Anda di halaman 1dari 11

A.

Judul Program
Pembuatan sabun antiseptik dari getah tanaman Kamboja (Plumeria acumat)
B. Latar Belakang

Bunga Kamboja atau dengan nama latin Plumeria acumat, merupakan bunga
yang berdaerah asal Amerika tropic dan Afrika. Plumeria adalah sebutan nama latin
untuk bunga kamboja, diabadikan dari nama seorang botani asal Prancis bernama
Charles Plumier sebagai orang pertama yang menemukan tanaman ini ketika
melakukan perjalanan ke dunia baru (Amerika) pada abad ke-16 dalam misinya
mendokumentasikan flora dan fauna yang ada di sana.

Bunga kamboja (Plumeria acumat) ini juga tergolong tanaman hias yang
banyak terdapat di golongan rumah-rumah penduduk. Sekilas bila kita lihat plumeria
hanyalah tanaman hias perindang yang berbunga indah untuk dipandang dengan
tebaran aromanya harum lembut berkesan mewah perpaduan antara wangi dahlia,
melati dan mawar. Selain bunga hias, tanaman Kamboja ini mempunyai khas
tersendiri yaitu, dengan bentuk bunganya yang cantik dan manfaat dari daun, batang,
bunga sampai getahnya pun bisa dimanfaatkan.

Getah tanaman Kamboja ini mengandung saponin dan alkaloid. Salah


satunya saponin adalah bahan dasar pembuatan sabun, sedangkan alkaloid berfungsi
untuk mencengah pertumbuhan kuman. Jadi tanaman Kamboja mempunyai peluang
untuk dijadikan sebagai antiseptik alami.

Antiseptik sendiri adalah cairan pembunuh kuman dan juga dapat


menyembuhkan gatal-gatal pada sela ibu jari dan lain-lain. Seperti yang kita ketahui,
antiseptik berperan penting dalam kesehatan. Mengobati luka ataupun
membersihkan tangan dari kuman-kuman atau organisme-organisme kecil.
Kebanyakan orang tidak memperdulikan kesehatannya misal hal kecil adalah
membiarkan luka tanpa diobati salah satu alasannya antiseptik yang ada terkadang
menjadikan iritasi karna bahan kimia. Dan dengan di manfaatkannya getah pada
bunga kamboja ini seseorang menjadi sadar akan pentingnya kesehatan. Oleh sebab

1
itu, selain digunakan sebagai tanaman hias bunga kamboja ini memiliki manfaat
yang bisa membuat kita untuk mencobanya dan mengetahui lebih jelasnya. Getah
yang memiliki kandungan tannin dan saponin membuatnya menjadi alasan mengapa
getah ini menjadi bahan dasar antiseptik alami.

C. Rumusan masalah
1. Apakah getah tanaman Kamboja (Plumeria acuminat) dapat dijadikan
sebagai antiseptik ?
2. Bagaimana proses pembuatan sabun antiseptik dari getah tanaman
Kamboja?

Tujuan program
a. Menambah pengetahuan mengenai getah tanaman kamboja dapat dijadikan
sebagai antiseptik.
b. Mengalihkan pengguna antiseptik buatan dengan menggunakan antiseptik
alami.

D. Luaran yang Diharapkan


Dari sudut pandang ekonomi, sabun antiseptik dari getah Kamboja (Plumeria
acumat) ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan antiseptik yang
berbahan kimia lainnya yaitu harganya yang murah dan mudah didapat karena
berbahan dasar alami. Pemanfaatan antiseptik dengan bahan alami dapat
dikembangkan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada daripada
harus menggunakan antiseptik berbahan kimia yang menimbulkan efek samping
bagi penggunanya.
E. Kegunaan Program
Program Kreatifitas Mahasiswa ini dapat digunakan untuk :
a. Mengasah keterampilan penelitian mahasiswa
b. Melatih kemampuan bekerjasama dengan tim
c. Memperkenalkan penelitian tentang sabun antiseptic alami dari getah bunga
kamboja

2
F. Metode Pelaksanaan Program
1. Pra Produksi
 Tahap Perencanaan
a. Hal pertama yang dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu survey
pasar yang dilakukan sebagai langkah awal dalam memulai sebuah usaha.
Tujuan dilakukannya survei adalah untuk mengetahui kondisi pasar,
minat konsumen, dan perencanaan inovasi lebih lanjut.
b. Hal kedua yang perlu dilakukan pada saat tahap perencanaan yaitu
melakukan studi kelayakan terhadap usaha yang akan dijalankan.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan ini memiliki
prospek yang menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang.

3
 Tahap Persiapan
a. Persiapan yang perlu dilakukan adalah meliputi persiapan dalam
pemilihan dan penyediaan tempat serta sarana dan prasarana untuk
menunjang proses produksi.
b. Persiapan dan pengadaan bahan baku serta bumbu-bumbu untuk langkah
awal memulai suatu usaha. Persiapan bahan baku yang lengkap akan
memudahkan saat proses produksi seuatu usaha.
 Tahap Pengadaan Produk
Pembuatan sampel barang diperlukan sebagai langkah awal untuk
mengetahui kualitas suatu produk sebelum nantinya dipasarkan dalam
jumlah besar. Dalam pembuatan tester, hal yang perlu dilaksanakan untk
mengetahui cita rasa produk, pengemasan produk, takaran produk per
sajian serta penampilan produk. Sampel yang telah dibuat kemudian
dibuat sebagai acuan untuk mengenali selera masyarakat dan dapat
dijadikan sebagai tolok ukur produk yang bagaimana yang sesuai dengan
selera masyarakat.

2. Produksi
 Tahap pelaksanaan kegiatan
a. Proses produksi merupakan kegiatan inti dari aktivitas wirausaha,
kegiatan produksi memiliki beberapa tahapan, tahapapn tersebut
meliputi persiapan bahan baku, kegiatan pengolahan dan pembuatan
produk, pengemasan, dan juga pemasaran kepada konsumen
b. Salah satu kegiatan produksi adalah pemasaran. Pemasaran
merupakan kegiatan yang sangat penting karena dengan pemasaran,
produk yang dihasilkan dapat dipasarkan kepada konsumen.
Pemasaran dapat dikatakan berhasil ketika terdapat suatu strategi
pemasaran yang efektif dan menarik konsumen, misalnya melalui
mekanisme penentuan segmentasi pasar dan pemasaran melalui

4
media-media sosial yang atraktif dan dapat menarik konsumen.
Pemasaran juga harus memperhatikan segmentasi konsumen dan
segmentasi lokasi pemasaran, kegiatan promosi dan kegiatan
perluasan usaha atau pangsa pasar.
c. Promosi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenalkan produk
kepada konsumen. Hal ini dilakukan dengan membuat pamflet-
pamflet yang di design dengan sedemikian rupa dan berisi informasi
tentang gambaran produk, penawaran barang dan harga, cara
pemesanan, diskon yang diberikan kepada pelanggan serta mengenai
lokasi penjualan produk. Sasaran pamflet ini adalah tempat-tempat
umum yang potensial untuk dikunjungi banyak orang, seperti pasar,
alun-alun kota, kantor-kantor pemerintah, lembaga pendidikan, dan
pada tempat-tempat strategis misalnya di daerah perempatan atau
pertigaan jalan raya yang sering dilalui oleh banyak orang.
3. Pasca Produksi
 Tahap pelaporan
a. Tahapan akhir yang dilakukan adalah kegiatan pelaporan yang berada
pada tahap pasca produksi. Tahap pelaporan berisikan laporan data
kegiatan mulai dari tahap pasca produksi dan tahap produksi dengan
durasi waktu tertentu. Tahap pelaporan ditujukan untuk mengetahui
rangkaian kegiatan usaha dan keuntungan yang didapat, sehingga
diperoleh data yang akurat sebagai bahan evaluasi.

G. Jadwal Kegiatan Program


Kegiatan PKM ini direncanakan berlangsung 3 bulan. Rencana program ini
tertera pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Rencana Jadwal Pelaksanaan Program

Keterangan Juni Juli Agustus September Oktober


Perbaikan Proposal

5
Pembelian alat
Riset pasar
Pembelian bahan
Produksi
Kemasan
Promosi
Pemasaran
Pembuatan SPJ

H. Nama Dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok


1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Riski Amalia
b. NIM : P27824116007
c. Jurusan/Program Studi : Jurusan Kebidanan Prodi D3
Kebidanan Sutomo
d. Waktu untuk kegiatan PKM:
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Lila Nahdliya Imani
b. NIM : P27824116030
c. Jurusan/Program Studi : Jurusan Kebidanan Prodi D3
Kebidanan Sutomo
d. Waktu untuk kegiatan PKM:
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Meidita Rohmawati
b. NIM : P27824116017
c. Jurusan/Program Studi : Jurusan Kebidanan Prodi D3
Kebidanan Sutomo
d. Waktu untuk kegiatan PKM :

6
I. Nama Dan Biodata Asisten Pembimbing
1. Nama Lengkap dan Gelar : Dwi Purwanti, SST, S. Kp., M.Kes
2. Golongan Pangkat dan NIP : 3c / 196702061990032003
3. Jabatan Fungsional : Dosen Pengajar
4. Jabatan Struktural : Ka. Prodi D4 Kebidanan Sutomo
5. Jurusan/Program Studi : Jurusan Kebidanan Prodi D4
Kebidanan Sutomo
6. Bidang Keahlian : Dosen Pembimbing Kewirausahaan
7. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu

J. Biaya

1. Biaya Tetap (Fix Cost)

Harga Jumlah Satuan Total Harga Massa Pakai


Oven Rp. 200.000,00 1 Buah Rp. 200.000,00 12 minggu
Telenan Rp. 5.000,00 1 Buah Rp. 5.000,00 12 minggu
Pisau Rp. 10.000,00 1 Buah Rp. 10.000,00 12 minggu
Blender Rp. 100.000,00 1 Buah Rp. 100.000,00 12 minggu
Panci Besar Rp. 30.000,00 1 Buah Rp. 30.000,00 12 minggu
Sendok Rp. 2.000,00 5 Buah Rp. 10.000,00 12 minggu
Piring Rp. 5.000,00 5 Buah Rp. 25.000,00 12 minggu
Pembungkus Rp. 40.000,00 20 Buah Rp. 25.000,00 12 minggu
Mangkok Rp. 5.000,00 1 Buah Rp 5.000,00 12 minggu
Toples kecil Rp. 5.000,00 6 Buah Rp 30.000,00 12 minggu
Sutil Rp. 5.000,00 1 Buah Rp. 10.000,00 12 minggu
Wajan Rp. 10.000,00 1 Buah Rp. 10.000,00 12 minggu
Cupit Rp. 5.000,00 1 Buah Rp 5.000,00 12 minggu
Penyaring Rp. 5.000,00 1 Buah Rp 5.000,00 12 minggu

7
Minyak
Total Harga Rp. 470.000,00

2. Biaya Variabel (per hari)


Harga Jumlah Satuan Total Harga Massa Pakai
Duri tongkol Rp. 500,00 1400 gram Rp. 70.000,00 1 hari
Wortel Rp. 40,00 300 gram Rp. 12.000,00 1 hari
Bawang putih Rp. 30,00 300 gram Rp. 9.000,00 1 hari
Roti tawar Rp. 800,00 10 Buah Rp. 11.200,00 1 hari
Telur Rp. 1500,00 21 Buah Rp. 31.500,00 1 hari
Garam Rp. 1000,00 2 Bungkus Rp. 2000,00 12 hari
Merica Rp. 1000,00 7 Bungkus Rp. 7000,00 2 hari
Tepung roti Rp. 28,00 420 gram Rp. 10.180,00 1 hari
Minyak Rp. 20.000,00 1 Kg Rp. 20.000,00 8 hari
goring
Bubuk Rp. 5000,00 1 bungkus Rp. 5000,00 1 hari
Barbeque
Bubuk Rp. 5000,00 1 bungkus Rp. 5000,00 1 hari
Balado
Bubuk Pizza Rp. 5000,00 1 bungkus Rp. 5000,00 1 hari
Saos tomat Rp. 5000,00 1 bungkus Rp. 5000,00 1 hari
Saos mayo Rp. 10.000,00 1 bungkus Rp. 10.000,00 1 hari
Air Rp. 1000,00 1 liter Rp. 5.000,00 1 hari
Jagung Rp. 1500,00 1 bungkus Rp. 1.500,00 1 hari
Total Harga Rp. 209.380,00

8
K. LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka

 Narendra, Arghya. 2013. “Contoh Program Kreatifitas


Mahasiswa (Pkm Kewirausahaan/Pkmk) Unej”.
Https://Sustainablemovement.Wordpress.Com/2013/04/20/Cont
oh-Program-Kreatifitas-Mahasiswa-Pkm-
Kewirausahaanpkmk-Unej. Di akses pada tanggal 4 April 2016
pukul 23:34 WIB.

 Puji. Astuti, Sofia. Anita, Tengku. Abu. Hanifah. 2014.


Penelitian potensial abu dari tulang ikan tongkol sebagai
adsorben ion mangan dalam larutan.
 Dapur Umami. “Nugget Mayo”
Https://Www.Dapurumami.Com/All-Resep/Detail/Nugget-
Mayo (Di Akses Pada Hari Selasa Tanggal 5 April 2016 Pukul
21:00 WIB)
 Bppp Medan. 2014. “ Tulang Ikan Sumber Kalsium Jangan
Dibuang !!!”
Http://Www.Bpppbelawan.Bpsdmkp.Kkp.Go.Id/Index.Php/Art
ikel/54-Tulang-Ikan-Sumber-Kalsium-Jangan-Dibuang.
Diakses Tanggal 5 April 2016 Jam 21:30 WIB

2. Resep Nugget DUITO


a) Resep pembuatan tepung tulang ikan :
Alat :
1. Oven
2. Baskom
3. Sikat
4. Blander
5. Saringan
Bahan : Tulang ikan

9
Cara kerja :
1. Tulang ikan di pisahkan dari dagingnya dan cuci bersih
2. Lakukan perebusan selama 15 menit
3. Bersihkan daging ikan yang tersisa dengan menggunakan
sikat
4. Lakukan pencucian sehingga daging ikan betul – betul
tidak ada yang lengket
5. Lakukan perebusan tulang ikan pada suhu 120°C selama 1
jam
6. Keringkan tulang ikan
7. Tulang ikan dioven pada suhu (50 – 70) °C selama 30
menit
8. Tulang ikan yang telah kering di blander dan diayak
9. Panaskan dibawah sinar matahari atau di oven 50°C
selama 2 jam, 60°C selama 1,5 jam, 70°C selama 1 jam

b) Resep pembuatan nugget


Bahan :
o 200 g tepung Duito
o ¼ buah wortel atau jagung
o 2 siung bawang putih
o 2 lbr roti tawar tanpa kulit
o 3 btr telur
o 1 sdt garam
o ½ sdt merica
o 60 g tepung roti
o Minyak goreng secukupnya
Saus :
o Saos mayo
o saos tomat sesuai selera

10
o bubuk barbeque, balado, dan pizza
Langkah Pembuatan :
1. Potong dadu wortel atau jagung dan roti. Kocok 2 butir
telur. Masukkan roti, haluskan.
2. Masukkan tepung Duito, wortel atau jagung, garam,
merica, dan 3 sdm tepung roti, aduk rata.
3. Bagi adonan menjadi 16, bulatkan, dan balur dengan
tepung roti, pipihkan. Kocok telur. Balur nugget dengan
telur dan tepung roti. Goreng nugget hingga matang,
angkat, dan sajikan dengan bubuk bumbu yang diinginkan
serta berikan saos tomat dan saos mayo yang diinginkan.

11

Anda mungkin juga menyukai