Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari / Tanggal : Selasa, 19 April 2016


Waktu : Pukul 09.00 WIB
Pokok Bahasan : Kebersihan Diri (Personal Hygiene) pada Ibu Nifas
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan Tentang Cara Perawatan Diri pada Ibu Nifas
Sasaran : Ibu-Ibu Antenatal
Penyuluh : Dina Setya Rahmah Kelrey S.kep

Tempat : Ruang PKBRS Poliklinik Kebidanan RSU Tangerang

I. Latar Belakang

Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur
pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan
pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education
seperti personal hygiene.

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal hygiene) diharapkan


ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang baik bagi dirinya sendiri
pada masa nifas atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal hygiene), diharapkan ibu-ibu
dapat :

1. Mengetahui apa yang di maksud dengan masa nifas


2. Mengetahui apa saja perawatan diri yang diperlukan ibu dalam masa nifas
3. Mengetahui dan dapat melakukan teknik perawatan diri sendiri secara mandiri
ataupun di bantu
4. Mengajak Ibu-Ibu untuk selalu menjaga personal hygiene

III. Garis-garis Besar Materi

1. Pengertian Nifas
2. Sasaran penyuluhan Perawatan diri
3. Pengertian Personal hygiene (perawatan diri)
4. Cara melakukan perawatan diri
5. Dampak jika ibu tidak merawat diri dengan baik
6. Memahami dan dapat melakukan teknik perawatan diri
IV. Metode

1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. Media dan Alat Peraga

1. Leaflet
2. Poster

No KEGIATAN Respon Ibu Hamil Waktu

1. Pendahuluan : 5

 Memberi salam pembuka dan perkenalan diri Menit


 Menjelaskan tujuan
 Kontrak waktu
 Ø Membalas salam
 Ø Mendengarkan
 Ø Memberi respon

2. Penjelasan : Mendengarkan 20
dengan penuh Menit
 Pengertian masa nifas perhatian
 Sasaran penyuluhan
 Pengertian personal hygiene (perawatan diri)
 Menjelaskan Kebutuhan Personal Hygiene
pada Ibu
 Menjelaskan teknik melakukan personal
hygiene
 Menjelaskan akibat kurangnya melakukan
perawatan diri

3. Penutup : 5
Menit
 Tanya jawab
 Menyimpulkan hasil penyuluhan
 Memberikan salam penutup
 Menanyakan hal yang belum jelas
 Aktif bersama menyimpulkan
 Membalas salam
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan

VII. Evaluasi

1. Mengajukan pertanyaan lisan

 Tes awal
1. Apakah ada yang tahu bagaimana cara merawat diri yang baik setelah melahirkan ?
 Tes akhir
1. Apa yang dimaksud perawatan diri?
2. Sebutkan apa saja cara melakukan perawatan diri ?
3. Sebutkan dampak jika ibu tidak melakukan perawatan diri?

2. Observasi
 Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau menjawab
(benar atau kurang tepat).
 Ibu antusias atau tidak.
 Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak
MATERI :

PERSONAL HYGIENE (PERAWATAN DIRI) PADA IBU NIFAS

Pengertian Masa Nifas

Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira 6
minggu.

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta selaput
yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan
waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari.

Sasaran

Ibu-Ibu Nifas antara hari pertama sampai 6 minggu

Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan
dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.

Tujuan melakukan Personal Hygiene

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang


2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri

Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan


perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi
yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan
dimana ibu tinggal.

Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan
menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari
arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi,
baik pada luka jahitan maupun kulit.
a. Pakaian

Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering.
Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya
akibat lochea.

b. Kebersihan rambut

Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal.
Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain.
Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan
conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering
rambut.

c. Kebersihan kulit

Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali
melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis,
dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan
merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering
dan jaga agar kulit tetap kering.

d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.

1. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di


sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan
daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
2. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di
bawah matahari atau disetrika.
3. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
4. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.

Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman
dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara
mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai
dengan mencuci bagian depan, baru kemudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu
dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila
pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali
dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.
Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene :

1. Ibu Mudah Sakit


2. Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
3. Bayi ibu sakit
4. Ibu kurang percaya diri
5. Ibu mengalami infeksi

Personal hygiene pada ibu nifas post SC

Luka operasi merupakan luka bersih sehingga mudah untuk perawatannya, namun jika salah
dalam merawat, maka akan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu pastikan Anda tidak salah
dalam merawat luka operasi.

1. Setiap satu minggu kasa harus di buka

Idealnya kasa yang dipakai diganti kasa baru setiap satu minggu sekali. Tidak terlalu sering
agar luka cepat kering, jika sering dibuka luka bisa menempel pada kasa sehingga sulit untuk
kering. Maka mintalah kepada keluarga Anda untuk membukanya selama satu minggu
sekali.

2. Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa

Jika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti kasanya agar tidak basah
atau lembab oleh darah. Kerena darah merupakan kuman yang bisa cepat menyebar ke
seluruh bagian luka.

3. Jaga luka agar tak lembab

Usahan semaksimal mungkin agar luka tetap kering karena tempat lembab akan menjadikan
kuman cepat berkembang. Misalkan suhu kamar terlalu dingin dengan AC yang membuat
ruangan lembab. Bisa jadi luka anda pun ikut lembab. Hindari ruangan lembab, dan atur suhu
AC Anda.

4. Menjaga kebersihan

Agar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat berkembangnya kuman,
maka kebersihan diri dan lingkungan sekitar Anda semaksimal mungkin harus dijaga.
Jauhkan luka dari kotoran, untuk itu seprei dan bantal harus selalu bersih dari debu.

5. Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)


Jika Anda mau mandi atau aktifitas yang mengharuskan Anda bersentuhan dengan air,
gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (opset) untuk melindungi luka bekas
operasi agar tidak terkena air. Upayakan agar luka tidak sampai basah, karena bisa
mempercepat pertumbuhan kuman.

SUMBER :

Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba Medika


http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/health-education-personal-hygiene-
istirahat-dan-tidur-pada-ibu-nifas/
Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul Uliyah, S.Kp.2004.Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta : EGC
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/05/konsep-personal-hygiene.html

Anda mungkin juga menyukai