Anda di halaman 1dari 33

SEMINAR KEMAJUAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN AIR QUENCHING COOLER BOILER


SISTEM WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATOR
DI PT HOLCIM CILACAP

Oleh :
Rizky Adi Firdaus
151734028

D4 KONSERVASI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
OUTLINE

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA

TAHAP PERANCANGAN

HASIL PERANCANGAN

GAMBAR HASIL RANCANGAN

PROGRES KEDEPAN
L ATA R B E L A K A N G

Meningkatknya Kebutuhan semen K e b u tuhan E n e rgi P T H o lc im Cila c a p

PT Holcim Cilacap membutuhkan 128,96 kWH per ton semen yang


Kementerian Perindustrian tahun 2016 menyebutkan bahwa dihasilkan.
kebutuhan semen meningkat hingga 85-90 juta ton per tahun
Energi Listrik : 99,62 kWH , 74 % dari total konsumsi energi

Energi Panas : 29,34 kWH , 26% dari total konsumsi energi


3
L ATA R B E L A K A N G

PP No. 70 tahun 2009 tentang Potensi Pemanfaatan Gas Buang


k o n s e r v a s i e n e rg i Panas di Industri Semen
Upaya Konservasi / Penghematan Energi di Industri semen salah
Peraturan Pemerintah (PP) No. 70 tahun 2009 tentang
satunya dilakukan dengan pemanfaatan gas buang hasil hasil proses,
Konservasi Energi, mewajibkan setiap pengguna energi
untuk sistem Waste Heat Recovery Power Generator (WHRPG)
diatas 6000 TOE (Ton Oil Equivalent) per tahun untuk
Gas buang panas terdapat pada proses
menerapkan manajemen energi
1. Suspension Preheater
4
2. Air Quenching Cooler
TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah :

1. Menerapkan sistem Waste Heat Recovery Power Generator (WHRPG) dari gas panas hasil
pembuangan proses Air Quenching Cooler dan Suspension Preheater, berdasarkan Teknologi Sistem
WRHPG Kawasaki.

2. Merancang pipa – pipa pada komponen-komponen unit Air Quenching Cooler Boiler dengan gas
panas hasil Air Quenching Cooler.

3. Melakukan validasi rancangan sistem WHRPG dengan software Thermoflow.


RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, yang menjadi fokus dari pengerjaan tugas akhir ini
adalah melakukan penerapan sistem WHRPG di PT Holcim Indonesia, Tbk
(Cilacap Plant), dimana sistem WHRPG merupakan sistem tambahan yang
memanfaatkan gas buang panas tidak termanfaatkan pada proses Suspension
Preheater dan Air Quenching Cooler.
Desain WRHPG yang digunakan merupakan desain dari perusahaan Kawasaki
yang telah dipatenkan. Perancangan WHRPG ini didasarkan pada parameter
temperatur gas buang proses Preheater dan air quenching Cooler yang berkisar 250
-300 0C . Dalam perancangan ini syarat yang digunakan yaitu penurunan tekanan air
≤ 10 psi, penurunan tekanan gas buang dan uap ≤ 2 psi dan dirt factor hasil
perhitungan lebih dari dirt factor ketetapan. (Kern, 1950).
BATASAN MASALAH

Berikut ini merupakan beberapa batasan yang digunakan untuk mempermudah proses
rancangan :

1. Perancangan pada dimensi komponen pipa AQC boiler pada desain rancangan
WHRPG.

2. Perancangan dilakukan dengan menggunakan software Thermoflow .

3. Perancangan ini mengabaikan faktor konstruksi.


TINJAUAN PUSTAKA
TAHAPAN PRODUKSI SEMEN PT HOLCIM
Potensi Pemanfaatan Gas Buang Panas
(Waste Heat Recovery) PT HOLCIM Cilacap
Potensi Pemanfaatan Gas Buang Panas
(Waste Heat Recovery) PT HOLCIM Cilacap
DATA GAS BUANG SUSPENSION PREHEATER DAN AIR QUENCHING COOLER
DI PT HOLCIM CILACAP
WASTE HEAT RECOVERY
POWER GENERATOR DI INDUSTRI SEMEN

 Waste Heat Recovery System untuk semen industri biasanya dikenal dengan Waste Heat
Recovery Power Generator (WHRPG) merupakan sebuah sistem yang dapat
memanfaatkan limbah gas panas untuk menghasilkan uap yang digunakan sebagai
penggerak turbin uap.

 Prinsip Kerja dan komponen-komponen pada sistem WHRPG memiliki prinsip yang
sama seperti sistem HRSG (Heat Recovery Power Generator) yang biasa diterapkan di
PLTU, namun fluida pemanas yang digunakan adalah gas buang hasil dari proses
produksi semen yaitu terdapat pada proses Suspension Preheater dan Air Quenching
Cooler
Siklus Rankine pada sistem WHRPG Sistem WHRPG Kawasaki
KOMPONEN PADA WHRPG

 EKONOMISER ■ EVAPORATOR ■ SUPERHEATER


Ekonomiser merupakan pipa Evaporator pada WHRPG Superheater merupakan
- pipa penerima air umpan berfungsi menguapkan air dan suatu komponen yang
atau air kondensat yang menghasilkan uap jenuh, yang berfungsi pemanas uap
berasal dari elemen pemanas nanti nya uap jenuh ini akan lanjut yang merubah
feed water heater. Air umpan dipanaskan kembali oleh saturated vapor menjadi
atau air kondensat ini masuk superheater dan akan superheated vapor, hal ini
ke dalam ekonomiser dengan menghasilkan uap superheat agar kondisi uap masuk
cara dipompakan oleh feed yang akan digunakan untuk turbin dalam kondisi
water pump dan kemudian memutar turbin uap. kering.
dipanaskan.
A B C

TAHAP PERANCANGAN Tahap – Tahap Perancangan


Mulai  Menghitung T LMTD (2.3)
 Menghitung Dimensi Pipa (2.6) - (2.10)
 Menghitung Koefisien Perpindahan
Panas (2.11) – (2.23)
Pengambilan Data Temperatur dan Komposisi Gas Buang Proses SP  Menghitung Efektivitas Sirip (2.24),
(Suspension Preheater) dan AQC (Air Quenching Cooler) (2.25)
 Menghitung Luas Perpindahan Panas
(2.26) – (2.31)
TIDAK  Menghitung Dirt Factor (2.32) – (2.34)
Pemodelan Sistem WHRPG Menggunakan Thermoflow Berdasarkan
Desain Kawasaki

Rd Hitung Maks 2x
Pemeriksaan Sistem Pemodelan WHRPG berdasarkan Pinch Point dan Rd Ketentuan TIDAK
Approach Temperature

YA

Sistem Sudah Optimal TIDAK Menghitung Pressure Drop (ΔP)


(2.35) - (2.44)

Penentuan Parameter Ekonomiser, Evaporator


dan Superheater Berdasarkan Hasil Simulasi
 Temperatur ΔP 10 psia untuk sisi tube
 Tekanan
ΔP 2 psia untuk sisi duct
 Laju Alir Massa

Penentuan Parameter Untuk Mulai Perancangan


Ekonomiser, Evaporator Dan Superheater YA
- Konstruksi lebar dan tinggi
- Menentukan Diameter Luar
- Menentukan Panjang Pipa Diperoleh Dimensi Ekonomiser,
TIDAK - Menentukan BWG TIDAK Evaporator dan Superheater
- Menentukan Susunan Pipa
- Menentukan Sirip

Selesai
A B C
Rancangan dan Pemodelan Sistem WHRPG
DATA HASIL SIMULASI DAN
PEMODELAN SOFTWARE
THERMOFLOW
EKONOMISER EVAPORATOR

SUPERHEATER
DATA POTENSI PENGHEMATAN GAS
BUANG PT HOLCIM
PERENCANAAN PIPA

Komponen pada WHRPG (ekonomiser, evaporator dan superheater) merupakan alat


penukar panas yang terdiri atas pipa – pipa. Oleh karena itu untuk merancang WHRPG
dibutuhkan asumsi dimensi pipa yang ditentukan seperti diameter luar (OD), diameter
dalam (ID) maupun ketebalan pipa yang ditentukan berdasarkan Birmingham Wire Gauge
(BWG). Perancangan WHRPG ini memiliki syarat dalam penentuan nilai nilai tersebut
yaitu berdasarkan pressure drop dan dirt factor hasil perhitungan harus sesuai ketentuan.
Ketentuannya yaitu pressure drop untuk sisi duct (gas buang) harus ≤ 2 psi dan sisi pipa
(air umpan) harus ≤ 10 psi serta dirt factor harus ≥ dirt factor ketentuan (Kern, 1950). Jika
ketentuan tersebut belum tercapai maka penentuan dimensi pipa harus diulang kembali
sampai ketentuan tersebut tercapai
PIPA YANG DIGUNAKAN

• Susunan pipa yang digunakan pada


perancangan ini adalah triangular
pitch.
• Menurut Rayaprolu susunan ini dapat
memaksimalkan aliran fluida panas
menuju pipa – pipa

• TIPE PIPA YANG DIGUNAKAN ADALAH


TIPE FINS TUBE DENGAN TIPE FINS
HELICAL FINS
EKONOMISER EVAPORATOR
SUPERHEATER
HASIL PERANCANGAN
 Hasil perancangan ekonomiser ■ Hasil perancangan Evaporator

 Hasil perancangan Superheater


Analisis
 Analisis Sisi Termal
Analisis
 Analisis Sisi Mekanik
Analisis Distribusi Temperatur
GAMBAR HASIL RANCANGAN
EVAPORATOR
EVAPORATOR
SUPERHEATER
PROGRES KEDEPAN

 Pengaruh Perubahan Temperature Gas Buang terhadap Laju Massa Air dan Laju
Massa Gas Buang
 Peluang penghematan energi listrik dan Emisi CO2
 Gambar Rancangan 2D + Detail View dengan kepala gambar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai