Anda di halaman 1dari 2

Aku pernah cemburu.

Cemburu karena kamu. Kamu yang waktu itu memilih berjalan dengan orang lain.

Sakit. Iya.

Reaksi kimia dalam otak begitu cepat.

Saat si indra melihat kamu berjalan dengan orang lain, infuls dalam saraf segera mengirim pesan ke
otak. Otak mengartikan kode-kode yang dikirim dengan suasana yang tak singkron. Lalu melepas hormon
testosteron dan kortisol. Di bumbui dengan aksi pada otak bagian corteks cingulate

Dampaknya tidak hanya di otak, melainkan menjalar ke seluruh tubuh. mengeluarkan keringat di ubun
ubun. Bibir sedikit bergetar kemudian hati mulai sesak. Walaupun kesadaran masih bisa berkompromi.

Entah dari mana aura negatif mulai mengelabui. Lalu munculah kamu yang lain di otak ku.

Jika kamu mau tau, kamu punya banyak gambaran di otak ku. Kamu yang cantik. Kamu yang polos. Kamu
yang penyayang. Dan kamu yang selalu ada. Gambaran yang siap di recall kapan pun jika hati ku
berkehendak. Namun, saat ini. Kamu kamu itu mulai pudar. Pudar terkikis oleh kamu yang berjalan
dengan orang lain.

Dan kamu yang berjalan dengan orang lain masuk dan menempati satu tempat di otak ku. Satu yang
tidak kecil. Dan menguasai kamu kamu yang lainnya.

Wajar jika kertas putih di nodai satu titik hitam. Kebanyakan orang akan fokus ke satu titik yang berbeda.
Refleks naluri ku seperti itu. Terlebih dalam menghadapi rasa cemburu. Maklum cemburu itu berat.

___

Singkat cerita aku tersiksa dengan perasaan cemburu. Dan tak mau terbelungu dengan perasaan sendiri.
Cara terbaik untuk melenyapkannya adalah berbagi cemburu. Berbagi ke kamu. Walaupun caraku
mungkin sedikit tidak akan mengenakkan mu.

Cukup berdiam diri dengan waktu yang cukup lama. Sampai kamu bertanya. Kenapa?

Disitulah celah celah rasa cemburu itu akan keluar. Dan aku akan mulai berbagi cemburu. Berbagi sama
kamu. Dengan cara paling sederhana, berkomunikasi.

Hakikat berkomunikasi adalah berbagi (communism). Berbagi rasa. Dan itu yang aku lakukan.

Ada yang mengartikan komunikasi itu sebagai obat. Tanpa orang lain memberikan masukan atau solusi.
Komunikasi sudah menjadi penyembuh luka sendiri. Asalkan berkomunikasi.

Berkomunikasi sampai semua hormon dalam otakku kembali ke tempatnya dan tidak menyebabkan otak
tak singkron.

____
Akhirnya aku menyampaikan rasa semua kecemburuanku ke kamu. Tanpa menodai kata cemburu itu
sendiri. Cemburu yang bisa bermakna baik atau buruk. Tanda sayang atau benci. Namun yang jelas. Aku
mencintaimu saat itu.

Pada dasarnya begitulah hormonku bekerja dengan kompak. Kompak untuk menolak kehadiran orang
lain dilingkaran komitmen kita.

Dan ini adalah pengalaman yang tak bisa aku sampingkan. Karena inilah sifat manusiawiku.

Pengalaman yang bisa membuatku lebih merasakan jalinan antara aku dan kamu. Dengan berbuat tidak
bertindak berlebihan (melampiaskan rasa cemburu dengan kekeras fisik/verbal)

Jadi, Selamat. Jika kamu pernah cemburu. Sama seperti aku.

__

Refrensi :

Setiana, A. N. (2018). Psikologi Komunikasi dalam Penerapan Nilai-Nilai ke Islaman di Sekolah. Jurnal
Peurawi. Vol 1(I).

Ilsanti, D (2017). Kata Pakar Cemburu Juga Menimbulakan Dampak Pada Fisik. Diakses pada 27 Mei 2018.
(https://womantalk.com/relationship/articles/kata-pakar-cemburu-juga-menimbulkan-dampak-pada-
fisik-Anz9g)

Nugroho, A. (2017). Ini Lho Bagian Otak yang Mengatur Kecemburuan. Di akses 15 Mei 2018.
https://www.google.com/amp/jogja.tribunnews.com/amp/2017/10/28/ini-lho-bagian-otak-yang-
mengatur-kecemburuan?espv=1

Anda mungkin juga menyukai