Anda di halaman 1dari 20

1.

Konsep Dasar Ekonomi Kesehatan

N
Nama Penulis Judul Negara Hasil
o
Health, an ageing Our findings demonstrate
labour force, and that economic slowdowns
the economy: Does attributable to population
Jonathan Cylus, health moderate the ageing are avoidable
1 Inggris
Lynn Al Tayaraa relationship through policy interventions
between population supporting healthy and
age-structure and active ageing
economic growth
Faktor risiko dasar
terjadinya obesitas yaitu
faktor peningkatan asupan,
faktor metabolik,
penggunaan kalori dan gen.
Obesitas terbagi menjadi
dua tipe yaitu obesitas
sentral dan obesitas
periferal. Dampak obesitas
terhadap kesehatan
Epidemi obesitas masyarakat meliputi
dan dampaknya percepatan proses penuaan,
terhadap status gangguan kecerdasan,
2 Masrul kesehatan Indonesia resistensi insulin, kanker,
masyarakat serta osteoatritis, kolelithiasis, dan
sosial ekonomi kematian pada usia muda.
bangsa Selain itu, obesitas juga
berdampak pada sosial
ekonomi seperti
menurunnya kualitas
kehidupan penderita,
menurunnya produktivitas
individu dan negara,
tingginya biaya kesehatan
negara, dan tingginya biaya
yang dikeluarkan individu
ketika sakit.
3 Djoko Mursinto, ESTIMASI Indonesia Hasil estimasi menunjukkan
Deni DAMPAK besarnya biaya ekonomi
Kusumawardani EKONOMI DARI yang ditimbulkan oleh
PENCEMARAN konsentrasi PM10 terhadap
UDARA kesehatan senilai Rp 373,1
TERHADAP triliun atau setara dengan
KESEHATAN DI 5,03% Produk Domestik
Bruto (PDB).Dari biaya
tersebut, 60,9% adalah
biaya mortalitas berupa
kematian dini dan 39,1%
adalah biaya morbiditas
dengan komponen terbesar
(sekitar 50%) berupa
INDONESIA perawatan rumah sakit
akibat penyakit pernapasan.
Masyarakat harus
menanggung biaya
pencemaran rata-rata
sekitar Rp 1,53 juta atau
6,7% dari pendapatan per
kapita.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
sebagian orang tua pada
kelompok Balita Stunting
berpendidikan dasar
sebanyak 104 responden
(92,86 %), sebagian besar
HUBUNGAN
memiliki pekerjaan petani
SOSIAL EKONOMI
sebanyak 75 responden
DENGAN
(66,97 %) serta penghasilan
KEJADIAN
Rr. Dewi sebagian besar
4 STUNTING PADA Indonesia
Ngaisyah berpendapatan dibawah
BALITA DI DESA
upah minum regional (<
KANIGORO,
UMR) sebanyak 67
SAPTOSARI,
responden (59,82%). Hasil
GUNUNG KIDUL
Penelitian secara bivariat
ditemukan dua variabel
(Pendidikan, dan
Pendapatan ) signifikan
berhubungan dengan
kejadian Stunting (p-value <
0,05).
2. Karakteristik Pelayanan Kesehatan Daerah

N
Nama Penulis Judul Negara Hasil
o
Hasil penelitian ini
menemukan bahwa
Pemerintah Provinsi Maluku
telah melakukan tanggung
jawabnya dalam pemenuhan
hak atas informasi, edukasi
Hak Atas Informasi, dan pelayanan kesehatan
Edukasi Dan kepada masyarakat adat,
Arman Anwar, Pelayanan namun relatif masih belum
Indonesia maksimal. Demikian pula
1 Richard Marsilio Kesehatan Terhadap
(Maluku) kerangka kerja kebijakan
Waas Masyarakat Adat Di
Maluku Selama publik yang lebih berpihak
Pandemi Covid19 kepada kepentingan
masyarakat adat sebagai
bentuk tindakan perlindungan
atas kerentanan masyarakat
adat dari bahaya penyebaran
virus covid-19 juga belum
optimal
2 Gresellia Maria Identifikasi Faktor Indonesia Hasil penelitian menunjukkan
Talya Ngamel, Penghambat (Maluku) satu tema yaitu kurangnya
Arwyn Weynan Layanan Kesehatan bidan yang berkompeten,
Nusawakan, Maternal Di kerjasama lintas sektor yang
Rose Rien Puskesmas Ohoijang belum optimal dan kurangnya
Sanusi Watdek Kabupaten jumlah tenaga kesehatan.
Maluku Tenggara Kurangnya kompetensi bidan
ini adalah tidak berinisiatif
untuk duluan melakukan
kontak (telepon) pada ibu
hamil, bersalin dan nifas
sedangkan kerjasama lintas
sektor belum optimal
dikarenakan kurangnya
kerjasama dan kreatifitas
antar kader dalam
memanfaatkan tempat
pelayanan posyandu dan
kurangnya jumlah tenaga
kesehatan ini tidak sebanding
dengan jumlah penduduk di
wilayah puskesmas yang
membuat wilayah yang jauh
dari puskesmas sulit terpantau
kesehatannya
Hasil penelitian menunjukan
bahwa ibu balita yang diteliti
yang mengatakan bahwa
kinerja kader baik berjumlah
Gambaran Kinerja 13 orang (56.7%), dan kinerja
Kader Posyandu kader tidak baik berjumlah 17
Dengan Kepuasan orang (43.3%). Selanjutnya
Moh. Dahlan Ibu Balita Di Indonesia dari 30 responden ibu balita
3
Sely Posyandu Desa (Maluku) yang di teliti dapat di lihat
Wakasihu bahwa jumlah responden
Kabupaten Maluku yang mengatakan puas
Tengah dengan kinerja kader
berjumlah 18 orang (60.0%),
dan responden yang
mengatakan tidak puas
berjumlah 12 orang (40.0%)
4 Bambang Analisis Faktor- Indonesia Hasil penelitian menunjukkan
Irawan, Faktor Yang (Sumater bahwa hanya sebesar 43,8%
Asmaripa Ainy1 Berhubungan a responden yang
Dengan Selatan) memanfaatkan layanan
Pemanfaatan kesehatan. Paling banyak
Pelayanan responden menunjukkan
Kesehatan Pada karakteristik sebagai berikut:
Peserta Jaminan usia≤46 tahun (60,7%),
Kesehatan Nasional perempuan (59,8%),
Di Wilayah Kerja pendidikan rendah (76,8%),
Puskesmas bekerja (66,1%), memiliki
Payakabung, persepsi yang baik mengenai
Kabupaten Ogan Ilir sikap petugas (61,6%),
memiliki persepsi yang baik
mengenai JKN (55,4%), jarak
antara rumah dan puskesmas
dekat (67,9%) and memiliki
persepsi positif mengenai
sakit (58,9%). Ada hubungan
signifikan antara variable usia
(p-value < 0,0001), jenis
kelamin (p-value = 0,016),
persepsi mengenai JKN (p-
value = 0,039), aksesibilitas
layanan (p-value < 0,0001)
dengan pemanfaatan layanan
kesehatan bagi peserta JKN
di wilayah kerja Puskesmas
Payakabung
3. Supply, Demand, Elastisitas, SID, Equity

N
Nama Penulis Judul Negara Hasil
o
Berdasarkan hasil
penelitian need demand
diketahui bahwa
pemanfaatan teknologi
pada FKTP sebagaimana
yang dibutuhkan
masyarakat belum
terlaksana secara
Need, Demand dan maksimal. Hal tersebut
Supply Pada Kualitas ditunjukkan dengan nilai
Layanan Fasilitas persentasi 89,6%
Sendhi Tristanti
Kesehatan Tingkat I
1 Puspitasari, Dian Indonesia responden lebih memilih
Bpjs Kesehatan Era antrian offline dan sebesar
Mawarni
Pandemi Covid-19 76,6% responden
Di Wilayah Malang mendapatkan informasi
Raya melalui teman/ saudara.
Pemanfaatan teknologi
yang belum maksimal juga
ditunjukkan berdasarkan
hasil penelitian supply
bahwa aspek teknologi
berada pada interval 67%
yang berarti baik.
2 Haerawati Idris Ekuitas Terhadap Indonesia Ekuitas dalam akses
Akses Pelayanan pelayanan kesehatan
Kesehatan: Teori & terjadi jika pelayanan
Aplikasi Dalam kesehatan telah
Penelitian terdistribusi menurut
geografi, sosial ekonomi
dan kebutuhan
masyarakat. Demikian
pula sebaliknya. Studi
empiris umumnya
melaporkan kejadian
inekuitas terhadap akses
pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Umumnya peneliti
menggunakan data
sekunder dalam
mengeksplorasi ekuitas
terhadap akses pelayanan
kesehatan.
Elastisiatas pembiayaan
penanggulangan penyakit
menular antar
kabubapten/kota berbeda
pada regional Jawa, Bali
dan Papua dengan IPKM
berbeda. Kondisi
pembiayaan
penanggulangan penyakit
Komparasi Elastisitas menular yang seharusnya
Nuzulul Kusuma
Pembiayaan elastis, tidak terjadi pada
Putri, Herti
Penanggulangan kedua regional. Mayoritas
3 Maryani, Thinni Indonesia
Penyakit Menular kabupaten/kota cenderung
Nurul Rochmah,
Diregional Jawa, Bali, inelastic dalam membiayai
Ernawaty
dan Papua penanggulangan penyakit
menular di masing-masing
daerah. Elastisitas
pembiayaan
penanggulangan penyakit
menular pada
kabupaten/kota di
Indonesia dipengaruhi
oleh kondisi kesehatan
masing-masing kota.
Hasil menunjukkan Poli
Hematologi RSU Haji
Analisis Supply Sukolilo memiliki rata-rata
Maksimum Poli kunjungan pasien
Rizki Rakhma
4 Hematologi Rumah Indonesia sebanyak 32 pasien/hari.
Dewi
Sakit Umum Haji memiliki supply maksimum
Sukolilo Surabaya yaitu 4.497 pasien/tahun
atau sekitar 17
pasien/hari.
4. Kebijakan Fiskal dan Pembiayaan Kesehatan

N
Nama Penulis Judul Negara Hasil
o
1 Henny Juliani Kebijakan Indonesia Hasil penelitian menampakkan
Fiskal: bahwa kegiatan dalam
Anggaran penanganan pandemi COVID-
Belanja Negara 19 dilakukan berdasarkan
Untuk alokasi dana dalam DIPA.
Perlindungan Dalam hal terdapat kondisi
Sosial Dalam mendesak/tidak dapat ditunda
Penanganan dalam penanganan pandemi
Pandemi Covid COVID-19, Pejabat
19 Perbendaharaan dapat
melakukan tindakan yang
berakibat pengeluaran atas
beban APBN yang dananya
tidak tersedia/tidak cukup
tersedia dalam DIPA. Tindakan
dalam penanganan pandemi
Covid-19 tersebut dilakukan
melalui pembuatan komitmen.

2 Dina Eva Santi Strategi Indonesia Kebijakan fiskal pemerintah


Silalahi Kebijakan untuk mencapai target
Fiskal penerimaan negara yaitu
Pemerintah merevisi target penerimaan
Indonesia pajak, menyusun ulang alokasi
dalam penerimaan negara dalam
Menghadapi APBN 2020 dan menerapkan
Dampak pajak digital untuk kegiatan
Pandemi melalui media elektronik.
COVID-19
3 Krispinus Duma Pembiayaan Indonesia Hasil :Pembiayaan kesehatan di
Kesehatan Dan provinsi Kalimantan Timur
Efektifitas sangat bervariasi setiap tahun,
Pelayanan anggaran kesehatan pada
Kesehatan Ibu tahun 2013 sebanyak Rp. 1,875
Dan Anak Di Triliun, tahun 2012 sebesar Rp.
Kalimantan 1,421 triliun dan pada tahun
Timur 2011 sebesar Rp. 148,731
triliun dengan anggaran
kesehatan perkapita berturut-
turut Rp. 572.632, Rp. 385.130
dan Rp. 47,581,888.
Pembiayaan yang terkait
dengan kesehatan di institusi
lainnya pada tahun 2013
sebesar Rp. 26.632, tahun 2012
sebesar Rp. 21.630 dan tahun
2011 sebesar Rp. 11.338 per
orang. Kematian ibu hamil,
bersalin dan nifas pada tahun
2013 sebanyak 113, tahun 2012
sebanyak 147 dan tahun 2011
sebanyak 87. Kematian bayi
dan balita pada tahun 2013,
2012 dan 2011 sebanyak 623,
648 dan 971.
4 Turniani Analisis Indonesia Hasil: penelitian menunjukkan
Laksmiarti, Kebijakan bahwa sumber pembiayaan
Wahyu Pudji Pembiayaan terbesar di Kabupaten
Nugraheni Kesehatan Di Kepulauan Aru berasal dari
Kabupaten pemerintah yaitu 91,95%
Kepulauan Aru (APBD kabupaten 81,60% dan
APBN 9,31%). Pengelola
anggaran terbanyak di dominasi
oleh pemerintah (94,42%).
Sebagian besar anggaran
Kabupaten Kepulauan Aru
digunakan untuk kegiatan tidak
langsung yaitu 54,67% dan
kegiatan langsung sebesar
45,33%. Hasil pemetaan
pembiayaan juga menunjukkan
bahwa program kesehatan
masyarakat menyerap 11,25%
dari total anggaran, 18,36%
untuk program upaya
kesehatan individual dan
sisanya 70,39% untuk program
penunjang.
5. Pajak dan Retribusi Daerah

N
Nama Penulis Judul Negara Hasil
o
From the results of the study, it
was found that the Development
of Regional Retribution in
Batanghari Regency during 2017
experienced fluctuations, the
largest development occurred in
November 2017, namely 110.18%
Analisis Kontribusi increase in Regional Retribution
Retribusi Pelayanan from the previous month (October
Kesehatan 2017), while the biggest decline
terhadap occurred in December 2017
1 Jasasila Indonesia
Penerimaan where there was a decrease in
Retribusi Daerah revenue from Regional Retribution
Kabupaten of 57.64% from the previous
Batanghari 2017 month (November 2017). During
2017 the average contribution of
Retribution for Health Services to
Regional Retribution was 76.67%,
this shows that Health Service
Retribution is the largest source of
Retribution in the Regency of
Batanghari in 2017
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa upaya intensifikasi pajak
daerah melalui aspek
kelembagaan, ketatalaksanaan
dan aspek personalia pada masa
pandemic covid-19 menunjukan
Upaya intensifikasi trend peningkatan pendapatan
Revy dan ekstensfikasi asli daerah dan peningkatan
Wilhelmina pajak dalam kualitas sumber daya pengelola
Silooy, Jabida meningkatkan pajak. Sementara upaya
2 Indonesia ekstensifikasi pajak daerah
Latuamury, pendapatan asli
Shella Gilby daerah di melalui penciptaan dan
Sapulette Kabupaten Maluku pendataan sumber-sumber pajak
Tengah daerah dan retribusi daerah yang
potensial serta kebijakan investasi
melalui pemanfaatan asset
meningkatkan pendapatan asli
daerah pemerintah Kabupaten
Maluku Tengah

Hasil penelitian menunjukkan


bahwa Retribusi daerah, dan
pajak daerah secara simultan
maupun parsial berpengaruh
Pengaruh Retribusi signifikan terhadap Pendapatan
I Putu Agus Daerah Dan Pajak Asli Daerah di Kabupaten
Sudarmana, Daerah Terhadap Badung. Hasil ini memberi arti
3 Indonesia
Gede Mertha Pendapatan Asli bahwa, semakin meningkatnya
Sudiartha Daerah Di Dinas penerimaan dari pajak dan
Pendapatan Daerah retribusi daerah akan
mengakibatkan semakin
meningkat pula pendapatan asli
daerah yang akan diterima oleh
pemerintah Kabupaten Badung
4 Sutianingsih, Analisis Pengaruh Indonesia Hasil penelitian menunjukkan
Shinta Eka Retribusi Daerah bahwa pertumbuhan retribusi
Kartika, Terhadap daerah mengalami peningkatan
Widowati Pendapatan Asli pada tahun 2014 dan 2015
Daerah Kabupaten masing-masing sebesar 76,3
Lombok Utara persen dan 72 persen.
Sedangkan pada 20162019,
realisasi retribusi daerah turun
masing-masing sebesar 56,4
persen, 9 persen, 4,7 persen, dan
55,3 persen. Tingkat efektivitas
pemungutan retribusi daerah
tahun 2014 sebesar 114,4 persen
(sangat efektif). Sedangkan pada
tahun 2015 dan 2016
masingmasing 89,1 persen dan
88,2 persen (kurang efektif). Dan
pada 2017, 2018 dan 2019
masing-masing 66,9 persen, 74
persen dan 39,9 persen atau
termasuk dalam kategori tidak
efektif.

6. DBH, DAU, dan DAK

N Nama
Judul Negara Hasil
o Penulis
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Pendapatan Asli Daerah,
Dana Alokasi Umum, dan Dana
Bagi Hasil tidak mempengaruhi
Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia.
Pendapatan Asli Hal tersebut mengindikasikan
Daerah, Dana bahwa kemampuan PAD, DAU,
Gede Ferdi
Alokasi Umum, dan DBH dalam membiayai
Williantara, I
Dana Alokasi Belanja Modal tidak
1 Gusti Ayu Indonesia
Khusus, Dan Dana mempengaruhi capaian IPM.
Nyoman
Bagi Hasil Pada Namun Dana Alokasi Khusus
Budiasih
Indeks menunjukan hasil yang
Pembangunan berpengaruh negatif pada IPM.
Manusia Hal tersebut mengindikasikan
semakin besar DAK dalam
membiayai Belanja Modal maka
akan dapat menurunkan capaian
IPM.
2 HarisFadilah, Analisisflypapereffec Indonesia The results of this study indicated
NayangHelm tpadadanaalokasiu that DAU, DBH and PAD partially
ayunita mum,Dana have a significant positive effect
on the Regional Expenditure.
However, the DAK variable has
Alokasikhusus,Dana
no effect on the Regional
bagihasil,Danpenda
Expenditure. The coefficient of
patanasli
Balance Fund was greater than
Daerahterhadapbela
the PAD
njadaerahprovinsidii
coefficient.Inconclusion,thereisafl
ndonesia
ypapereffectontheprovincialgover
nmentinIndonesia.
Pengaruh Hasil penelitian Pendapatan Asli
Pendapatan Asli Daerah tidak berpengaruh secara
Daerah (Pad), Dana signifikan terhadap Indeks
Bagi Hasil (Dbh), Pembangunan Manusia. Dana
Dana Alokasi Umum Bagi Hasil berpengaruh secara
Tirza Meireny (Dau), Dan Dana signifikan terhadap Indeks
Patadang, Tri Alokasi Khusus Pembangunan Manusia. Dana
Oldy (Dak) Terhadap Alokasi Umum tidak berpengaruh
3 Rotinsulu, Ita Indeks Indonesia secara signifikan terhadap Indeks
Pingkan Pembangunan Pembangunan Manusia Dana
Fasnie Manusia (Ipm) Alokasi Khusus tidak
Rorong Minahasa Tenggara berpengaruh secara signifikan
Dengan terhadap Indeks Pembangunan
Pengeluaran Di Manusia
Bidang Kesehatan
Sebagai Variabel
Intervening
Pengaruh Sisa Hasil penelitian menunjukkan
Anggaran, perubahan DBH berpengaruh
Pendapatan Asli terhadap perubahan belanja
Daerah, Dan Dana modal pada bidang pendidikan,
Bagi Hasil Terhadap kesehatan, dan pekerjaan umum.
Belanja Modal Sedangkan perubahan sisa
Adi Surya,
Bidang Pendidikan, anggaran berpengaruh negatif
Darwanis,
4 Kesehatan, Dan Indonesia terhadap perubahan belanja
Syukriy
Pekerjaan Umum modal bidang Pekerjaan Umum
Abdullah
(Studi Pada dan variabel PAD berpengaruh
Perubahan Negatif terhadap perubahan
Anggaran belanja modal pada bidang
Pemerintah Daerah Pendidikan
Kabupaten/Kota Di
Aceh)
7. District Health Account

N
Nama Penulis Judul Negara Hasil
o
1 Mohammadreza The financing of the Iran The total health
Zakeri, Alireza health system in expenditure of the
Olyaeemanesh, theIslamicRepublic of Iranian households was
Marziee Zanganeh, Iran: A National Health 201,496,172 million
Mahmoud Account Rials in 2008, which
Kazemian, Arash (NHA)approach showed a 34.4%
Rashidian, Masoud increase when
Abouhalaj, Shahram compared to 2007. The
Tofighi share of the total health
expenditure was 6.2%
of the GDP. The share
of the public sector
showed a decreasing
trend between 2003-
2008 while the share of
the private sector, of
which 95.77% was paid
by households, had an
increasing trend within
the same period. The
percent of out of pocket
expenditure was
53.79% of the total
health expenditure. The
total health expenditure
per capita was US$
284.00 based on the
official US$ exchange
rate and US$ 683.1
based on the
international US$
exchange rate.
( exchange rate:
1$=9988 Rials).
2 Liena Sofiana, Analysis of Public Indonesia The results indicate the
Gunadi Ardana, Suci Health Centre prevalence of nurses’
Musvita Ayu Financing using the hand hygiene
District Health Account compliance was 70.7%.
(DHA) Model in Factor that significantly
Karangasem District, associated with hand
Bali, Indonesia hygiene compliance
was knowledge
(p=0.001), while
attitudes (p=0.577) and
motivation (p=0.771)
were not correlated
significantly.
3 Geofani Armahedi, Analisis Pembiayaan Indonesia Hasil penelitian
Eri Witcahyo, Sri pada Program menunjukkan pola
Utami Kesehatan Ibu dan belanja pada setiap
Anak Melalui Metode program kesehatan
Health Account di banyak digunakan
Kabupaten Jember untuk belanja investasi
dan anggaran banyak
diprioritaskan untuk
belanja investasi pada
kegiatan tidak langsung
4 Dominirsep Dodo, Analisis Pembiayaan Indonesia Total biaya program
LaksonoTrisnantoro, Program Kesehatan KIA sebesar
Sigit Riyarto Ibu Dan Anak Rp450.787.500,00.
Bersumber Pemerintah Biaya tersebut tidak
Dengan Pendekatan cukup untuk
Health Account menyediakan
pelayanan kesehatan
dasar bagi ibu hamil
mulai dari awal
kehamilan sampai
masa nifas. Proporsi
biaya dari pemerintah
pusat sebesar 79,63%,
pemerintah provinsi
sebesar 3,56% dan
pemerintah kabupaten
sebesar 16,78%.
Proporsi biaya KIA dari
APBD kabupaten
sebesar 0,80%.
Perencanaan kegiatan
program Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA)
bersumber APBD
kabupaten melalui
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang). Usulan
kegiatan Musrenbang
di dominasi oleh
kegiatan fisik. Proporsi
belanja program KIA
lebih banyak untuk
kegiatan langsung dan
biaya operasional
kegiatan di desa dan
kecamatan.
Implementasi kegiatan
tidak didukung oleh
fasilitas dan sumber
daya manusia.
Pencairan dana KIA
dari pemerintah pusat
dilakukan pada bulan
Oktober-November
sedangkan dari
pemerintah daerah
kabupaten dan provinsi
pada bulan Juli-
Agustus.
8. Biaya dan Pembayaran Fasilitas Kesehatan

No Nama Penulis Judul Negara Hasil


Penelitian ini
menemukan bahwacost
Cost Recovery
Sandra Aulia, recovery rate sebesar
Rate Program
Supriadi, Dewi Kartika 93% artinya rumah sakit
1 Jaminan Kesehatan Indonesia
Sari, Arthaingan memperoleh
Nasional Bpjs
Mutiha keuntungan 7%
Kesehatan
dengan menggunakan
tarif INA CBG’s.
2 Destanul Aulia, Sri Analisis Upaya Indonesia Hasil penelitian
Fajar Ayu, Nur Rumah Sakit dalam menunjukkan bahwa
Hidayah Nasution Menutupi upaya-upaya yang
Kekurangan Biaya dilakukan rumah sakit
Klaim Indonesia swasta untuk menutupi
Case Base Group kekurangan biaya klaim
(INA-CBGs) Yang INA-CBGs di antaranya
Dihitung dengan memanfaatkan tenaga
Metode Activities kesehatan dari
Base Costing pada mahasiswa yang berasal
Rumah Sakit dari sekolah milik rumah
Swasta Kelas C di sakit swasta, lamanya
Kota Medan Tahun pemberian pelayanan,
menetapkan paket
pelayanan untuk pasien
2017
umum, dan
menyediakan fasilitas.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
rata-rata biaya rumah
sakit riil secara
Penerapan Clinical
signifikan lebih tinggi
Pathway S Sebagai
setelah penerapan CP
Instrumen
dengan p = 0,019. Rata-
Annisa Fitria, Andri Pengendalian Biaya
rata lama rawat, biaya
Sofa Armani, Thinni Pelayanan Di Dr.
pelayanan dan biaya
Nurul Rochmah, Soetomo: Studi
3 Indonesia rumah sakit nyata lebih
Bangun Trapsila Penelitian Tindakan
rendah secara signifikan
Purwaka, Widodo Penderita Bpjs Yang
pada kelompok formulir
Jatim Pudjirahardjo Menjalani Operasi
CP lengkap dengan p =
Caesar Dengan
0,012, p = 0,013 dan p =
Sistem Pembayaran
0,012.
Ina-Cbg

4 Atika Dalili Akhmad, Analisis Persepsi Indonesia Hasil analisis didapatkan


Satibi, Diah Ayu Dan Faktor Yang bahwa terdapat
Puspandari2 Mempengaruhi perbedaan persepsi
Persepsi Terhadap pasien pada indikator
Penerapan Sistem kualitas (p = 0,000) dan
Pembiayaan Jkn indikator ketersediaan
Pada Fasilitas (p = 0,000), namun tidak
Kesehatan terdapat perbedaan
Penunjang Di D. I. persepsi pasien pada
Yogyakarta. indikator jumlah (p=
0,667) dan indikator
pembayaran (p = 0,057).
Terdapat pengaruh
karateristik pasien
terhadap persepsi
pasien berdasarkan
jenis apotek ( p = 0,006)
dan usia (p = 0,019),
namun tidak terdapat
pengaruh sosio-
demografi pasien: jenis
kelamin, pendidikan,
pekerjaan, dan
penghasilan perbulan
terhadap persepsi,
dengan nilai p berturut-
turut sebagai berikut:
0,937; 0,233; 0,605;
0,945, begitu juga
dengan jenis
kepesertaan pasien (p =
0,050) yang tidak
berpengaruh terhadap
persepsi.

9. Evaluasi Ekonomi

No Nama Penulis Judul Negara Hasil


The economic
evaluation studies cut
across different
programs such as
disease prevention and
treatment, public health
Economic monitoring and control,
Maznah Dahlui, Thinni
Evaluation For and implications of
Nurul Rochmah,
1 Health Advocacy Indonesia health issues to the
Ernawaty, Djazuly
And Informed healthcare system.
Chalidyanto
Policy Many of the findings
have been used for
advocacy to shape the
delivery of more
effective health
intervention programs in
the country.
2 Wirda Syari, Mardiati Evaluasi Ekonomi Indonesia Hasil penelitian
Nadjib, Dody Parsial antara menunjukkan bahwa
untuk outcome terapi
rivaroxaban, sebagian
besar pasien tidak
mendapatkan
perawatan rawat inap,
40% pasien dinyatakan
sembuh dari DVT, dan
tidak ada pasien yang
mengalami kejadian
perdarahan. Rata-rata
Pemberian Terapi biaya terapi rivaroxaban
Rivaroxaban dan adalah Rp 7.169.383,00
Terapi Kombinasi per pasien. Untuk
(Unfractionated outcome terapi
Heparin + kombinasi
Warfarin) untuk (UFH+warfarin),
Ranuhardy
Pengobatan sebagian besar pasien
Trombosis Vena memiliki lama hari rawat
Dalam pada antara 8 – 14 hari, 46%
Pasien Kanker di pasien dinyatakan
Rumah Sakit sembuh dari DVT, dan
Kanker Dharmais tidak ada pasien yang
mengalami kejadian
perdarahan. Rata-rata
biaya terapi kombinasi
(UFH+warfarin) adalah
Rp 11.878.813,00 per
pasien. Kata kunci:
evaluasi ekonomi,
kanker, rivaroxaban,
trombosis vena dalam,
warfarin
The result showed that
the average of tourist
Evaluasi Ekonomi travel cost were
Dengan Metode Rp459.726. The factors
Rofiiqoh Al-Khoiriah,
Travel Cost Pada influenced visiting
Fembriarti Erry
3 Taman Wisata Indonesia frequency were distance
Prasmatiwi, M Irfan
Pulau Pahawang and travel cost. The
Affandi
Kabupaten amount of economics
Pesawaran value of Pahawang
island tour garden were
Rp6,944,262,295,082.
4 Echa Aisyah, Mardiati Evaluasi Ekonomi Indonesia Hasil penelitian ini
Nadjib Penggunaan menkonfirmasi bahwa
Antibiotika tidak ada perbedaan
outcome klinis (berupa
infeksi luka operasi)
antara pasien yang
mendapatkan antibiotik
profilaksis Ceftriaxone
dengan antibiotik
Cefotaxime. Komponen
biaya terbesar adalah
biaya operasional
(84,79%), diikuti biaya
alokasi dari unit
Profilaksis
penunjang (13,68%),
Cefotaxime dan
biaya investasi (1,2%)
Ceftriaxone pada
dan biaya pemeliharaan
Pasien Operasi
(0,32%). Analisis biaya
Seksio Sesarea di
satuan memberikan
Rumah Sakit X
hasil biaya inkremental
sebesar Rp. 342.535
pada satu episode rawat
inap. Rumah sakit
memiliki potensi untuk
menghemat sebesar
Rp. 317.529.945
setahun dengan memilih
antibiotik profilaksis
Cefotaxime pada pasien
operasi seksio sesarea.

Anda mungkin juga menyukai