Anda di halaman 1dari 368
FISIOLOC UNTUK JMAARAMEDIS EVELYN IC. PEARCE Anatomy and Physiology for Nurses by Evelyn C. Pearce All rights reserved. ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS oleh Evelyn C. Pearce GM 20301090008 Alih bahasa: Sri Yuliani Handoyo Diperiksa kembali oleh dr. Kartono Mohamad Desain sampul: Yola Putryanie Setting: Fitri Yuniar Hak cipta terjemahan Indonesia: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama anggota IKAPI, Jakarta www.gramedia.com Cetakan ketiga puluh tiga: Desember 2009 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. ISBN: 978-979-22-5147-0 Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Tsi diluar tanggung jawab Percetakan DAFTAR Is! Kata Pengantar vii Bab 1 Pengantar Tubuh Manusia i: Bab 2 Sedikit tentang Anatomi Permukaan 32 Bab 3 Sistem Kerangka-Tulang Tengkorak dan Rangka Dada 50 Bab 4 Tulang Belakang dan Gelang Panggul 66 Bab 5 Kerangka Anggota Atas 19 Bab 6 Kerangka Anggota Gerak Bawah 90 Bab 7 Sendi atau Persambungan pada Kerangka 104 Bab 8 Otot Kerangka 122 Bab 9 Sistem Peredaran 143 Bab 10 Darah 158 Bab 11 Pembuluh-Pembuluh Darah Utama 174 Bab 12 Sistem Saluran Limfa, Limpa, dan Sistem Retikulo-Endotelium 193 Bab 13 Klasifikasi Bahan Makanan 202 Bab 14 Saluran Pencernaan dan Perncernaan Makanan 212 Bab 15 Hati, Kandung Empedu, dan Pankreas 243 Bab 16 Sistem Pernapasan 255 Bab 17 Metabolisme 273 Bab 18 Organ Endokrin 281 Bab 19 Kulit 290 Bab 20 Sistem Urinari 298 Vl ANATOMI DAN FISIOLOG! Pe Bab 21 Organ-Organ Sistem Reproduksi (Pengembangbiakan) Bab 22 Susunan Saraf Pusat Bab 23 Sistem Saraf Otonom Bab 24 Indra Pengecap dan Pencium Bab 25 Pancaindra: Mata dan Penglihatan Bab 26 Pancaindra: Telinga dan Pendengaran Indeks 309 334 370 375 380 393 403 KATA PENGANTAR Bm arya‘ Evelyn Pearce ini sudal dikenal di bilanean penesier pcadidikel Seaaae toms Geadca Ge Hel: Anatomi dibahas beserta faal-faalnya, kemudian dilengkapi dengan kegunaan pengetahuan itu dalam praktik merawat penderita di Tuangan. Selama ini hanya para pengajar yang dapat memanfaatkan buku ini karena hanya tersedia dalam bahasa Inggris. Iu pun sulit mencarinya di toko-toko buku Indonesia. Dengan diterjemahkannya buku ini ke dalam bahasa Indonesia, maka baik pengajar maupun para pelajar dapat menikmati manfaatnya. Para pengajar akan lebih dimudahkan karena per- Juasan kesempatan membaca bulu ini akan mengurangi beban persiapan mereka. Dalam keadaan buku-buku pendidikan untuk perawat kurang me- madai, buku ini akan banyak membantu. Sebenarnya, buku ini tidak hanya dapat dipergunakan para mahasiswa ilmu keperawatan, tetapi juga betmanfaat bagi mahasiswa kedokteran sebagai penambsh pengetahuan praktis keperawatan, juga bagi sekolah-sekolah umum sebagai pelengkap pendidikan ilmu hayat dan ilmu kesehatan. Kekurangan yang terjadi akibat cara penerjemahan dan pengindonesiaan istilah mudah-mudahan dapat dimaafkan, karena harus kita akui memang hedline adi keverearnancdalam. penseunsan otilili-illaly hedokteren dalam bahasa Indonesia. dr. Kartono Mohamad PENGANTAR TuBuH MANUSIA natomi atau ilmu urai mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Anatomi regional mempelajari letak geografis bagian tubuh. Setiap region atau daerah, misalnya lengan, tungkai, kepala, dada, dan seterusnya ternyata terdiri atas sejumlah struktur atau susunan yang umum didapati pada semua region. Struktur itu meliputi tulang, otot, saraf, pembuluh darah, dan seterusnya. Dengan dasar penelaahan seperti itu dijumpai sejumlah sistem jaringan yang ber- beda-beda. Semua itu dikelompokkan bersama dan diterangkan dalam Bab Anatomi Sistematik. Mempelajari letak dan hubungan satu bagian tubuh tidak dapat di- pisahkan dari pengamatan terhadap fungsi setiap struktur dan sistem jaringannya. Hal ini membawa kita ke penggunaan istilah anatomi fungsional yang bertalian erat dengan fisiologi atau ilmu fal. Kemudian diketahui ada struktur-struktur tertentu yang dapat dilihat dengan mata telanjang; karena itu, diperkenalkanlah istilah anatomi makroskopis untuk membedakannya dari anatomi mikroskopis yang memerlukan penggunaan mikroskop. Bertalian erat dengan anatomi adalah histologi—ilmu tentang struktur jaringan tubuh—dan sitologi—ilmu tentang sel. ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk Paramedis 2 Fisiologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Ilmu ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan tentang semua makhluk hidup yang tercakup dalam pelajaran biologi. Selain itu, ilmu ini juga berhubungan erat dengan tugas ahli sitologi yang mempelajari detail struktur sel, dan ahli biokimia yang berurusan dengan perubahan kimiawi dan kegiatan sel serta menyelidiki proses kimia jasad hidup yang serbakompleks. Juga berhubungan erat dengan ilmu alam, yang mempelajari reaksi fisik dan gerakan-gerakan yang terjadi di tubuh. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing-masing memiliki tugas dan fungsi khusus. Sel adalah unit atau unsur terkecil tubuh yang dimiliki semua bagian. Sel disesuaikan dengan tugas dan fungsinya, atau dengan jaringan tempat sel itu berada. Beberapa sel, misalnya yang berada dalam sistem saraf dan otot, memang sangat khas. Beberapa lainnya, seperti yang ada dalam jaringan ikat, perkembangannya tidak sesempurna yang ada di otot atau saraf. Pada umumnya, semakin khusus tugas suatu sel semakin kecil daya tahannya menghadapi kerusakan deat paling colar menpabalk atau meaggandkannya. Istilah yang digunakan dalam anatomi. Banyak bagian tubuh yang terletak simetris, misalnya anggota gerak mata dan telinga, paru-paru, serta ginjal. Namun, banyak juga terdapat asimetri pada susunan tubuh. Limfe terletak di sebelah kanan; pankreas terletak di sebelah kiri sebagian dan di sebelah kanan sebagian. Tubuh manusia dipelajari dalam keadaan berdiri tegak dengan kedua lengan di sisi terbuka dan telapak tangan menghadap ke depan, kepala tegak, dan mata memandang lurus ke depan. Ini disebut posisi anatomi, Letak berbagai bagian tubuh dilukiskan dengan membuat perbandingan pada garis-garis dan bidang-bidang khayal (imajiner), misalnya bidang medial yang melalui sumbu tengah tubuh. Struktur yang letaknya lebih dekat pada bidang median tubuh daripada struktur lain dikatakan medial tethadap yang lain. Misalnya otot pangkal paha yang terletak di sebelah dalam paha adalah medial terhadap kelompok lainnya yang berada di sebelah luar, yang disebut lateral. Karena itu, sisi dalam paha disebut aspek medial dan sisi luar disebut aspek lateral. PENGANTAR | 3 Tubuh Manusia Istilah interna dan eksterna digunakan untuk melukiskan jarak relatif sebuah sigan ami seadeeier varhadap: puet sengge. Ieaige malualays mempunyai permukaan interna, yaitu menghadap ke dalam rongga dada, dan permukaan eksterna, yaitu menghadap ke sebelah luar. Arteri karotis interna (lihat Gambar 126) terletak di dalam rongga tengkorak, sedangkan yang eksterna terletak di sebelah luar. Istilah superfisial (di permukaan) dan profunda (di dalam) digunakan untuk menunjukkan jarak relatif dari permukaan tubuh. Istilah superior dan inferior menunjukkan letak relatif tinggi atau rendah, khususnya dalam perbandingan dengan badan, seperti permukaan superior dan inferior dari klavikula (tulang selangka). Istilah anterior dan posterior merupakan sinonim ventral dan dorsal. Istilah-istilah ini hanya digunakan untuk orang dalam keadaan berdiri tegak atau "posisi anatomi”. Misalnya Arteri tibialis anterior dan posterior terletak di depan dan di belakang tungkai bawah. Dalam melukiskan permukaan telapak tangan digunakan istilah palmar dan dorsal, bukan anterior dan posterior. Dalam melukiskan permukaan telapak kaki dipakai istilah plantar dan dorsal. Istilah proksimal dan distal dipakai untuk menunjukkan jauh-dekat, atau jarak dari sebuah titik tertentu. Misalnya falang proksimal lebih dekat pergelangan tangan daripada yang distal, yang terletak lebih jauh. Bila tiga struktur terletak dalam satu garis yang berjalan mulai dari bidang median tubuh ke samping luar, ini dilukiskan sebagai letak medialis, intermedialis, dan lateralis. Contohnya dapat dilihat pada urutan ketiga tulang kuneiformis telapak kaki (jihat halaman 101). Bila tiga struktur terletak dalam sebuah garis yang berjalan dari depan ke belakang (anterior ke posterior), hal ini dilukiskan sebagai letak anterior, medialis, dan posterior, sebagaimana terjadi pada letak ketiga fosa tengkorak (lihat Gambar 38). Bila tiga struktur terletak dalam sebuah garis dari atas ke bawah (superior ke inferior), hal ini dilukiskan sebagai letak superior, medialis, dan inferior, seperti yang terjadi pada letak urutan sendi-sendi radio-ulnaris (lihat Gambar 87). aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR | 5 Tubuh Manusia Kelenjar buntu dikelompokkan bersama karena sekresi yang dihasilkan disalurkan langsung ke darah atau organ pemakai. Adakalanya limfe dima- sukkan dalam kelompok ini, sebab limfe juga tidak mempunyai saluran. Setahu kita kelenjar ini tidak menghasilkan sekresi, tetapi berkaitan dengan pembentukan sel darah merah. Kelenjar ini akan diuraikan dalam Bab 10. Sistem urogenital mencakup organ sistem urinari dan sistem reproduksi. Hasil buangan dari tubuh, kecuali karbon dioksida, diekskresikan ginjal. Sistem saraf terdiri atas susunan saraf pusat, yang mencakup otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf periferi atau susunan saraf tepi terdiri atas urat-urat saraf yang berasal dari otak dan sumsum tulang belakang, serta sistem saraf otonom. Sistem pusat dan periferi sering dikelompokkan bersama dan dilukiskan sebagai sistem saraf serebrospinal. Sistem saraf otonom mencakup saraf simpatik dan parasimpatik. Pancaindra mencakup perasaan, penciuman, penglihacan, pendengaran, dan perabaan. Melalui organ-organ ini individu dapat berjaga-jaga ter- hadap kekuatan luar dan dengan demikian mampu melindungi dirinya send Seékiorvanalecayam yang saiar‘skani‘buny! lalulintas:dlean lai atau terbang menyelamatkan diri. Sistem ekskretorik adalah istilah yang adakalanya dipakai untuk melukiskan secara kolektif organ yang berkenaan dengan ekskresi produk buangan tubuh. Organ-organ ini mencakup sistem urinari (lihat atas), pari-pari yoy berfurigei mengurangt arbor diolaida, dan’ kolon yang mengeksresikan ke dalam tinja bahan tertentu yang tidak dapat larut. Cairan Tubuh Air beserta unsur-unsur di dalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel disebut cairan tubuh, dan cairan ini sebagian berada di dalam dan sebagian di luar sel. Cairan intraseluler yang merupakan 50 persen berat tubuh terletak ANATOMI DAN FISIOLOG! untuk Paramedis 6 di dalam sel dan mengandung elektrolit, kalium, fosfat, dan bahan ma- kanan, seperti glukosa dan asam amino. Kerja enzim sel adalah konstan, yaitu memecah dan membangun kembali sebagaimana dalam semua metabolisme, untuk mempertahankan keseimbangan. Cairan ekstraseluler atau cairan interstisiil membentuk 30 persen cairan tubuh (kira-kira 12 liter). Air ini merupakan medium, yaitu berada di tengah-tengah sel hidup. Sel menerima garam, makanan, dan oksigen, lalu melepaskan semua hasil buangannya ke dalam cairan itu juga. Plasma darah merupakan 5 persen berat tubuh (sekitar 3 liter) dan merupakan sistem transpor yang melayani semua sel melalui medium cairan ekstraseluler. Pertukaran cairan dalam jaringan. Cairan dalam plasma berada di bawah tekanan hidrostatik yang lebih besar daripada tekanan interstisiil. Karena itu, cairan ini cenderung keluar dari pembuluh kapiler. Akan tetapi, di dalam plasma ada protein, sedangkan cairan interstisiil tidak mengandung protein. Protein plasma ini mengeluarkan tekanan osmotik yang berusaha mengisap cairan masuk pembuluh kapiler. Di ujung kapiler arteri, tekanan hidrostatik lebih besar daripada tekanan osmotik. Karena itu, perimbangan kekuatan mendorong cairan masuk ke jaringan. Pada ujung vena tekanan hidrostatik kurang, tekanan osmotik mengatasinya dan menarik kembali cairan itu masuk kapiler. Secara normal cairan yang meninggalkan kapiler lebih banyak daripada cairan yang kembali masuk ke dalamnya. Kelebihan ini disalurkan melalui limfe (getah bening). Pertukaran antara cairan ekstraseluler dan intraseluler juga bergantung pada tekanan osmotik. Akan tetapi, membran sel juga mempunyai permeabilitas selektif yang mengizinkan dilalui beberapa bahan secara bebas, seperti oksigen, CO, dan urea. Bersamaan dengan itu membran sel memompa bahan lain masuk atau keluar untuk mempertahankan perbedaan konsenstrasi dalam cairan intra—dan ekstraseluler. Misalnya kalium dikonsentrasikan dalam cairan intraseluler, sedangkan natrium dipompa ke luar. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Kalium merupakan elektrolit penting yang lain. Kekurangan kalium terjadi pada beberapa keadcan, misalnya muntah-muntah, kehilangan cairan karena ileostomi, dan setelch mendapat obat diuretika (pemercepat kencing], kecuali bila disertai pemberian kalivm. Keracunan air dapat terjadi pada penderita yang terlalu banyak mendapat air fanpa pemberian natrium, misalnya hanya glukosa dan air, sedangkan penderita tersebut tidak mampu membuang kelebihan air tersebut. Kadar natrium dalam darah akan sangat menyusut (sering dikacaukan dengan keadaan kurang natrium), dan penderita menjadi kacau dan kejang-kejang. Daftar keseimbangan cairan. Pentingnya catatancatatan di atas merupakan prinsip utama yang mendasari pencalatan jumlah cairan yang masuk dan kelvar pada seorang pasien bila diperlukan. Catatan tersebut tidak hanya menentukan keadaan kesehatan pasien, tetapi juga menentukan hidup-matinya. Ini menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fokta tentang jumlah cairan yong masuk dalam bentuk minuman maypun makanan |lihat halaman 170) dan dalam bentuk pemberian cairan lainnya. Pengukuran jumlah cairan yang keluar juga samo pentingnya, termasuk pendarahan, cairan yang diisap kelvar dari lambung dan bronkus, muntah dan diars, cairan yang terubah akibat kolostomi dan ileostomi, dan cairan yang keluar melalui luka, misalnya luka bakar, kecelakaan, dan pembedahan. UDEMA Udema adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat gangguan keseimbangan seperti telah diuraikan di atas. Udema dapat terjadi bila: . Tekanan hidrostatik yang sangat tinggi pada pembuluh-pembuluh kapiler, misalnya aliran darah vena tersumbat. Tekanan osmotik terlalu rendah karena kadar protein plasma, terutama albumin, o sangat rendah. 3. Sumbatan pada saluran limfe. Kerusakan pada dinding kapiler sehingge plasma dapat merembes keluar dan masuk ke dalam jaringan serta menimbulkan tekanan osmotik yang melawan tekanan osmotik protein dalam aliran darah. a Udema kardiak terjadi pada payah jantung kongestif (lihathalaman 131). Tekanan terjadi pada vena sehingga tekanan kapiler juga meningkat. Udema pada tungkai bawah dan kaki terjadi pada mereka yang biaso berdiri dan berjalan; udema pada daerah sakrum pada mereka yang biasa duduk, dan udema pada PENGANTAR | 9 Tubuh Manusia punggung dan pantat pada mereka yang terbaring. Ginjal ikut terpengaruh dan pembuangan natrium menurun. Satu fakta penting yang menyebabkan udema adalah ketidckmampuan ginjal membuang natrium. Udema karena sumbatan saluran limfe pada umumnya merupakan tanda khes, meskipun tidek selalu, pada orang yang habis mengalami mastektomi radikal. Pembengkakan pada lengan itu terjadi karena kelenjar limfe di ketiak (lihat ° halaman 164) sudah diangkat wakty pembedahan. Pembengkaken sumbatan - limfe yang menyumbat saluran limfe. Udema juga terlihat pada adanya trombosis pada vena-vena betis yang terletak di dalam, biasanya merupakan komplikasi berbahaya akibat berbaring yang terlaly lama, yang menyebabkan aliran darah dalam vena menjadi lombat sehingga membeku. Trombosis macam ini juga terjadi akibat adanya infeksi. juga terjadi pada penyakit elefantiasis yang disebabkan adanya filaria Sel Pada Jaringan Sebuah sel adalah setitik massa protoplasma (berbentuk seperti selai) yang berisi inti atau nukleus yang dibungkus membran sel. Dalam mem- pethatikan struktur sel perlu diperhatikan hubungan bagian-bagiannya dengan fungsinya (lihat halaman 11). Sel memiliki semua kemampuan zat hidup, termasuk pertahanan diri dan perkembangbiakan. Makanan dan asimilasi. Dari caivan interseluler atau cairan interstisill yang mengelilinginya, sel memisahkan zat-zat kimia, seperti asam amino, yang kemudian dibentuk menjadi bahan yang sangat kompleks, yaitu protein yang membentuk protoplasma. Jadi, sel adalah unit yang sangat aktif, yang menyerap dan mengasimilasi bahan makanan yang kita makan. Pertumbuhan dan perbaikan. Bahan-bahan yang diantarkan ke sel dapat digunakan untuk membentuk protoplasma baru, schingga sel bertambah besar atau sel umbuh, Bahan-bahan itu juga dapat digunakan untuk meng- ganti bagian-bagian sel yang sudah usang. Kegiatan konstruktif ini, yaitu tumbuh dan perbaikan, disebut fungsi anabolik sel atau anabolisme. 10 ANATOM! DAN FISIOLOGI | untuk Paramedis Metabolisme. Sebaliknya, sel memerlukan persediaan energi untuk kegiatan-kegiatan itu. Karena itu, beberapa bahan makanan yang diserap digunakan sel sebagai bahan bakar. Makanan dipecah (katabolisme) dan energi yang tersimpan di dalamnya digunakan sel sebagai panas, sekresi kelenjar, gerakan, dan kegiatan saraf. Anabolisme dan katabolisme merupakan kegiatan keseluruhan sel. Kedua proses itu sekaligus juga disebut metabolisme. Pernapasan. Persediaan oksigen yang dibawa darah dari paru-paru dan penyingkiran bahan buangan berupa gas, yaitu karbon dioksida, penting untuk fungsi dan kelangsungan hidup sel. Ekskresi. Bahan buangan hasil proses katabolisme sel masuk cairan inter- stisiil dan diangkut darah. Darah mengangkut asam karbonat buangan ke paru-paru, yang dikeluarkan tubuh sebagai karbon dioksida. Bahan-bahan buangan lainnya dikeluarkan ginjal melalui urine. Kepekaan terhadap rangsangan dan kemampuan menghantar. Di atas disinggung beberapa sifat khas fungsi sel, kegiatan-kegiatan metabolik, dan kemampuan tumbuh. Kepekaan terhadap rangsangan dan kemampuan menghantar membuat sel menjadi aktif. Bila sel dirangsang—baik dengan cara kimiawi, fisik, me- kanik, maupun oleh saraf—sel akan bereaksi. Sel dapat mengerut seperti halnya sel otot (fiber); sel dapat menghasilkan sekret seperti halnya sel lambung, pankreas, serta organ-organ dan kelenjar-kelenjar lainnya; atau dapat menghantarkan sentuhan seperti pada sel saraf. Hal terakhir ini adalah contoh terbaik tentang daya hantar sel, sebab impuls saraf yang dihasilkan dari rangsangan terhadap sel saraf dapat dihantarkan melalui jarak satu meter atau lebih, sesuai panjang serabut saraf. Akan tetapi, da- lam semua hal, rangsangan yang menggetarkan sel untuk bereaksi dihantar- kan sepanjang dirinya, dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Struktur sel. Dalam memperhatikan struktur sel adalah penting untuk menghubungkan setiap bagian dengan fungsinya. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. PENGANTAR Tubuh Monusia A. Sel dengan nukleus dan sentrosom: B. Perubahan nukleus. Sentrosom terbagi. C. Dua stel kromosom yang sama sedang ditarik ke kutubkutubnya. D. Dua sel sedang membelah dir. Gambar 2—Tahaptahap dalam pembelahan sel. Pembuahan terjadi saat spermatozoa dan ovum bergabung membentuk sel baru (zigot) yang berkembang menjadi individu baru. Dengan jalan ini campuran determinan (penentu) keturunan atau gen pihak laki-laki dan perempuan sudah tercapai (lihat juga halaman 328). Jaringan Dasar Tubuh Ada empac ‘Kelompoljaringan di-dalam. vibuly yang dikenal scbapai jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan muskulus (otot), jaringan saraf (nervus), dan jaringan ikat (konektif). Jenis jaringan epitel. Epitel merupakan sel yang menutupi permukaan tubuh, antara lain pembuluh darah dan sel saluran napas. Jaringan epitel dibagi atas dua golongan utama, masing-masing terdiri atas berbagai varietas. Semua epitel terletak di atas bahan homogen yang disebut mem- bran alas (dasar), yang juga mempersatukan sel-sel itu. Epitel sederhana. Golongan ini hanya terdiri atas satu lapis sel dan dapat dibagi lagi dalam tiga golongan varietas. Epitel gepeng. Sel epitel gepeng terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan seperti lukisan mozaik atau seperti lantai ubin. Sel jenis ini membentuk alveoli paru-paru. Sel ini dijumpai di permukaan yang sangat halus, seperti pada selaput jantung (selaput serosa, lapisan pembuluh | 13 14 ANATOM! DAN FISIOLOG! untuk Paramedis darah, dan limfe). Pada struktur-struktur itu, epitel yang membungkus atau melapisi itu disebut endotelium. Epitel silinder dibentuk satu lapis sel dan melapisi saluran sebagian besar kelenjar. Hampir seluruh saluran pencernaan diselingi sel bentuk cangkir dan beberapa di antaranya juga melapisi beberapa bagian saluran urogenital. Gambar 4 memperlihatkan sel silinder usus yang sedikit bergaris-garis pada tepi luarnya. Dalam beberapa keadaan, yaitu saat melapisi alveoli kelenjar, sel epitel silinder itu agak pendek dan tampak seperti kubus, sehingga dinamakan sel kubus (lihat Gambar 8). Epitel berambut dijumpai pada saluran pernapasan setta cabang- cabengnys, seperti: pada sinus frontdlicdan sinus malsibanis: Tze melapisi saluran telur dan sebagian uterus serta ventrikel otak. Gambar 3—Sel- Gambar 4—Sel epitelium sel sisik pada silinder dari usus. epitelium gepeng. Sel berambut bentuknya seperti sel silinder, tetapi mempunyai tam- bahan juluran halus seperti bulu yang melekat pada tepi luarnya. Juluran ini disebut silia. Semua silia ini bergetar terus-menerus miring sedikit ke arah pintu keluar. Gerakan ini mirip dengan ayunan batang padi yang ditiup angin. Dalam saluran pernapasan gerakan tetap ini menghindarkan debu, lendir, dan sebagainya masuk ke paru-paru; sedangkan dalam saluran telur, gerakan ini menghantarkan sel telur masuk ke rahim. Sel cangkir (sel goblet) adalah sel yang mengeluarkan mukus (lendir) dan terletak di dinding kelenjar beserta salurannya, yang dilapisi sel silinder, baik sel yang polos maupun yang berambut. Sel cangkir mengeluarkan lendir yang diperas ke arah permukaan. Sel ini bekerja sebagai kelenjar yang mengeluarkan lendir dan paling banyak terdapat di permukaan sane Tinitupi uke dala jam Kees misalnya dalam lambung, kolon, dan trakea. Epitel majemuk terdiri atas lebih dari satu lapis sel. Epitel berlapis membentuk lapisan epidermal (kulit ari) pada kulit. PENGANTAR Tubuh Manusia (15 Vag a Gambar 5—Sel epitelium silinder berduri. Memperlihatkan taju-taju seperti bulu. Epitel berlapis juga menyelaputi mulut, faring, usofagus, bagian bawah uretra, anus, vagina, dan permukaan kornea. Pada daerah-daerah ini tidak terbentuk lapisan tanduk. Lay pisan dekat permukaan kulit membentuk lapisan tanduk, Sel ini gepeng menyerupai sisik. Lapisan sel yang terletak paling dalam berbentuk si germinatif (bertunas) dan di sini sel memperbanyak diri dengan kar- yokinesis, mendorong yang atas ke arah permukaan sampai yang paling luar dilepaskan. Sel yang terletak di lapisan basal (dasar) dan lapisan tanduk disebut poliedris—berduri atau berbulu. Sel- sel itu sambung-menyambung dengan tendril halus yang menyebabkan tam- pak seperti berduri bila dilihat di ba- wah mikroskop (Lihat juga Bab 19). pad poralhan adelah epivel mie jemuk berlapis, terdiri atas tiga lapis sel. Sel ini melapisi kandung kencing, pelvis ginjal, ureter, dan bagian atas uretra. Lapisan yang paling dalam pada Korneum linder. Ini merupakan lapisan Daerah tanduk Granulosum . (berbutirbutr) Lusidom Sol berduri SEBS Akvleatum Sel dasar lopisan dasar Daerah perkembangbiakan Gambar 6—Pandangan mikroskop kulit ari epitel majemuk berlapis. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 18 | ANATOM! DAN FISIOLOSI | untuk Paramedis Pa & A. Jenis kelenjar tubular sederhana, seperti ditemukan dalam usus. Perhatikan terkoyaknya sel goblet. B. Kelenjar sakular sederhana. C. Kelenjar sakular majemuk atau kelenjar tandan, seperti yang dijumpai pada kelenjar ludah. Gambar 9—Jenisjenis kelenjar. Semua membran ini mengeluarkan cairan sekret untuk meminyaki atau membasahi rongga yang diselaputinya. Membran mukosa atau selaput lendir melapisi saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan beberapa bagian saluran urogenital. Di beberapa tempat sifamnya berbeda-beda. Dalam saluran pencernaan membran ini terdiri atas sel epitel silinder yang tersusun rapt. Beberapa menggembung karena penuh berisi lendir, disebut sel goblet (cangkir). Sel itu makin lama makin bengkak dan akhitnya pecah lalu mengeluarkan sekretnya pada permukaan (lihat Gambar 9). Mukeus (lendir) adalah sekret membran itu dan terdiri atas air, garam, dan sejenis protein, yaitu musin, yang memberi sifat lengket pada sekret itu. Membran sinovial melapisi lekuk sendi-sendi. Membran ini terdiri atas jaringan ikat yang halus dengan lapisan sel endotel gepeng pada permukaan. Sekret membran sinovial kental dan licin seperti isi telur mentah. PENGANTAR rehome | 19 Membran serus (selaput serosa) dijumpai dalam dada dan abdomen, menutupi organ-organ yang ada di dalamnya dan melapisi rongga itu. Pleura membungkus paru-paru dan melapisi toraks. Perikardium membungkus jantung dengan dua lapisan. Peritoneum membungkus organ-organ abdominal dan melapisi abdomen. (Jenis berbagai membran tersebut di atas diuraikan dalam bab mengenai berbagai organ ini). Ciri-ciri umum yang terdapat pada ketiga membran serus itu adalah masing-masing mempunyai lapisan rangkap dua dan di sana-sini dapat dijumpai cekungan yang menampung cairan yang disekretkan mem- bran. Cairan serus ini sangat mirip dengan serum darah atau limfe. Bertugas meminyaki dan selain itu juga mengandung bahan pelindung, menyingkirkan produk yang berbahaya, serta mengirimkannya ke sistem saluran limfe untuk dihancurkan. Jaringan Otot—Jaringan Saraf—Jaringan Ikat Otot. Otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus, yaitu berkontraksi; dengan demikian gerakan terlaksana. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang sama dengan sel jatingan lain. Semua ini diikat menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur kontraktil. Ada tiga jenis otot: Otot bergaris (otot lurik, otot kerangka, atau oror sadar). Setiap serabut otot itu bergaris melintang karena adanya gambaran selang-seling antara warna muda dan tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah miofibril dan diselubungi membran halus—sarkolemna (selaput otot). Sejumlah serabut berkumpul untuk membentuk berkas. Banyak berkas-berkas itu yang diikat menjadi satu oleh jaringan ikat untuk membentuk otot besar dan otot kecil. Bila otot berkontraksi, akan menjadi pendek, dan setiap serabut turut bergerak dengan berkontraksi. Otot-otot jenis ini hanya berkontraksi jika dirangsang oleh rangsang saraf. 20 ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk Paramedis i Ne i i Un Gambar 10—Gambaran mikroskopis Gambar 11—Gambaran serabut otot kerangka bergaris. Di mikroskopis jaringan otot tak sampingnya: Diagram dua serabut otot bergaris. Di sampingnya: Serabut memperlihatkan kedudukan nukleus. Clot polos memperlihatkan nukleus dan bentuk serabut. Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar). Jenis ini dapat berkontraksi tanpa rangsangan saraf, meskipun di sebagian besar tempat di tubuh kegiatannya berada di bawah pengendalian saraf otono- mik (tak sadar). Dengan perkecualian otot jantung (lihat bawah) jenis ini berupa sel otot panjang berbentuk kumparan yang masih tampak sebagai sel (lihat Gambar 11). Otot tak sadar ditemukan pada dinding pembuluh darah dan pem- buluh limfe, pada dinding saluran pencernaan dan visera (alat dalam) yang berongga, trakea, dan bronki, pada iris dan muskulus siliaris mata, serta pada otot tak sadar dalam kulit. Otot sfingter terdiri atas lingkaran serabut otot yang mengelilingi lu- bang masuk atau lubang keluar sebuah saluran atau mulut saluran yang akan menutup erat bila berkontraksi. Contohnya sfingter jantung dan sfingter piloris pada mulut lambung. Seterusnya ada sfingter atau katub antara ileus dan kolon, sfingter bagian dalam dan bagian luar anus dan uretra. Otot jantung ditemukan hanya pada jantung. Otot ini bergaris seperti pada otot sadar. Perbedaannya terdapat pada serabutnya yang bercabang dan mengadakan anastomose (bersambungan satu sama lain, tersusun memanjang seperti pada otot bergaris, berciri merah khas, dan tak dapat dikendalikan kemauan). PENGANTAR Tubuh Manusia | 21 Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kon- traksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada-tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja semacam ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogenik. Dalam keadaan normal gerakan jantung dikendalikan saraf yang mensarafinya (lihat halaman 148). Kontraksi otot. Bila otot dirangsang, timbul masa laten yang pendek, yaitu sewaktu rangsangan diterima. Kemudian otot berkontraksi, yang berarti menjadi pendek dan tebal, dan akhirnya mengendur dan. memanjang kembali. Kontraksi pada serabut otot bergaris (otot sadar) berlangsung hanya dalam waktu sepersekian detik dan setiap kontraksi terjadi atas rangsang tunggal dari saraf. Setiap kontraksi tunggal mempunyai kekuatan yang sama. Kekuatan yang dipakai untuk berkontraksi pada seluruh otot diratakan dengan mengganti-ganti jumlah serabut yang berkontraksi serta frekuensi kontraksi setiap setabut. Jika belkontiakst ketas, setiap serabut dapat berkontraksi lebih dari 50 kali tiap detik. Ada faktor-faktor tertentu yang memengaruhi kekuatan kontraksi serabut otot. Kontraksi otot akan lebih kuat bila sedang renggang dan bila suhunya cukup panas. Relelahas devdinginmeanpetenali kekuatan kontraksi. Serabut otot tak bergaris ber- kontraksi lebih lambat dan tidak bergantung pada rangsang saraf, meskipun rangsang saraf ini dapat fméngubah kéluatan’ koweraket. Gambar 12—Gambaran mikroskopis otot jantung memperlihatkan percabangan khas serabutserabutnya. Di bawahnya: Lukisan serabut ototjantung. nya. Tonus otot. Otot tidak pernah istirahat benar meskipun kelihatannya demikian. Pada hakikatnya otot selalu berada dalam keadaan tonus otot, yang berarti siap bereaksi terhadap rangsangan. Misalnya kejutan aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 24 ANATOMI DAN FISIOLOGI | untuk Paramedis dalam tubuh—misalnya ginjal, yang terbenam dalam lemak. Untuk membentuk lapisan pelindung bagi tubuh. Sebagai tempat penyimpanan. air dan lemak, yang bila diperlukan dapat diserap kembali, dan menyediakan sumber panas dan energi untuk keperluan tubuh melalui proses pembakaran dalam jaringan sewaktu metabolisme. Jaringan elastik. Bentuk jaringan ikat ini mengandung serabut elastik dalam jumlah yang besar. Jaringan ini dijumpai dalam dinding arteri dan pipa udata saluran petnapasan dan membantu pembuluh dan saluran ini tetap terbuka. Juga terdapat dalam ligamen (tali sendi) tertentu, seperti pada ligamentum subflava tulang belakang yang bersifat elastik dan dapat direnggangkan, sangat membantu kerja otot untuk mempertahankan posisi tertentu, seperti mempertahankan kedudukan tegak rangkaian tulang belakang. Jaringan fibrus sering disebut jaringan fibrus putih sebab terutama terbentuk dari serabut kolagen putih yang tersusun dalam alur yang tegas. Susunan ini memberi kekuatan yang besar, dan jaringan fibrus memang dijumpai di tempat yang memerlukan pertahanan. Di antara berkas-berkas scrabut putih itu terletak beberapa jaringan areolar yang memuat serabut-serabut saraf, saluran limfe, dan pembuluh darah yang melayani daerah ini. Jaringan fibrus ulet dan kuat, membentuk ligamen, kecuali ligamen elastik dan tendon. Contoh-contoh jaringan fibrus antara lain dura mater yang melapisi tengkorak dan saluran tempat serabut saraf lewat, periosteum yang menutupi tulang-tulang, lapisan terkuat fasia yang memisahkan berkas-berkas otot, lapisan fibrus perikardium, dan selubung sklera mata. Tulang rawan (kartilago) terbuat dari bahan yang padat, bening, dan putih kebiru-biruan. Tulang ini sangat kuat, tetapi kurang dibandingkan dengan tulang. Dijumpai terutama pada sendi dan di antara dua tulang. Mula-mula tulang embrio adalah tulang rawan. Kemudian hanya pusat- pusat yang masih tumbuh saja yang dipertahankan sebagai tulang rawan. Dan bila umur dewasa tercapai, tulang rawan hanya dijumpai sebagai penutup ujung-ujung tulang. Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah, tetapi diselubungi membran, yaitu perikondrium, tempat tulang rawan mendapat darah. PENGANTAR | 25 Tubuh Manusia Ada tiga jenis utama tulang rawan yang memperlihatkan ciri-cirinya yang khas, yaitu ulet, lentur, dan kokoh. ‘Tulanig vaiieon Walia tec sive setabut Kolagen yang tecbenaia dalam bahan dasar yang bening seperti kaca dan ulet. Kuat dan elastis dan dijumpai menutupi ujung tulang pipa sebagai tulang rawan sendi. Juga pada tulang rawan iga, pada hidung, laring, trakea, dan pada bronkus supaya tetap terbuka. Juga membentuk tulang rawan sementara yang kemudian akan dibentuk menjadi tulang. Pada embrio dan janin yang sedang tumbuh bertugas sebagai penyangga sementara untuk mendukung jaringan lainnya sampai terbentuk tulang yang menggantikannya. Sel tulang rawan hialin pada dasarnya disusun dalam kelompok-kelompok kecil di dalam matriks yang kuat. Tulang rawan fibrosa terbentuk oleh berkas-berkas serabut dengan tulang rawan tersusun di antara berkas serabut itu dan dijumpai di tempat yang memerlukan kekuatan besar. Tulang rawan fibrosa memperdalam rongga dari cawan-cawan tulang, seperti asetabulum (cawan) dari tulang koksa (tulang panggul) dan rongga glenoid dari skapula. Tulang rawan brosa juga membentuk tulang rawan interartikuler, seperti pada tulang rawan semilunar pada lutut, dan culang rawan penghubung, seperti pada diskus intervertebralis tulang belakang, serta bantalan tulang rawan pada simfisis pubis. Tulang rawan elastik sering disebut tulang rawan elastik kuning sebab mengandung sejumlah besat serabut elastik berwama kuning. Terdapat pada daun telinga, epiglotis, dan tabung Eustakhius (faringotimpanik). Bila ditekan atau dibengkokkan terasa lentur dan cepat kembali ke ben- tuk semula. Struktur tulang dan pertumbuhannya. Tulang adalah jaringan yang paling keras di antara jaringan ikat lainnya pada tubuh. Terdiri atas hampir 50 persen air. Bagian padat selebihnya terdiri atas berbagai bahan mineral, terutama garam kalsium 67 persen, dan bahan seluler 33 persen. Struktur tulang yang dapat dilihat dengan mata telanjang adalah struktur kasar, dan dengan pertolongan mikroskop dapat diperiksa struktur lainnya. Tulang terdiri atas dua jenis jaringan: jaringan kompak (padat) dan jaringan seperti spons. 26 ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk Paramedis Jaringan kompak tulang keras dan padat. Dijumpai dalam tulang pipih dan tulang pipa dan sebagai lapisan tipis penutup semua tulang. Gamber 14—Hialin, tulang rawan Gambar 15—Tulong rawan fibrosa persendian memperlihatkan seperti pada cakram intervertebral, selsel yang berada dalam memperlihatkan sel-sel berderet mairiks homogen. antara berkasberkas serabut. Jaringan tulang berbentuk jala mempunyai struktur seperti spons. Dijumpai terutama pada ujung tulang pipa, dalam tulang pendek dan sebagai lapisan tengah antara dua lapisan kompak pada tulang pipih seperti pada skapula, kranium, sternum, dan iga-iga. Struktur kasar tulang pipa. Tulang pipa, seperti tulang anggota badan, memiliki kedua varietas jaringan tulang. Bila digergaji secara longitudinal (memanjang), dapat dilihat ada jaringan kompak dan jaringan bentuk jala. Tulang pipa dapat dibagi dalam batang (bagian tengah) dan kedua ujung- nya. Bila batangnya dipotong melintang, akan tampak jaringan tulang padat dan sebuah rongga di tengahnya—kanalis medularis—berisi sum- sum tulang yang berwarna kuning. Bila ujung tulang pipa yang dipotong, ruangan dalam jaringan kanselus tampak berisi sumsum tulang yang merah. Di dalam sumsum kuning terdapat banyak sel lemak. Di dalam sumsum merah terdapat sangat banyak sel darah merah. Sumsum tulang yang merah tempat terbentuknya baik sel darah merah maupun sel darah putih. Strukeur halus. Irisan transversal (melintang) dalam lapis tulang yang padat (Gambar 16) memperlihatkan lukisan indah berupa lingkaran-ling- karan. Dalam pusat tiap lingkaran terdapat kanal (saluran) Havers. Lempeng- PENGANTAR | 27 Tubuh Manusia lempeng tulang atau lamela disusun konsentris sekitar saluran dan di antara lempeng-lempeng itu terdapat ruangan kecil-kecil yang disebut lakuna. Ruangan-ruangan ini mengandung sel-sel tulang, saling bersambungan, dan. juga disambungkan dengan saluran Havers di tengah-tengah atau saluran- saluran kecil bernama kanalikuli. Setiap lukisan yang terbentuk dengan demikian merupakan satu sistem Havers yang lengkap terdiri atas: Saluran Havers pusat yang berisi urat saraf, pembuluh darah, dan saluran limfe. Lamela yang tersusun konsentris. Lakuna yang mengandung sel tulang. Kanalikuli yang memancar di antara lakuna dan menggandengkannya dengan saluran Havers. Daerah di antara sistem-sistem Havers ini terdiri atas lamela interstisiil, sedangkan kanalikuli tersusun agak berlainan. Gambar 17 memper- lihatkan bagaimana saluran Havers berjalan memanjang melalui tulang dan juga memperlihatkan perbedaan antara sistem Havers dan struktur di antaranya. Lamela dalam jaringan bentuk jala tersusun kurang teratur dan tidak mempunyai saluran Havers, sedangkan pembuluh darah bercabang- cabang dalam ruangan interstisiil yang berisi sumsum untuk memberi persediaan darah kepada pembuluh darah yang lebih halus. Kanal Haversian Kanalikuli Gambar 16—Gambaran mikroskopis irisan melintang tulang padat yong memperlihatkan kanal-kanal Havers, lamela- lamela berupa cincincincin konsentris, dan kanalikuli. 28 ANATOMI DAN FISIOLOG! untuk Paramedis Sistem Havers terdiri atas lamela- Jemela dengan soluran Hovers Tulang di atara saluran Havers Gambar 17—Gambaran mikroskopis dan irisan memanjang tulang memperlihatkan sistem Havers terdiri atas lamela dan kanal, juga penyusunan jaringan interstsill sruktur tulang di antara sistem Havers. Periosteum adalah membran vaskular fibrus yang melapisi tulang. Pem- buluh darah sangat banyak dijumpai di dalamnya dan membran itu melekat erat pada tulang. Pembuluh darah yang berasal dari periosteum. bercabang-cabang ke dalam tulang. Pada tulang yang sedang tumbuh terdapat lapisan sel pembentuk tulang di antara periosteum dan tulang, dan dari perlipatgandaan sel tadi pertumbuhan melingkar tulang dapat terjadi. Sebagai tambahan untuk darah yang berasal dari periosteum, tulang pipa juga diantari darah oleh arteri nutritif khusus, yang menembus secara oblik (menyerong) di tempat yang terlindung—dalam hal tulang lengan pembuluh itu mengarah ke jurusan menjauh dari lutut. Lubang tempat pembuluh itu menembus terlihat dengan jelas pada tulang pipa. Perkembangan dan pertumbuhan tulang. Tulang berkembang dari tulang rawan maupun dari membran yang tersusun dari serabut jaringan ikat. Tulang pipih berkembang menjadi tulang dari membran, dan karena itu dinamai tulang membran. Sedangkan tulang pipa berkembang dari tulang rawan, disebut tulang kartilago. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. rauhmenwe | 31 Bahan dengan hak cipta 2 SEDIKIT TENTANG ANATOMI PERMUKAAN natomi permukaan berarti pelajaran anatomi dalam keadaan hidup. Mereka yang mempelejari anatomi mempunyai sumber pengetahuan yang langsung dapat digunakan, yaitu tubuhnya sendiri. Ini harus sering digunakan untuk membuktikan hal-hal yang dipelajari dari buku dan dari contoh-contoh. Dengan pengetahuan yang diperoleh, pengamatan dan. pemeriksaan yang dilakukan dokter dapat diikuti dengan. saksama. Dengan cara palpasi, perkusi, dan auskultasi, dokter mempelajari keadaan pasien, mencari data, dan menentukan diagnosis. Berbagai bagian tulang yang menonjol dan dapat diraba melalui kulit dapat digunakan sebagai pedoman. Letak berhagai organ dan alat-alat dalam dapat dilukiskan kaitarinya dengan tulang-culang itu. Aspick-aspek permukaan tubuh dan anggota badan yang diperlihatkan pada Gambar 23 sampai 32 merupakan petunjuk mengetahui letak normal bahu dan panggul, perkembangan otot-otot, dan letak beberapa tonjolan tulang yang mungkin merupakan tempat-tempat terjadinya rasa ngilu bagi menckayans hans teGaving lana di. dempdt lites Anatomi permukaan kepala. Sebuah garis yang ditarik dari protuberansia oksipitalis eksterna ke depan melalui puncak tengkorak ke titik tengah aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 38 ANATOMI DAN FISK untuk Paramedis perbandingan dengan kolumna vertebralis berada pada ketinggian tulang punggung kedua sampai ketujuh. Kedudukan spina iliaka superior posterior diketahui dengan adanya lekukan. Seluruh panjang krista dari tulang ilium dapat diraba dan titik tertingginya terletak pada satu ketinggian dengan batas vertebra lumbalis ketiga dan keempat. Dengan menandai garis ini dengan pensil kulit, tergambar batas tempat yang aman untuk pungsi lumbal. Sumsum tulang belakang berakhir pada ketinggian vertebra lumbalis kedua. Bidang verfikal konan _Bidang verfkal kri Bidang transpilorik Bidong intertuberkular Gambar 22—Rongga abdomen dan pelvis beserta daerah-daerah. 1. Hipokondriak kanan 6. Lumbal kir 2. Epigastrik 7. tlium kanan 3. Hipokondrick kiri 8. Hipogastrik 4, Lumbal kanan 9. Mum kisi 5. Pusar (umbilikus) Ekstremitas (anggota gerak) (lihat Gambar 28 sampai 36 dan Gambar 219 sampai 223). Banyak hal tentang ekstremitas telah dibicarakan dalam berbagai bab. Berbagai ujung tulang dapat dirasakan dengan diraba. SEDIKIT TENTANG | 39 Anatomi Permukaan Ekstremitas atas, aksila (ketiak) dan fosa antekubital (lekukan depan siku) (lihat halaman 138-140). Ekstremitas bawah, segitiga skarpa dan ruang politeal (lihat halaman 118). Nadi-nadi utama (lihat Bab 11 halaman 174). Pembuluh balik pokok (lihat Bab 11 halaman 184). Saluran limfe (lihat Bab 12 halaman 193). Saraf periferi yang pokok (lihat Bab 22 halaman 360 dan 361-369). Anatomi Permukaan Sternomastoid Pektoris moyor Lekukan suprasternal Sudvt Louis Sudutinfrasternal (xifoid) Rektus abdominis {otot perut lurus) linea alba Umbilikus fpusar} Ujung anterior Titik Mec Burney superior illum Gambar 23—Pandangan badan depan. Lekukan suprasternal, sudut sternal (Louis), dan ujung anterior ilium dapat diraba. 40 ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk Poramedis Badon Sudut Lovis oo Klovikula (tulang selangko) Hati Kandung empedu Pankreas (kelenjr ludab perut) Kolon asendens Aorta abdominalis Kolon desendens Usus bunts Ujung anterior superior ilium (tulang usus) Gambar 24—Badan, menunjukkan kedudukan organ-organ dalam perbandingan dengan dinding abdomen. Untuk kedudukan jantung dan parv-paru dalam perbandingan dengan toraks {lihat Gambar 113 halaman 144 dan Gambar 116 halaman 148). aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. SEDIKIT TENTANG Anatomi Permukaan 49 ANATOMI PERMUKAAN- Batas sendi loncat {sendi mata kaki) Tendo kalkaneus Meleolus medialis Tuberkulum novivlare Send) ibu jari kaki Kalkaneus Gambar 35—Pemandangan medial bentuk kaki kanan yang menunjukkan patokan-patokan tertentu tulang. Tendo tibialis anterior Tibia Maleolus Tendo tibialis nantieg medialis posterior Kepola talus Tuberkulum navikulare Tendo kalkaneus ‘Sendi ibu jari kaki Kolkaneus Gambar 36—Pemondangan medial kcki kanan yang menunjukkan kedudukan beberapa tendon otot penuniong lengkung kaki. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. SISTEM KERANGKA-TULANG. Tengkorak & Rangka Dada 51 Tulang pendek. Contoh yang baik dapat dilihat pada tulang-tulang karpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Tulang-tulang itu sebagian besar terbuat dari jaringan tulang jarang karena memerlukan sifat yang ringan dan kuat. Tulang-tulang ini diselubungi jaringan padat tipis. Karena kuatnya, tulang pendek mampu mendukung seperti tampak pada pergelangan tangan. Tulang pipih terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dengan di te- ngahnya lapisan tulang seperti spons. Tulang ini dijumpai di tempat yang memerlukan perlindungan, seperti pada tulang tengkorak, tulang inominata tulang panggul atau koksa, iga-iga, dan skapula (tulang belikat). Tulang pipih menyediakan permukaan luas untuk kaitan otot-otot, misalnya ska- pula, Tulang tak beraturan tidak dapat dimasukkan dalam salah satu dari ke- tiga kelas tadi. Contoh tulang tak beraturan adalah vertebra dan tulang wajah. Tulang sesamoid termasuk kelompok lain. Tulang ini berkembang da- lam tendon otot-otot dan dijumpai di dekat sendi. Patela adalah contoh yang terbesar jenis ini. Tulang parietal Tulang frontal Tulang hidung Prosesus zigomatikus Tuleng temporal Tulang oksipital Prosesus mastoideus ulang zigomatikus Prosesus stiloideus TMaksila Mandibula Talang hioid Tulang rawan tiroid Tulang rawan krikoid Trakea Klavikula Sternum Humerus Gambar 37—Memperlihatkan kedudukan beberapa tulang kepala don wajch serta berbagai bagian kerangka dalam perbandingannya terhadap vertebra servikalis (tulang leher). 52 ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk Paramedis Tengkorak Tengkorak adalah tulang kerangka kepala yang disusun menjadi dua bagian—kranium (ada kalanya disebut kalvaria) terdiri atas delapan tulang dan kerangka wajah terdiri atas empat belas tulang. Rongga tengkorak mempunyai permukaan atas yang dikenal sebagai kubah tengkorak, licin pada permukaan luar dan pada permukaan dalam ditandai dengan gili-gili dan lekukan supaya dapat sesuai dengan otak dan pembuluh darah. Permukaan bawah rongga dikenal sebagai dasar tengkorak atau basis kranii. Permukaan ini ditembusi banyak lubang supaya dapat dilalui serabut saraf dan pembuluh darah. Fosa anterior ----- ~----=--y " --- Lamina kribosa etmoidalis ---e-+== Foramen rotundum Fosa kranium fengah -~ mecerede Foramen ovai -- Meatus auditor interna eens Foramen magnum Fosa kranium depan --- Gambar 38—Bagian dalam rongga tengkorak memperlihatkan fosarfose anterior, tengah, dan posterior kranium. Tulang kranium: 1 tulang oksipital — tulang kepala belakang 2 tulang parietal — tulang ubun-ubun 1 tulang frontal — tulang dahi 2 tulang temporal — _ tulang pelipis 1 tulang etmoid — tulang tapis SISTEM KERANGKATULANG | 5 3 Tengkorak & Rangko Dada Tulang oksipital terletak di belakang dan bawah rongga kranium. Tulang ini ditembusi foramen magnum atau lubang kepala belakang, yang dilalui medula oblongata untuk bertemu dengan medula spinalis. Sisi foramen magnum berupa massa tulang yang membentuk kondil-kondil (kondilus) tengkorak, yang dijadikan permukaan persendian untuk atlas (tulang penjunjung) (lihat Gambar 39). Kedua tulang parietal membentuk bersama atap dan sisi tengkorak. Permukaan luarnya halus, tetapi permukaan dalam ditandai kerutan- kerutan dalam yang memuat arteri-arteri kranium. Sebuah kerutan yang sangat besar kira-kira terletak di sebelah tengah tuang ini memuat arteri meningealis medialis. Bila arteri ini robek, darah yang keluar akan menekan jaringan otot yang lunak itu dan meng- akibatkan kerusakan. Pertama pada sisi yang sama, kemudian pada sisi sebelahnya. Ini akan mengakibatkan perubahan pada pupil mata. Hal ini penting untuk diperhatikan sewaktu merawat pasien dengan cedera kepala (lihat Catatan Klinik, halaman 60). Tulang frontal membentuk dahi dan bagian atas rongga mata. Tepi supraorbital ditandai dengan takik di tengah sebelah dalam. Melalui takik ini pembuluh supraorbital dan saraf supraorbital lewat. Permukaan sebelah dalam tulang frontal ditandai dengan lekukan-lekukan yang ditimbulkan. lekukan-lekukan permukaan otak. Protoberans oksipitalis eks. Bagian skvama Krista oksipitalis eks. Kanal kondiloid Foramen magnum Bogian dasar menyambung pada sfenoid Gambar 39—Tulang oksipital ANATOM| DAN FISIOLOG! untuk Paramedis 54 TENGKORAK Eminensia frontalis Lengkung ates als Foramen atau takik Garis atas orbita supraorbital Tokik hidung Gambar 40—Tulang frontal. Pinggiran parieta! Skvama Meatus auditori eksterna Prosesus stiloideus Prosesus masioideus Gambar 41 —Tulang temporal kiri. Dua tulang temporal membentuk bagian bawah sisi kanan dan kiri tengkorak. Setiap tulang terdiri atas dua bagian: Bagian skuama atau bagian pipih menjulang ke atas dan memungkinkan otot-otot temporal berkait padanya. Dari prosesus zigomatikus (taju leng- kung pipi) atau zigoma, bagian skuama menjulang ke depan untuk ber- temu dengan os vigomarikus (tulang, lengkung pipi). Di belakang dan di bawah akar prosesus ini terletak meatus auditorius eksternus (meatus akustikus eksternus) (Liang telinga luar)._ aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. SISTEM KERANGKATULANG Tengkorok & Rangka Deda sensibilitas (daerah sensibel). Gangguan pada fungsi mental dan emosi bila lobus frontalis yang cedera, gangguan penglihatan bila lobus oksipitalis, gangguan bicara, ingatan, dan pendengaran bila luke di lobus temporal. Perlukaan pada kapsula interna mengakibatkan gangguon pada gerakan dan sensibilitas. Saraf otak (lihat halaman 349) juga dapat terluke. Peninggian tekanan intrakranial dapat disebabkan perdarahan atay udema serebral. Kedua-duanya dapat menimbulkan: Penekanan jaringan otak dengan hilangnya kesadaran, denyut nadi keras, dan hipereksia, atau Iritasi jaringan otak bila pasien gelisah, ada disorientasi dan kekacavan. Udema dapat diobati dengan obat yang merangsang dehidrasi, seperti urea, atau manitol heksanitrat. Komplikasi pada dada dapat terjadi, yang memerlukan penyedotan faringeal dan dalam beberapa hal memerlukan trakeotomi. Sekuelae yang menyusul cedera pada kepala cukup banyak dan meliputi: + Paralisa motorik dan sensorik * Cara jalan yang goyah (sempoyongon) + Epilepsi traumatik + Perubahan kepribadian Sinus-sinus udara (lihat gambar 45, halaman 57) yang dapat menjadi sasaran infeksi disebut sinusitis, yang mengalir dari hidung, karena adanya hubungan antara sinus dengan hidung, Infeksi sinus frontalis (etmoi sakit kepala yang sangat, peni dekat dengan lobus frontalis otak dan oda kalanya dapat menimbulkan abses itis) yang terdapat di tulang dahi menyebabkan ian suhu, dan rasa lesu. Sinussinus ini sangat lobus fronialis. Fraktur basis tengkorak dapat melibatkan sinus-sinus ini dengan akibat terjadi kebocoran cairan serebrospinal kalau dura mater robek. Sinus maksilaris atau anirum Highmore menempati rvang dalam maksila. Sinus ini dapat terkena infeksi dari hidung atau dari gigi. Akan timbul rasa nyeri sekitar pipi dan gejala yang mirip dengan gejala pada etmoiditis. (Untuk infeksi antrum mastoid, mastoiditis, lihat Cataten Klinik Bab 26, halaman 401). Mandibula bisa fraktur pada cedera yang mengenai muka, tetapi lebih sering lagi mengalami dislokasi ke depan karena pukulan atau sewaktu menguap bila kepala mandibula tergelincir ke depan. Supaya saluran udara posien yang tok sadar tetap bersih, yang perlu | 64 62 ANATOMI DAN FISIOLOG! untuk Poramedis dilakukan hanyalah menarvh jari-jari di belakang rahang dan membukakannya untuk menghindorkan lidah menempel pada dinding belakang langitlangit - sehingga membuat obstruksi. Hal ini dapat dicoba pada diri sendiri dan semua * perawet harus terampil dalam tindakan pertolongan sederhana ini. Tetapi hendaknya selalu berhatichati kalau menghadapi pasien dengan fraktur pada mandibula, Rangka Dada Rangka dada atau toraks tersusun atas tulang dan tulang rawan. Toraks berupa sebuah rongga berbentuk kerucut, di bawah lebih lebar daripada di atas dan di belakang lebih panjang daripada di depan. Sebelah belakang toraks dibentuk oleh kedua belas vertebra torakalis, di depan oleh sternum dan di samping oleh kedua belas pasang iga, yang melingkari badan mulai belakang tulang belakang sampai ke sternum di depan. (Untuk menghindarkan pengulangan, lihat rongga toraks halaman 260 dan gambar kerangka pada akhir buku ini). Sternum. Sternum atau tulang dada adalah sebuah tulang pipih yang terbagi atas tiga bagian. Manubrium sterni adalah sepotong tulang berbentuk segitiga terletak di atas badan sternum. Pada sisi atas dan samping, manubrium sterni membuat sendi dengan klavikula, melalui perantaraan takik klavikuler. Antara dua sendi ini ada takik suprasternal atau takik jugular. Sepasang iga yang pertama bersendi pada sisi manubrium dan pasangan kedua pada sambungan manubrium dengan badan sternum. Sambungan. antara manubrium sterni dan gladiolus atau badan sternum berupa sebuah simfisis. Sebuah bantalan tulang rawan memisahkan permukaan persambungan itu. Persambungan ini disebut sudut Ludwig atau sudut Louis. Kedudukannya sesuai dengan ketinggian iga kedua. Badan sternum panjang dan sempit serta bertakik pada kedua sisinya di tempat persambungan dengan tulang rawan iga-iga ketiga, keempat, kelima, keenam, dan ketujuh. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 72 | ANATOM! DAN FISIOLOGI { untuk Paramedis Sendi kolumna vertebra. Sendi ini dibentuk oleh bantalan tulang rawan yang diletakkan di antara setiap dua vertebra, dikuatkan ligamentum yang berjalan di depan dan di belakang badan-badan vertebra sepanjang kolitina vertebralis. Massa otot disetiap sisi membantu dengan sepenuhnya kestabilan tulang belakang. Diskus intervertebralis atau cakram antarruas adalah bantalan tebal tulang rawan fibrosa yang terdapat di antara badan vertebra yang dapat beipaiale Gerakan. Sendi yang terbentuk antara cakram dan vertebra adalah persendian dengan gerakan yang terbatas saja dan termasuk sendi jenis simfisis, lihat halaman 105, tetapi jumlahnya yang banyak memberi kemungkinan membengkok kepada kolumnanya secara keseluruhan. Gerakannya yang mungkin adalah fleksi atau membengkok ke depan, ekstensi, membengkok ke belakang, membengkok lateral ke setiap sisi dan rotasi atau berputar ke kanan dan ke kiri. Fulipa kaluiioa variable. Koliina wertebialig bekedia cchagai gen. dukung badan yang kokoh dan sekaligus juga bekerja sebagai penyangga dengan perantaraan tulang rawan cakram intervertebralis yang lengkung- annya memberi fleksibilitas dan memungkinkan membongkok tanpa patah. Cakramnya juga berguna untuk menyerap goncangan yang terjadi bila menggerakkan berat badan seperti waktu berlari atau meloncat, dan dengan demikian otak dan sumsum tulang belakang terlindung terhadap goncangan (lihat Gambar 58, 59). Kolumna vertebralis juga memikul berat badan, menyediakan per- mukaan untuk kaitan otot, dan membentuk tapal batas posterior yang kukuh uncuk rongga-rongga badan dan memberi kaitan pada iga. TULANG BELAKANG D. Guorg fongad | 2S Lengkung servikal cekung ke depan — \\ Neem ——— Veriobra sorvikal kotjuh \ ‘ Lengkung torakal TT cekung ke belakang 1 / i i i tengkung lumbol _ cekung ke depan i \ Verebra lumbal A kelima \ Pelvis cokung ke \— belakang Sakrum Koksigis Gambar 57—Lengkung-lengkung tulang belakang. 74 ANATOMI DAN FISIOLOG! untuk Paramedis ‘Cakram Vertebra toraksi kesebelas Badan Vertebra torakal kedua belas Veriebra lumbal kesatu ——; Foramen intervertebralis Gambar 58—Pandangan lateral sendi-sendi intervertebral daerah torakolumbal. Gelang Panggul atau Tulang-Tulang Pelvis Gelang panggul adalah penghubung antara badan dan anggota bawah. Sebagian kerangka aksial, yaitu tulang sakrum dan tulang koksigeus, yang letaknya terjepit antara dua tulang koksa, turut membentuk gelang ini. Dua tulang koksa itu bersendi satu dengan lainnya di tempat simfisis pubis. Pelvis terbagi atas panggul besar atau pelvis mayor—yang merupakan suatu pasu dan terletak di bawah garis tepi atau linea terminalis—dan panggul kecil yang dibentuk dari tulang ilium yang melebar di atas linea terminalis. Pintu atas panggul yang disebut aditus pelvis (inlet) dibentuk promontorium sakrum, garis ilio-pektinal (di setiap sisi), dan krista tulang-tulang pubis (tulang duduk). Pintu bawah panggul (outlet) atau eksitus pelvis dilingkari oleh os koksigeus dan tuberositas iski. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. KERANGKA | 94 Anggota Gerak Bawah Tulang koksa adalah tulang pipih berbentu tak teratur yang dibentuk tiga tulang yang bertemu di asetabulum, yaitu sebuah rongga berbentuk cawan di permukaan eksternal tulang koksa dan mencekam kepala femur dalam formasi gelang panggul. Tiga tulang yang berkumpul di sini adalah ilium, yang menduduki tempat terbesar, di sebelah depan adalah pubis, dan iskium paling posterior. Tulang usus atau ilium memperlihatkan dua permukaan, sebuah krista dan sebuah permukaan persendian untuk sakrum. Krista ilium melengkung dan menjulang di atas tulang. Permukaan itu memberi kaitan pada banyak otot, termasuk otot abdominal dan latisimus dorsi. Krista ilium berakhir di depan suatu titik yang disebut spina iliaka superior anterior, tempat ligamen Poupart atau ligamen inguinal berkait. Di bawah spina ini terdapat dua benjolan, yaitu spina inferior anterior dan Spina inferior posterior. Permukaan antara dua spina posterior membentuk permukaan persendian untuk sakrum. Di bawah persendian ini terletak sebuale colike besar-yaitu insinura ieldullicomagon-pang dilalut canal Whindileus besar dari pelvis ke arah paha. Permukaan untuk ofototot gluteal Spina iliaka sup. post. Spina iliaka sup. ant. Spina iliaka inf. post. Spina iliaka inf. ant, Permukaan persendian ‘asefabulum Permukaon kasar ————& osetabulum Ramus pubis asendevs Iskium Ramus pubis desendeus Gambar 69—Pandangan sisi luar tulang panggul kanan. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. ANATOMI DAN FISIOLOGI untuk Paramedis 106 Ligamen diperlukan untuk mengikat tulang-tulangnya bersama. Sebuah rongga persendian: rongganya terbungkus sebuah kapsul jaringan fibrus yang biasanya diperkuat ligamen. Membran sinovial Ligamen kapsuler Ronggo sendi ~~ Tolong rawan bialin persendian Membron sinovial Tulangtulang ditutypi tulang rawan. ligamen mengikat tulang-tulang bersama. ‘Membran sinovial meryeloputi rongga persendian dan mengeluarkan cairan untsk meminyaki sendi Gambar 83—Irisan atas sendi sinovial yang khas. Berhagai jenis sendi sinovial. Terdapat enam jenis, sebagai berikut: Sendi datar atau sendi geser. Dua permukaan datar tulang saling meluncur, misalnya sendi karpus dan tarsus. Sendi putar, tempat sebuah ujung bulat tepat masuk di dalam sebuah rongga cawan tulang lain, yang mengizinkan gerakan ke segala jurusan, seperti bola di dalam lubang berbentuk cawan, misalnya sendi panggul dan sendi bahu. Sendi engsel. Satu permukaan bundar diterima yang lain sedemikian rupa sehingga hanya mungkin gerakan dalam satu bidang, seperti gerakan engsel. Contoh yang baik adalah sendi siku. Sendi kondiloid mirip sendi engsel, tetapi dapat bergerak dalam dua bidang lateral, ke belakang dan ke depan, sehingga fleksi dan ekstensi, abduksi dan aduksi (ke samping dan ke tengah), dan sedikit sirkumduksi, seperti pada pergelangan tangan tetapi bukan rotasi (perputaran). Sendi berporos atau sendi putar ialah yang hanya mungkin perputaran, seperti pada gerakan kepala, tempat atlas yang berbentuk cincin berputar SENDI ATAU PERSAMBUNGAN pada Kerangka sekitar prosesus yang berbentuk paku dari aksis (servikal kedua atau epistrofeus), contoh lain ialah gerakan radius sekitar ulna waktu pronasi (putar ke depan) dan supinasi (putar ke belakang) lengan bawah (lihat halaman 109). Sendi pelana atau sendi yang timbal-balik menerima, misalnya sendi antara trapezium (multangulum mayus) dan tulang metakarpal pertama ibu jari, memberi banyak kebebasan bergerak, memungkinkan ibu jari berhadapan dengan jari-jari lainnya. Gerakan. Gerak-gerik yang terjadi pada sendi-sendi kerangka dapat dibagi dalam tiga kelompek utama, yaitu: Gerakan meluncur, tempat dua permukaan ceper bergerak saling bergeseran, seperti dalam gerakan antara tulang-tulang karpal dan tarsal. Gerakan bersudut (anguler), yang diterangkan sesuai dengan arah gerakan, misalnya fleksi, lenturan atau pelipatan; ekstensi (pelurusan atau penguluran), yang terjadi sekitar sebuah sumbu yang terpasang melintang. Dalam hal sendi mata kaki, istilah dorso-fleksi dan plantor- fleksi digunakan (lihat halaman 117). Aduksi adalah gerakan ke arah medial badan, dan abduksi ke arah menjauh medial badan, keduanya memutari sumbu yang memanjang dalam arah anteroposterior (dari depan ke belakang). Gerakan rotasi adalah satu tulang bergerak mengitari tulang lain atau di dalam tulang lain, seperti pada sendi putar, misalnya rotasi radius mengelilingi ulna. Hal itu juga terjadi pada bahu dan agak terbatas pada sendi panggul. Sirkumduksi adalah istilah untuk melukiskan kombinasi rotasi dan gerakan anguler (bersudut), berputar dalam lingkaran, misalnya membawa lengan ke depan, ke atas, ke belakang, dan ke bawah; termasuk fleksi, abduksi, ekstensi, aduksi, dan beberapa rotasi. Pembatasan gerakan sendi dalam banyak hal disebabkan bentuk permukaan persendian, misalnya pelurusan siku dibatasi prosesus olekranon ulna yang membentur pada humerus. Dalam hal lain gerakan 107 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. 140 ANATOMI DAN FISIOLOG! untuk Paramedis Fosa ante-kubitil adalah ruang lekukan siku. Di atasnya dibatasi garis khayal yang ditarik melintang melalui ujung bawah permukaan anterior lengan, medial oleh otot pronator teres, dan lateral oleh otot brakio- radialis. Dasar ruang ini dibentuk otot brakialis. Di dalamnya terdapat arteri brakialis, dan tempat ini adalah tempat untuk mendengarkan denyut arteri ini bila mengukur tekanan darah. Terdapat juga saraf medianus, dan ruang tendon otot bisep (lihat Gambar 111). Fosa iskio-rektalis adalah ruang antara iskium dan rekcum. Ruang itu diisi jaringan ikat dan lemak. Abses iskio-rektal dapat timbul karena infeksi yang disebarkan rektum, seperti dalam hal hemaroid yang terkena infeksi. Segitiga Scarpa atau segitiga femoralis terletak langsung di bawah ligamen inguinal (Poupart) yang membentuk dasar segitiga itu. Lateral dibatasi otot sartorius dan medial oleh aduktor paha. Lantainya dibentuk otot-otot dalam paha. Di dalamnya terdapat arteri femoralis, vena femoralis, saraf femoralis, serta saluran limfe dan kelenjarnya (lihat Gambar 112). Saluran hunteri adalah suatu liang yang berjalan melalui sebelah depan dan medial dari paha sampai ke belakang. Dimulainya dari segitiga Scarpa dan berakhir di ruang popliteal. Arteri femoralis dan vena femoralis dalam berjalan melalui saluran itu. Ruang popliteal terletak di belakang sendi lutut. Permukaan posteriornya membentuk lantai ruang itu. Ruang itu berbentuk bintang yang dibatasi di sebelah atas oleh otot paha medial dan lateral, dan di bawah oleh kepala medial dan lateral gastrognemius. Di dalamnya terdapat arteri dan vena poplitea, saraf poplitea medialis dan lateralis, serta beberapa kelenjar limfe kecil (lihat Gambar 109). aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. SISTEM. Peredaran Kalsifikasi (pengapurar) sering merupakan akibat akhir dari endokarditis valvuler, dalam hal ini mungkin perlu diganti. Penyakit arteri koronaris. Sebogaimana dengan arteri-arteri di tempat lain pada tubuh, moka pembuluh-pembuluh darah koroner ini dapat berangsur-angsur menyempit karena aterosklerosis atau kareno tibattiba terjadi penyumbatan oleh trombus (bekuan darah). Dalam kedua hal ity miokardium biso kehilangan sebagian persediaan darahnya (disebut iskemia miokardial), dan menimbulkan rasa sakit atou angina pektoris. Bila arterinya tersumbat sama sekali, sebagian oto! jantung mati dan keadaan ini disebut infark miokard. Ini adalah bentuk "serangan jantung” yang sering terjadi, disertai rasa sckit yang hebat pada dada dan kegagalon peredaran darah. Beberapa iekrik pertolongan perawatan khusus dopat menyelamatkan banyak kasus yang kelihatannya tanpa harapan. Coronary Care Unit (Ruang perawatan penderita penyakit pembuluh darah jantung yang kui) kini banyak dibangun di rumah sakitrumah sakit besar. Sinkop berarti kehilangan kesadaran dengan tibatiba disebabkan cnoksia pada cotok akibat iskemia serebrol. Hal ini dapat disebabkan desakan darah yang turun dengan tibatiba (pingsan biasa) atau akibat penyakit jantung itv sendiri. Kegagalan jantung kongestif ditondai dispnea (sesak nopas) dan penimbunan cairan udema di dalam jaringan lunak, disebabkan kegagolan gerakan memompa jantung. Cairan berkumpul di dalam bagian-bagian badan yang terletak paling rendah, seperti mata kaki, sokrum atau skrotum, sesuai dengan sikap pasien. Ventrikel kanan dapat gagal dan memberi kesan klinik sebagai tekanan vena tinggi, dapat membuat hepar membengkak okibat udema daerah perifer. Ventrikel kiri dopat gagol dan tekanan-balik menjalar ke paruparu dengan berkembangnya udema pulmoner (kongesti). (Lihat juga kekurangan pada udema jantung, halaman 152. Perhatian pada udema parv-poru, halaman 153). Pada tahap lebih lanjut bertambahnya kongesti paru-paru dapat menyebabkan ventrikel kanan juga gagal, yang merupakan fenomena sekunder dan menyusullah kegagalan jantung kiri dan kanan. Kerusakan katup mitral, aortik, pulmoner, dan trikuspid merupakan sebab paling umum kegagalan kongestif. Jantung berhenti adalah suatu keadaan sangat genting yang menuntut pertolongan segera karena dapet terjadi kerusakan oak yang tidak dapat dipulihkan lagi kalau tidak mendapat antaran darah selama lebih dari 3 sampai 4 merit. Saluran udara horus dijage tetap bersih dan pernapasan buatan dengan cara meniup dari mulut ke mulut atau mulut ke hidung horus segera dikerjakan. Jantung tak dapat bergerak kecuali kalav dan sampai paru-paru dimasuki udara. 155 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Granulasi araknoid, 340 Granulosit, 162 Gula, 103 Hamatum, 88 Hati, 243-249 Haversi, kanalikuli ~, 27 Hemoglobin, 160 Hemisfer otak, 342 Henle, simpai ~, 300 Hepar, lihat hati Hepatika, arteri ~, 244 fleksura ~, 155 saluran ~, 246 vena ~, 154, 244 Hepato-pankreatika, ampula ~, 227 Hernia, 137, 142 Hialin, tulang rawan ~, 26 Hidroklorida, asam ~ dalam lambung, 226 Hidrokortison, 236 Hidung, susunan ~, 59 tulang ~, 58 Highmore, antrum ~, 58 Himen, 313 Hipermetropia, 388 Hiperparatiroidisma, 285 Hipotalamus, 345 Hipotiroidisma, 284 His, berkas ~, 148 Hordeolum, 390 Hormon, 282 ovarium, 319 Humerus, 81-83 Hunter, saluran ~, 140 ICHS, 282 Iga, 64-65 Teo-kolika, katup ~, 234 Tleo-sekalis, katup ~, 234 Ileum, 227 Tliaka arteri ~, 177 daerah ~, Gambar 22 vena ~, 184, 190 INDEKS | 407 Tiiakus, otot ~, Gambar 103 Tiio-femoralis, ligamen ~, 115 Tio-pektinalis, garis ~, Gambar 64 Ilio-psoas, otot, Gambar 103 Hium, 91 Impuls saraf, 335 Infundibula, 263 Inguinal, hemia ~, 137 kelenjar ~, Gambar 141 ligamen ~, 130 saluran ~, 136 Inkus, 394 Inominata, arteri ~, 178 vena ~, 189, 190 Insersio otot, 122 Inspirasi, 269 Insulin, 287 Interkostal, otot ~, 64 Interlobularis, vena ~, 246 Intertrokanterika, krista ~, Gambar 72 Intertuberkularis, bidang ~, Gambar 22 Intervertebralis, diskus ~, 72 foramen ~, 67 Intralobularis, vena ~, 247 Intrinsik, faktor ~ dari Castle, 226 otot-otot ~ lidah, 375 Invers kaki, 118 Invertase, 232 Iris, 384 Iskiadikus, nervus ~, 361 Iskiorektalis, fosa ~, 140 Iskium, 92 Jancung, 143-157 Jaringan dasar, 13-19 ikar, 22 otot, 19. pertukaran cairan dalam ~, 6 _saraf, 22 sel pada ~, 2 Jugularis, vena ~, 186 Juling, 382 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Olekranon, prosesus ~, Gambar 66 Olfaktorius, nervus ~, 349, 378 Omentum, 238 Optikus, diskus ~, 380 nervus ~, 349, 385 traktus ~, 386 Orofaring, 257 Orbikularis okuli, otot ~, Gambar 96 Organ Corti, 398 Golgi, 11 Origo otot, 122 Os, hat tulang Osteoblas, 30 Osteoklas, 30 Otak, bagian-bagian batang ~, 341 korteks ~, 342 lihat juga serebri dan serebrum Otot abduktor, 123, 133 aduktor, 123 paha, 134 ankoneus, Gambar 106 antagonis, 123 aurikularis, Gambar 97 bisep, Gambar 95, Gambar 96, Gambar 105 brakialis, Gambar 105 deltoideus, Gambar 96, Gambar 98, Gambar 104, Gambar 106, depresor bibir bawah, Gambar 96 ekstensor digitorum, Gambar 106 digitorum longus, Gambar 108 ibu jari tangan, Gambar 106 jari kaki, Gambar 108 karpi radialis, Gambar 106 karpi ulnaris, Gambar 106 fleksor karpi radialis, Gambar 105 fleksor karpi ulnaris, Gambar 105 gastroknemius, Gambar 108, Gambar 109 gluteus, Gambar 104 grasilis, Gambar 112 iliakus, Gambar 103 ilio-psoas, Gambar 103 interkostal, 64 kuadratus lumborum, 137, Gambar 103 kuadrisep femoris, 22, Gambar 107 INDEKS, Ai1 latisimus dorsi, Gambar 98, Gambar 104 levator bibir atas, Gambar 96 levator palpebrae, 387 levator sudut mulut, Gambar 96 maseter, Gambar 96 oblikus abdominis eksternus, Gambar 100, Gamber 101 oblikus abdominis internus, Gambar 101, Gambar 102 palmaris longus, Gambar 105 pektoralis mayor, Gambar 98 peroneus longus, Gambar 108 polos, 20 pronator teres, Gambar 105 psoas, Gambar 103 rektus abdominis, Gambar 98, Gambar 101, Gambar 102 sadar, 20 sartorius, Gambar 107 seratus anterior, Gambar 100, Gambar 101 sterno-kleido-mastoideus, Gambar 96, Gambar 97, Gambar 98 stilohioideus, Gambar 97 temporalis, Gambar 96 teres mayor dan minor, Gambar 104 transversus abdominis, Gambar 102 trapezius, Gambar 96, Gambar 97, Gambar 98 vastus lateralis, q. femoris, Gambar 107, Gambar 109 Ovarium, 261-263 Ovulasi, 261 Oksalat dalam urine, 249 Oksi-hemoglobin, 134 P Paha, lipat ~, likat inguinal otot-otot ~, lihat kuadrisep femoris tulang ~, lihae femur Palatum, 178 tulang ~, 50 Palmaris, arkus ~, 151 fasia ~, 103 longus, otot ~, Gambar 105 Palpebra, lihat kelopak mata aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. Testikularis, arteri ~, 177 Testosteron, 326 Tibia, 98 Tibialis, arteri ~, 182 Tibio-fibuler, sendi ~, 97 Timpanik, antrum ~, 55 membran ~, 394 rongga ~, 394 Timus, 286 Tiroid, 283 Tirotropik, hormon ~, 282 Tiroksin, 282 Tonsil, 197, 219 Tonus, otot, 21 Torakalis, vertebra ~, 62 Toraks, 62 batas-batas ~, 260 vena-vena~, 189 Trakea, 258 Transverst abdominis, otot ~,Gambar 102 Trapezium, tulang ~, 87 Trapezius, otot ~, Gambar 104 Trapezoideum, tulang ~, 87 ‘Trigeminus, nervus ~, 350 Trigonum vesika urinarius, 305 Trikuspidalis, katup ~, 145 Tripsin, 231 Trikuetrum, tulang ~, 87 Trisep, otot ~, Gambar 95 Trokanter, femoris, 94 Troklearis, nervus ~, 289 Trombin, 166, 167 Trombokinase, 166, 167 Tromboplastin, 166 Trombosit, 164 Tuba Eustakhius, 395 falopii, 321 Tubuh jaringan ~, 13 pengaturan suhu ~ oleh kulit, 294 suhu ~, 279 Tubulus uriniferus, 301 Tulang, lihat juga nama masing-masing jaringan ~, 26 Kklasifikasi ~, 50 vows | 415 perkembangan dan pertumbuhan ~, 29 rawan, 25 struktur ~, 25 sumsum ~, 159 sumsum ~belakang, lihar medula spinalis, 352 Tamika adventisia, 174 intima, 174 media, 174 vaginalis, 327 Turbinatum, tulang ~, 58 U Udema, 8 Ulna, 83 Ulnaris, arteri ~, 181 Umbilikus, 39, 332 Unipolar, sel ~, 336 Ureter, 303 Uretra, 305 pars prostatika, 326 penis, 326 Ureum dalam urine, 306 pembentukan ~, 248 Urinari, sistem ~, 298 Uriniferus, tubulus ~, 301-302 Usofagus, 218 Ustrogen, 319 Usus besar, 234 buntu, 233 halus, 227 Urerina, tuba ~, 321 Uterus, 315 Uvula, 215 Vv Vagina, 315 Vagus, 352 Valvulae koniventes, 230 Vas deferens, 327 Vasomotorik saraf ~, 294 Vater, ampul ~, 252 Vena anonima, lihat, inominata aksilaris, 187 aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. SS ae eS ee er eee ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS Peningkatan kesehatan masyarakat merupakan tantangan bagi masyarakat berkembang. Perubahan dalam bidang itu tidak terjadi secara otomatis, melainkan secara terencana, dalam proses belajar terus-menerus tentang pendidikan kesehatan. Buku ini menunjang usaha tersebut. Isinya mengandung uraian tentang susunan tubuh manusia dan hubungan antar bagiannya, juga tentang fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Pelajaran anatomi dan fisiologi terkenal sebagai pelajaran yang kering, membosankan, dan kurang menarik. Tetapi buku ini lain daripada yang biasanya, karena memuat lebih dari 200 gambar yang berfungsi sebagai bahan ilustrasi, sehingga anatomi dan fisiologi menjadi begitu memikat. Gambar-gambar yang sederhana tapi tepat akan mengantar para pembaca mencapai sasaran pelajaran anatomi dan fisiologi. Buku ini tidak hanya bermanfaat bagi para pelajar ilmu perawatan, tetapi juga bagi mahasiswa kedokteran dan sekolah-sekolah umum sebagai pelengkap pendidikan ilmu biologi dan ilmu kesehatan. Penerbit NONFIKSI PT Gramedia Pustaka Utama KEDOKTERAN Kompas Gramedia Building 188N: 978-979-22-5147-0 Blok |, Lt. 4-5 Jl, Palmerah Barat 29-37 Jakarta 10270 i 1897921251470) www.gramedia.com GM 20301090008

Anda mungkin juga menyukai