Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Chi Square Satu Sampel

Disusun oleh :
1. Josydha Alya R S (P27824116034)
2. Dhaina M M (P27824116011)
3. Galuh Chandra (P27824116019)
4. Meidita R (P27824116017)
5. Sukma Rahayu P (P27824116035)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MANUSIA KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI D3 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah S.W.T yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat mempercepat proses pembuatan makalah ini. Oleh
sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarya kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Penyusun mengharapkan semoga dari ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari anda kami tunggu
untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Surabaya, 2 Juli 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1


1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2

BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Chi Kuadrat ........................................................................................ 3
2.2 Ketentuan Pemakaian Chi Kuadrat ...................................................................... 4
2.3 Contoh Soal Chi Kuadrat Satu Sample ................................................................ 4

BAB III Kesimpulan ............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kasus dimana variabel yang dihubungkan bersifat numerik, makaanalisis


menggunakan korelasi merupakan salah satu pilihan. Namun, jika keduavariabel yang
dihubungkan bersifat kategorik, maka penggunaan analisis korelasi tidak bisa
lagi digunakan karena angka pada suatu kategori hanya berupa kode bukan nilaiyang
sebenamya sehingga operasi aritmatika tidak sah untuk kasus data kategorik.Alasan yang lain
mengapa analisis korelasi tidak bisa digunakan pada data kategorikkarena salah satu tipe
variabel kategorik adalah nominal yang tidak bisa diurutkankategorinya. Pemberian urutan
yang berbeda jelas akan memberikan nilai korelasi yang berbeda pula sehingga
dua orang yang menghitung nilai korelasi besar kemungkinanmemberikan hasil yang tidak
sama. Untuk itulah maka analisis chi-square yang akandigunakan untuk mencari apakah ada
hubungan (asosiasi) dan perbedaan (komparasi)antar variabel-variabel kategorik tersebut.
Beberapa formula statistika disusun berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.Formula
tersebut dapat menggambarkan sebuah fenomena ketika asumsi-asumsitersebut
terpenuhi. Oleh karena itu, jika kita memakai formula tersebut maka data yangdiharapkan
sesuai dengan asumsi sebuah formula penelitian. Berkaitan dengan haltersebut makalah ini
dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan pemahaman chisquare (kai kuadrat) dan uji
prasyarat analisis yang baik dan benar di dalam sebuah penelitian.

1.2 Tujuan
Adapun Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui definisi dari uji Chi Square
2. Mengetahui kakteristik dari uji Chi Square
3. Mengetahui kegunaan dari uji Chi Square
4. Mengetahui metode perhitungan menggunakan uji Chi Square
1.3 Manfaat
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui definisi dari uji Chi Square
2. Dapat mengetahui kakteristik dari uji Chi Square
3. Dapat mengetahui kegunaan dari uji Chi Square
4. Dapat mengetahui metode perhitungan menggunakan uji Chi Square
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian chi kuadrat (χ2)


Sebuah metode statistika nonparametrik yang paling terkenal dan banyak digunakan
ialah uji kai kuadrat. Uji ini tidak dibatasi oleh asumsi-asumsi ketat tentang jenis populasi
maupun parameter populasi, yang dibutuhkan hanya derajat bebas. Uji kai kuadrat
menggunakan teknik goodness of fit, yaitu dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat
perbedaan yang nyata antara banyak yang diamati yang masuk dalam masing-masing kategori
dengan banyak yang diharapkan berdasarkan hipotesis nol. (Suciptawati, 2010).
Chi square test atau tes kai kuadrat tergolong ke dalam jenis statistik nonparametrik
sehingga chi square test tidak memerlukan syarat data berdistribusi normal (Sufren dan
Natanael, 2013).
Chi Kuadrat (χ2) satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data berbentuk nominal
dan sampelnya besar.
Rumus dari Chi Kuadrat adalah seperti rumus berikut.

Dimana :
χ2 = Chi Kuadrat
fo = Frekuensi yang di observasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
2.2 Ketentuan Pemakaian Chi-Kuadrat (χ2)
Agar pengujian hipotesis dengan Chi Kuadrat dapat digunakan dengan baik, maka
hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Jumlah sampel harus cukup besar untuk meyakinkan kita bahwa terdapat kesamaan
antara distribusi teoritis dengan distribusi sampling Chi Kuadrat.
b. Pengamatan harus bersifat independen (unpaired). Ini berarti bahwa jawaban satu
subjek tidak berpengaruh terhadap jawaban subjek lain atau satu subjek hanya satu kali
digunakan dalam analisis.
c. Pengujian Chi Kuadrat hanya dapat digunakan pada data deskrit (data frekuensi atau
data kategori) atau data kontinu yang telah dikelompokan menjadi kategori.
d. Jumlah frekuensi yang diharapkan harus sama dengan jumlah frekuensi yang diamati.
e. Pada derajat kebebasan sama dengan 1, tidak boleh ada nilai ekspektasi yang sangat
kecil. Secara umum, bila nilai yang diharapkan terletak dalam satu sel terlalu kecil (< 5)
sebaiknya Chi Kuadrat tidak digunakan karena dapat menimbulkan taksiran yang
berlebih (over estimate) sehingga banyak hipotesis yang ditolak kecuali dengan koreksi
dari Yates. Bila tidak cukup besar, maka adanya satu nilai ekspektasi yang lebih kecil
dari 5 tidak akan banyak mempengaruhi hasil yang diinginkan. Pada pengujian Chi
Kuadrat dengan banyak ketegori, bila terdapat lebih dari satu nilai ekspektasi kurang
dari 5 maka, nilai-nilai ekspektasi tersebut dapat digabungkan dengan konsekuensi
jumlah kategori akan berkurang dan informasi yang diperoleh juga berkurang.

2.3 Contoh Soal Chi Kuadrat Satu Sample


Berikut ini dikemukakan Chi Kuadrat untuk menguji hipotesis deskriptif (satu
sampel).
CONTOH :
Telah dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui bagaimana keadaan ibu hamil
dikabupaten pringgodani dalam memilih jenis kontrasepsi. Alat kontrasepsi yang satu
adalah implan dan alat kontrasepsi yang kedua adalah IUD. Sampel sebagai sumber data
diambil secara random sebanyak 300 orang. Dari sampel tersebut ternyata 200 orang
memilih implant dan 100 orang memilih IUD.
Berdasarkan data tersebut, maka :
1. Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut:
Kecendrungan Ibu Hamil Di Kabupaten Pringgodani Dalam Memilih Alat Kontrasepsi

2. Variabel penelitiannya
a) Variabel Independen : Ibu Hamil
b) Variabel dependen : Alat kontrasepsi
3. Rumusan Masalah
Adakah perbedaan minat ibu hamil untuk memilih alat kontrasepsi IUD atau Implan
4. Sampel
Terdiri dari satu kelompok sampel independen yaitu ibu hamil dengn jumlah 300
orang.
5. Hipotesis:
H0 : Tidak terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan
Ha : Terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan
6. Kriteria pengujian hipotesis
Dengan dk = (jumlah baris-1)(jumlah kolom-1) atau (B-1)(K-1)
Pada contoh kasus diatas, kolom 2 dan baris 2 (2x2)
dk = (2-1)(2-1) = 1
dk = 1
dan probabilitas 5%. H0 diterima bila nilai Chi square hitung lebih kecil dari nilai Chi
square tabel dan bila lebih besar atau sama dengan nilai tabel, maka Ha diterima.
7. Penyajian data

Data hasil penelitian disusun ke dalam tabelHipotesis yang diajukan adalah:

Ho: peluang alat kontrasepsi implan dan IUD adalah sama untuk dapat dipilih
menjadi alat kontrasepsi

Ha: peluang alat kontrasepsi implan dan IUD adalah tidak sama untuk dapat di pilih
menjadi alat kontrasepsi
Untuk dapat membuktikan hipotesis dengan rumus tersebut, maka data yang terkumpul perlu
disusun ke dalam tabel seperti tabel 5.3 berikut:

TABEL 5.3
KECENDRUNGAN IBU HAMIL DI KABUPATEN
PRINGGODANI DALAM MEMILIH ALAT KONTRASEPSI
Alternatif Alat Frekuensi yang diperoleh Frekuensi yang
kontrasepsi diharapkan
Alat Kontrasepsi 200 150
implan
Alat kontrasepsi IUD 100 150
Jumlah 300 300

Catatan: Jumlah frekuensi yang diharapkan adalah sama yaitu 50% : 50% dari seluruh sampel.

Untuk dapat menghitung besarnya Chi Kuadrat (χ2) dengan menggunakan rumus 5.4,
maka diperlukan tabel penolong seperti yang ditunjukkan pada tabel 5.4 berikut.

TABEL 5.4
TABEL PENOLONG UNTUK MENGHITUNG CHI KUADRAT
DARI 300 ORANG SAMPEL
2 2
Alternatif fo fh fo - fh (fo – fh) (fo – fh)
Pilihan
/ fh

Implan 200 150 50 2500 16,67


IUD 100 150 -50 2500 16,67

Jumlah 300 300 0 5000 33,33


Catatan: Disini frekuensi yang diharapkan (fh) untuk kelompok yang memilih Implan dan
IUD = 50%. Jadi, 50% x 300 = 150
Harga Chi Kuadrat dari perhitungan dengan rumus 5.4 ditunjukkan pada tabel di atas yakni
jalur paling kanan yang besarnya 33,33.
Untuk dapat membuat keputusan tentang hipotesis yang diajukan diterima atau di tolak,
maka harga chi kuadrat tersebut perlu dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel dengan dk dan
taraf kesalahan tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Chi Kuadrat hitung lebih kecil
dari tabel, maka Ho diterima, dan apabila lebih besar atau sama dengan (≥) harga tabel maka
Ho ditolak.
Derajat kebebasan untuk Chi Kuadrat tidak tergantung pada jumlah individu dalam
sampel. Derajat kebebasan akan tergantung pada kebebasan dalam mengisi kolom-kolom
pada frekuensi yang yang diharapkan (fh) setelah disusun kedalam tabel berikut ini.
Kategori
I A M
II B N
(a + b) (m + n)

Dalam hal ini frekuensi yang diobservasi (fo) harus sama dengan frekuensi yang
diharapkan (fh). Jadi (a + b) = (m + n) dengan demikian kita mempunyai kebebasan untuk
menetapkan frekuensi yang diharapkan (fh) = (m + n). Jadi kebebasan yang dimiliki tinggal
satu yaitu kebebasan dalam menetapkan m atau n. Jadi untuk model ini derajat kebebasannya
(dk) =1.
Berdasarkan dk = 1 dan taraf kesalahan yang kita tetapkan 5% maka harga Chi Kuadrat
tabel = 3,841. Ternyata harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari tabel (33,33 > 3,841).
Sesuai ketentuan kalau harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari tabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Jadi, kesimpulannya, hipotesis nol yang diajukan bahwa peluang pria dan
wanita sama untuk dipilih menjadi kepala desa di kabupaten itu ditolak. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masyarakat di kabupaten itu cenderung memilih Implan menjadi Alat
kontrasepsi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Chi square dapat dihitung menggunakan data kategori. Datanya berbentuk diskrit atau
nominal. Hasil dari chi kuadrat selalu positif karena hasilnya selalu dikuadratkan. Hasil chi
kuadrat hitung jika lebih kecil dari chi kuadrat tabel maka hasilnya adalah tidak terjadi
perbedaan yang signifikan. Tetapi jika hasilnya lebih besar dari chi kuadrat tabel maka terjadi
perbedaan yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan semakin besar hasil dari chi kuadrat
hitung terhadap chi kuadrat tabel maka semakin signifikan perbedaannya.
Uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas, homogenitas, linieritas, heterokedasitas,
multikolinieritas dan autokorelasi. Uji tersebut sangat penting untuk dilakukan, karena dalam
statistik inferensial agar kesimpulan analisis data berlaku pada populasi, maka sebaran data
harus memenuhi beberapa kriteria tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2014. Statistik untuk Penelitian. Cetakan ke-24. Bandung: Alfabeta.


Saleh, S. 2001. Statistik Induktif .Yogyakarta: AMP YKPN
Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: PT TARSITO BANDUNGSupranto, J. Tanpa tahun.
Statistik Teori dan Aplikasi.Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai