Anda di halaman 1dari 94

KONSEP KESEHATAN JIWA

KOMUNITAS

Prof. Dr. Budi Anna Keliat, SKp, MAppSc


Hp 0812 8100821, email: budianna_keliat@yahoo.com;
Web: www.budiannakeliat.com
Dosen Keperawatan Jiwa FIK UI
Team Leader CMHN
Theme of World Mental
Health Day 10 Oct 2018

“ MENTAL HEALTH AWARENESS”


BAHAN DISKUSI
1. Kebutuhan dan Masalah Kesehatan
Jiwa
2. Kesehatan Jiwa
3. Kebijakan Pelayanan Kesehatan Jiwa
4. Pelayanan Kesehatan Jiwa Berbasis
Masyarakat
5. Lintas Sektor Pelayanan Kesehatan
Jiwa
1. Kebutuhan dan Masalah
Kesehatan Jiwa
1.1. Kebutuhan dan Masalah
Kesehatan Jiwa
DI INDONESIA
Masalah Kesehatan Jiwa
di Indonesia
NO GANGGUAN JIWA PREVALENSI

Riskesdas Riskesdas PASUNG


2007 2013 (Riskesdas
2013)
1 ODGJ Berat
0.46% 0.17% 14.3%
2 ODGJ Ringan (GME)
11.6% 6.0%

ODGJ 2013
TERTINGGI NO 1 : ACEH DAN JOGYA : 0.27%
KEDUA : SULSEL : 0.26%
KETIGA : JATENG DAN BALI : 0.23%
MASALAH KESEHATAN JIWA
DI INDONESIA
NO VARIABEL JUMLAH

1 Penduduk
250 juta
2 ODGJ Ringan/GME (6%)
15 juta org
3 ODGJ Berat (0.17%)
425 ribu org
4 Pasung (14.3%)
60 ribu org
Sehat
ODMK/Risiko ODGJ
Ringan/GME
15 jt

ODGJ Berat
425 ribu

Promosi Pasung 60 ribu

Kuratif &
Pencegahan Rehabilitasi
8/3/2018 8
Kuratif
Masalah Kesehatan Jiwa Indonesia (Riskesdas 2013)
1.2. Kebutuhan dan Masalah
Kesehatan Jiwa
DI DKI JAKARTA
MASALAH KESEHATAN JIWA
DI DKI JAKARTA
NO VARIABEL JUMLAH

1 Penduduk (2013)
11.177.924
2 ODGJ Ringan/GME (5.7%)
637.144 org
3 ODGJ Berat (0.11%)
12.292 org
4 Pasung (10.7%)
1.315 org
10% ODGJ memerlukan Rawat Inap: 1.229 org
Sehat
ODMK/Risiko ODGJ
Ringan/GME
637.144 org

ODGJ Berat
12.292 org

Promosi Pasung 1.315 org

Kuratif &
Pencegahan Rehabilitasi
8/3/2018 11
Kuratif
Masalah Kesehatan Jiwa DKI JAKARTA (Riskesdas 2013)
TARGET PELAYANAN KESEHATAN JIWA:
RENTANG SEHAT-RISIKO-SAKIT

Sehat Risiko Sakit


ESTIMASI MASALAH KESEHATAN JIWA
PUSKESMAS: ………………… JUMLAH PENDUDUK: …………….
NO KESWA ESTIMASI TEMUAN DIRAWAT KINERJADIR COVERA GE T/GAP
(A) (B) (C) AWAT/TEMU TEMUAN/ES 100% -
AN TIMASI CAVERAGE(
D= C/B X E= B/A X TEMUAN/ES
100% 100% TIMASI)
(D) F=100% - E

1 SEHAT & RISIKO

2 GME
5.7/100XPDD

3 ODGJ BERAT
0.11/100XPDD

4 PASUNG
10.7/100XODGJ 8/3/2018 13

BERAT
TARGET PELAYANAN & SAKIT DI
ASUHAN KEPERAWATAN RUMAH
LANSIA SAKIT

BUMIL
Dewasa Bayi
SAKIT DI
KELUARGA/
SEHAT DI KOMUNITAS
KELUARGA/
KOMUNITAS ANAK
Remaja
PRA SEK
RISIKO DI
Anak KELUARGA/
Kanak2 KOMUNITAS
Sekolah
TARGET PELAYANAN KESEHATAN JIWA:
RENTANG SEHAT-RISIKO-SAKIT

Sehat Risiko Sakit


POTENSIAL EKONOMI YANG HILANG
DI DKI JAKARTA PER BULAN: ODGJ BERAT

NO SDM Yang tidak produktif Potensi ekonomi


yang hilang

1 Jumlah Pasien X UMR :


12.300 X 3.355.750 rp 41.2 M

2 Jumlah Care Giver:


6.150 org (50%) X jt 10.6 M

TOTAL POTENSI EKONOMI


YANG HILANG 51.8 M
TARGET PELAYANAN
KESEHATAN JIWA
1. SEHAT JIWA TETAP SEHAT
2. RISIKO GANGGUAN JIWA JADI SEHAT JIWA
3. GANGGUAN JIWA JADI
MANDIRI DAN PRODUKTIF

DKI JAKARTA SEHAT JIWA


2. KESEHATAN JIWA
KESEHATAN
(WHO)

 Kesehatan adalah kondisi sehat fisik, mental sosial dan spiritual, bukan
hanya bebas dari sakit dan cacat (Health is a state of complete psysical,
mental, social and spiritual wellbeing and not merely the absence of
disease or infirmity
 Kesehatan:
 Fisik (biologi)
 Mental
 Sosial
 Spiritual
 Tidak hanya tidak sakit dan tidak cacat

 TIDAK ADA KESEHATAN TANPA KESEHATAN JIWA


(NO HEALTH WITHOUT MENTAL HEALTH)
KESEHATAN JIWA
(MENTAL HEALTH)

 Kesehatan jiwa merupakan komponen penting pada definisi sehat


WHO (Mental well being is fundamental component of WHO’s
definition of health)
 Sehat jiwa memampukan individu
(Good mental health enables people):
 Menyadari potensinya (to realize their potential)
 Mengatasi stres dalam kehidupannya (to cope with the normal
stresses of life)
 Bekerja produktif (to work productively)
 Berkontribusi pada masyarakat (to contribute to their community)
PSIKOSIS FASE AWAL (EARLY PSYCHOSIS)

ODMK Early Prompt


(Psikosos) Detection Treatment

Stresor
Bio Gejala Early Duration
Untreated Psychosis Skizofrenia
Psiko Prodroma Psychosis Psychosis
Sos

15-25 tahun
(Heinssen, et al,
2014)
Keluarga
SEHAT JIWA

HAMIL
BAYI
KANAK-KANAK
ANAK PRA SEKOLAH
ANAK SEKOLAH
REMAJA
DEWASA
LANJUT USIA
Keluarga
ODMK /Risiko ODGJ
 MASALAH FISIK
Sakit
Darah tinggi, Diabet, Jantung, TBC, Stroke, Ginjal, Rematik,
Kehilangan anggota tubuh, Kurang gizi, dan semua sakit fisik
Ibu Hamil
Ibu hamil dan Ibu melahirkan
MASALAH SOSIAL
Pekerjaan
PHK, Kehilangan harta benda, Ekonomi kurang
RT
Kehilangan (meninggal) anggota keluarga, KDRT
Hub SOS
Konflik
MASALAH MENTAL
Khawatir, Galau
Keluarga
dengan ODGJ

1. Sedih Berkepanjangan
2. Berkurang kemampuan hidup sehari-hari
3. Menurun motivasi untuk melakukan kegiatan

4. Marah – marah tanpa sebab


5. Bicara dan tertawa sendiri
6. Menyendiri / mengurung diri di kamar
7. Tidak mau bergaul
8. Tidak memperhatikan kebersihan diri
9. Ingin bunuh diri
3. KEBIJAKAN
KESEHATAN JIWA
PAYUNG HUKUM DI TAHUN 2014
 UNDANG – UNDANG KESEHATAN JIWA
 Ketok Palu DPR RI: 8 Juli 2014
 Ditetapkan: No 18 Tahun 2014
 UNDANG – UNDANG KEPERAWATAN
 Ketok Palu DPR RI : 25 September 2014
 Ditetapkan : No 38 Tahun 2014
 UNDANG – UNDANG TENAGA KES
 Ketok Palu DPR RI : 25 September 2014
 Ditetapkan : No 36 Tahun 2014
8/3/2018 26
BAB 1. KETENTUAN UMUM

 Pasal 1
 Kesehatan Jiwa
 Orang Dengan Masalah Kesehatan Jiwa (ODMK)
 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Risiko /
Sehat ODMK
ODGJ
Asas Upaya Kesehatan Jiwa
(Pasal 2)
 Keadilan
 Perikemanusian
 Manfaat
ASAS PELAYANAN
 Transparansi KESEHATAN
 Akuntabilitas
 Komprehensif
 Pelindungan
 Nondiskriminasi
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA
(UU Keswa N0 18 Tahun 2014, pasal 4)

 Promotif

 Preventif

 Kuratif

 Rehabilitatif
8/3/2018 29
Target Upaya promotif
UU KESWA NO 18, 2014, Pasal 8

 Keluarga;
 Lembaga pendidikan;
 Tempat kerja;
 Masyarakat;
 Fasilitas pelayanan kesehatan;
 Media massa;
 Lembaga keagamaan dan tempat ibadah; dan
 Lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan.
PROMOSI PREVENSI
KESWA ANAK DAN REMAJA
Posyandu & PAUD UKS & KESWA + UKS & KESWA +
+ Stimulasi Stimulasi Stimulasi
Perkembangan Perkembangan Perkembangan

UKS
0-5 thn 6-12 th 12-18 th
JIWA ??
PENCEGAHAN PENCEGAHAN
KEKERASAN & NAPZA KEKERASAN & NAPZA
& BUNUH DIRI & & BUNUH DIRI &
GATGET GATGET
UPAYA PROMOSI
KESEHATAN JIWA UNTUK KELOMPOK SEHAT
USIA PROMOSI KESEHATAN JIWA TEMPAT
BUMIL TKT IBU HAMIL POSYANDU BUMIL
Kesehatan Mental Ibu Hamil DSSJ/PUSKESMAS
Persiapan Menjadi Orang Tua RSU/RSJ
BAYI TKT BAYI POSYANDU
Stimulasi Perkembangan DSSJ/PUSKESMAS
Pola Asuh RSU/RSJ
KANAK 2 TKT KANAK-KANAK POSYANDU
Stimulasi Perkembangan DSSJ/PUSKESMAS
Pola Asuh PAUD, TK, UKS JIWA
RSU
APRAS TKT APRAS POSYANDU
Stimulasi Perkembangan DSSJ/PUSKESMAS
Pola Asuh 8/3/2018
PAUD, TK,
32
UKS JIWA
RSU
UPAYA PROMOSI
KESEHATAN JIWA UNTUK KELOMPOK SEHAT
USIA PROMOSI KESEHATAN JIWA TEMPAT
ANAK TKT USIA SEKOLAH DSSJ/PUSKESMAS
SEKOLAH Stimulasi Perkembangan UKS JIWA
Pola Asuh RSU/RSJ
Pencegahan Buyilling & Bunuh Diri

REMAJA TKT REMAJA DSSJ/PUSKESMAS


Stimulasi Perkembangan UKS JIWA
Pola Asuh RSU/RSJ
Pencegahan Buyilling & Bunuh Diri
DEWASA TKT DEWASA DSSJ/PUSKESMAS
Manajemen Stres dan Manajemen Konflik UKS JIWA
RSU
LANSIA TKT LANSIA DSSJ/POSBINDU
Program Kesehatan Mental Lansia: Pencegahan
8/3/2018 33PUSKESMAS

Demensia, Alzeimer RSU


Tujuan Upaya preventif Kesehatan Jiwa
(pasal 11)

 Mencegah terjadinya masalah kejiwaan


 Mencegah timbulnya dan/atau kambuhnya gangguan
jiwa
 Mengurangi faktor risiko akibat gangguan jiwa pada
masyarakat secara umum atau perorangan
 Mencegah timbulnya dampak masalah psikososial
UPAYA PENCEGAHAN
MASALAH KESEHATAN JIWA
KELOMPOK RISIKO UPAYA PENCEGAHAN

Sakit Fisik Manajemen Stres di Fasilitas


Pelayanan Kesehatan
Putus Sekolah
Manajemen stres
Putus Kerja
Ketahanan Mental
Kehilangan Orang yang
dicintai
Program Antisipasi
Nara Pidana
Kemiskinan Program Kesejahteraan
8/3/2018 35

Korban Bencana Manajemen Stres


PREVALENSI
Hipertensi > 29%

Infark jantung > 22%

Epilepsi > 30%

Stroke > to 31%

Diabetes > 27%

Kanker > 33%

HIV/AIDS > 44%

TBC > 46%

Populasi > 10%


Umum WHO, 2003,
CONSULTANT LIASON
MENTAL HEALTH NURSING/PSYCHIATRIC
PELAYANAN KESEHATAN YANG HOLISTIK

PASIENSAKIT FISIK DIBERIKAN


KONSELING KESEHATAN JIWA

DETEKSI DINI PADA PASIEN YANG BEROBAT KE BP / RSU??


Tujuan Upaya Kuratif Kesehatan
Jiwa (pasal 18)

Penyembuhan atau pemulihan


Pengurangan penderitaan
Pengendalian disabilitas
Pengendalian gejala penyakit
UPAYA KURATIF DAN
REHABILITATIF

 Orang Dengan Masalah Kesehatan Jiwa (ODMK)


 RSU
 Komunitas
 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
 RSJ
 RSU
 Komunitas

8/3/2018 39
Tujuan Upaya
Rehabilitatif Kesehatan Jiwa
(pasal 25)

 Mencegah atau mengendalikan


disabilitas
 Memulihkan fungsi sosial
 Memulihkan fungsi okupasional
 Mempersiapkan dan memberi
kemampuan mandiri di masvarakat
PELAYANAN KESEHATAN JIWA PADA ODGJ

Pengobatan & Pengobatan & REHABILITASI


Perawatan Perawatan DI RS

ACUTE RESOLUTION RECOVERY MANDIRI &


PRODUKTIF

REHABILITASI
DINAS SOSIAL LAPANGAN
BERBASIS
MASYARAKAT MASYRAKAT KERJA
PERMENKES RI, No. 43 Tahun 2016,
TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Pasal 2, Ayat 2, j & i

“ SETIAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) MENDAPATKAN


PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR”
ODGJ: GME, ODGJ BERAT, PASUNG
“SETIAP ORANG BERISIKO TERINFEKSI HIV MENDAPATKAN PEMERIKSAAN
HIV SESUAI STANDAR”
PENYAKIT YANG TERCANTUM PADA SPM: HIPERTENSI, DIABETES MILITUS,
TB PARU, ODGJ DAN HIV
ORANG DENGAN MASALAH KESEHATAN JIWA
(ODMK/RISIKO)
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
1. Mengikuti Program Keluarga Berencana
2. Ibu Bersalin di Fasilitas Kesehatan
3. Bayi Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
4. Bayi Mendapat ASI
5. Balita Mendapat Pantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
6. Penderita TBC Paru Mendapat Pengobatan Standar
7. Penderita Hipertensi Mendapat Pengobatan Teratur
8. Penderita Gangguan Jiwa Mendapat Pengobatan dan Tidak Terlantar
9. Anggota Keluarga Tidak Ada Yang Merokok
10. Keluarga Menjadi Anggota Jaminan Kesehatan Nasional
11. Keluarga Memiliki Akses Sarana Air Bersih
12. Keluarga Memiliki Akses Jamban Sehat
Indikator Keluarga Sehat Kelurahan Ciparigi
2017, (n= 2.093)
NO Indikator Keluarga Sehat Jumlah KK
1 Keluarga mengikuti program KB 162
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 32
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 98
4 Bayi mendapat ASI secara ekslusif 67
5 Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 342
6 Penderita TBC paru mendapatkan pengobatan standar 18
170 KKJ 7 Penderita HT mendapatkan pengobatan secara teratur 380
8 Penderita ggn jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak diterlantarkan 28
9 Anggota keluarga tdk ada yg merokok 565
10 Keluarga sdh menjadi anggota JKN 1.280
11 Keluarga memiliki akses sarana air bersih 2.078
12 Keluarga memiliki akses jamban sehat 2.025
GERMAS
(Gerakan Masyarakat Sehat, 2016)

1. Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari


2. Mengonsumsi buah dan sayur
3. Memeriksakan kesehatan secara rutin
minimal 6 bulan sekali sebagai upaya
deteksi dini penyakit.
Rehabilitasi
 Social entrepreneurship : menyediakan
pekerjaan

 Partnership : mencari pekerjaan

 Supportive : bantuan pemerintah


4. PELAYANAN KESEHATAN
JIWA BERBASIS MASYARAKAT
Levels of Care & Intervention
Low High

MPKP
1
Mental Hospital
Frequency PICU Cost
2 Psychiatric unit in general CLMHN
hospital

3 Community mental health services AC CMHN


(outpatient/outreach)
IC CMHN
4 Mental health care
through primary health care services
BC CMHN
DSSJ 5
Informal and formal community care/support
outside the health sector
KKJ
6 Self/Family care: Keluarga sehat
SHG UKSJ
High 8/3/2018 48
Low
Kualitas Pelayanan yang dibutuhkan
(Keliat, 1997; Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN JIWA
(UU KESWA no 18 tahun 2014, pasal 48)

 Puskesmas dan jejaring, klinik pratama, dan praktik


dokter dengan kompetensi pelayanan Kesehatan Jiwa

 Rumah sakit umum

 Rumah sakit jiwa

 Rumah perawatan
8/3/2018 49
FORMULA/ PKM KECAMATAN:
RENCANA 1 Dokter Umum + Keswa
KEBUTUHAN
KADER DAN 5 Perawat Umum (Ners) + Kepwa
PERAWAT DAN
DOKTER
DISTRATEGI
KOMUNITAS
Ners : D3= 1:3
PELAYANAN Kelurahan
(300KK)
KEPERAWATAN RW
1Ners : 3 D3
D3: KKes= 1:10 (100 KK) : 30 KKes
MENUJU
KELUARGA RT 1 Kader Kes : idem idem
10 KK
SEHAT
PELAYANAN KESWA BERBASIS MASYARAKAT

Tim Kes:
Dokter
Perawat

TOMA KLIEN:
1. ODGJ
2. ODMK
3. SEHAT

KADER
(KKJ)

KELUARGA
Distribusi Kondisi Kesehatan Sesuai dengan
Tahap Tumbuh Kembang di Kelurahan Ciparigi (n = 664)

NO KELOMPOK USIA JUMLAH SEHAT RISIKO /ODMK ODGJ ODGJ


(sakit fisik) BERAT RINGAN
1 HAMIL 11 10 1 0 0
2 BAYI 33 33 0 0 0
3 KANAK-KANAK 38 37 1 0 0
4 ANAK PRA SEKOLAH 46 45 1 0 0
5 ANAK SEKOLAH 48 47 1 0 0
6 REMAJA 26 21 4 1 0
7 DEWASA 351 17 296 36 3
8 LANJUT USIA 111 24 86 1 0
TOTAL 664 234 389 38 3
KEGIATAN KADER
 Asuhan Kader Kesehatan Jiwa
 Medeteksi KesWa Keluarga
 Merujuk Pasien ke PKM
 Melakukan Kunjungan Rumah Min 1X per minggu

 Asuhan Keluarga : MAMPU


 Mengenal Masalah Pasien
 Memutuskan pelayanan kesehatan pasien
 Merawat pasien : perawat diri, bersosialisasi, melakukan
kegiatan rumah tangga
 Menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif
 Memanfaatkan fasilitas yankes dan menyediakan fasilas
bekerja dan melatih bekerja
8/3/2018 53
KEGIATAN PERAWAT DAN DOKTER

 Asuhan Keperawatan di Masyarakat:


 Melatih Mengendalikan Gejala
 Melatih Merawat Diri (Self Care)
 Melatih Bersosialisasi
 Melatih Melakukan Kegiatan Rumah Tangga (Activity
Daily Living)
 Melatih Bekerja

 Asuhan Medik
 Penetapan diagnosis kesehatan jiwa
 Pemberian Obat 8/3/2018 54
TARGET ASUHAN
KEPERAWATAN PADA ODGJ

1. Kemampuan mengendalikan tanda dan gejala


 Asuhan keperawatan
 Asuhan medik (kepatuhan minum obat)
2. Kemampuan perawatan diri (Self Care)
3. Kemampuan sosialisasi
4. Kemampuan kegiatan sehari-hari/rumah tangga
(Activity Daily Life)
5. Kemampuan bekerja
TINGKAT KEMAMPUAN ASKEP
ODGJ
TINGKAT KEMANDIRIAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI
TOTAL CARE Tidak memiliki kemampuan dalam: mengendalikan gejala
Kemampuan 1 s.d 5 (-) (1), merawat diri (2), bersosialisasi (3), ADL/ kemampuan
kegiatan sehari-hari (4), dan bekerja (5)
PARTIAL CARE memiliki kemampuan dalam: mengendalikan gejala (1),
Kemampuan 1-2 (+) merawat diri (2),
Kemampuan 3-5 (-)

MANDIRI/ SELF CARE memiliki kemampuan dalam : mengendalikan gejala (1),


Kemampuan 1-4 (+) merawat diri (2), bersosialisasi (3), ADL/ kemampuan
Kemampuan 5 (-) kegiatan sehari-hari (4),

PRODUKTIF memiliki kemampuan dalam: mengendalikan gejala (1),


Kemampuan 1-5 (+) merawat diri (2), bersosialisasi (3), ADL/ kemampuan
kegiatan sehari-hari (4), dan bekerja (5)
PATUH BEROBAT ODGJ

TINGKAT KEMANDIRIAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI

TOTAL CARE Tidak melakukan : patuh 8 aspek benar obat


Kemampuan 1 s.d 5 (-) (1), kontrol 1 kali per minggu (2), kontrol 1
kali per 2 minggu (3), kontrol 1 kali per 4
minggu (4)

PARTIAL CARE Mampu melakukan : patuh 8 aspek benar


Kemampuan 1 & 2/3 (+) obat (1), kontrol 1 kali per minggu (2),
kontrol 1 kali per 2 minggu (3)

MANDIRI/ SELF CARE Mampu melakukan :patuh 8 aspek benar obat


Kemampuan 1 & 3 (+) (1), kontrol 1 kali per 4 minggu (3)
KEMANDIRIAN MENGGUNAKAN
PELAYANAN KESEHATAN ODGJ
TINGKAT KEMANDIRIAN KEMAMPUAN YANG DIMILIKI

TOTAL CARE Dikunjungi Tenaga Kesehatan di Rumah


ODGJ (Home Visit)

PARTIAL CARE Periksa ke Puskesmas diantar oleh kader dan


keluarga atau hanya dengan keluarga

MANDIRI/ SELF CARE Datang untuk periksa ke puskesmas sendiri


CONTINUITY OF CARE DI DALAM RSJ

Hand Over Hand Over


Rumah:
Self care/
Home care
1. Pulang ke
IGD / URI Rumah: Self care/
URJ Home care
Ruangan A- Ruangan B
3. Rujuk YanKes

PKM/Yan
Hand Over: Follow up URJ Primer
PROSES PENGOBATAN DAN PERAWATAN
KONDISI JUMLAH YANG KEPATUHAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN
KESWA DIRAWAT PENGOBATAN PASIEN KELUARGA

ODGJ 20.000 org


BERAT
PASUNG 1.000 org

PERAWATAN : KEMAMPUAN PENGOBATAN MANDIRI KE PKM


1. Mengedalikan gejala 1. Home visit
2. Merawat diri
1.…..Pasien tiap mg
2.…..Pasien tiap 2 mg 2. Diantar Kel & Kader
3. Sosialisasi
3. Diantar Keluarga
4. Kegiatan hidup sehari-hari 3.…..Pasien tiap 4 mg
(Activity Daily Living) 4. Sendiri
5. Bekerja
JADUAL KUNJUNGAN PASIEN KE PKM

POLI JIWA SETIAP HARI RABU NO NAMA PASIEN f


1 A TIAP MG
7 Maret ’18 A, B, C, D, E, F 2 B TIAP MG
3 C TIAP MG
4 D TIAP MG
14 Maret ’18 A, B, C, D, G, H
5 E TIAP 2 MG
6 F TIAP 2 MG
21 Maret ’18 A, B, C, D, E, F 7 G TIAP 2 MG
8 H TIAP 2 MG
28 maret’18 A, B, C, D, G, H, I, J 9 I TIAP 4 MG
10 J TIAP 4 MG
HASIL DALAM KUALITAS:
PEMULIHAN ODGJ BERAT
KONDISI JUMLAH PRODUKTIF MANDIRI BANTUAN TERGANTU
KESWA YANG (SELF CARE) (PARSIAL NG (TOTAL
DIRAWAT CARE) CARE)
ODGJ 20.000
BERAT org
PASUNG 1.000 org

PERAWATAN : KEMAMPUAN KLIEN KONDISI KLIEN


1. Mengedalikan gejala 1. TOTAL CARE : BELUM PUNYA KEMAMPUAN
2. Merawat diri 2. PARTIAL CARE: MAMPU 2 DAR1 NO 1-4
3. Sosialisasi 3. MANDIRI : MAMPU 1 SD 4
4. Kegiatan hidup sehari-hari (Activity Daily 4. PRODUKTIF : MAMPU 1 SD 5
Living)
5. Bekerja
5. KERJASAMA
LINTAS SEKTOR
PERAN PENDIDIKAN
KESEHATAN / KEPERAWATAN
 Institusi Pendidikan Kesehatan :
 AKPER : ….
 STIKES : ….
 Fak KED : ….
 Jumlah : ….

 Kecamatan : ….
 Puskesmas : …..
 PEMBAGIAN PRAKTIK: …….

8/3/2018 64
TUGAS PENDIDIKAN
KESEHATAN / KEPERAWATAN

 Menetapkan Kecamatan/Kelurahan/RW/Rt
tempat praktik di masyarakat
 Deteksi Kesehatan Jiwa Masyarakat:
termasuk pasung
 Melatih Kader Kesehatan Jiwa
 Asuhan Keperawatan Jiwa

8/3/2018 65
KELUARGA SAHABAT PERAWAT

 Tiap mahasiswa merawat satu keluarga

 Melakukan kunjungan rumah: 1 kali per 2 mg


 Ners : 125 kunjungan rumah
 Vokasi : 75 kunjungan rumah

 Kegiatan yang dilakukan: promosi, prevensi dan


rujukan
8/3/2018 66
PEMBERDAYAAN TOKOH
MASYARAKAT
 Ketua RT

 Ketua RW / Kadus

 Lurah / Kades

 Camat
8/3/2018 67

 PKK tiap tingkat : RT sd Propinsi


Penatalaksanaan Pemberdayaan Keluarga
Melalui Lintas Sektor
Lokasi Penanggung Jawab
Propinsi
Gubernur

Kabupaten/ Bupati/
Kota Dinas Walikota Organisasi
terkait Masyarakat
(ORMAS)
Kecamatan Camat

Kelurahan Lurah Kader


Kesehatan
RW Jiwa (KKJ)
Rukun Warga
Keluarga dengan anggota keluarga
Keluarga yang mengalami gangguan jiwa
PERAN SERTA DINAS SOSIAL
 Identifikasi Peran Dinas Sosial & Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan

 Kerjasama tentang pasien gangguan jiwa


yang: gelandangan, pasung

 Rehabilitasi Psiko Sosial di Masyarakat

8/3/2018 69
PERAN SERTA SATPOL PP

 Deteksi Pasien Gangguan Jiwa

 Penanganan Pasien Gangguan Jiwa


Mengetahui sistem rujukan
Cara menangkap yang pasien gangguan jiwa
Koordinasi dengan pemerintah setempat

8/3/2018 70
PERAN SERTA PKK
 Dari RT – RW – Kelurahan – Kecamatan –
Propinsi – Pusat

 Fasilitasi Kader Kesehatan Jiwa

 Peningkatan Kesadaran Kesehatan Jiwa


Masyarakat
8/3/2018 71
BAPEDA
 Semua Kegiatan memerlukan uang

 Pelatihan Perawat dan Dokter di PKM


 Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa
 Kunjungan rumah pasien gangguan jiwa
 Rujukan bolak balik dari masyarakat ke RSJ
 Penyediaan pelayanan (tenaga dan obat)
8/3/2018 72
PROSES PELEPASAN PASUNG
(Hendarwati, Keliat, Ismail, Bachtiar, 2018)

TAHAP 1: PELATIHAN SDM KESWA PUSKESMAS


TAHAP 2: SOSIALISASI LINTAS SEKTOR
TAHAP 3: PELATIHAN KADER KESEHATAN JIWA
TAHAP 4: MELATIH KELUARGA MERAWAT PASIEN
TAHAP 5: PERAWATAN ODS PASUNG
TAHAP 1: PELATIHAN SDM KESWA
PUSKESMAS

 MAMPU MERAWAT ODS PASUNG


 MAMPU KOLABORASI DENGAN TENAGA MEDIS
 MAMPU MENDAMPINGI KELUARGA MERAWAT ODS
PASUNG
 MAMPU MENDAMPINGI KADER KESWA DALAM
MERAWAT ODS PASUNG
TAHAP 2: SOSIALISASI LINTAS SEKTOR

 PESERTA SOSIALISASI:
 Dinas Kesehatan
 Dinas Sosial:
 Tiga Pilar: Pemerintah setempat (Camat, Lurah, KADES, SATPOL PP),
Koramil, Polsek
 Tokoh Masyarakat: TOMA, TOGA, TOWA
 ISI SOSIALISASI
 Estimasi Masalah Kesehatan Jiwa
 Pelayanan Kesehatan Jiwa
TAHAP 3: PELATIHAN KADER KESEHATAN JIWA

 Mampu Melakukan Deteksi


 Mampu Menggerakkan Kelompok Sehat
 Mampu Menggerakkan Kelompok Risiko
 Mampu Menggerakkan Kelompok Odgj
 Mampu Menggerakkan Pasien Gangguan Jiwa Untuk Tak &
Rehabilitasi
 Mampu Malakukan Kunjungan Rumah
 Mampu Melakukan Rujukan
 Mampu Melakukan Dokumentasi
TAHAP 4: MELATIH KELUARGA MERAWAT
PASIEN

 Mampu Meidentifikasi Masalah Kesehatan ODS


Pasung
 Mampu Mengambil Keputusan Asuhan ODS Pasung
 Mampu Merawat ODS Pasung
 Mampu Menciptakan Suasana Keluarga Yang Kondusif
 Mampu Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Jiwa Yang Tersedia
TAHAP 5: PERAWATAN ODS PASUNG

 Mampu Mengenendalikan Gejala: Halusinasi, Risiko


Perilaku Kekerasan, Harga Diri Rendah
 Mampu Merawat Diri: Defisit Perawatan Diri
 Mampu Bersosialisasi: Isolasi Sosial
 Mampu Melaksanakan Kegiatan Sehari Hari (ADL):
Living Skill
 Mampu Bekerja (Rehabilitasi): Learning Skill Dan
Working Skill
ALUR PELEPASAN PASUNG

PELATIHAN DETEKSI DINI MAPING


(perawat, (Nakes, Kader, (SEHAT, ODMK,
dokter, kader) Mhsw+Dosen) ODGJ)

PELEPASAN BERBATAS WAKTU KOORDINASI


KEBERSIHAN MAKAN SOSIALISASI OBAT (Pemerintah,
DIRI pendidikan, aparat,
masyarakat, keluarga)

MAINTENANCE
(psikofarmaka, REHABILITASI
askep, TAK, (Terapi Okupasi)
posyandu Jiwa)
MOTTO – TARGET PASUNG
PASUNG di
LEPAS

PASUNG

NO PASUNG Yang Lepas


BARU NO PASUNG
8/3/2018 80
MOTTO – TARGET ODGJ
ODGJ
TERDETEKSI

ODGJ

ODGJ ODGJ
PRODUKTIF MANDIRI
8/3/2018 81
SEHAT JIWA BERSAMA PERAWAT

SEHAT JIWA TETAP SEHAT

RISIKO SAKIT JIWA JADI SEHAT

SAKIT JIWA JADI MANDIRI DAN PRODUKTIF


3. Komunikasi
Perawat Pasien: Halusinasi
SP 1, 2
SP 1: HALUSINASI
T/ pengkajian, melawan, mengabaikan dan distraksi

1. ORIENTASI:
 Salam: Selamat pagi saya saya sr anna perawat penanggung jawab ibu,
namanya siapa, tanggal lahirnya?
 Evaluasi: Bgm perasaan /keluhan ibu …, apa yang terjadi dirumah
sampai dibawa kemari?
 Validasi: Apa yg sudah ibu lakukan untuk mengatasinya? Apakah
bermanfaat?
 Kontrak
 Tindakan dan tujuan: Baiklah kita akan bercakap cakap tentang
suara yang ibu dengar dan mendiskusikan cara mengatasinya
 Waktu: tidak lama buk kira2, 30 menit
 Tempat: Mari kita duduk di ruang konseling/meja perawat
8/3/2018 84
SP 1: HALUSINASI
T/ PENGKAJIAN, MELAWAN, MENGABAIKAN DAN DISTRAKSI

2. KERJA
2.1. Pengkajian
JENIS : Apakah ibu mendengar suara tanpa ada orangnya?
ISI : Apa yang dikatakan suara itu?
WAKTU : Kapan / Jam berapa saja yang paling sering muncul
FREKUENSI: Berapa sering suara itu muncul?
SITUASI : Pada situasi apa yang paling sering muncul? Saat sendiri? Atau malam hari
RESPONS : Apa yang ibu rasakan saat suara itu muncul?
UPAYA : Apa yang ibu lakukan untuk menghilangkannya? Apakah berhasil
Baiklah, berarti ibu mendengar suara tanpa ada orang yang bicara. Ini yang
kita sebut dengan Halusinasi.
Bagaiman kalua kita latihan untuk mengendalikannya? 8/3/2018 85
Ada beberapa cara untuk mengendalikan suara itu, bagaimana
kalua saat ini kita latih 2 cara?

2.2. Latihan melawan: Hardik, abaikan


Baiklah, jika muncul suara itu segera tutup telinga dan katakana
pada suara itu: pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu, saya
mau bekerja
Ayo coba kita lakukan Bersama-sama
Ayo coba lakukan sendiri dengan yakin
Bagaimana perasaannya?

Atau abaikan saja, anggap aja tidak ada


8/3/2018 86
2.3. Latihan distraksi: Bercakap cakap
Saat suara terdengar dapat dikendalikan dengan bercakap-cakap
Coba cari siapa yg dapat diajak bercaka-cakap
-Nah sekarang temui dan katakana: Ayo kita bercakap cakap agar
suara yg mengganggu saya dapat dikendalikan
-Atau buat jadual bercakap-cakap tanpa mengatakan untuk
mengendalikan suara
Ayo mari kita praktikkan: …..bagus
Mari kita cari teman untuk bercakap-cakap, yang mana temannya,
ayo coba praktikkan.
Bagus sekali
8/3/2018 87
2.4. Latihan distraksi: Melakukan kegiatan
Saat suara terdengar dapat dikendalikan dengan melakukan kegiatan
Apa saja kegiatan yang dapat dilakukan setiap hari? (merapikan
tempat tidur, mencuci piring makan, menyapu dll)
Coba pilih satu kegiatan, mis: merapikan tempat tidur
-Nah sekarang coba dilihat apakah tempat tidurnya sudah rapi?
-Ayo kita rapikan, angkat bantanya, angkat selimutnya dan lipat
dengan rapi
-Sekarang rapikan spreinya
-Nah letakkan bantal dengan rapi dan selimut dengan rapi
Bagimana perasaannya setelah melakukannya?

Bagus sekali
8/3/2018 88
3. TERMINASI
3.1. Evaluasi subjektif: bagaimana perasaan ibu setelah latihan
tadi?
3.2. Evaluasi objektif: Apa saja tadi latihan kita: ……, ……, …….,
benar sekali (bantu jika belum ingat)
3.3. RTL Pasien: Bagaimana kalua ibu latihan secara teratur?
Baik, untuk menghardik berapa kali sehari? Untuk bercakap-
cakap berapa kali? Untuk memrapikan TT berapa kali? (sambal
mengisi jadual kegiatan) . Selain latihan secara teratur lakukan
jika suara terdengar.
3.4. RTL Perawat: Baiklah besok kita ketemu lagi jam yang
sama, untuk latihan tentang obat
3.5. Salam: semoga cepat sembuh 8/3/2018 89
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
S. Dengar suara, menyuruh memukul, sering, terutama kalua sendiri dan menjelang tidur, merasa
takut
O. Ekpresi datar, kadang komat kamit dan seperti mendengar sesuatu
A. D/ Halusinasi
T/ Latihan menghardik suara, Medistraksi dengan bercakap cakap dengan ibu, Melakukan Kegiatan:
Beresin TT, Mencuci piring
P. Pasien: Latihan
1. Hardik 3 kali per hari: 07.00, 13.00, 19.00 dan jika ada suara
2. Bercakap cakap dengan Ibu jam 10.00 dan 15.00
3. Melakukan kegiatan: cuci piring 3 kali setelah makan, beresin TT 2 kali: bangun tidur dan
setelah tiduran sore
Perawat: Meminta pasien dan keluarga ke PKM senin jam 08.00 sd 12.00
SP 2: HALUSINASI
Ev Tanda dan Gejala, Val: latihan melawan, mengabaikan dan distraksi, T/beri obat

1.ORIENTASI
1.1.Salam : Selamat pagi Pak Ali, Ners Budi perawat penanggung
jawab Ibu, yang kemarin berkunjung ke rumah
1.2. Evaluasi : Bgm Pak, masih ada suara yang mengganggu?
1.3. Validasi : Bagaimana latihannya? Bagus, apakah ada manfaatnya
1.4. Kontrak
1.4.1. Topik : Baiklah saya akan periksa kembali ya, dan akan
menjelaskan obat yg diberikan dokter
1.4.2. Waktu : Tidak lama Pak kira2 15 menit
1.4.3. Tempat : Mari duduk diruang konseling/di meja perawat
8/3/2018 91
SP 2 : HALUSINASI
Ev Tanda dan Gejala, Val: latihan melawan, mengabaikan dan distraksi, T/beri obat

2. KERJA
2.1. Pengkajian: apakah masih ada suara- suara; apa katanya, berapa kali, kapan saja, bagaimana
perasaannya?
Apakah latihan hardik sudah dilakukan? Bagaimana dengan Cuek, Bagaimana dengan bercakap
cakap, bagaimana dengan melakukan kegiatan? Bagus. Apakah bermanfaat
2.2. Diagnosa: Oooo berarti sudah berkurang ya.
2.3. Penjelasan obat: Baik Pak, saya akan jelaskan obat yang diberikan dokter tadi ada 8 benar
2.1. Benar orang: Pak setiap minum obat dicek tempat obatnya nama ibu
2.2. Benar Obat: Pertama Haloperidol, warnanya ……
2.3. Benar Manfaat: Untuk mengurangi munculnya halusinasi
2.4. Benar Dosis: dosisnya 5 mg
2.5. Benar Flekuensi: dua kali jam 7 pagi dan jam 19 malam, sesudah makan
2.6. Benar Cara: diminum dengan air minum yang cukup
2.7. Benar Kadaluarsa: bias dicek tgl kadaluarsanya ya bu
2.8. Benar Dokumen: setelah diminum di cek list di jadual minum8/3/2018
obat Pak 92

Bagaimana Pak, sudah jelas? Apakah ada pertanyaan? Boleh diminum sekarang
SP 2 : Halusinasi
Ev Tanda dan Gejala, Val: latihan melawan, mengabaikan dan distraksi, T/beri obat

2. KERJA
Cek Safety: saya cek dulu keamanannya dan
ketepatanya:
Nama lengkap Bapak siapa?Tanggal lahirnya?
Oke tepat Pak, silahkan diminum

Cek Obat telah diminum: silahkan airnya dihabiskan Pak.


Sudah tertelan? Baiklah
8/3/2018 93
3. TERMINASI
3.1. S: bagaimana perasaan Bapak setelah dapat obat
3.2. O: jadi apa saja Pak cara mengendalikan halusinasi?:
melawan---betul, Cuek, bercakap-cakap----melakukan kegiatan,
dan minum obat. Berapa macam obatnya? ---benar sekali
3.3. RTL pasien: Pak kita masukkan ya jadual minum obatnya di
jadual kegiatan Pak, nanti diamati manfaat obatnya ya bu
3.4. RTL perawat: Minggu depan kita ketemu lagi mengevaluasi
halusinasi Bapak serta manfaat latihan dan obat. Sekalian kita
akan bicara tentang cara mengatasi perasaan tidak berharga.
3.5.Salam: Semoga Cepat Sembuh
8/3/2018 94

Anda mungkin juga menyukai