dicari sebagian masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk
menyalakan api pada arang.
Solar – Solar atau diesel pada umumnya digunakan untuk bahan bakar dalam pembakaran mesin diesel,
baik itu mesin kendaraan ataupun mesin industri.

Sumber: https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/proses-pengolahan-minyak-mentah

Anda mungkin juga menyukai