Anda di halaman 1dari 14

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

LAPORAN
PETROLEUM SYSTEM

Disusun Oleh :

MUHAMMAD HENDRIKA PRATAMA

111.150.102

PLUG 9

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2018

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page i
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb.
Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat,
dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas Praktikum Geologi Minyak dan Gas
Bumi, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta, tahun ajaran 2017/2018.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Untuk itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar
dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya. Dan Penyusun berharap laporan “LAPORAN
PETROLEUM SYSTEM” ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 13 Februari 2018


Penyusun,

M HENDRIKA PRATAMA

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page ii
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2. Maksud dan Tujuan............................................................................................. 1

BAB II METODE................................................................................................. 2

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 3

1.1. Formasi ............................................................................................................... 3

1.2. Satuan Batuan ..................................................................................................... 6

3.3. Petroleum System ............................................................................................... 6

3.4. Zona Target ......................................................................................................... 7

BAB IV KESIMPULAN ...................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page iii
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kolom staritgrafi cekungan Sumatra Selatan


(Van Bemmelen, 1973) 5
Gambar 2. Penampang seismik dan lokasi Sumur Rangerz 1 8

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page iv
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Petroleum System adalah konsep yang menyatukan elemen berbeda dan
proses geologi minyak bumi. Aplikasi praktis dari sistem minyak bumi dapat
digunakan dalam eksplorasi, evaluasi sumber daya, dan penelitian. Sebuah sistem
petroleum meliputi lapisan batuan induk aktif dan semua minyak dan akumulasi
gas. Ini mencakup semua elemen geologi dan proses yang penting jika akumulasi
minyak dan gas adalah untuk eksis. petroleum system terdiri dari: batuan induk
(source rock) yang matang, batuan tudung/penutup (cap rock/seal) yang
impermeable, perangkap (trap), batuan reservoar (reservoir rock) yang porous
dan permeabel, serta waktu migrasi yang tepat (proper timing of migration).
Akumulasi hidrokarbon tidak akan terbentuk apabila terdapat salah satu aspek
dalam petroleum system yang tidak terpenuhi.

1.2. Maksud dan Tujuan


- Memahami tentang macam-macam unsur dan proses dari petroleum
system.
- Mengetahui cara membaca log data hasil pemboran
- Menentukan satuan batuan yang kemudian menentukan unsur-unsur
petroleum system-nya.

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

BAB II
METODE

Metode ini dilakukan menggunakan analisa Formation Evaluation Log


berupa data ROP (Data kecepatan laju pemboran), Cuttings Lithology, Depth, dan
Chrematolog. Kemudian dari data ROP dan Cuttings Lithology, kemudian
menentukan litologinya dengan data Interpretive Lithology. Dari data tersebut
dapat ditentukan satuan batuan, formasi, dan Petroleum System-nya.

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Formasi
Formasi adalah satuan dasar dalam pembagian satuan litostratigrafi (Sandi
Stratigrafi Indonesia, 1996). Terdapat lima formasi yang didapatkan berdasarkan
pembagian satuan batuan pada log dengan memperhatikan stratigrafi cekungan
Sumatera Selatan menurut Van Bemmelen (1973). Formasi tersebut dari tua ke
muda adalah sebagai berikut :

1. Kelompok Pra Tersier

Formasi ini merupakan batuan dasar (basement rock) dari Cekungan


Sumatra Selatan. Tersusun atas batuan beku Mesozoikum, batuan metamorf
Paleozoikum, Mesozoikum, dan batuan karbonat yang termetamorfosa. Hasil
dating di beberapa tempat menunjukkan bahwa beberapa batuan berumur Kapur
Akhir sampai Eosen Awal. Batuan metamorf Paleozoikum-Mesozoikum dan
batuan sedimen mengalami perlipatan dan pensesaran akibat intrusi batuan beku
selama episode orogenesa Mesozoikum Tengah (Mid-Mesozoikum).

2. Formasi Lahat
Batuan tertua yang ditemukan pada Cekungan Sumatera Selatan adalah
batuan yang berumur akhir Mesozoik. Batuan yang ada pada Formasi ini terdiri
dari batupasir tuffan, konglomerat, breksi, dan lempung. Batuan-batuan tersebut
kemungkinan merupakan bagian dari siklus sedimentasi yang berasal dari
Continental, akibat aktivitas vulkanik, dan proses erosi dan disertai aktivitas
tektonik pada akhir kapur-awal Tersier di Cekungan Sumatera Selatan.

3. Formasi Talang Akar

Formasi Talang Akar diperkirakan berumur oligosen akhir sampai miosen


awal. Formasi ini terbentuk secara tidak selaras dan kemungkinan

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page 3
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

paraconformable di atas Formasi Lahat dan selaras di bawah Formasi Gumai atau
anggota Basal Telisa/formasi Batu Raja. Formasi Talang Akar pada cekungan
Sumatera Selatan terdiri dari batulanau, batupasir dan sisipan batubara
yangdiendapkan pada lingkungan laut dangkal hingga transisi. Bagian bawah
formasi ini terdiri dari batupasir kasar, serpih dan sisipan batubara. Sedangkan di
bagian atasnya berupa perselingan antara batupasir dan serpih. Ketebalan Formasi
Talang Akar berkisar antara 460 – 610 m di dalam beberapa area cekungan.
Variasi lingkungan pengendapan formasi ini merupakan fluvial-deltaic yang
berupa braidded stream dan point bar di sepanjang paparan (shelf) berangsur
berubah menjadi lingkungan pengendapan delta front, marginal marine, dan
prodelta yang mengindikasikan perubahan lingkungan pengendapan ke arah
cekungan (basinward). Sumber sedimen batupasir Talang Akar Bawah ini berasal
dari dua tinggian pada kala oligosen akhir, yaitu di sebelah timur (Wilayah Sunda)
dan sebelah barat (deretan Pegunungan Barisan dan daerah tinggian dekat Bukit
Barisan).

4. Formasi Gumai

Formasi Gumai tersebar secara luas dan terjadi pada zaman Tersier,
formasi ini terendapkan selama fase transgresif laut maksimum, (maximum
marine transgressive) ke dalam 2 cekungan. Batuan yang ada di formasi ini terdiri
dari napal yang mempunyai karakteristik fossiliferous, banyak mengandung foram
plankton. Sisipan batugamping dijumpai pada bagian bawah. Formasi Gumai beda
fasies dengan Formasi Talang Akar dan sebagian berada di atas Formasi Baturaja.
Ketebalan dari formasi ini bervariasi tergantung pada posisi dari cekungan, namun
variasi ketebalan untuk Formasi Gumai ini berkisar dari 6000–9000 feet (1800-
2700 m). Penentuan umur Formasi Gumai dapat ditentukan dari dating dengan
menggunakan foraminifera planktonik. Pemeriksaan mikropaleontologi terhadap
contoh batuan dari beberapa sumur menunjukkan bahwa fosil foraminifera
planktonik yang dijumpai dapat digolongkan ke dalam zona Globigerinoides
sicanus, Globogerinotella insueta, dan bagian bawah zona Orbulina Satiralis
Globorotalia peripheroranda, umurnya disimpulkan Miosen Awal-Miosen
Tengah. Lingkungan pengendapan Laut Terbuka, Neritik.

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page 4
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

5. Formasi Air Benakat

Formasi Air Benakat diendapkan selama fase regresi dan akhir dari
pengendapan formasi Gumai pada kala tengah miosen (Bishop, 2001).
Pengendapan pada fase regresi ini terjadi pada lingkungan neritik hingga shallow
marine, yang berubah menjadi lingkungan delta plain dan coastal swamp pada
akhir dari siklus regresi pertama. Formasi ini terdiri dari batulempung putih
kelabu dengan sisipan batupasir halus, batupasir abu-abu hitam kebiruan,
glaukonitan setempat mengandung lignit dan di bagian atas mengandung tufaan
sedangkan bagian tengah kaya akan fosil foraminifera. Ketebalan formasi ini
diperkirakan antara 1000-1500 m.

Gambar 1. Kolom staritgrafi cekungan Sumatra Selatan (Van Bemmelen, 1973)

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page 5
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

3.2. Satuan Batuan


Dari hasil data deskripsi litologi dapat ditentukan satuan batuan. Satuan
batuan yang didapatkan adalah sebagai berikut :
1. Satuan Batuan Batulempung
2. Satuan Batuan Batupasir
3. Satuan Batuan Batupasir Sisipan Batu Gamping
4. Satuan Batuan Serpih
5. Satuan Batuan Batupasir Quartzite
6. Satuan Batuan Batupasir Sisipan Batubara

3.3. Petroleum System


Petroleum System merupakan beberapa sistem yang tersusun atas unsur
dan proses yang berkesinambungan dalam pembentukan Hydrocarbon (Minyak
dan Gas Bumi). Unsur-unsur dan proses ini saling berkaitan satu dengan yang
lainnya, dimana apabila salah satu unsur atau proses ini tidak terpenuhi, maka
Hidrokarbon tidak akan terbentuk. Unsur Petroleum System yang didapatkan dari
hasil interpretasi data mudlog adalah sebagai berikut:

1. Source Rock

Source rock atau batuan induk merupakan unsur pertama dalam


pembentukan hidrokarbon. Source rock adalah batuan yang memiliki banyak
kandungan dari material organik sisa-sisa hewan dan tumbuhan. Source rock
biasanya merupakan batuan berbutir halus, sehingga mampu mengawetkan
kandungan material organik yang ada didalamnya. Jika dari data mudlog, maka
formasi yang menjadi source rock adalah formasi Talang Akar, karena di dalam
formasi ini mengandung batuan yang kaya akan bahan organik yang
menghasilkan batubara.

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page 6
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

2. Reservoir Rock

Reservoir rock atau batuan reservoar merupakan batuan yang memiliki


tingkat porositas (kemampuan untuk menyimpan fluida) dan tingkat permeabilitas
(kemampuan untuk meloloskan fluida) yang baik, sehingga hidrokarbon yang
berasal dari batuan induk dapat disimpan, tersalurkan, dan terakumulasi dengan
baik didalam batuan ini. Formasi yang menjadi reservoir rock pada daerah
pemboran adalah Formasi Batuan Dasar sebagai reservoar artinya diperkirakan
memiliki kandungan minyak dan gas. Dan beberapa lapisan di Formasi Gumai
dan Talang Akar. Pembagian ini didasarkan atas ciri litologinya, litologi yang
dapat menjadi reservoir rock adalah litologi yang memiliki permeabilitas dan
porositas yang baik contohnya adalah batupasir.

3. Seal Rock

Seal rock atau batuan tudung merupakan suatu batuan yang memiliki
tingkat porositas dan permeabilitas yang buruk (impermeabel) sehingga
hidrokarbon yang ada pada batua reservoar tidak akan keluar lagi, biasanya seal
rock terletak diatas batuan reservoar. Formasi yang menjadi seal rock pada daerah
pemboran adalah Formasi Gumai dan Formasi Air Benakat, karena didominasi
oleh satuan batuserpih dan satuan batulanau yang merupakan satuan batuan yang
impermeabel.

3.4. Zona Target


Zona target berdasarkan dari hasil analisa mudlog maka hidrokarbon pada
lokasi pemboran ini berada pada Formasi Batuan Dasar dan Formasi Talang Akar
yang diperkirakan mengandung hidrokarbon.

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page 7
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

Gambar 3. Penampang seismik dan lokasi Sumur Rangerz 1

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page 8
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

BAB IV
KESIMPULAN

 Pada lokasi pemboran didapatkan 6 satuan batuan, yaitu: Batulempung,


Batupasir, Batupasir Sisipan Batu Gamping, Serpih, Batupasir Quartzite,
Batupasir Sisipan Batubara
 Pada lokasi pemboran diketahui terdiri dari empat formasi, yaitu: Formasi
Batuan Dasar, Formasi Talang Akar, Formasi Gumai, dan Formasi Air
Benakat
 Formasi yang menjadi source rock adalah Formasi Talang Akar yang
diketahui memiliki kandungan zat/bahan organik yang banyak
 Formasi yang menjadi reservoir rock adalah Batuan Dasar, Formasi Talang
Akar, dan Formasi Gumai. Karena litologinya dominan batupasir sehingga
memiliki nilai permeabilitas dan porositas yang baik.
 Formasi yang menjadi seal rock/cap rock adalah Formasi Gumai dan Formasi
Air Benakat. Karena litologinya dominan batuan yang nilai permeabilitas dan
porositasnya buruk.

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page 9
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2018

DAFTAR PUSTAKA

Trio Fani. 2011. Basic Petroleum System. Semarang: IATMI

Pangabean, Hermes, dan Santy, Lauti Dwita. 2012. Sejarah Penimbunan


Cekungan Sumatera Selatan Dan Implikasinya Terhadap Waktu Generasi
Hidrokarbon. Bandung : Pusat Survei Geologi, Badan Geologi

Nama : Muhammad Hendrika Pratama


NIM : 111.150.102
Plug : 9 Page 10

Anda mungkin juga menyukai