Disusun Oleh :
Kelompok 9
4A – S1 Keperawatan
2021
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................5
1.3 Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................................5
A. Definisi Lansia..........................................................................................................................5
B.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM).............................................................6
C.Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat pada Lansia......................................................9
BAB III............................................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan
menurut badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ada tiga aspek yang
perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek social. Secara
biologis penduduk lansia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus
menerus yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik sehingga rentannya terhadap
penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena perubahan
berbagai macam dalam struktur, fungsi, sel dan jaringan serta sistem organ. Secara
ekonomi penduduk lansia lebih dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber daya.
Banyak orang beranggapan bahwa tidak lagi memberikan banyak manfaat bahkan ada
yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua sering sekali dipersepsikan secara
negative sebagai beban keluarga dan masyarakat. Dari aspek social, penduduk lansia
merupakan satu kelompok social sendiri.
Seiring berjalannya waktu, proses penuaan memang tidak bisa dihindarkan. Keinginan
semua orang adalah bagaimana agar tetap tegar dalam menjalani hari tua yang berkualitas
dan penuh makna. Hal ini dapat dipertimbangkan mengingat usia harapan hidup
penduduk yang semakin meningkat. Menjadi tua adalah suatu proses naturnal dan
kadang-kadang tidak tampak mencolok. Penuaan akan terjadi pada semua sistem tubuh
manusia dan tidak semua sistem akan mengalami kemunduran pada waktu yang sama.
Meskipun proses menjadi tua merupakan gambaran yang universal, tidak seorangpun
mengetahui dengan pasti penyebab penuaan atau mengapa manusia menjadi tua pada saat
usia yang berbeda-beda.
Menua bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan dengan berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari
dalam maupun luar tubuh. Walaupun demikian, memang harus diakui bahwa ada berbagai
penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia dengan penurunan kualitas hidup
sehingga status lansia dalam kondisi sehat atau sakit.
Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh instansi pemerintah diantaranya pelayanan
kesehatan, sosial, ketenagakerjaan dan lainnya telah dikerjakan pada berbagai tingkatan,
yaitu tingkat individu lansia, kelompok lansia, keluarga, Panti Sosial Tresna Wreda
(PSTW), Sarana pelayanan kesehatan tingkat dasar (primer), tingkat pertama (sekunder),
tingkat lanjutan, (tersier) untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia.
Adapun program kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia yang diperuntukkan
khusunya bagi lansia adalah JPKM yang merupakan salah satu program pokok perawatan
kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas sasarannya adalah yang didalamnya ada
keluarga lansia. Perkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan
banyaknya keluarga yang berisiko tentunya menurut perawat memberikan pelayanan pada
keluarga secara professional. Tuntutan ini tentunya membangun “ Indonesia Sehat 2010 “
yang salah satu strateginya adalah Jaminan Pemeliharan Kesehatan Masyarakat (JPKM).
Dengan strategi ini diharapkan lansia mendapatkan yang baik dan perhatian yang
selayaknya.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
PEMBAHASAN
A. Definisi Lansia
Lanjut usia didefinisikan sebagai penurunan, kelemahan, meningkatnya kerentanan
terhadap berbagai penyakit dan perubahan lingkungan, hilangnya mobilitas dan ketangkasan,
serta perubahan fisiologis yang terkait dengan usia (Aru, 2009). Lansia merupakan seseorang
yang berusia 60 tahun keatas baik pria maupun wanita, yang masih aktif beraktivitas dan
bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung
kepada orang lain untuk menghidupi dirinya (Tamher, 2009). Secara umum seseorang
dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit,
namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Lansia adalah keadaan yang
ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap konsisi
stress fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan berkaitan dengan penurunan daya kemampuan
untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).
Secara ideal JPKM merupakan suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang
terarah dan terencana dengan pengelolaan yang efektif dan efisien dan didukumg oleh
pembiayaan pra upaya yang memungkinkan peningkatan derajat kesehatan bagi pesertanya.
Penyelenggaraan JPKM
JPKM merupakan model jaminan kesehatan pra bayar yang mutunya terjaga dan
biayanya terkendali. JPKM dikelola oleh suatu badan penyelenggara (bapel) dengan
merepakan jaga mutu dan kendali biaya. Peserta akan memperoleh pelayanan kesehatan
paripurna dan berjenjang dengan pelayanan tingkat pertama sebagai ujung tombak, yang
memenuhi kebutuhan utama kesehatannya dengan mutu terjaga dan biaya
terjangkau. Pemberi pelayanan kesehatan (PPK) adalah bagian dari jaringan pelayanan
yang dikontrak dan dibayar pra-upaya/dimuka oleh Bapel, sehingga terdorong untuk
memberikan pelayanan paripurna yang terjaga mutu dan terkendali biayanya.
Jaringan pelayanan berjenjang terdiri atas pelayanan tingkat pertama (primer),
sekunder, dan tersier. PPK I dapat berupa dokter umum/ dokter keluaraga, dokter gigi,
bidan praktek, puskesmas, balkesmas, maupun klinik yang dikontrak oleh bapel JPKM
yang bersangkutan. Jika diperlukan akan dirujuk ke tingkat sekunder ( PPK II) yakni
praktek dokter spesialis, kemudian dapat dilanjutkan ke tingkat tersier ( PPK III)yaitu
pelayanan spesialistik di rumah sakit untuk pemeriksaan atau rawat inap.
2. Sasaran JPKM :
Karyawan perusahaan/ dunia usaha
Seluruh anggota keluarga/ masyarakat
Mahasiswa dan pelajar.
Organisasi sosial dan masyarakat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya JPKM di indonesia, masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang sudah ada dengan membayar iuran dan dalam dasar azaz saling tolong
menolong, mayarakat juga selain mendapatkan pelayanan kesehatan, juga mendapatkan
promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif. Masyarakat indonesia agar bisa lebih sadar akan
kesehatan di mulai dari individu, keluarga sampai lingkungan sekitarnya, dengan adanya
jpkm masyarakat akan terjamin dalam segi kesehatan sesuai dengan kebutuhan, dan JPKM
dapat memeratakan khususnya dibidang kesehatan sehingga masyarakat lebih sadar
pentingnya hidup sehat, dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menambah wawasan kita tentang
JPKM, yang sangat berguna untuk kita dmana kita di tuntut untuk meningkatkan derajat
kesahatan masyarakat Indonesia dengan program JPKM ini maka akan mempermudah kita
menjangkau setiap lapisan masyarakat. Dan diharapkan agar dapat menyikapi makalah kami
dan memberikan saran serta kritik untuk menyempurnakan makalah kami ini
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, R Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya.. Jakatra: Salemba medika