Anda di halaman 1dari 39

BAB III

STUDY KASUS

3.1. PENGKAJIAN

I. BIODATA
Nama Klien : Ny. A.L Nama Suami : Tn. B
Umur : 37 Tahun Umur : 41 Tahun
Agama : Protestan Agama : Protestan
Pendidikan : SLTA Pendidikan : S1
Suku/Bangsa : Cina/Indo Suku/Bangsa : Cina/Indo
Alamat : Jl. M, No.xx Alamat : Jl. M, No.xx
Tanggal Masuk : 13 Feb 2017
Tanggal Pengkajian : 13 Feb 2017

II. RIWAYAT KESEHATAN


a. Latar Belakang Kunjungan :
Klien mengatakan,”saya kadang-kadang pusing dan tekanan darah
saya tinggi.”
b. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan,” keluarga saya yaitu Ibu dan Bapak memang
memiliki penyakit tekanan darah tinggi”.
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan,” dulu pernah di rawat di rumah sakit ini juga
dengan tekanan darah tinggi pada kehamilan anak ke-1.”
d. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien mengatakan bahwa ± 2 hari yang lalu klien periksa ke praktek
dokter untuk memeriksakan kesehatan, klien mengeluh pusing dan
setelah dilakukan pengukuran tekanan darah hasilnya yaitu 170/100
mmHg kemudian klien disarankan untuk rawat inap oleh dokter
praktik karena alasan tekanan darah yang tinggi pada kehamilan
sangat berisiko terhadap kesehatan janin. Setelah dibicarakan dengan

1
keluarga, akhirnya hari ini berangkat menuju rumah sakit ini untuk
dirawat sesuai anjuran dokter praktik.”
e. Riwayat Haid :
Klien mengatakan bahwa klien mendapatkan haid pertama pada usia
14 tahun dengan siklus yang normal, selama masa haid biasanya 3-5
hari saja dan darahnya tidak terlalu banyak yaitu ±250 cc. HPHT klien
yaitu 28-08-2016.
f. Riwayat Kontrasepsi
Klien mengatakan bahwa klien pernah menggunakan alat kontrasepsi
berupa PIL KB yaitu kurang lebih 8 tahun yang lalu. Klien tidak lama
menggukanan PIL KB karena efeknya membuat klien bertambah berat
badan dan timbul flak-flak hitam diwajah. Saat ini klien tidak
menggunakan PIL KB dengan alasan tersebut dan untuk selanjutnya
klien juga belum adarencana dalam menggunakan alat kontrasepsi
apapun.
g. Riwayat Pengobatan/rokok/alcohol selama kehamilan
Klien mengatakan bahwa tidak pernah mengkonsumsi alkohol atau
rokok, klien juga tidak sedang dalam menggunakan obat apapun.
Klien pernah mendapatkan imunisasi TT pada kehamilan anak
pertama.
h. Riwayat Obstertric
Klien mengatakan bahwa anak pertama lahir pada tahun 2008 dengan
jenis kelamin laki-laki dan saat ini dalam kondisi sehat,anak pertama
klien dengan cara lahir operasi di rumah sakit Xdengan bantuan dokter
dan perawat. Pada saat kehamilan anak pertama klien memiliki
riwayat tekanan darah tinggi (PEB).
i. Riwayat Kehamilan Sekarang :
Klien mengatakan bahwa ini adalah kehamilan anak yang kedua, klien
tidak pernah mengalami keguguran.
1) Mual : klien mengatakan bahwa tidak ada
mual saat ini.

2
2) Muntah : klien mengatakan bahwa tidak ada
muntah.
3) Gangguan BAK : klien mengatakan dapat kencing
dengan baik, namun saat ini sedang dipasang selang kateter ±500
cc berrwarna agak keruh.
4) Sakit uluh hati : klien mengatakan tidak ada nyeri
ulu hati
5) Perdarahan : klien mengatakan bahwa tidak
pernah mengalami perdarahan selama dirumah, saat ini tidak
tampak ada tanda-tanda perdarahan.
6) Gangguan tidur dan istirahat : klien mengatakan bahwa tidak
mengalami gangguan tidur dan dapat tidur dengan baik, namun
sering terbangun.
7) Kram pada kaki : klien mengatakan bahwa saat ini
tidak merasakan ada kram pada kaki.
8) Pusing : klien mengatakan,” kadang terasa
pusing pada kepala bagian depan kalau berpindah posisi atau
bergerak.”
9) Sakit kepala : klien mengatakan bahwa tidak
merasakan sakit kepala saat ini.
10) INERHI pada abdomen : tidak ada
11) Lelah : klien mengatakan,” sering lelah saat
sedang beraktivitas.”
12) Obstipasi : klien mengatakan bahwa tidak
mengalami gangguan dalam BAB.
13) Sakit Pinggang : klien mengatakan,” kadang terasa
sakit pinggang saat beristirahat, namun saat ini tidak ada sakit.”

3
III. POLA KEGIATAN SEHARI-HARI
a. Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit : klien mengatakan,” sekitar jam 10 malam sudah
tidur sampai sekitar jam 6 pagi baru bangun tidur. Lamanya tidur ± 8
jam semalam. Kalau tidur siang ada, tapi jarang.”
Setelah sakit : klien mengatakan,” tidur seperti biasa, tidak ada
masalah.”
b. Personal hygiene
Sebelum sakit : klien mengatakan,“ mandi seperti biasa 2x sehari,
gosok gigi dan keramas.”
Saat sakit : klien mengatakan,” sekali sehari saja mandinya.”
c. Aktivitas
Sebelum sakit : klien mengatakan,” saya tidak terlalu banyak
kegiatan yang dilakukan, kalau dirumah ada pembantu.”
Setelah sakit : klien mengatakan, “karena dibatasi aktivitas dan di
suruh banyak beristirahat sehingga saya tiduran saja.”
d. Makan dan minum
Sebelum sakit : klien mengatakan,” saya suka makan daging, tidak
ada diet khusus yang saya jalani. biasanya makan daging, nasi dan
sayur kadang nambah seporsi lagi. Minum sehari ±3 liter air. ”
Setelah Sakit : klien mengatakan,” saya makan saja apa yang
disediakan oleh rumah sakit, seporsi yang disediakan, bersisa sedikit
di piring. Minum masih banyak tidak ada masalah.”
e. Eliminasi
Sebelum sakit : klien mengatakan,” kencing 7 – 9x sehari karena
minum air putih banyak.”
Setelah sakit : klien mengatakan,” karena pakai selang, sebelum
dibuang tadi ada 500 cc berwarna agak keruh.”
f. Seksual
Sebelum sakit : klien mengatakan,” kadang 1x seminggu, tapi bisa
juga 2x seminggu.”

4
Saat sakit : klien mengatakan,” tidak ada melakukan aktivitas
seksual. Karena harus banyak istirahat dan juga karena dirawat
dirumah sakit.”

IV. DATA PSIKOLOGI


a. Status Perkawinan
Klien mengatakan,” ini pernikahan pertama, pernikahan ini sudah
berlangsung selama 9 tahun. Saya dulu menikah pada umur 28
tahun.”
b. Respon Klien Terhadap Kehamilan
klien mengatakan,” senang dengan kehamilan kedua ini akan tetapi
saya cemas dengan penyakit tekanan darah tinggi yang saya alami.
Saya takut dengan kondisi anak saya ini.”
c. Hubungan Sosial dengan suami
Klien mengatakan,”hubungan saya dengan suami baik – baik saja.
Kami memang merencanakan kehamilan ini karena baru memiliki
satu orang anak, dan juga jarak yang kami anggap cukup antara
anak pertama dan kedua. Saya pasti mampu bertahan demi bayi ini
dan saya sangat senang dengan kehamilan kedua saya ini. Kami
berharap anak kedua ini perempuan. Kami berencana melahirkan
nanti di rumah sakit dengan cara operasi, nantinya berencana untuk
menyusui sendiri karena itu penting untuk kesehatan bayi. Belum
ada rencana mengikuti kelompok senam hamil. Karena dikatakan
harus banyak beristirahat selama preeklamsi berat ini.”
d. Kebutuhan pendidikan kesehatan
1) Perubahan fisik : Ya, Alasan karena klien merasakan
perubahan fisik seperti berat badan bertambah, payudara
mengendur.
2) Informasi persalinan : Ya, Alasan informasi persalinan
didapat dari tenanga kesehatan baik dari perawat, bidan dan
dokter.

5
3) Personal hygiene : Ya, Alasan pada saat setelah melahirkan
SC perlu perawatan vulva hygiene dan breast care.
4) Nutrisi dalam kehamilan : Ya, Alasan nutrisi pada saat
kehamilan sangat perlu seperti susu selama proses kehamilan,
makanan makanan yang baik dikonsumsi selama kehamilan.
5) Perawatan bayi : Ya, Alasan seperti memijat bayi,
memandikan bayi, dan pentingnya pemberian ASI selama 6
bulan.
6) Latihan aktivitas : Ya, Alasan latihan aktivitas setelah
melahirkan
7) Kegitan seksual : Ya, Alasan penting diberikan pendidikan
kesehatan kepada klien kapan waktu diperbolehkan
berhubungan selama proses kehamilan dan setelah melahirkan.
8) Keluhan ringan dan cara mengatasinya: Ya, Alasan agar klien
dapat melaksanakan kegiatan secara mandiri dan mengurangi
penggunaan obat – obatan
9) Keluarga berencana : Ya, Alasan penting
diberikan pendidikan kesehatan tentang penggunakaan KB
yang tepat setelah persalinan dan penggunaan KB yang lainnya.
10) Jadwal Pemeriksaan : Ya, Alasan penting
diberikan pendidikan kesehatan selama kehamilan kapan saja
dilakukan pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui
perkembangan janin dalam kandungan.
11) Respon Psikologis : Ya, Alasan saat terjadi kehamilan
klien mengalami perubahan psikologis seperti klien
mengatakan ingin diutamakan oleh suaminya, ingin
keinginannya diikuti suami dan lebih ingin diperhatikan.

6
V. PEMERIKSAAN FISIK

a. Tanda-Tanda Vital

Pada saat dilakukan pengakajian didapatkan hasil yaitu tingkat kesadaran


composmentis dengan GCS E4 V5 M6, suhu 36,3 C, respirasi 24x/menit,
nadi 78x/menitteraba lemah, tekanan darah170/100 mmHg.

b. Berat Badan : 111 kg Tinggai Badan : 160 cm


c. Kulit
Kulit tampak berwarna putih, turgor kulit baik, dan kekenyalannya elastis.
Turgor kulit baik dan tidak ada bekas luka pada kulit, tidak ada
hiperpigmentasi.
d. Rambut
Rambut pasien tampak berwarna hitam dan tersebar merata di kepala
pasien, belum tampak ada perubahan warna rambut.
e. Kepala
Keseimbangan ukuran kepala dengan badan yaitu kepala klien sesuai
dengan ukuran badan. Pergerakan Kepala yaitu dapat pergerakan bebas
tanpa batasan
f. Mata
Mata tampak simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera pasien tidak
ikterik dan tidak ada tanda-tanda peradangan, kelopak mata dapat
membuka dan menutup secara aktif dan reflek yang baik. Tidak ada nyeri
tekan pada area mata.
g. Hidung
Hidung tampak simetris dengan selaput mukosa baik, tidak ada sumbatan
atau polip, pasien terpasang O2 2 lpm dengan nasal kanule.
h. Gigi dan Mulut
Hygiene mulut tampak bersih dan belum ada gigi yang lepas, tidak ada
kareis gigi dan jumlah gigi masih lengkap. Tidak ada sariawan dan nyeri
pada mulut.

7
i. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, distensi vena jugularis 3 cm pada
posisi 40º (negatif). Tidak ada nyeri tekan.
j. Dada
Simetris : dada terlihat simetris antara dada kanan dan kiri.
k. Buah dada
Bentuk payudara (kiri/kanan) yaitu putting susu menonjol antara kanan
dan kiri dan tampak membesar. Konsistensinya teraba kencang, terlihat
simetris antara payudara kanan dan kiri, payudara terlihat besar dan
membengkak karena klien sedang masa kehamilan. Ada hyperpigmentasi
areola dan putting dan puting susu menonjol. Tidak ada pelebaran
pembuluh darah, colostrum belum ada dan hygiene payudara baik.
l. Abdomen
I: tampak ada pembesaran perut karena kehamilan dengan TFU 17 cm,
tidak tampak adanya linea nigra dan striac tidak ada jaringan parut.
A: bising usus positif yaitu 13 x/menit dan DJJ : 158x/menit, kuat dan
teratur. Terdengar pada abdomen kanan.
P: (Leopold)
I : 2 jari diatas pusat (17 cm)
II : punggung kanan
III : presentasi kepala dibawah
IV : belum masuk PAP
TBJ: 775 gr dan pergerakan anak aktif
m. Ekstermitas
Bentuk dan ukuran kaki/tangan normal dan ada edema pada kaki, tampak
edema +1 pada kaki. Tidak ada varises pada kaki pasien. CRT kembali
dalam <2 detik, reflek patella positif dan siku positif.
n. Vulva
Pada vulva tidak tampak ada edema, tidak ada varises, tampa tidak ada
bekas luka epistomi, tampak tidak ada pengeluaran cairan. Tidak ada nyeri
pada vulva.

8
o. Rectum
Rectum pasien tampak bersih, tidak ada bengkak dan nyeri. Tidak ada
penonjolan pembulu darah.
p. Perineum
Perinium pasien elastis, tidak ada bekas luka dan nyeri.

9
3.2. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS: Gannguan aliran arteri Ketidakefektifan Perfusi
Pasien mengatakan “kepala saya atau vena Jaringan Perifer
kadang-kadang pusing”

DO:
- Membran mukosa pucat
- Konjungtiva anemis
- Akral teraba dingin
- Terpasang O2 2 lpm
dengan nasal kanule
- Pulse: 78 x/menit teraba
lemah
- Resp: 26 x/menit
- BP: 170/100 mmHg
- CRT: <2 detik
- Oedema +1
DS : Ketidakseimbangan antara Intoleransi Aktivitas
Pasien mengatakan “ saya suplai dan kebutuhan
dapat melakukan aktivitas oksigen
tetapi dibantu oleh keluarga ”.

DO :
 Keadaan umum pasien
tampak lemah
 tampak makan dan minum
dibantu keluarga
 skala aktivitas pasien 2
(dengan bantuan orang
lain)
 kateter urin terpasang
 infus terpasang di vena
radialis sinistra
 Terpasang O2 2 lpm
dengan nasal kanule
 TTV:
T: 36,5 C
P: 98 x/menit
R: 26 x/menit
Tensi sebelum beraktivitas
BP: 150/100 mmHg, tensi
setelah beraktivitas 170/100
mmHg

10
DS: Kurang Pengetahuan Ansietas
Pasien mengatakan “saya
khawatir dengan keadaan anak
saya yang dikandungan ini, saya
takut anak saya kenapa-kenapa
didalam sana”

DO:
 Pasien tampak cemas
 Pasien tampak menanyakan
keadaan atau kondisi
janinnya saat ini.
 tampak takut dengan
kondisi janinnya saat ini.
 tampak gugup dan khawatir
 P: 78 x/menit teraba lemah
 R: 26 x/menit
 BP: 170/100 mmHg
 Skala hars : cemas sedang
dengan skor 16
DS: - Dengan faktor risiko: Potensial Komplikasi fetal
distress janin
DO:- - pasien tampak lemah
dan pucat
- Hemogblobin: 11,2
g/dl
- Hematokrit: 32%
- Pitting odema +1
- DJJ: 158x/menit
- BP= 170/100mmHg
DS: - Dengan Faktor risiko: Risiko Lahir Prematur

DO: - Peningkatan tekanan darah


sekunder akibat dari PEB
- BP: 170/100 mmHg
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak cemas
dengan kondisi
kesehatannya sat ini
DS: - Dengan Faktor Risiko: Risiko Eklamsi

DO: - Peningkatan tekanan darah


yang tidak terkontrol
- Riwayat PEB pada
kelahiran sebelumnya
- TTV:
- T: 36,5 C
- P: 78 x/menit

11
- R: 26 x/menit
- BP: 170/100 mmHg
(jam 08.00)
- BP: 140/100 mmHg
(jam 12.00)
- BP: 150/100 mmHg
(jam 16.00)
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak cemas
dengan kondisi
kesehatannya sat ini

12
3.3 DRUG STUDY
Nama obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Peran perawat
Dopamet Hipertensi essensial Hipersensitif, sirosis Ruam kulit, mulut melakukan peng-
ringan dan berat, hati atau riwayat kering, sakit kepala, ukuran tekanan darah
hipertensi nefrogenik, penyakit hati, hepatitis lesu, hidung tersumbat, pada pasien dan
hipertensi pada awal akut gangguan saluran menjelaskan
kehamilan cerna, pusing, efeksamping obat dan
peningkatan berat kegunaannya
badan, edema,
impotensi
Antrain Untuk meringankan Penderita hipersensitif Reaksi Melakukan pengkajian
rasa sakit,terutama terhadap Metamizole hipersensitivitas: reaksi terhadap karakteristik
nyeri kolik operasi. Na, Wanita hamil dan pada kulitmisal nyeri, menanyakan
menyusui, Penderita kemerahan dan riwayat alergi obat,
dengan tekanan darah Agranulositosis. menjelaskan fungsi
sistolik < 100 mmHg, obat
Bayi di bawah 3 buian
atau dengan berat badan
kurang dari 5 kg.
Niferdipine Pengobatan dan Hipersensitivitas sakit kepala atau melakukan pen-
pencegahan insufisiensi terhadap nifedipine. - perasaan tertekan di gukuran tekanan darah
koroner (terutama Karena pengalaman kepala, flushing, pada pasien dan
angina pektoris setelah yang terbatas, pusing, gangguan menjelaskan
infark jantung) dan pemberian nifedipine lambung, mual, lemas, efeksamping obat dan
sebagai terapi tambahan pada wanita hamil palpitasi, hipotensi, kegunaannya
pada hipertensi hanya dilakukan dengan hipertensi ortostatik,
pertimbangan yang edema tungkai, tremor,
hati-hati kram pada tungkai,
kongesti nasal,

13
takikardia, tinitus,
reaksi dermatologi.
Dexamethasone Membantu Dexamethasone Harsen Pengobatan yang Mengkaji adanya
mempercepat tidak boleh diberikan berkepanjangan dapat riwayat alegi obat pada
pematangan paru pada penderita herpes mengakibatkan efek pasien dan
pada janin, simplex pada mata; katabolik steroid seperti menjelaskan fungki
Mengatasi alergi, tuberkulose aktif, kehabisan protein, ibat serta memantau
Mengobati peptio ulcer aktif atau osteoporosis dan keadaan pasien selama
inflamasi atau psikosis kecuali dapat penghambatan diberikan obat
peradangan, menguntungkan pertumbuhan anak,
Meredakan penderita, Jangan Penimbunan garam, air
pembengkakan diberikan pada wanita dan kehilangan
otak, Mengatasi hamil karena akan potassium jarang terjadi
edema makula, terjadi hypoadrenalism bila dibandingkan
Mengatasi mual dan pada bayi yang dengan beberapa
muntah akibat dikandungnya atau glucocorticoid lainnya,
kemoterapi, Untuk diberikan dengan dosis Penambahan nafsu
mendiagnosis yang serendah- makan dan berat badan
penyakit Cushing, rendahnya. lebih sering terjadi.
Mengatasi
hiperplasia adrenal
kongenital

MgSO4 40% mencegah kejang Hipersensitivitas, kolaps sirkulasi, Mengkaji TTV


terkait dengan pre- kerusakan miokard, kelumpuhan terutama tekanan darah
eklampsia, dan untuk koma diabetikum, blok pernapasan, hipotermia, pasien, menjelaskan
kontrol kejang dengan jantung, edema paru, refleks fungsi dan kegunaan
eklampsia hipermagnesemia, tertekan, hipotensi, obat dan memantau

14
hiperkalsemia, dan pembilasan, kantuk. kondisi pasien.
Pemberian selama 2
jam sebelum persalinan
pada ibu dengan
toksemia kehamilan

15
3.4 NURSING CARE PLAN

Nama : Ny. A
Hari/Tanggal : Senin, 13 Februari 2017
Diagnosa : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke jaringan
pasien mengatakan “kepala saya kadang-kadang pusing” , membran mukosa pucat, konjungtiva anemis,
akral teraba dingin, Hb: 11,2 g/dl, TTV: P: 98 x/menit, R: 26 x/menit, BP: 170/100 mmHg, CRT: 2 < detik

Patient Outcome Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda vital, 1. Untuk mengetahui 1. Mengkaji tanda-tanda S : pasien mengatakan
tindakan keperawatan warna kulit, keadaan umum pasien vital (suhu, nadi, “saya tidak pusing
selama 2 x 24 jam, membrane mukosa, dan memberikan respirasi, dan tekanan merasa lebih baik”
diharapakan konjungtiva, dan informasi tentang darah), warna kulit,
ketidakefektifan perfusi warna dasar kuku derajat/keadekuatan membran mukosa dan O :
jaringan perifer dapat perfusi jaringan dan warna dasar kuku - membran mukosa
berkurang dengan membantu menetukan (jam 07.20) berwarna merah
kriteria hasil : kebutuhan intervensi. muda
- Membran mukosa 2. Kaji adanya sesak 2. Sesak mengindikasikan 2. Mengkaji secara - tidak tampak sesak
merah nafas dan penggunaan adanya gangguan objektif dan subjektif - konjungtiva anemis
- Konjungtiva tidak otot bantu pernafasan dalam pertukaran gas sesak pasien dan - akral teraba hangat
anemis adanya penggunaan - TTV :
- Akral hangat otot bantu pernafasan T : 36,4°C

16
- Tanda-tanda vital (Jam 09.30) P : 88x/menit
dalam rentang normal 3. Tinggikan kepala 3. Meningkatkan ekspansi 3. Meninggikan kepala R : 21x/menit
: tempat tidur sesuai paru dan tempat tidur sesuai BP : 160/100 mmHg
T : 36 – 37,5°C indikasi memaksimalkan indikasi
P : 80 – 100x/menit oksigenasi (Jam 10.00) A : masalah teratasi
R : 18 – 24x/ menit 4. Berikan posisi miring 4. Suplai oksigen tidak 4. Memberikan posisi sebagian
Bp : 120/80 mmHg kiri terganggu karena miring kiri kepada
pembuluh darah tidak pasien dengan P : lanjutkan intervensi
terjepit saat pasien bantuan dan sesuai (jam 13.30)
miring dengan batas toleransi
pasien.
(jam 10.10)
5. Kolaborasi dalam 5. Meningkatkan suplai 5. Telah dilakukan oleh
pemberian oksigen nutrisi dan O2 kedalam perawat ruangan
jaringan pemberian O2
2L/tpm dengan
menggunakan nasal
kanule
(jam 07.30)

17
Nama : Ny. A

Hari/Tanggal : Senin, 13 Februari 2017

Diagnosa : Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan pasien mengatakan “saya khawatir
dengan keadaan anak saya yang di kandungan ini, saya takut anak saya kenapa-kenapa didalam sana,
pasien tampak cemas dan menanyakan kondisi janinnya, tampak ekspresi takut, khawatir dan gugup, dan
TTV nadi: 98x/menit, respirasi: 26x/menit, dan TD: 170/100 mmHg.

Patient Outcome Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. Tingkat kecemasan 1. Mengkaji tingkat S: Pasien mengatakan,”
tindakan keperawatan 7 kecemasan pasien ringan dan sedang bisa kecemasan pasien ya saya lebih
jam (lamanya dilakukan secara verbal ditoleransi dengan dengan menanya- menerima keadaan
penkes 1 jam) ansietas pemberian pengertian kan perasaan ini, dan berusaha agar
dapat teratasi dengan sedangkan yang berat pasien terhadap dapat mengurangi
kriteria hasil : diperlukan tindakan kondisinya. perilaku yang
- Pasien tampak rileks medikamentosa ( jam 8.30) membuat tensi tinggi
- Pasien melaporkan dan mengganggu
perasaan ansietas 2. Kaji ekspresi pasien 2. Ekspresi pasien dapat 2. Mengkaji ekspresi janin. Tadi saya sudah
berkurang sebagai acuan bahwa pasien dengan berdoa dalam hati,
- Pasien dapat pasien sedang observasi (melihat sambil membaca
menggambarkan mengalami cemas ekspresi secara alkitab. Saya merasa
perilaku atau langsung) lebih tenang.”
aktivitas yang dapat (jam 8.30)
menurunkan 3. Berikan penjelasan 3. Mengurangi cemas 3. Memberikan pen- O :
kecemasan tentang keadaan dan yang di alami oleh jelasan tentang - pasien tampak
- TTV dalam batas kondisi janin pasien dengan kondisi janin mulai rileks
normal yaitu: T: 36- meningkatkan pasien saat ini dan - pasien tampak

18
37,5C, P: 60- pengetahuannya. kondisi pasien saat melakukan nafas
100x/m, R: 16-24 ini yaitu kondisi dalam
x/m, BP: 120/80 janin dalam - tampak
mmHg. keadaan baik mendengarkan
dengan DJJ musik
158x/menit, kesukaannya
teratur, dan kuat. sesekali
(jam 10.30) - TTV :
T : 36,4°C
4. Beri dukungan pada 4. ibu dapat mempunyai 4. Memberikan duku- P : 88x/menit
pasien motivasi untuk ngan kepada R : 21x/menit
menghadapi keadaan pasien dalam BP : 160/100
yang sekarang secara menghadapi ke- mmHg
lapang dada sehingga adaan saat ini DJJ 158x/menit,
dapat membawa dengan mende- teratur, dan kuat.
ketenangan hati ngarkan keluhan-
keluhan pasien A:
dengan seksama Masalah teratasi sebagian
dan memberikan
motivasi. P:
(jam 11.45) Lanjutkan intervensi 1, 2,
3, 4, 5,dan 6
5. Ajarkan tindakan 5. tindakan sangat penting 5. Mengajarkan tin- (jam 13.30)
mengurangi cemas dalam menurunkan dakan mengurangi
cemas pasien cemas seperti
melakukan nafas
dalam dan mende-
ngarkan musik
kesukaan pasien

19
(jam 12.00)

6. Ajarkan untuk berdoa 6. Memberikan 6. menganjurkan un-


dan melakukan ketenangan jiwa dapat tuk berdoa dan
kegiatan keagamaan menurunkan tingkat melakukan ke-
kecemasan seseorang giatan keagamaan
(membaca alkitab,
mengaji, sholat,
dll)
(jam 12.10)

20
Nama : Ny. A

Hari/Tanggal : Senin, 13 Februari 2017

Diagnosa : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan pembatasan aktivitas dengan sekunder akibat dari PEB ditandai
dengan pasien mengatakan “saya dapat melakukan aktivitas tapi dibantu oleh keluarga”, KU pasien
tampak lemah, tampak makan dan mnum dibantu oleh keluarga, pasien dalam kategori II (dibantu
sebagian), terpasang DC, infus terpasang di vena radialis sinistra, dan dan TTV suhu: 36,5C, nadi:
98x/menit, respirasi: 26x/menit, dan TD: 170/100 mmHg.

Patient Outcome Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi

Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat dan 1. Untuk memantau 1. Mengkaji tingkat dan S : Pasien mengatakan
tindakan keperawatan skala aktivitas perkembangan aktivitas skala aktivitas pasien saya belum mampu
selama dilakukan pasien secara yang terjadi pada dengan menanyakan melakukan aktivitas
perawatan, intoleransi verbal pasien sesuai dengan kepada pasien tentang sendiri tanpa bantuan
aktivitas dapat teratasi kategori yang di- tindakan yang dapat orang lain.
dengan kriteria hasil : tetapkan. dilakukan oleh pasien.
- Pasien menyatakan (jam 7.15) O :
bahwa terjadi pening- - Pasien tampak
katan aktivitas 2. Kaji tanda-tanda 2. Memantau adanya 2. Mengkaji TTV yaitu lemah
- Kondisi umum vital pasien secara peningkatan tekanan suhu dengan - Tampak kelelahan
membaik (tidak berkala darah karena dapat termometer digital, - skala aktivitas
lemah) meningkatkan resiko nadi dan nafas dengan pasien 2 (dibantu
- Terjadi peningkatan eklamsi jam tangan, dan TD oleh orang lain)
skala aktivitas dari II dengan menggunakan - Pasien tampak
menjadi I spignomanometer berbaring diatas
- Tanda – tanda vital (jam 7.20) tempat tidur

21
dalam batas normal : 3. Tentukan 3. Mencegah penggunaan 3. Membatasi aktivitas - DC terpasang
T : 36°C pembatasan energi berlebih karena pasien yaitu - Infus terpasang
P : 80 – 100 x/m aktivitas fisik pada dapat menimbulkan menyarankan pasien - TTV:
R: 18 – 24 x/m pasien kelelahan dan pening- untuk melakukan bed T : 36,4°C
Bp : 120/80 mmHg katan TD rest P : 88x/menit
(jam 7.30) R : 21x/menit
BP : 160/100
4. Bantu klien 4. Aktivitas yang terlalu 4. Membantu memilih mmHg
memilih dan berat tidak sesuai aktivitas yang dapat
melakukan dengan kondisi pasien dilakukan oleh pasien A:
aktivitas sesuai dan dapat yakni makan dan Masalah intoleransi
dengan kondisi memperbukuk kondisi minum di tempat aktivitas belum teratasi
pasien pasien tidur, duduk, miring
kanan dan kiri, jika P:
pasien jenuh dapat lanjutkan intervensi 1, 2,
berjalan didekat 3, 4, 5, dan 6
tempat tidur dengan (jam 13.30)
pengawasan.
(jam 8.30)

5. Dekatkan alat-alat 5. Mempermudah pasien 5. Mendekatkan alat-alat


yang dibutuhkan dalam menjangkau yang dibutuhkan oleh
oleh pasien alat-alat yang pasien seperti
dibutuhkan dan peralatan makan,
meminimalkan alkitab, dan buku
penggunaan energi bacaan.
(jam 09.00)

6. Tingkatkan tirah 6. Meningkatkan istirahat 6. Meningkatkan tirah

22
baring /duduk, dan ketenangan, baring/duduk, berikan
berikan lingkungan menyediakan energi lingkungan tenang,
tenang, batasi yang digunakan untuk batasi pengunjung
pengunjung sesuai penyembuihan sesuai keperluan.
keperluan. (jam 09.10)

23
Nama : Ny. A

Hari/Tanggal : Senin, 13 Februari 2017

Diagnosa : Potensial komplikasi fetal distress Janin dengan faktor risiko pasien tampak lemah dan pucat, DJJ:
158x/menit, TTV: T=36,5ºC, P=98x/menit, R=26x/menit dan BP= 170/100mmHg

Patient Outcome Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


Setelah dilakukan 1. Kaji detak jantung 1. Peningkatan DJJ sebagai 1. Mengkaji DJJ sesuai S : -
tindakan perawatan janin indikasi terjadinya indikasi dengan me-
selama masa hipoxia, prematur dan nggunakan dopler O :
perawatan (2x24 jam), solusio plasenta selama 1 menit - Pasien tampak segar
diharapkan tidak dengan hasil - DJJ :
terjadi pontensial 158x/menit 153x/menit,kuat dan
komplikasi fetal (07.40) teratur
distress pada janin - hasil USG pasien
dengan kriteria hasil : 2. Kaji kondisi kesehatan 2. Tanda – tanda vital 2. Mengkaji tanda- hamil dengan usia
ibu dan janin dengan menunjukkan hemostasis tanda vital yaitu kehamilan 23-24
- DJJ: 120- mengukur tanda-tanda tubuh terhadap keadaan suhu tubuh dengan minggu dan NTS
160x/menit vital dan pergerakan tubuh serta perfusi menggunakan dengan hasil janin
- TTV: janin, dan status jaringan dalam tubuh termometer dengan bergerak aktif dan
T= 36,5-37,5 nutrisinya pasien termasuk kedalam hasil 36,5ºC, pulse terlihat
ºC janin dan pergerakan bayi dengan menghitung kesejahteraannya
P= 60-100x/ menandakan adanya pulse pada vena - TTV:
menit aktifitas janin dalam perut radialis selama 1 T= 36,4ºC
R= 16-24x/ ibu menit dengan hasil P= 88 x/menit
menit 98x/menit, respirasi R= 21 x/menit
BP= 120/70 dengan menghitung BP= 160/100 mmHg
mmHg-120/80 respirasi selama 1 A : Masalah tidak terjadi
mmHg menit dengan hasil

24
26x/menit dan P: lanjutkan intervensi 1-
mengukur tekanan 5
darah dengan (13.30)
menggunakan tensi
meter
170/100mmHg. Dan
melakukan palpasi
leopold I-IV
(07.20)

3. Anjurkan pasien untuk 3. Bed rest dapat 3. Menganjurkan


bed rest meningkatkan kebutuhan pasien untuk
energi dan kesehatan ibu istirahat total diatas
tempat tidur
(10.30)

4. Kolaborasi dengan 4. USG dan NST untuk 4. Berkolaborasi


medis dalam mengetahui dengan dr. radiologi
pemeriksaan USG dan keadaan/kesejahteraan untuk pemeriksaan
NST janin USG dan NTS
(10.40)

25
Nama : Ny. A

Hari/Tanggal : Senin, 13 Februari 2017

Diagnosa : Risiko lahir prematur dengan faktor resiko peningkatan tekanan darah sekunder akibat dari PEB

Patient Outcome Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


Setelah dilakukan 1. Observasi tanda-tanda 1. Untuk mengetahui 1. Mengobservasi S:-
tindakan perawatan vital pasien keadaan umum pasien dan tanda – tanda vital O :
selama masa intervensi lanjutan yaitu suhu tubuh - Hasil tanda-tanda Vital:
perawatan , tidak dengan meng- - T: 36,5 C

terjadi lahir premature gunakan termometer - P: 98 x/menit

pada janin dengan dengan hasil 36,5ºC, - R: 26 x/menit


- BP: 170/100 mmHg
kriteria hasil : pulse dengan
- Pasien menggunakan
- TTV dalam batas menghitung pulse
Normal : oksigen 2 Lpm dengan
pada vena radialis
- T: 36 - 37C nasal canule
selama 1 menit
- P: 60 - 100x/menit - DJJ : 153x/menit, kuat
dengan hasil
- R: 16 - 24 x/menit dan teratur
98x/menit, respirasi
- BP: 120/80 mmHg - Gerakan janin aktif
dengan menghitung
- Pasien tidak - Pasien tampak lemah
respirasi selama 1
memakai oksigen.

26
- Pasien tidak tampak menit dengan hasil dan dan tampak cemas
lemah 26x/menit dan
- Pasien tidak tampak mengukur tekanan A :
cemas
darah dengan Masalah resiko lahir
menggunakan tensi premature tidak terjadi
meter 170/100
mmHg P:
(07.20) Lanjutkan intervensi
1 sampai 4
2. Observasi Djj 2. Peningkatan DJJ sebagai 2. Mengobservasi Djj (13.30)
indikasi terjadinya sesuai indikasi
hipoxia, prematur dan dengan
solusio plasenta menggunakan
doplerr selama 1
menit dengan hasil
158x/menit
(10.30)

3. Observasi keluhan 3. Untuk mengetahui gejala 3. Mengobservasi

27
pasien jika ada rasa yang dapat memperberat keluhan pasien jika
sakit yang berlebihan keadaan ada rasa sakit yang
berlebih dengan
cara mewancarai
menanyakan apakah
pasien mengeluh
nyeri
(10.35)

4. Observasi gerakan janin 4. Untuk mengetahui 4. Mengobservasi


perkembangan janin gerakan janin
dengan NST
(10.45)
5. Lakukan pemeriksaan 5. Untuk mengetahui 5. Berkolaborasi
USG kesejahteraan janin dengan dokter raiologi
untuk pemeriksaan
USG
(10.40)

28
Nama : Ny. A

Hari/Tanggal : Senin, 13 Februari 2017

Diagnosa : Resiko eklamsi faktor resiko peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol

Patient Outcome Intervensi Rasional Implementasi Evaluasi


Setelah dilakukan 1. Observasi tanda tanda 1. Untuk mengetahui 1. Mengobservasi tanda – S : -
tindakan perawatan vital terutama tekanan keadaan umum pasien tanda vital yaitu suhu O :
selamaselama masa darah yang berkaitan dengan tubuh dengan - Hasil tanda-tanda Vital:
perawatan, eklamsi sirkulasi darah ke menggunakan - T: 36,5 C

tidak terjadi dengan janin termometer dengan hasil - P: 98 x/menit

kriteria hasil : 36,5ºC, pulse dengan - R: 26 x/menit


- BP: 170/100 mmHg
- TTV dalam batas menghitung pulse pada
Normal : - Pasien menggunakan
vena radialis selama 1
- T: 36 - 37C oksigen 2 Lpm dengan
menit dengan hasil
- P: 60 - 100x/menit nasal canule
98x/menit, respirasi
- R: 16 - 24 x/menit - DJJ : 153x/menit, kuat,
dengan menghitung
- BP: 120/80 mmHg dan teratur
respirasi selama 1 menit
- Pasien tidak - Pasien tampak lemah
dengan hasil 26x/menit
memakai oksigen. dan dan tampak cemas
dan mengukur tekanan
- Pasien tidak tampak

29
lemah darah dengan
- Pasien tidak tampak menggunakan tensi A :
cemas meter 170/100mmHg. Masalah resiko ekslamsi
(07.20) tidak terjadi

2. Anjurkan pasien untuk 2. Untuk mengurangi 2. Menganjurkan pasien P:


bed rest aktivitas sehingga untuk bed rest selama Lanjutkan intervensi no 1
tekanan darah tidak perawatan utuk meng- dan 4
meningkat urangi peningkatan (13.30)
tekanan darah
(10.30)

3. Minta keluarga untuk 3. Untuk mengetahui 3. Meminta keluarga


menyampaikan ke intervensi lanjutan menyampaikan ke
perawat jika pasien perawat jika pasien
mengeluh pusing atau mengeluh pusing atau
sesak napas sesak nafas
(10.35)
4. Kolaborasi pemberian 4. Untuk mengontrol 4. Memberikan obat

30
obat hipertensi tekanan darah MgSO4. cara
pemberiannya yaitu
dosis awal diberikan
MgSO4 40% 4 gr IV (10
cc) selama 5 menit
kemudian dilanjutkan
dengan MgSO4 40% 6
gr (15 cc) dimasukan ke
dalam inful RL 500 cc
dalam 6 jam. Dosis
pemeliharaan 1 gr/jam
dengan RL sampai 24
jam post partum.
(09.00)

31
3.5 CATATAN PERKEMBANGAN

Hari Dx Shift pagi Shift sore Shift malam Paraf


/tanggal (07.00 – 14.00) (14.00-21.00) (21.00-07.00)
/jam
Selasa, S: S: S:
14/02/20 1 Pasien mengatakan Pasien mengatakan Pasien mengatakan “Sudah
17 “kepala saya kadang- “kepala saya masih tidak lagi pusing, merasa
kadang pusing, pusing, namun jarang nyaman”
pusingnya kadang timbul timbul”
kadang hilang” O: O:
O: K/U pasien terlihat lemah, K/U pasien tampak relaks,
K/U pasien terlihat Konjungtiva anemis, Akral teraba hangat, dengan
lemah, Membran mukosa Akral teraba dingin, hasil : Hb: 11,2 g/dl
pucat, Konjungtiva dengan hasil : Hb: 11,2 TTV:
anemis, Akral teraba g/dl, T: 36,2C
dingin, dengan hasil : TTV: P: 80 x/menit
Hb: 11,2 g/dl T: 36 C R: 22 x/menit
TTV: P: 84 x/menit BP: 150/100 mmHg
T: 36,4 C R: 22 x/menit DJJ: 144x/menit, teratur,
P: 90 x/menit BP: 140/100 mmHg PU-KA, gerakan aktif
R: 27 x/menit DJJ: 138x/menit, teratur, A:
BP: 160/100 mmHg PU-KA, gerakan aktif Masalah Ketidakefektifan
DJJ: 148x/menit, teratur, A: Perfusi Jaringan Perifer
PU-KA, gerakan aktif Masalah Ketidakefektifan teratasi
A: Perfusi Jaringan Perifer P : Lanjutkan Intervensi
Masalah teratasi sebagian.
Ketidakefektifan Perfusi P : Lanjutkan Intervensi
Jaringan Perifer teratasi
sebagian.
P : Lanjutkan Intervensi
2 S: S: S:
Pasien mengatakan “ Pasien mengatakan “ saya Pasien mengatakan “ saya
saya dapat melakukan dapat melakukan dapat melakukan aktivitas
aktivitas tetapi dibantu aktivitas tetapi dibantu secara bertahap seperti
oleh keluarga ”. oleh keluarga ”. bangun dan berdiri dari
O: O: tempat tidur”.
- Keadaan umum pasien - Keadaan umum pasien O :
tampak lemah tampak lemah - Keadaan umum pasien
- Tampak makan dan - Tampak makan dan tampak mulai
minum dibantu minum dibantu melakukan aktivitas

32
keluarga keluarga -
Tampak makan dan
- Skala aktivitas pasien 2 - Skala aktivitas pasien 2 minum masih dibantu
(dengan bantuan (dengan bantuan orang - Skala aktivitas pasien 2
orang lain) lain) (dengan bantuan orang
- Kateter urin terpasang - Kateter urin terpasang lain)
- Infus terpasang di - Infus terpasang di vena - Kateter urin terpasang
vena radialis sinistra radialis sinistra - Infus terpasang di vena
TTV: TTV : radialis sinistra
T: 36,5 C T: 36 C TTV:
P: 98 x/menit P: 84 x/menit T: 36,2C
R: 26 x/menit P: 80 x/menit
R: 22 x/menit
BP: 170/100 mmHg
BP: 140/100 mmHg R: 22 x/menit
DJJ: 156x/menit, teratur,
DJJ: 158x/menit, teratur, BP: 150/100 mmHg
PU-KA, gerakan aktif
PU-KA, gerakan aktif DJJ: 157x/menit, teratur,
A:
A: PU-KA, gerakan aktif
Masalah intoleransi
Masalah A:
intoleransi
aktivitas belum teratasi
aktivitas belum teratasi Masalah intoleransi
P : Lanjutkan Intervensi
P : Lanjutkan Intervensi aktivitas belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3 S: S: S:
Pasien mengatakan “saya Pasien mengatakan “saya Pasien mengatakan “saya
khawatir dengan keadaan masih khawatir dengan mulai tidak khawatir dengan
anak saya yang keadaan anak saya yang keadaan anak saya, karena
dikandungan ini, saya dikandungan ini,” saya percaya pada tindakan
takut anak saya kenapa- perawat ,”
kenapa didalam sana” DO:
- Pasien tampak cemas DO:
DO: dan gelisah - Pasien tampak mulai
- Pasien tampak cemas - Pasien tampak tenang dan tidak gelisah
- Pasien tampak menanyakan keadaan - Pasien tampak
menanyakan keadaan atau kondisi janinnya menanyakan keadaan atau
atau kondisi janinnya saat saat ini.. kondisi janinnya saat ini..
ini. - Tampak gugup dan - Tampak tenang ketika
- Tampak takut dengan khawatir ketika dilakukan dilakukan pemeriksaan
kondisi janinnya saat ini. pemeriksaan TTV:
- Tampak gugup dan TTV : T: 36,2C
khawatir T: 36 C P: 80 x/menit
TTV: P: 84 x/menit R: 22 x/menit
T: 36,5 C
R: 22 x/menit BP: 150/100 mmHg
P: 98 x/menit
R: 26 x/menit BP: 140/100 mmHg DJJ: 146x/menit, teratur,
BP: 170/100 mmHg DJJ: 149x/menit, teratur, PU-KA, gerakan aktif
DJJ: 148x/menit, teratur, PU-KA, gerakan aktif A:

33
PU-KA, gerakan aktif A: Masalah ansietas teratasi
A: Masalah ansietas belum sebagian
Masalah ansietas belum teratasi P : Lanjutkan Intervensi
teratasi P : Lanjutkan Intervensi
P : Lanjutkan Intervensi

4 S:- S:- S:-

O:- O:- O:-


Dengan faktor risiko: Dengan faktor risiko: Dengan faktor risiko:
- pasien tampak lemah - pasien tampak lemah - pasien tampak lemah dan
dan pucat dan pucat pucat
- Hemogblobin: 11,2 - Hemogblobin: 11,2 - Hemogblobin: 11,2 g/dl
g/dl g/dl - Hematokrit: 32%
- Hematokrit: 32% - Hematokrit: 32% - Pitting odema +1
- Pitting odema +1 - Pitting odema +1 - DJJ: 156x/menit
- DJJ: 157x/menit - DJJ: 158x/menit TTV:
- TTV: TTV : T: 36,2C
T=36,5ºC T: 36 C P: 80 x/menit
P=98x/menit P: 84 x/menit R: 22 x/menit
R=26x/menit R: 22 x/menit BP: 150/100 mmHg
BP= 170/100mmHg BP: 140/100 mmHg A:
A: A: Masalah potensial
Masalah potensial Masalah potensial komplikasi fetal distress
komplikasi fetal distress komplikasi fetal distress janin tidak terjadi
janin tidak terjadi janin tidak terjadi P : Lanjutkan Intervensi
P : Lanjutkan Intervensi P : Lanjutkan Intervensi
5 S:- S:- S:-
O:- O:- O:-
Dengan Faktor risiko: Dengan Faktor risiko: Dengan Faktor risiko:
Peningkatan tekanan Peningkatan tekanan Peningkatan tekanan darah
darah sekunder akibat darah sekunder akibat dari sekunder akibat dari PEB
dari PEB PEB TTV:
- TTV: TTV : T: 36,2C
- T: 36,5 C T: 36 C P: 80 x/menit
- P: 98 x/menit P: 84 x/menit R: 22 x/menit
- R: 26 x/menit
R: 22 x/menit BP: 150/100 mmHg
- BP: 170/100 mmHg
DJJ: 148x/menit, teratur, BP: 140/100 mmHg DJJ: 148x/menit, teratur,
PU-KA, gerakan aktif DJJ: 150x/menit, teratur, PU-KA, gerakan aktif
- Tampak pasien PU-KA, gerakan aktif - Tampak pasien
menggunakan oksigen - Tampak pasien menggunakan oksigen 2

34
2 Lpm dengan nasal menggunakan oksigen 2 Lpm dengan nasal canule
canule Lpm dengan nasal - Pasien tampak lemah
- Pasien tampak lemah canule - Pasien tampak cemas
- Pasien tampak cemas - Pasien tampak lemah dengan kondisi
dengan kondisi - Pasien tampak cemas kesehatannya sat ini
kesehatannya sat ini dengan kondisi Pasien memiliki riwayat
Pasien memiliki riwayat kesehatannya sat ini keahiran SC
keahiran SC Pasien memiliki riwayat A : Masalah Risiko lahir
A : Masalah Risiko lahir keahiran SC premature tidak terjadi
premature tidak terjadi A : Masalah Risiko lahir P : Lanjutkan Intervensi
P : Lanjutkan Intervensi premature tidak terjadi
P : Lanjutkan Intervensi
6 S:- S:- S:-
O:- O:- O:-
Dengan Faktor Risiko: Dengan Faktor Risiko: Dengan Faktor Risiko:

Peningkatan tekanan Peningkatan tekanan Peningkatan tekanan darah


darah yang tidak darah yang tidak yang tidak terkontrol
terkontrol terkontrol - Riwayat PEB pada
- Riwayat PEB pada - Riwayat PEB pada kelahiran sebelumnya
kelahiran sebelumnya kelahiran sebelumnya TTV:
TTV: TTV : T: 36,2C
T: 36,5 C T: 36 C P: 80 x/menit
P: 98 x/menit P: 84 x/menit R: 22 x/menit
R: 26 x/menit
R: 22 x/menit BP: 150/100 mmHg
BP: 170/100 mmHg
DJJ: 158x/menit, teratur, BP: 140/100 mmHg DJJ: 158x/menit, teratur,
PU-KA, gerakan aktif DJJ: 156x/menit, teratur, PU-KA, gerakan aktif
- Tampak pasien PU-KA, gerakan aktif - Tampak pasien
menggunakan oksigen - Tampak pasien menggunakan oksigen 2
2 Lpm dengan nasal menggunakan oksigen Lpm dengan nasal
canule 2 Lpm dengan nasal canule
- Pasien tampak lemah canule - Pasien memiliki riwayat
- Pasien tampak cemas - Pasien tampak lemah keahiran SC
dengan kondisi - Pasien memiliki
kesehatannya sat ini riwayat keahiran SC A : Masalah risiko eklamsi
- Pasien memiliki tidak terjadi
riwayat keahiran SC A : Masalah risiko
eklamsi tidak terjadi P : Lanjutkan Intervensi
A : Masalah risiko
eklamsi tidak terjadi P : Lanjutkan Intervensi

P : Lanjutkan Intervensi

35
Hari Dx Shift pagi Paraf
/tanggal (07.00 – 14.00)
/jam
Rabu, S:
15/02/20 1 Pasien mengatakan
17 “kepala saya sudah tidak
merasa pusing lagi”
O:
K/U pasien terlihat
relaks, akral teraba
hangat,
TTV:
T: 36C
P: 80 x/menit
R: 21 x/menit
BP: 140/90 mmHg
DJJ: 148x/menit, teratur,
PU-KA, gerakan aktif
A:
Masalah teratasi
P : masalah teratasi
pasien pulang
- dischard planning
a. Yang dihindari
1. anjurkan untuk
istrahat yang cukup
2. hindari makanan yang
mengakibatkan darah
tinggi seperti, daging,
makan yang mengandung
lemak, asin dan siap saji
3. hindari setres
b. Yang disarankan
1. olahraga teratur sesuai
dengan kemampuan
2. perbanyak makan buah
dan sayuran karena selain
rendah lemak dan mudah

36
dicerna oleh tubuh.

S:
Pasien mengatakan “
saya dapat melakukan
aktivitas sendiri dan
dapat berdiri dari tempat
tidur ”.
O:
- Keadaan umum pasien
tampak sakit sdang
- Pasien mampu
melakukan ativitas
sendiri seperti
berjalan kekamar
mandi tanpa bantuan
orang lain.
- Tampak makan dan
minum sendiri
- Skala aktivitas pasien 0
(pasien mandiri)
TTV:
T: 36C
P: 80 x/menit
R: 21 x/menit
BP: 140/90 mmHg
DJJ: 145x/menit, teratur,
PU-KA, gerakan aktif

A:
Masalah teratasi pasien
pulang
P :dischard planning
1. jangan melakukan
ativitas yang
menyebabkan kelelahan
2. istrahat yang cukup
selama pemulihan

S:

37
Pasien mengatakan “saya
tidak khawatir dengan
keadaan anak saya yang
dikandungan ini”

DO:
- Pasien tampak relaks
- Tampak tenang dengan
kondisi janinnya saat ini.
TTV:
T: 36C
P: 80 x/menit
R: 21 x/menit
BP: 140/90 mmHg
DJJ: 150x/menit, teratur,
PU-KA, gerakan aktif
A:
Masalah teratasi pasien
pulang
P : dischart planning
1. menganjurkan pasien
untuk mendengarkan
musik khususnya musik
klasik
2. menganjurkan pasien
untuk selalu melakukan
pemeriksaan kesehtan
secara rutin
3. menganjurkan pasien
untuk minum vitamin
untuk ibu hamil

38
26

Anda mungkin juga menyukai