Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA LANSIA

Dosen Pengampu : Iwan Wahyudi, M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 9

1. Anggi Mulyana (KHGC18008)


2. Riki Hanafi (KHGC18043)
3. Eliyanti Dewi (KHGC16013)

4A – S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

2021
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................................5
A. Definisi Lansia..........................................................................................................................5
B.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).............................................................6
C.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat pada Lansia......................................................9
BAB III............................................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan
menurut badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ada tiga aspek yang
perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek social. Secara
biologis penduduk lansia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus
menerus yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik sehingga rentannya terhadap
penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena perubahan
berbagai macam dalam struktur, fungsi, sel dan jaringan serta sistem organ. Secara
ekonomi penduduk lansia lebih dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya.
Banyak orang beranggapan bahwa tidak lagi memberikan banyak manfaat bahkan ada
yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua sering sekali dipersepsikan secara
negative sebagai beban keluarga dan masyarakat. Dari aspek social, penduduk lansia
merupakan satu kelompok social sendiri.
Seiring berjalannya waktu, proses penuaan memang tidak bisa dihindarkan. Keinginan
semua orang adalah bagaimana agar tetap tegar dalam menjalani hari tua yang berkualitas
dan penuh makna. Hal ini dapat dipertimbangkan mengingat usia harapan hidup
penduduk yang semakin meningkat. Menjadi tua adalah suatu proses naturnal dan
kadang-kadang tidak tampak mencolok. Penuaan akan terjadi pada semua sistem tubuh
manusia dan tidak semua sistem akan mengalami kemunduran pada waktu yang sama.
Meskipun proses menjadi tua merupakan gambaran yang universal, tidak seorangpun
mengetahui dengan pasti penyebab penuaan atau mengapa manusia menjadi tua pada saat
usia yang berbeda-beda.
Menua bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan dengan berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari
dalam maupun luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada berbagai
penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia dengan penurunan kualitas hidup
sehingga status lansia dalam kondisi sehat atau sakit.
Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh instansi pemerintah diantaranya pelayanan
kesehatan, sosial, ketenagakerjaan dan lainnya telah dikerjakan pada berbagai tingkatan,
yaitu tingkat individu lansia, kelompok lansia, keluarga, Panti Sosial Tresna Wreda
(PSTW), Sarana pelayanan kesehatan tingkat dasar (primer), tingkat pertama (sekunder),
tingkat lanjutan, (tersier) untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia.
Adapun program kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia yang diperuntukkan
khusunya bagi lansia adalah JPKM yang merupakan salah satu program pokok perawatan
kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas sasarannya adalah yang didalamnya ada
keluarga lansia. Perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan
banyaknya keluarga yang berisiko tentunya menurut perawat memberikan pelayanan pada
keluarga secara professional. Tuntutan ini tentunya membangun “ Indonesia Sehat 2010 “
yang salah satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Dengan strategi ini diharapkan lansia mendapatkan yang baik dan perhatian yang
selayaknya.
1.2 Rumusan Masalah

a) Apa Definisi dari Lansia?

b) Apa itu JPKM?

c) Bagaimana Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat pada Lansia?

1.3 Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk pemenuhan tugas keperawatan gerontik mengenai Jaminan Pemeliharaan


Kesehatan Masyarakat pada Lansia serta mahasiswa dapat mengetahui dan
mendeskripsikan tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat pada Lansia
b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui definisi lansia

2. Untuk mengetahui apa itu JPKM

3. Untuk mengetahui bagaimana Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat pada


Lansia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Lansia
Lanjut usia didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya kerentanan
terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan,
serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia (Aru, 2009). Lansia merupakan seseorang
yang berusia 60 tahun keatas baik pria maupun wanita, yang masih aktif beraktivitas dan
bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung
kepada orang lain untuk menghidupi dirinya (Tamher, 2009). Secara umum seseorang
dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit,
namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Lansia adalah keadaan yang
ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap konsisi
stress fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan berkaitan dengan penurunan daya kemampuan
untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).

B.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)

Secara ideal JPKM merupakan suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang
terarah dan terencana dengan pengelolaan yang efektif dan efisien dan didukumg oleh
pembiayaan pra upaya yang memungkinkan peningkatan derajat kesehatan bagi pesertanya.

 Konsep dasar JPKM menurut Azrul Aswar (2001) adalah:


1. JPKM adalah suatu cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan, bukan sekedar variasi
dari model pelayanan kesehatan.
2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada JPKM bertujuan untuk memelihara
kesehatan para peserta, bukan hanaya sekedar penyembuhan penyakit.
3. Pelayanan kesehatan yang diselenggaraan pada JPKM bukanlah pelayanan kesehatan
yang parsial dan atau terkotak-kotak.
4. Mekanisme pembiayaan yang d iterapkan pada JPKM bukanlah system pembayaran
tunai (fee for service) dan atau system tagihan (reimburstment), tetapi secara pra-upaya
(prospektif payment).
Manfaat Pra-upaya:
1. Terhindar dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berlebihan, tidak
terencana dan tidak tepat.
2. Beban administrasi lebih ringan.
3. Penghasilan lebih stabil dan merata.
4. Mendorong pelayanan promosi dan prevensi penyakit.

 Penyelenggaraan JPKM
JPKM merupakan model jaminan kesehatan pra bayar yang mutunya terjaga dan
biayanya terkendali. JPKM dikelola oleh suatu badan penyelenggara (bapel) dengan
merepakan jaga mutu dan kendali biaya. Peserta akan memperoleh pelayanan kesehatan
paripurna dan berjenjang dengan pelayanan tingkat pertama sebagai ujung tombak, yang
memenuhi kebutuhan utama kesehatannya dengan mutu terjaga dan biaya
terjangkau. Pemberi pelayanan kesehatan (PPK) adalah bagian dari jaringan pelayanan
yang dikontrak dan dibayar pra-upaya/dimuka oleh Bapel, sehingga terdorong untuk
memberikan pelayanan paripurna yang terjaga mutu dan terkendali biayanya.
Jaringan pelayanan berjenjang terdiri atas pelayanan tingkat pertama (primer),
sekunder, dan tersier. PPK I dapat berupa dokter umum/ dokter keluaraga, dokter gigi,
bidan praktek, puskesmas, balkesmas, maupun klinik yang dikontrak oleh bapel JPKM
yang bersangkutan. Jika diperlukan akan dirujuk ke tingkat sekunder ( PPK II) yakni
praktek dokter spesialis, kemudian dapat dilanjutkan ke tingkat tersier ( PPK III)yaitu
pelayanan spesialistik di rumah sakit untuk pemeriksaan atau rawat inap.

 Pemberi Pelayanan Kesehatan ( PPK )


Pemberi Pelayanan Kesehatan ( PPK ) dalam JPKM adalah sarana kesehatan yang
dikontrak oleh Badan Penyelenggara JPKM untuk melaksanakan pemeliharaan kesehatan
peserta secara efektif dan efesien berdasarkan paket pemeliharaan kesehatan yang
disepakati bersama. 
Sarana Pemberi Pelayanan Kesehatan tersebut dapat berupa :
1.      Praktek dokter dan dokter gigi
2.      Klinik yang melakukan praktek dokter bersama, baik umum maupun spesialis.
3.      Bidan praktek.
4.      Puskesmas atau Puskesmas Pembantu
5.      Balkesmas.
6.      Praktek dokter spesialis.
7.      Rumah Sakit Umum Pemerintah.
8.      Rumah Sakit Swasta.
9.      Rumah bersalin, dll

 Tujuan dan Sasaran JPKM :


1. JPKM bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui :
 Jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kebutuhan utama peserta yang
berkesinambungan.
 Pelayanan kesehatan paripurna yang lebih bermutu dengan biaya yang hemat
dan terkendali.
 Pengembangan kemandirian masyarakat dalam membiayai pelayanan kesehatan
yang diperlukan.
 Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Sasaran JPKM :
 Karyawan perusahaan/ dunia usaha
 Seluruh anggota keluarga/ masyarakat
 Mahasiswa dan pelajar.
 Organisasi sosial dan masyarakat.

 Agar terjamin efisiensi, efektifitas dan pemerataan pemeliharaan kesehatan, maka


dalam pelaksanaannya JPKM menggunakan tujuh jurus:
1. Pembayaran iuran (premi) dimuka ke Badan Penyelenggara. Peserta JPKM membayar
sejumlah iuran dimuka secara teratur kepada Bapel, sehingga Bapel mengetahui
jumlah dana yang harus dikelola secara efisien untuk pemeliharaan kesehatan peserta.
2. Pembayaran pra-upaya ke Pemberi Pelayanan Kesehatan. Pembayaran sejumlah
dimuka oleh Bapel ke PPK, sehingga PPK tahu batas anggaran yang harus digunakan
untuk merencanakan pemeliharaan kesehatan bagi peserta secara efisien dan efektif.
Pembayaran dapat berbagai cara antara lain : system kapitasi, system anggaran, DRG
( diagnostic related group). Umumnya menggunakan system kapitasi, pembayaran
dimuka sebesar perkalian jumlah peserta denagn satuan biaya.
3. Pemeliharaan kesehatan paripurna mencakup upaya promotif/peningkatan kesehatan,
preventif/ pencegahan penyakit, kuratif/ pengobatan serta rehabilitatif/ pemulihan
kesehatan yang dilakukan secara terstruktur dan berjenjang oleh sarana pelayanan
kesehatan primer, sekunder dan tersier.
4. Ikatan Kerja. Hubungan antara bapel dengan PPK, hubungan Bapel dengan peserta
diatur dengan ikatan kerja yang menata secara rinci dan jelas hak dan kewajiban
masing-masing.
5. Jaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jaga mutu dilakukan oleh Bapel ( dengan PPK ) agar
pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai kebutuhan dan standar profesi dan kaidah
pengobatan rasional.
6. Pemantauan Pemanfaatan Pelayanan. Pemantauan ini perlu dilakukan agar dapat
melakukan penyesuaian kebutuhan medis peserta, mengetahui perkembangan
epidemiologi penyakit peserta dan pengendalian penggunaan pelayanan kesehatan oleh
peserta.
7. Penanganan Keluhan dilaksanakan oleh Bapel. Bertujuan untuk menjamin mutu dan
stabilitas dalam menjalankan kegiatan JPKM.
C.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat pada Lansia

Contoh upaya pemerintah di negara maju dalam meningkatkan kesehatan


masyarakatnya, diantaranya adanya medicare dan medicaid. Medicare adalah program
asuransi social federal yang dirancang untu menyediakan perawatan kesehatan bagi lansia
yang memberikan jaminan keamanan social. Medicare dibagi 2 : bagian A asuransi rumah
sakit dan B asuransi medis. Semua pasien berhak atas bagian A, yang memberikan
santunan terbatas untuk perawatan rumah sakit dan perawatan di rumah pasca rumah sakit
dan kunjungan asuhan kesehatan yang tidak terbatas di rumah. Bagian B merupakan
program sukarela dengan penambhan sedikit premi perbulan, bagian B menyantuni secara
terbatas layanan rawat jalan medis dan kunjungan dokter. Layanan mayor yang tidak di
santuni oleh ke dua bagian tersebut termasuk asuhan keperwatan tidak terampil, asuhan
keperawatan rumah yang berkelanjutan obat-obat yang diresepkan, kaca mata dan
perawatan gigi. Medical membayar sekitar biyaya kesehatan lansia (U.S Senate
Committee on Aging, 2002). Medicaid adalah program kesehatan yang dibiayai oleh dana
Negara dan bantuan pemerintah bersangkutan. Program ini beredar antara satu Negara
dengan lainya dan hanya diperuntukan bagi orang tidak mampu. Medicaid merupakan
sumber utama dana masyarakat yang memberikan asuhan keperawatan di rumah bagi
lansia yang tidak mampu. Program ini menjamin semua layanan medis dasar dan layanan
medis lain seperti obta-obatan, kaca mata dan perawatan gigi.
Adapun program kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia yang diperuntukkan
khusunya bagi lansia adalah JPKM yang merupakan salah satu program pokok perawatan
kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas sasarannya adalah yang didalamnya ada
keluarga lansia. Perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan
banyaknya keluarga yang berisiko tentunya menurut perawat memberikan pelayanan pada
keluarga secara professional. Tuntutan ini tentunya membangun “ Indonesia Sehat 2010 “
yang salah satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Dengan strategi ini diharapkan lansia mendapatkan yang baik dan perhatian yang layak.
 Jenis Pelayanan Kesehatan yang dapat diberikan kepada lanjut usia :
1. Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar seperti makan,
minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur, BAB, BAK, dsb
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional
dengan menggunakan metode 2 menit (KMA Lansia)
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan dan dicatat pada grafik indeks massa tubuh (IMT)
4. Pengukuran tekanan darah dan perhitungan denyut nadi selama satu menit
5. Pemeriksaan hemoglobin
6. Pemeriksaan gula darah
7. Pemeriksaaan adanya protein dalam urine sebagai deteksi awal adanya penyakit
ginjal
8. Pelaksanaan rujukan ke Rumah Sakit bila ada keluhan dan ditemukan kelainan pada
butir 1 hingga 10
9. Penyuluhan biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam rangka kunjungan
rumah dan konseling kesehatan
10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota kelompok lansia yang
tidak datang ke puskesmas. Kegiatan ini menunjang upaya pemulihan lansia pasca
sakit dengan mengurangi kelemahan dan memelihara agar lansia tetap berfungsi
misalnya : mengajarkan diet dan perawatan kaki pada DM, pembelajaran pergerakan
pada penyembuhan pasca injury
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya JPKM di indonesia, masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang sudah ada dengan membayar iuran dan dalam dasar azaz saling tolong
menolong, mayarakat juga selain mendapatkan pelayanan kesehatan, juga mendapatkan
promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif. Masyarakat indonesia agar bisa lebih sadar akan
kesehatan di mulai dari individu, keluarga sampai lingkungan sekitarnya, dengan adanya
jpkm masyarakat akan terjamin dalam segi kesehatan sesuai dengan kebutuhan, dan JPKM
dapat memeratakan khususnya dibidang kesehatan sehingga masyarakat lebih sadar
pentingnya hidup sehat, dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menambah wawasan kita tentang
JPKM, yang sangat berguna untuk kita dmana kita di tuntut untuk meningkatkan derajat
kesahatan masyarakat Indonesia dengan program JPKM ini maka akan mempermudah kita
menjangkau setiap lapisan masyarakat. Dan diharapkan agar dapat menyikapi makalah kami
dan memberikan saran serta kritik untuk menyempurnakan makalah kami ini
DAFTAR PUSTAKA

Maryam, R Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya.. Jakatra: Salemba medika

Nugroho, Wahjud. 1995. Perawatan Lanjut Usia. Jakarta : EGC

Murti, Bhisma., 2000, Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan, Kanisius, Jogjakarta

_, 1999, Kumpulan Materi Pelatihan Penyelenggaraan JPKM, Dirjen Pembinaan Kesehatan


Masyarakat Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai