LANDASAN TEORI
B
A Keterangan :
A. Kotak Transmisi
D
B. Mesin penggerak
C. Puli
E
D. Tali baja
E. Penyeimbang / Counter Weight
F. Rel penuntun /Counter Weight
F
G. Sangkar
H. Rel penuntun sangkar
H
2.1 Bagian-bagian lift
A. Kotak transmisi
Kotak transmisi adalah tempat atau wadah untuk menempatkan
komponen-komponen transmisi, diantaranya roda gigi, poros, bantalan,
pasak dan oli.
B. Mesin penggerak
Mesin penggerak mesin ini menggunakan motor listrik tiga phase
yang putaranya diteruskan dengan transmisi roda gigi cacing. Suhu ruang
mesin sebaiknya jangan sampai melebihi 40°C karena jika terlalu panas
maka mesin akan cepat panas dan menyebabkan kerusakan yang fatal.
Didalam mesin penggerak juga kotak transmisi. Kotak transmisi adalah
suatu alat yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor listrik ke
puli. Dari putaran puli inilah akan dipakai untuk mengangkat atau
menurunkan sangkar dan counter weight ( penyeimbang ). Dalam kotak
transmisi ini terdiri atas rangkaian roda gigi cacing. Roda gigi cacing ini
digunakan karena cara kerjanya yang sangat halus dan hampir tanpa bunyi
serta dapat menahan putaran balik.
Gbr. 2.1 Gambar mesin penggerak
C. Sistem puli
Sistem puli menggunakan sistem majemuk, dengan pertimbangan
bahwa beban yang akan dinaikan dalam arah vertikal dan dapat membawa
dua kali lebih besar dari puli biasa. Maka hal ini bisa dimanfaatkan dengan
menggunakan diameter tali baja yang lebih kecil.
D. Tali baja
Tali baja berfungsi untuk meneruskan gerakan dari putaran puli ke
gerakan naik turun sangkar dan penyeimbangnya. Jumlah dan diameter tali
baja ditentukan dari besarnya beban yang akan diangkat.
E. Counter weight / penyeimbang
Counter weight atau penyeimbang ini dimaksudkan untuk
mengimbangi dari berat sangkar sehingga mesin tidak menahan beban yang
tinggi. Pada umumnya berat penyeimbang sama dengan sangkar ditambah
40%-50% dari kapasitas maksimum lift.
Dengan demikian mesin akan mengangkat atau menaikan ½ dari beban
maksimum yang diijinkan. Sebaliknya jika sangkar kosong maka mesin
hanya mengangkat ½ dari beban maksimum yang terpasang pada
penyeimbang.
Penyeimbang ini terdiri dari rangka dan beban yang berupa
lempengan baja yang terpasang pada rangak. Lempengan baja memudahkan
untuk mengatur beban yang diinginkan dan juga untuk memudahkan dalam
pemasangan.
F. Rel-rel penuntun counter weight.
Rel ini terpasang pada lorong-lorong lift dan berfungsi supaya
cuonter weight / penyeimbang dapat berjalan pada tempatnya masing-
masing.
G. Sangkar
Sangkar adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengangkut
penumpang atau barang. Sangkar dilengkapi dengan pintu yang digunakan
untuk keluar masuknya penumpang atau barang .
H. Rel-rel penuntun sangkar
Rel ini hampir sama fungsinya dengan rel penuntun counter weight
yang membedakan adalah bahan dan bentuk relnya. Rel ini juga terpasang
pada lorong-lorong lift dan disusun sedemikian rupa sehingga tidak ada
tabrakan antara gerakan sangkar dan cuonter weight.
2.3 Poros
Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari sebuah mesin.
Poros berfungsi untuk mendukung atau menetapkan elemen mesin lainnya,
seperti roda gigi, fly wheel, kopling dan lain-lain yang semuanya itu
didukung atau ditempatkan di atas sebuah poros.
Sebuah poros transmisi kemungkinan menderita momen lengkung,
momen putar atau torsi (poros berputar), gaya aksial yaitu gaya yang sejajar
dengan sumbu poros.
a. Kekuatan Poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentir,
juga gabungan antara puntir dan lentur seperti pada poros transmisi mesin
lift. Untuk sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk
menahan beban puntir, tarik dan tekan.
b. Kelakuan Poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang sangat tinggi,
tetapi jika lenturan atau difleksinya besar akan mengakibatkan
ketidaktelitian dan getaran serta suara pada mesin lift.
c. Putaran Kritis
Dalam hal ini poros harus direncanakan supaya putaran kerjanya
lebih rendah dari putaran kritis, jika putarannya lebih tinggi akan
mengakibatkan bahaya.
d. Korosi
Karena poros disamping harus menahan beban, poros juga akan
mengalami korosi. Untuk itu pada pembuatan poros harus dari bahan yang
tahan korosi.
e. Bahan Poros
Poros transmisi mesin lift memakai bahan yang terbuat dari baja
paduan, dikarenakan dari fungsi poros tersebut untuk meneruskan daya dan
putaran tinggi. Poros pada mesin lift yang akan direncanakan akan
mengalami torsi berupa beban lenturan, putaran dan sebagainya.
2.4 Pasak
Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan
roda gigi pada roda transmisi mesin. Pada mesin lift dipasang pasak benam.
Dalam penggunaan pasak umumnya dipilih bahan yang mempunyai tekanan
tarik yang lebih dari 60 Kg/mm, namun agar aman kekuatan pasak dibuat
lebih rendah dibanding dengan poros, sehingga jika terjadi tegangan yang
berlebih maka pasak akan rusak terlebih dulu mengingat harga pasak cukup
murah dan mudah menggantinya dibandingkan dengan porosnya.
Selain sebagai penetap roda gigi serta elemen mesin lain, pasak
mempunyai fungsi untuk meneruskan daya dari perputaran poros ke roda
gigi pada transmisi mesin lift, karena itu pasak akan mempunyai gaya geser
serta mempunyai tekanan bidang, maka dari itu untuk lebih amannya perlu
diperhatikan konstruksi serta tegangan yang terdapat pada pasak. Untuk
transmisi pada mesin lift pasak yang digunakan adalah pasak benam, karena
pasak tersebut dapat meneruskan momen besar.
2.5 Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya berlangsung dengan halus,
aman dan berumur panjang. Bantalan yang dipakai pada transmisi mesin lift
adalah bantalan gelinding, karena untuk menahan poros saat berputar serta
gaya pada saat roda gigi yang berkaitan berputar. Maka bantalan gelinding
harus dibuat kuat dan kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin
lainnya dapat bekerja dengan baik, apabila bantalan tidak bekerja dengan
baik, maka prestasi seluruh sistem akan menurun, atau tidak dapat bekerja
secara mestinya.
Dalam hal ini akan dibahas mengenai bantalan gelinding yang
digunakan pada perancangan transmisi mesin lift.