JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014.

162-171

PENINGKATAN COP (COEFFICIENT OF PERFORMANCE) SISTEM AC MOBIL DENGAN

MENGGUNAKAN AIR KONDENSASI

Lucki Setyawan Candela

S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Surabaya Email: Lucki_candela@yahoo.co.id
A. Grummy W.
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email : grummy_wailanduw@yahoo.co.id

ABSTRAK
Coefficient Of Performance (COP) merupakan salah satu indikator pada suatu sistem refrigerasi yang sangat
menentukan kerja dari sistem itu sendiri. Dengan melihat nilai dari COP pada satu sistem refrigerasi kita dapat
mengetahui kerja dari sistem tersebut, apakah sistem bekerja sebagaimana mestinya atau tidak. Karena kerja kompresor
dalam sistem refrigerasi sangat tergantung dari nilai COP tersebut, sedang kompresor dalam sistem refrigerasi
merupakan jantung dari sistem tersebut, jika nilai COP dari suatu sistem refrigerasi sangat tinggi maka sistem tersebut
tidak bekerja dengan baik atau tidak sesuai dengan kerja ideal, namun apa bila nilai COP yang kecil berarti kompresor
bekerja pada kondisi yang ideal.
Peningkatan COP dengan menggunakan air kondensasi ini merupakan penelitian eksperimen yang dilakukan
dengan lima tahap proses. Langkah pertama, yaitu memasang termocouple pada pipa saluran keluar kondensor yang
menuju katup ekspansi, pipa saluran keluar evaporator yang menuju kompresor, dan pipa saluran yang keluar
kompresor menuju ke kondensor. Langkah kedua pengambilan data pada saat mobil dinyalakan, AC mobil juga
dinyalakan dan mobil diam di dalam ruangan. Langkah ketiga pengambilan data pada saat mobil dinyalakan, mobil
diam di dalam ruangan namun AC mobil tidak dinyalakan. Hal ini dilakukan untuk mendapat perbedaan hasil yang
diperoleh dengan dan tanpa injektor plastik. Terakhir membandingkan hasil pengamatan nilai COP sistem AC dengan
menyemprotkan air kondensasi ke kondensor dengan sistem AC tanpa menyemprotkan air kondensasi ke kondensor.
Setelah melakukan penelitian ini,penulis dapat memberikan informasi tentang desain alat alternatif injektor
plastik untuk membantu mendinginkan temperatur refrigerant pada kondensor. Dan peningkatan nilai COP refrigerant
jenis R-134a setelah menggunakan air kondensasi yang disemprotkan oleh alat injektor plastik pada kondensor
mengalami peningkatan sebesar 2,118 dari yang sebelumnya nilai COP tanpa dipengaruhi oleh alat injektor plastik pada
kondensor sebesar 1,714.
Kata kunci: Coefficient of Performance , Refrigerant, kondensor

ABSTRACT

Coefficient Of Performance ( COP ) is one indicator at a refrigeration system that determine the working of
the system itself . By looking at the value of the COP on the refrigeration system we can know the working of the system
, whether the system is working properly or not . Because the compressor in a refrigeration system work depends on the
value of the COP , while the compressor in the refrigeration system is the heart of the system , if the value of the COP
of a refrigeration system is very high, then the system is not working properly , or does not match the ideal job , but
what if COP small value means that the compressor works in ideal conditions.
The increase in COP by using the condensation water is a research experiment conducted with the five stages
of the process . The first step , which is put termocouple the condenser outlet pipe leading to the expansion valve , the
evaporator outlet pipe to the compressor , and the compressor exit pipeline leading to the condenser . The second step
of data collection when the car is turned on , the car air conditioner is turned on and the car is stationary also in the
room . The third step of data collection when the car is turned on , the car is in the room but the air conditioning was
not turned on the car . This is done to get the difference in results obtained with and without plastic injector . Last
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)

comparing observations COP value of the AC system by spraying water into the condenser with condensation without
spraying water air conditioning system condensate to the condenser.
After doing this research, the authors can provide information about plastic injector design alternative tool to
help cool the temperature of the refrigerant in the condenser. And the increase in COP value of R-134a refrigerant type
after using condensate water that is sprayed by means of a plastic injector on the condenser an increase of 2,118 from
the previous value of COP without being influenced by means of a plastic injector on the condenser of 1,714.
Keywords : Coefficient of Performance , refrigerant , condenser

kerja yang diperlukan sistem (kerja kompresi).

PENDAHULUAN Semakin besar nilai COP semakin efisien sebuah
Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi mesin pendingin. Untuk mengukur COP sistem
saat ini berpengaruh pada peningkatan kemampuan, pendingin ialah dampak refrigerasi dibagi dengan
keterampilan dan profesionalisme sumber daya kerja kompresi (Stoecker, 1982 : 187). Faktor-faktor
manusia. Berbagai usaha peningkatan telah yang mempengaruhi COP ialah dampak refrigerasi
dilakukan pada semua bidang termasuk dalam yang artinya nilai kalor saat keluar evaporator/
bidang otomotif. masuk kompresor (kj/Kg) dikurangi nilai kalor saat
Saat ini teknologi mesin pendingin, khususnya masuk evaporator/ keluar ekspansi (kj/Kg).
AC mobil yang paling banyak digunakan adalah Kemudian perubahan kerja kompresi yang artinya
dari jenis siklus kompresi uap (Haryanto, 2004). nilai kalor saat keluar kompresor/ masuk kondensor
Mesin jenis ini kebanyakan menggunakan jenis (kj/Kg) dikurangi nilai kalor saat keluar evaporator/
refrigeran CFC dan HFC. Kondisi refrigerant masuk kompresor (kj/Kg).
dipengaruhi oleh pengatur dan tekanan yang Dengan memanfaatkan air kondensasi untuk
diberikan. mendinginkan kondensor dengan bantuan alat
Supaya refrigerant yang disalurkan ke dalam berupa selang air, motor washer dan injektor
mobil bisa dirasakan lebih dingin, maka koefisiensi penyemprot air, maka COP sistem pendingin dapat
prestasi sistem pendingin harus ditingkatkan. ditingkatkan. Jika refrigerant yang keluar dari
Menurut Indartono (2006), unjuk kerja atau yang kondensor semakin dingin, maka nilai koefisien
lebih dikenal dengan koefisien prestasi (COP = prestasi dari sistem pendingin semakin besar, yang
Coefficient Of Performance) merupakan berdampak langsung pada refrigerant yang
perbandingan antara kapasitas refrigerasi (KR) dihembuskan oleh evaporator bisa semakin dingin
dengan daya (Pk) yang dibutuhkan untuk dan pengendara semakin nyaman. Di pipa saluran
menggerakkan kompresor. Untuk satu-satuan dari kondensor yang menuju ke katup ekspansi
massa refrigerant, maka unjuk kerja dapat dipasangkan alat pengukur suhu yang dinamakan
didefinisikan sebagai perbandingan antara efek thermocouple. Termocouple berfungsi untuk
refrigerasi (RE) sistem dengan kerja kompresi (Qw) mengukur suhu yang berada di dalam pipa saluran
yang dibutuhkan untuk mengkompresi refrigerant kondensor, evaporator, katup ekspansi dan
di kompresor. Makin besar nilai unjuk kerja (COP) kompresor. Ketika pipa saluran mulai menunjukkan
makin baik kinerja sistem refrigerasi itu. kenaikan suhu, thermocouple akan menampilkan
Unjuk kerja (COP) merupakan besaran tanpa angka berapa suhu yang terdapat pada pipa saluran.
dimensi. Unjuk kerja (COP) adalah besarnya energi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
yang berguna, yaitu efek refrigerasi dibagi dengan berapakah jumlah air kondensasi yang didapatkan,

163
 JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014. 162-171

membantu mendinginkan refrigerant yang berada METODE

di kondensor dan meningkatkan COP (Coefficient Rancangan Penelitian
Of Performance) sistem AC mobil.
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi mengenai alat alternatif
untuk membantu meningkatkan COP (Coefficient
Of Performance) sistem AC mobil dan dapat
memberikan nilai tambah pada air kondensasi yang
selama ini hanya dibuang ke jalan menjadi bahan
baku untuk meningkatkan COP (Coefficient Of
Performance) sistem AC mobil.
Thermocouple berfungsi untuk mengukur
suhu yang berada di dalam pipa saluran kondensor,
evaporator, katup ekspansi dan kompresor. Ketika
pipa saluran mulai menunjukkan kenaikan suhu,
thermocouple akan menampilkan angka berapa
suhu yang terdapat pada pipa saluran.
Alasan inilah yang melatarbelakangi
dilakukannya penelitian tentang pemanfaatan air
kondensasi sebagai alternatif mendinginkan
Gambar 1. Rancangan Penelitian
kondensor. Dengan proses kondensasi tersebut, air
yang menetes disalurkan melalui selang air dan Variable Penelitian

ditampung dalam sebuah tabung plastik di bawah  Variabel bebas

transmisi, kemudian diikat dan dibaut pada bagian Variabel bebas atau disebut dengan

bawah mobil. Pada tabung plastik dipasang sebuah independent variable dalam penelitian ini adalah

alat berupa motor washer sebagai pompa airnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah suhu

Kemudian pada salah satu ujung motor washer yang ada di kondensor.

dipasang selang air menuju injektor penyemprot air  Variabel kontrol

yang sudah dipasangkan di kondensor. Air yang
menetes disalurkan ke tabung plastik, lalu motor
washer memompa air menuju injektor penyemprot
air, lalu injektor penyemprot air menyemprotkan air
ke kondensor. Di kondensor terjadi penurunan
panas akibat semprotan air dari injektor
penyemprot air, yang membuat refrigerant menjadi
lebih dingin. Ketika refrigerant lebih dingin, maka
kerja kompresor menjadi lebih ringan.
Variabel kontrol disebut pembanding hasil
penelitian eksperimen yang dilakukan. Variabel
kontrol dalam penelitian ini ialah Proses penelitian
dilakukan pada suhu udara sekitar 30 o s/d 32 o C,
proses pengambilan data dilakukan pada ±900
rpm, kondisi thermostat tetap dan tidak berubah,
tidak ada kebocoran pada saluran pipa, permukaan
dan sirip-sirip kondensor dibersihkan terlebih dulu
sebelum pengambilan data, jumlah air kondensasi
yang bisa di tampung dalam wadah tabung yaitu
yaitu 1.3 liter, jumlah debit air kondensasi yang
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)

keluar menetes dari evaporator masuk ke wadah  Dimensi : 72 mm x 36 mm.

tabung sebesar 9,3 x 10-5 liter per detik.  Input Sensor : thermocouple K, J, L,
Sedangkan debit air kondensasi yang disemprotkan RTD(Pt100Ω).
-3
dari tabung ke kondensor sebesar 2,03 x 10 liter  Temperature Range : Multi Range
per detik dengan menggunakan motor washer. 4-digit, tergantung jenis input
 Variabel terikat sensor yang dipakai.
Variabel terikat atau hasil disebut dengan - 2 buah termometer digital tipe TC4S
dependent variable dalam penelitian ini adalah N4N dengan spesifikasi sebagai berikut
peningkatan Coefficient of Performance (COP). :
Penelitian eksperimen (experimental  Power Supply : 100-240VAC
research) ini dilaksanakan di Bengkel M3 Mobil 50/60Hz.
Pagesangan No.6 Surabaya.  Dimensi : 48 mm x 48 mm.
Obyek Penelitian  Input Sensor : thermocouple K, J, L,
 Sistem AC mobil BMW 520i E34 M50 RTD(Pt100Ω).
Sistem AC yang digunakan dalam penelitian  Temperature Range : Multi Range
ini adalah BMW 520i E34 M50 tahun 1992. 4-digit, tergantung jenis input
Instrumen Penelitian sensor yang dipakai.
Proses Persiapan - 1 buah termometer digital tipe TEH
 Alat C900 dengan spesifikasi sebagai
- Selang air berikut :
- Motor washer, dengan Spesifikasi :  Power Supply : 100-240 V 50/60Hz.
 fluid pressure = ≥ 1.2 kgf/cm2  Input Sensor : thermocouple tipe K.
 Flow rate = ≥ 150ml/10s [P=1bar  Temperature Range : 0 – 6000C.
(100kpa/1.0197kgf/cm2)] - Stopwatch
 weight = 0.0790 kg - Thermocouple dengan Spesifikasi :
 Arus : 12V  Tipe K (Chromel - Alumel) dengan
- Wadah penampung berbentuk tabung rentang suhu – 500C sampai
plastik volume 1.3 liter. 12000C, – 58 sampai 2192°F.

- Injektor penyemprot air dari tutup  Sensitivitas 41 µV / ° C.

semprotan air.  Panjang kabel sensor 185 cm.

 Bahan : Air kondensasi. - Termometer kabin, dengan spesifikasi :

 Tipe Digital dengan 3 digit.
Proses Pengukuran
- Termometer lingkungan, dengan
 Alat
spesifikasi :
- 1 buah termometer digital tipe TC4Y
 Tipe Analog Temperature range :
N4N dengan spesifikasi sebagai berikut
- 400C sampai 700C.
:
 Tingkat ketelitian 200C.
 Power supply : 100-240VAC
50/60Hz.

165
163
 JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014. 162-171

- Pengecekan kondisi alat alternatif yaitu

selang air, wadah tabung dan motor
washer serta injektor penyemprot air.
Pengambilan data
 Langkah kedua: Pengambilan data pada saat
mobil diam pada ruangan yang tertutup.
Pada langkah pengambilan data ini harus
melalui beberapa proses yaitu:
- Mempersiapkan alat tulis dan lembar
pengambilan data.
- Mempersiapkan dan menempatkan semua
Gambar 2. Instrumen Penelitian alat ukur pada posisinya dan memastikan
dalam kondisi baik.
Prosedur Pengujian - Memastikan alat alternatif yang terpasang
Pengujian dilakukan dengan membandingkan dalam kondisi baik.
antara kendaraan standar dengan kendaraan - Memutar saklar AC ke nomor 2 sekaligus
eksperimen. AC akan menyala, sehingga motorwasher
Persiapan Pengujian Perfoma Mesin langsung menyemprotkan air kondensasi
 Langkah Persiapan. yang ada di dalam wadah tabung ke
Pada langkah persiapan ini harus melalui kondensor melalui injektor penyemprot air.
beberapa proses yaitu: - Mengamati termometer-termometer digital,
lihat suhu refrigerant yang masuk dan keluar
- Menyiapkan semua alat dan bahan yang
dari kompresor, kondensor, katup ekspansi
diperlukan dalam penelitian.
dan evaporator. Dan catat perubahan suhu
- Memastikan semua alat ukur yang
yang terjadi disetiap pipa dan suhu di dalam
digunakan penelitian dalam kondisi yang
kabin mobil.
baik. Kemudian memasang alat alternatif
- Ulangi langkah a sampai e, kemudian tanpa
yang digunakan.
memutar saklar AC/ jangan nyalakan AC.
- Memasang termometer suhu ruangan di
Karena arus akan terputus ketika saklar AC
dalam mobil.
dimatikan sehingga air tidak menyemprot ke
- Memasang thermocouple tipe K dan
kondensor.
termometer digital pada pipa dari
- Mencatat semua data dari hasil pengukuran.
kompresor menuju ke kondensor, pipa dari
- Membandingkan hasil pengukuran nilai COP
kondensor menuju ke katup ekspansi, pipa
sistem AC dengan menyemprotkan air
dari katup ekspansi menuju ke evaporator,
kondensasi ke kondensor dengan sistem AC
dan pipa dari evaporator menuju ke
tanpa menyemprotkan air kondensasi ke
kompresor.
kondensor.
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)

Teknik Analisis Data goyang.

Analisis data menggunakan metode deskriptif, - Memasang injektor penyemprot air yang
yaitu dengan mendeskripsikan atau menggambarkan sudah disambung selang air dan plat
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai realita penahan ke kondensor.
yang diperoleh selama pengujian. Data hasil penelitian - Rapatkan dengan kawat agar tidak
yang diperoleh dimasukkan dalam tabel dan mudah lepas.
ditampilkan dalam bentuk grafik. Selanjutnya - etakkan dan arahkan injektor penyemprot
dideskripsikan dengan kalimat sederhana sehingga air ke sisi kanan atas dan kiri atas
mudah dipahami untuk mendapatkan jawaban dari disamping ektra fan. Hal ini bertujuan agar
permasalahan yang diteliti. semprotan air kondensasi dapat mengenai
bagian permukaan kondensor yang panas
HASIL DAN PEMBAHASAN dan dapat mendinginkan sirip-sirip
Secara lengkap data hasil peningkatan COP kondensor dengan maksimal.
dengan dan tanpa menggunkan injektor penyemprot
air, hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:

Analisa dan Pembahasan Torsi

Hasil Desain Alat Alternatif injektor penyemprot
air pada Kondensor. Terlebih dahulu mengambil
injektor plastik dari semprotan air.
Gambar 4. Injektor penyemprot air pada
kondensor

Pada uraian berikut, akan dijelaskan

hasil penelitian perbandingan koefisien prestasi
Gambar 3. Pengambilan injektor penyemprot air
atau Coefficient Of Perforrmance (COP) sistem

 Langkah-langkah memasang injektor AC mobil dengan menggunakan alat injektor

penyemprot air pada kondensor : penyemprot air pada kondensor dan tanpa
menggunakan alat injektor penyemprot air.
- Setelah melepas injektor penyemprot air Kemudian dijelaskan desain alat injektor
dari semprotan air, sambungkan selang air penyemprot air pada kondensor. Pengolahan
ke injektor penyemprot air kiri dan kanan. data ditampilkan dalam bentuk gambar, tabel
- Pasang injektor penyemprot air ke dan grafik.
rumah/plat penahan agar rapat dan tidak

167
163
 JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014. 162-171

Tabel 1. Pengumpul Data Tabel 2. Pengumpul Data

Hasil Pengambilan Data Suhu pada masing- Hasil Pengambilan Data Suhu pada masing-
masing Saluran Pipa AC Mobil. Dengan masing Saluran Pipa AC Mobil. Tanpa
Menggunakan Alat Injektor penyemprot air Menggunakan Alat Injektor penyemprot air
pada Kondensor. pada Kondensor.

Suhu Suhu Suhu Termometer Digital (0C) Suhu Suhu Suhu Termometer Digital (0C)
Udara Dalam Udara Dalam
Luar Kabin T1 T2 T3 T4 Luar Kabin T1 T2 T3 T4
(0C) (0C) (0C) (0C)

Uji ke 290 180 180 850 450 -130 Uji ke 290 190 190 870 610 -100
1 1

Uji ke 310 180 180 870 480 -130 Uji ke 310 190 200 900 610 -100
2 2

Uji ke 310 180 180 870 480 -130 Uji ke 310 190 200 900 610 -100
3 3

Tabel 3.

Hasil Perhitungan Qw,Qc,Qe=RE,dan COP dengan menggunakan dan tidak injektor penyemprot air
pada kondensor untuk Refrigerant jenis R-134 a.

No Pengaruh Uji h1 (kj/kg) h2 (kj/kg) h3 = h4 Qw = (h2– Qc = Qe = COP

(kj/kg) h1 ) (h2– h3) (h1– h4)

kj/kg kj/kg kj/kg

1. Menggunakan Uji ke 1 257,07 323,64 113,44 66,57 210.2 143,63 2,157

Injektor
penyemprot air. Uji ke 2 257,07 325,49 118,35 68,42 207,14 138,72 2,027

Uji ke 3 257,07 325,49 118,35 68,42 207,14 138,72 2,027

2. Tanpa Uji ke 1 257,54 325,199 138,95 66,009 186,24 111,003 1,681

menggunakan
Injektor Uji ke 2 258,36 330,10 138,95 71,74 191,15 119,41 1,664
penyemprot air.
Uji ke 3 258,36 330,10 138,95 71,74 191,15 119,41 1,664
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)

Dari grafik di atas terlihat bahwa setelah

2.20 Dengan
2.157 2.027 melakukan pengujian pengukuran suhu pada masing-
2.10 injektor plastik
2.00 masing pipa saluran refrigerant sebanyak 3 kali. Dapat
2.027
1.90
1.681 diketahui bahwa setelah menyemprotkan air kondensasi
1.80
1.70 1.664 Tanpa dengan bantuan alat injektor penyemprot air pada
1.60 1.664 injektor penyemprot air
1.50
kondensor dapat menurunkan temperatur refrigerant
Uji 1 Uji 2 Uji 3 keluar evaporator menuju kompresor dan keluar
kompresor menuju kondensor yang berakibat dapat
Gambar 5. Grafik Hasil Penelitian Coefficient Of
menurunkan nilai kerja kompresi.
Performance (COP)

Perbandingan COP dengan penggunaan dan tanpa 215

pengunaan injektor penyemprot air pada 210 210.2
205 207.14
kondensor. Dengan
200
207.14 injektor penyemprot air
Setelah melakukan pengujian pengukuran suhu
Tanpa injektor penyemprot air
pada masing-masing pipa saluran refrigerant
195 191.15
sebanyak 3 kali pada. Dapat diketahui bahwa Ada
190
191.15
beberapa faktor yang mempengaruhi nilai COP yaitu,
185
perubahan efek refrigerasi dibagi perubahan kerja 180 186.24

kompresi. Uji 1 Uji 2 Uji 3

Jadi setelah menyemprotkan air kondensasi
dengan bantuan alat injektor penyemprot air pada
kondensor dapat menurunkan temperatur refrigerant
yang keluar menuju ke katup ekspansi. Sehingga
dapat menurunkan kerja kompresi yang berakibat
dapat meningkatkan nilai COP. Semakin kecil nilai
Gambar 7. Grafik Hasil Penelitian Coefficient Of
Performance (COP)
Perbandingan Kapasitas Evaporator dengan dan
tanpa dipengaruhi oleh alat injektor penyemprot air
pada kondensor.

kerja kompresi semakin besar nilai COP yang

didapat. Dapat diketahui bahwa setelah
72.00 menyemprotkan air kondensasi dengan bantuan
71.00 71.74 71.74 Dengan alat injektor penyemprot air pada kondensor
injektor penyemprot air
70.00 Tanpa injektor penyemprot air dapat menurunkan temperatur refrigerant keluar
69.0068.42
68.00 kompresor menuju kondensor dan keluar
kondensor menuju katup ekspansi yang
68.42
66.57
67.00 berakibat dapat menaikkan nilai kapasitas
66.009 evaporator (Qc)
66.00
Uji 1 Uji 2 Uji 3
Gambar 6. Grafik Hasil Penelitian Coefficient Of Performance (COP)
Perbandingan Kerja kompresi dengan dan tanpa dipengaruhi oleh alat injektor penyemprot air pada kondensor.

163
169
 JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014. 162-171

injektor penyemprot air pada kondensor

(1,664).
145.0 143.63
140.0 - Kapasitas evaporator (Qc) jenis R-134a
138.72 Dengan
135.0
138.72 injektor penyemprot air dengan dipengaruhi penggunakan alat
130.0
Tanpa injektor penyemprot air
injektor penyemprot air pada kondensor
125.0
120.0 (207,14 kj/kg) mengalami peningkatan dari
115.0
110.0 yang sebelumnya tanpa dipengaruhi oleh alat
119.41 119.41
111.003 injektor penyemprot air pada kondensor
(191,15 kj/kg).
Uji 1Uji 2Uji 3
- Efek refrigerasi (Qe) jenis R-134a dengan
dipengaruhi penggunakan alat injektor
Gambar 8. Grafik Hasil Penelitian Coefficient
Of Performance (COP) penyemprot air pada kondensor (138,72
kj/kg) mengalami peningkatan dari yang
Perbandingan Efek Refrigerasi dengan dan tanpa
dipengaruhi oleh alat injektor penyemprot air pada sebelumnya tanpa dipengaruhi oleh alat
kondensor. injektor penyemprot air pada kondensor
Dapat diketahui bahwa setelah (119,41 kj/kg)
menyemprotkan air kondensasi dengan bantuan alat - Kerja kompresi (Qw) jenis R-134a dengan
injektor plastik pada kondensor dapat menurunkan dipengaruhi penggunakan alat injektor
temperatur refrigerant keluar katup ekspansi penyemprot air pada kondensor (68,42 kj/kg)
menuju evaporator dan keluar evaporator menuju mengalami penurunan dari yang sebelumnya
kompresor yang berakibat dapat menaikkan efek tanpa dipengaruhi oleh alat injektor
refrigerasi. penyemprot air pada kondensor (71,74
kj/kg).
PENUTUP - Perbandingan jumlah COP tanpa dipengaruhi
Simpulan alat injektor penyemprot air dengan
Dari serangkaian, penelitian, perhitungan dipengaruhi penggunaan alat injektor
dan analisis data yang telah dilakukan dapat penyemprot air pada kondensor
disimpulkan bahwa penggunaan injektor mengakibatkan peningkatan COP dari yang
penyemprot air dapat meningkatkan COP sebelum. sebesar (1,664) dan setelah
(Coefficient of Performance) sistem AC mobil menggunakan alat injektor penyemprot air
sebagai berikut: COP yang didapat sebesar (2,027) pada
 Hasil pengujian dan perbandingan COP, Q c, Qe sistem AC mobil. Karena semakin ringan
dan Qw . : kerja kompresor, maka akan semakin
- COP refrigerant jenis R-134a dengan meningkat nilai COP suatu sistem AC mobil.
dipengaruhi penggunaan alat injektor Dan dengan adanya injektor penyemprot air
penyemprot air pada kondensor (2,027) yang mendinginkan refrigerant pada
mengalami peningkatan dari yang kondensor, dapat dipakai sebagai alat
sebelumnya tanpa dipengaruhi oleh alat alternatif untuk meningkatkan nilai COP
sistem AC mobil. Serta dapat membuat suhu
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)

di dalam kabin kendaraan menjadi semakin
0 0
dingin dari (19 C – 18 C).
Saran
Dari serangkaian penellitian, pengujian,
analisis data dan pengambilan kesimpulan yang
telah dilakukan, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut:
 Pengujian dilakukan hendaknya alat-alat
ukur dikalibrasi terlebih dahulu agar hasil
yang didapat lebih akurat.
 Pada saat pengujian, hendaknya jenis
refrigerant jangan berubah-ubah. Karena
dapat mempengaruhi sistem refrigerasi
pada mobil.
 Alat termometer digital harus
membaca ke empat sensor thermocouple
secara bersamaan, jangan satu per satu
sensor dibaca, karena
mempengaruhi keakuratan pengukuran
temperatur.
 Untuk saluran-saluran pipa yang telah
dipasang thermometer digital beserta
thermocouple agar selalu diperiksa
apakah ada kebocoran refrigerant atau
tidak pada sambungan las, karena pabila
terjadi kebocoran dapat mempengaruhi
pengukuran temperatur.
 Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang
pengaruh peningkatan nilai
penggunaan alat injektor penyemprot air
pada saat mobil dikendarai di jalan raya.
Fan dan Boiler. Skripsi Program S1
Pendidikan Teknik Mesin Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Stoecker, Wilbert F., and Jones, Jerold W. 1982.
Refrigerasi dan Pengkondisian Udara.
Jakarta : Erlangga.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta.
Sungadiyanto. 2006. Studi Eksperimental Performa
MesinPengkondisian Udara Dengan
Refrigeran R-22. Semarang. Tugas Akhir
Universitas Negeri Semarang.
Supadi, dkk. 2010. Panduan Penulisan Skripsi
Program S1. Surabaya: FT - Universitas
Negeri Surabaya.
bisa Tri Agung. 2000. RPKPS dan Buku Ajar
Termodinamika Lanjut. Yogyakarta. Jurnal
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
akan
Wibowo. 2006. Pengaruh Massa Refrigerant R-12
dan Putaran Blower Evaporator terhadap
COP pada Sistem Pengkondisian Udara
Mobil. Jurnal Jurusan Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Semarang.
COP

DAFTAR PUSTAKA
Moran, M.J. dan Howard, N. Shapiro. 2004.
Termodinamika Teknik jilid I. Jakarta:
Erlangga

Prayitno. 2010. Investigasi Coefficient of

Performance (COP) mesin refrigerasi pada
alat AC unit A660 dengan Variasi Kerja

171
163
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)

INCREASING COP (COEFFICIENT OF PERFORMANCE) CAR AC SYSTEM BY USING

CONDENSED WATER

Lucki Setyawan Candela

S1 Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Surabaya Email: Lucki_candela@yahoo.co.id
A. Grummy W.
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email : grummy_wailanduw@yahoo.co.id

ABSTRACT

Coefficient Of Performance ( COP ) is one indicator at a refrigeration system that determine the working of
the system itself . By looking at the value of the COP on the refrigeration system we can know the working of the system
, whether the system is working properly or not . Because the compressor in a refrigeration system work depends on the
value of the COP , while the compressor in the refrigeration system is the heart of the system , if the value of the COP
of a refrigeration system is very high, then the system is not working properly , or does not match the ideal job , but
what if COP small value means that the compressor works in ideal conditions.
The increase in COP by using the condensation water is a research experiment conducted with the five stages of the
process . The first step , which is put termocouple the condenser outlet pipe leading to the expansion valve , the
evaporator outlet pipe to the compressor , and the compressor exit pipeline leading to the condenser . The second step
of data collection when the car is turned on , the car air conditioner is turned on and the car is stationary also in the
room . The third step of data collection when the car is turned on , the car is in the room but the air conditioning was
not turned on the car . This is done to get the difference in results obtained with and without plastic injector . Last
comparing observations COP value of the AC system by spraying water into the condenser with condensation without
spraying water air conditioning system condensate to the condenser.
After doing this research, the authors can provide information about plastic injector design alternative tool to
help cool the temperature of the refrigerant in the condenser. And the increase in COP value of R-134a refrigerant type
after using condensate water that is sprayed by means of a plastic injector on the condenser an increase of 2,118 from
the previous value of COP without being influenced by means of a plastic injector on the condenser of 1,714.
Keywords : Coefficient of Performance , refrigerant , condenser
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)
PRELIMINARY
The rapid development of science and
technology today has an effect on increasing the
capabilities, skills and professionalism of human
resources. Various improvement efforts have been
made in all fields, including in the automotive
sector.
Currently, engine cooling technology,
especially car air conditioners, is the most widely
used type of vapor compression cycle (Haryanto,
2004). This type of machine mostly uses CFC and
HFC refrigerants. The refrigerant condition is
influenced by the regulator and the applied pressure.
In order for the refrigerant that is channeled
into the car to feel cooler, the coefficient of
performance of the cooling system must be
increased. According to Indartono (2006),
performance or better known as the coefficient of
performance (COP = Coefficient Of Performance) is
a comparison between the refrigeration capacity
(KR) and the power (Pk) required to drive the
compressor. For a unit mass of refrigerant,
performance can be defined as the ratio between the
refrigeration effect (RE) of the system and the
compression work (Qw) required to compress the
refrigerant in the compressor. The greater the
performance value (COP) the better the performance
of the refrigeration system.
Performance (COP) is a dimensionless
quantity. Performance (COP) is the amount of useful
energy, i.e. the refrigeration effect divided by
the work required by the system (compression
work). The greater the COP value, the more efficient a
cooling machine. To measure the COP of the cooling
system is the effect of refrigeration divided by the work
of compression (Stoecker, 1982: 187). The factors that
affect the COP is the effect of refrigeration, which
means the calorific value when leaving the
evaporator/entering the compressor (kj/Kg) minus the
calorific value when entering the evaporator/exiting
expansion (kj/Kg). Then the compression work
changes, which means the calorific value when leaving
the compressor/entering the condenser (kj/Kg) minus
the calorific value when leaving the evaporator/entering
the compressor (kj/Kg).
By utilizing condensed water to cool the
condenser with the help of a water hose, washer motor
and water spray injector, the COP of the cooling system
can be increased. If the refrigerant coming out of the
condenser is getting colder, then the coefficient of
performance of the cooling system is getting bigger,
which has a direct impact on the refrigerant exhaled by
the evaporator, which can be cooler and the driver more
comfortable. In the pipeline from the condenser to the
expansion valve, a temperature measuring device called
a thermocouple is installed. The thermocouple is used
to measure the temperature inside the condenser,
evaporator, expansion valve and compressor. When the
pipeline begins to show an increase in temperature, the
thermocouple will display the number of temperatures
in the pipeline.
The purpose of this study was to determine how
much condensation water was obtained,
163
 JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014. 162-171

helps cool the refrigerant in the condenser and increases the COP METHOD
(Coefficient Of Performance) of the car's air conditioning system. Research design
The benefits of this research are expected to provide information
about alternative tools to help increase the COP (Coefficient Of
Performance) of the car AC system and can provide added value
to the condensed water which has only been dumped on the road
as raw material to increase the COP (Coefficient Of Performance)
of the AC system. car.
The thermocouple is used to measure the temperature inside the
condenser, evaporator, expansion valve and compressor. When
the pipeline begins to show an increase in temperature, the
thermocouple will display the number of temperatures in the
pipeline.
This is the reason behind doing research on the use of condensed
water as an alternative to cool the condenser. With the
condensation process, the dripping water is channeled through a
water hose and collected in a plastic tube under the transmission,
then tied and bolted to the bottom of the car. In the plastic tube, a
tool in the form of a washer motor is installed as a water pump.
Then at one end of the washer motor a water hose is attached to
the water spray injector that has been installed in the condenser.
The dripping water is channeled into a plastic tube, then the
washer motor pumps water to the water spray injector, then the
water spray injector sprays water into the condenser. In the
condenser there is a decrease in heat due to water spray from the
water spray injector, which makes the refrigerant cooler. When
the refrigerant is cooler, the compressor work is lighter.
Figure 1. Research Design

Research Variables
• Independent variable
The independent variable or called the independent variable in
this study is the independent variable in this study is the
temperature in the condenser.
• Control variable
The control variable is called the comparison of the results of
the experimental research carried out. The control variables in this
study were the research process was carried out at an air
temperature of around 30 s / d 32 o C, the data collection process
was carried out at ± 900 rpm, the thermostat conditions remained
and did not change, there were no leaks in the pipelines, surfaces
and condenser fins. cleaned first before data collection, the amount
of condensed water that can be accommodated in the tube container
is 1.3 liters, the amount of condensed water discharge
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)

dripping out of the evaporator into the tube container at 9.3 x 10-5 Measurement Process
liters per second. While the discharge of condensed water that is •Tool
sprayed from the tube into the condenser is 2.03 x 10-3 liters per - 1 digital thermometer type TC4Y N4N with the following
second using a washer motor. specifications
•Dependent variable :
The dependent variable or the result called the dependent variable in  Power supply: 100-240VAC
this study is the increase in the Coefficient of Performance (COP). 50/60Hz.
This experimental research was conducted at Bengkel M3 Mobil
Pagesangan No. 6 Surabaya.  Dimensions: 72 mm x 36 mm.
 Sensor input: thermocouple K, J, L, RTD(Pt100Ω).
Research Object  Temperature Range: Multi Range 4-digit, depending on the type of
• BMW 520i E34 M50 . car air conditioning system sensor input used.
The AC system used in this research is the 1992 BMW 520i E34 - 2 pieces of digital thermometer type TC4S N4N with the
M50. following specifications
Research Instruments :
Preparation Process  Power Supply: 100-240VAC 50/60Hz.
•Tool  Dimensions: 48 mm x 48 mm.
-Water hose  Sensor input: thermocouple K, J, L, RTD(Pt100Ω).
- Motor washer, with Specifications:  Temperature Range: Multi Range 4-digit, depending on the type of
 fluid pressure = 1.2 kgf/cm2 sensor input used.
 Flow rate = 150ml/10s [P=1bar - 1 digital thermometer TEA C900 type with the following
(100kpa/1.0197kgf/cm2)] specifications:
 weight = 0.0790 kg  Power Supply: 100-240V 50/60Hz.
 Current: 12V  Sensor input: type K thermocouple.
- The container is in the form of a plastic tube with a volume  Temperature Range: 0 – 6000C.
of 1.3 liters.
- Water spray injector from the water spray cap. - Stopwatch
• Material: Condensed water. - Thermocouple with Specifications:
 Type K (Chromel - Alumel) with a temperature range of – 500C
to 12000C, – 58 to 2192°F.
 Sensitivity 41 V/°C.
 The length of the sensor cable is 185 cm.
- Cabin thermometer, with specifications:
 Digital type with 3 digits.
- Environmental thermometer, with specifications:
 Type Analog Temperature range:
- 400C to 700C.
 level of accurasy 200C.

165
163
 JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014. 162-171
- Checking the condition of alternative tools, namely water
hoses, tube containers and washer motors and water spray
injectors.
Gambar 2. Instrumen Penelitian
Testing Procedure
The test was carried out by comparing the
standard vehicle with the experimental
vehicle.
Machine Performance Test Preparation
• Preparation Steps.
In this preparation step must go through several
processes, namely:
- Prepare all the tools and materials needed in
the research.
- Ensure all measuring instruments used in
research are in good condition. Then
install the alternative tool used.
- Install a room temperature thermometer in the
car.
- Install a type K thermocouple and digital
thermometer on the pipe from the
compressor to the condenser, the pipe
from the condenser to the expansion valve,
the pipe from the expansion valve to the
evaporator, and the pipe from the
evaporator to the compressor.
Data retrieval
• Second step: Collecting data when the car is
stationary in a closed room.
At this step of data collection must go through
several processes, namely:
- Prepare stationery and data retrieval sheets.
- Prepare and place all measuring tools in
position and ensure they are in good
condition.
- Ensuring alternative tools installed are in good
condition.
- Turning the AC switch to number 2 at the
same time the AC will turn on, so the
motorwasher directly sprays the condensed
water in the tube container into the
condenser through the water spray
injector.
- Observe digital thermometers, see the
temperature of the refrigerant entering and
leaving the compressor, condenser,
expansion valve and evaporator. And
record the temperature changes that occur
in each pipe and the temperature in the car
cabin.
- Repeat steps a to e, then without turning the
AC switch / do not turn on the AC.
Because the current will be cut off when
the AC switch is turned off so that water
does not spray into the condenser.
- Record all data from measurement results.
- Comparing the results of measuring the COP
value of the AC system by spraying
condensed water into the condenser with
the AC system without spraying
condensed water into the condenser.
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)

Data analysis technique - Tighten with wire so it doesn't come off easily.
Data analysis used descriptive method, namely by describing or - Place and direct the water spray injector to the top right and top
describing in a systematic, factual and accurate way about the reality left beside the extra fan. This is so that the condensed water spray can
obtained during the test. The research data obtained are entered in tables hit the hot surface of the condenser and can cool the condenser fins to
and displayed in graphic form. Furthermore, it is described in simple the maximum.
sentences so that it is easy to understand to get answers to the problems
studied.

RESULTS AND DISCUSSION

The complete data on the results of increasing COP with and
without using a water spray injector, the test results are as follows:

Torque Analysis and Discussion

Results of the Design of an alternative injector spraying water on the Figure 4. Water spray injector on
condenser. First take out the plastic injector from the water spray.
condenser

In the following description, the results of the comparative

study of the coefficient of performance (COP) of the car air
Figure 3. Taking the water spray injector
conditioning system will be explained by using a water injector
• Steps to install the water spray injector on the condenser:
- After removing the water spray injector from the water spray, spraying device on the condenser and without using a water
connect the water hose to the left and right spray injectors.
spray injector device. Then explained the design of the water
- Attach the water spray injector to the housing / retaining plate so
that it is tight and does not shake. injector in the condenser. Data processing is displayed in the
- Installing a water spray injector that has been connected to a water
hose and a retaining plate to the condenser. form of images, tables and graphs.

167
163
 JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014. 162-171

Table 1.DataCollector Table 2. Data Collector

Result Of Temperature Data Results of Temperature Data
Collection On Each Car AC Collection on each Car AC Pipeline.
Pipeline. By Using a Water Without using a water spray
Spray Injector on The injector on the condenser.
Condenser.

Suhu Suhu Suhu Termometer Digital (0C) Suhu Suhu Suhu Termometer Digital (0C)
Udara Dalam Udara Dalam
Luar Kabin T1 T2 T3 T4 Luar Kabin T1 T2 T3 T4
(0C) (0C) (0C) (0C)

Uji ke 290 180 180 850 450 -130 Uji ke 290 190 190 870 610 -100
1 1

Uji ke 310 180 180 870 480 -130 Uji ke 310 190 200 900 610 -100
2 2

Uji ke 310 180 180 870 480 -130 Uji ke 310 190 200 900 610 -100
3 3

Table 3.

Calculation results Qw, Qc, Qe = RE, and COP by using and not spraying water on the condenser for refrigerant type
R-134 a.

No Pengaruh Uji h1 (kj/kg) h2 (kj/kg) h3 = h4 Qw = (h2– Qc = Qe = COP

(kj/kg) h1 ) (h2– h3) (h1– h4)

kj/kg kj/kg kj/kg

1. Menggunakan Uji ke 1 257,07 323,64 113,44 66,57 210.2 143,63 2,157

Injektor
penyemprot air. Uji ke 2 257,07 325,49 118,35 68,42 207,14 138,72 2,027

Uji ke 3 257,07 325,49 118,35 68,42 207,14 138,72 2,027

2. Tanpa Uji ke 1 257,54 325,199 138,95 66,009 186,24 111,003 1,681

menggunakan
Injektor Uji ke 2 258,36 330,10 138,95 71,74 191,15 119,41 1,664
penyemprot air.
Uji ke 3 258,36 330,10 138,95 71,74 191,15 119,41 1,664
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)

From the graph above, it can be seen that after testing the
2.20 Dengan temperature measurements on each refrigerant pipe 3 times. It can
2.157 2.027
2.10 injektor be seen that after spraying condensed water with the help of a
2.00
1.90 2.027 plastik water spray injector on the condenser, it can reduce the
1.80 temperature of the refrigerant leaving the evaporator to the
1.681
1.70 compressor and leaving the compressor to the condenser which
1.664 Tanpa
1.60
injektor results in lowering the compression work value.
1.664
1.50
penyemprot 215
Uji 1 Uji 2 Uji 3 air 210.2
210 207.14
Dengan
205
207.14 injektor
Figure 5. Graph of Coefficient Of 200 penyemprot
Performance (COP) Research Results air
195 191.15
Tanpa
Comparison of COP with and without the 190 injektor
191.15
use of a water spray injector in the condenser. 185 penyemprot
186.24 air
180
After testing the temperature measurements
Uji 1 Uji 2 Uji 3
on each refrigerant line 3 times on. It can be seen
that there are several factors that affect the COP
value, namely, changes in the refrigeration effect Figure 7. Graph of Research Results Coefficient Of
Performance (COP)
divided by changes in compression work.

So after spraying condensed water with the Comparison of Evaporator Capacity with and without
being influenced by the injector spraying water on the
help of a water spray injector on the condenser, it condenser.
can reduce the temperature of the refrigerant that
It can be seen that after spraying condensed
comes out to the expansion valve. So that it can
water with the help of a water spray injector on
reduce the compression work which results in
the condenser, it can reduce the temperature of
increasing the COP value. The smaller the
the refrigerant leaving the compressor towards
compression work value, the greater the COP value
the condenser and exiting the condenser to the
obtained.
expansion valve which results in increasing the
72.00 value of the evaporator capacity (Qc).
71.00 71.74 71.74 Dengan
70.00 injektor
penyemprot
69.00 68.42 air
68.00 68.42 Tanpa
66.57 injektor
67.00
penyemprot
66.009
66.00 air
Uji 1 Uji 2 Uji 3

Figure 6. Graph of Research Results Coefficient Of

Performance (COP)

Comparison of compression work with and without being 163

169
influenced by the water injector spraying device on the
condenser.
 JTM. Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014. 162-171

water spray injector on the condenser

(1,664).
145.0 143.63
- The capacity of the evaporator (Qc) type R-
140.0 138.72 Dengan
135.0 138.72 injektor 134a influenced by the use of a water
penyemprot injector in the condenser (207.14 kJ/kg)
130.0
air
125.0 increased from the previous one without
Tanpa
120.0 being influenced by the water injector in the
119.41 injektor
115.0 119.41
111.003 penyemprot condenser (191,15 kj/kg).
110.0 air
- The effect of refrigeration (Qe) type R-
Uji 1 Uji 2 Uji 3
134a influenced by the use of a water
spray injector on the condenser (138.72
Figure 8. Graph of Coefficient Of
Performance (COP) Research Results kJ/kg) has increased from the previous

Comparison of Refrigeration Effects one without being affected by the water

with and without being influenced by the
injector spraying water on the
condenser.
It can be seen that after spraying
condensed water with the help of a plastic
injector on the condenser, it can reduce the
temperature of the refrigerant leaving the
expansion valve towards the evaporator
and leaving the evaporator to the
compressor which can increase the
refrigeration effect.
- injector spraying water on the condenser
- CLOSING
- Conclusion
- From a series of studies, calculations and
data analysis that has been carried out, it
can be concluded that the use of a water
spray injector can increase the COP
(Coefficient of Performance) of the car air
conditioning system as follows:
- • Test results and comparison of COP, Qc,
Qe and Qw . :
injector spraying device on the
condenser (119,41 kj/kg)
- Compression work (Qw) type R-134a
influenced by the use of a water injector in
the condenser (68.42 kj/kg) decreased from
the previous one without being influenced by
the water injector in the condenser (71.74
kj/kg).
- Comparison of the amount of COP without
being influenced by the injector spraying
water with being influenced by the use of the
resulted in an increase in COP from the
previous one. of (1.664) and after using a
water spray injector, the COP obtained is
(2.027) on the car's air conditioning system.
Because the lighter the compressor work, the
higher the COP value of a car air
conditioning system. And with the water
spray injector that cools the refrigerant in the
condenser, it can be used as an alternative
tool to increase the COP value of the car air

- - COP refrigerant type R-134a influenced by conditioning system. And can make the

the use of a water spray injector on the temperature

condenser (2.027) has increased from the

previous one without being influenced by
the equipment
 Peningkatan COP (Coefficient of Performance)

inside the vehicle cabin becomes colder
from (190C – 180C).
suggestion From a series of studies, testing,
data analysis and conclusion that has been done, Jakarta : Erlangga.
it can be given the following suggestions:
• The test is carried out, the measuring
instruments should be calibrated first so that the
results obtained are more accurate.
• At the time of testing, the type of refrigerant
should not change. Because it can affect the
refrigeration system in the car.
• The digital thermometer must be able to read the
four thermocouple sensors simultaneously, do not read
one sensor at a time, because it will affect the
accuracy of temperature measurement.
• For pipelines that have been installed with a
digital thermometer and thermocouple, they must
always be checked for refrigerant leakage or not at the
weld joint, because if a leak occurs it can affect the
temperature measurement.
• Further research is needed on the effect of
increasing the COP value using a water spray injector
when the car is driven on the highway.
Fans and Boilers. Thesis of S1 Mechanical
Engineering Education Program,
Muhammadiyah University, Yogyakarta.
Stoecker, Wilbert F., and Jones, Jerold W.
1982.
Refrigeration and Air Conditioning.
Sugiono. 2010. Quantitative, Qualitative and R&D Research
Methods. Bandung: CV. Alphabet.
Sungadiyanto. 2006. Experimental Study of Air Conditioning
Machine Performance with R-22 Refrigerant. Semarang.
Final Project of Semarang State University.
Supadi, et al. 2010. Guidelines for S1 Thesis Writing.
Surabaya: FT - Surabaya State University.
Great Tri. 2000. RPKPS and Advanced Thermodynamics
Textbook. Yogyakarta. Journal of the Department of
Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Gadjah
Mada University, Yogyakarta.
Wibowo. 2006. Effect of R-12 Refrigerant Mass and
Evaporator Blower Rotation on COP in Car Air Conditioning
Systems. Journal of the Department of Mechanical
Engineering, University of Muhammadiyah Semarang.

BIBLIOGRAPHY
Moran, M.J. and Howard, N. Shapiro. 2004.
Engineering Thermodynamics volume I. Jakarta:
Erlangga
Prayitno. 2010. Investigating the Coefficient of
Performance (COP) of the refrigeration engine on the
A660 AC unit with Variation of Work

171
163