Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, daninayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proposal PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) Penelitian
Adapun proposal PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) penelitian telah
penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
penulis menerima saran bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada
penulis sehingga penulis dapat memperbaiki proposal PKM-P ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari Proposal PKM (Program
Kreatifitas Mahasiswa) Penelitian Sabun Antiseptik dari Getah Kamboja
(Plumeria acumat) ini dapat di ambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Surabaya, 28 Maret 2018

Penulis

1
LEMBAR PENGESAHAN
USUL PRPGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Sabun Antiseptik dari Getah Kamboja (Plumeria acumat)
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Riski Amalia Ramadhani
b. NIM/NRP : P27824116007
c. Jurusan : Kebidanan
d. Program Studi : D3 Kebidanan Sutomo
e. Alamat Rumah/Telp/fax. : Desa Karanganyar Kec. Paiton Kab.
Probolinggo
f. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
3. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Titi Maharani, M.Keb
b. NIP : 198503202006042003
4. Biaya Total Kegiatan :
Poltekkes : Rp 204.000,00

5. Jangka Waktu Pelaksana : Bulan April s/d Juni tahun 2018

Menyetujui

KetuaJurusan Ketua Pelaksana Kegiatan

(KlantingKasiatiSPd.,Amdkeb.,M.Kes) (Riski Amalia Ramadhani)


NIP. 196404301985032003 NIM P27824116007
Ka Unit PPM Dirrektur Poltekkes Kemenkes Surabaya

(Setiawan, SKM.,MPsi) (Drg. BambangHadiSugito,M.Kes)


NIP.196304211985031005 NIP.196204291993031002

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bunga Kamboja atau dengan nama latin Plumeria acumat, merupakan bunga
yang berdaerah asal Amerika tropic dan Afrika. Plumeria adalah sebutan nama latin
untuk bunga kamboja, diabadikan dari nama seorang botani asal Prancis bernama
Charles Plumier sebagai orang pertama yang menemukan tanaman ini ketika
melakukan perjalanan ke dunia baru (Amerika) pada abad ke-16 dalam misinya
mendokumentasikan flora dan fauna yang ada di sana.

Bunga kamboja (Plumeria acumat) ini juga tergolong tanaman hias yang
banyak terdapat di golongan rumah-rumah penduduk. Sekilas bila kita lihat plumeria
hanyalah tanaman hias perindang yang berbunga indah untuk dipandang dengan
tebaran aromanya harum lembut berkesan mewah perpaduan antara wangi dahlia,
melati dan mawar. Selain bunga hias, tanaman Kamboja ini mempunyai khas
tersendiri yaitu, dengan bentuk bunganya yang cantik dan manfaat dari daun, batang,
bunga sampai getahnya pun bisa dimanfaatkan.

Getah tanaman Kamboja ini mengandung saponin dan alkaloid. Salah satunya
saponin adalah bahan dasar pembuatan sabun, sedangkan alkaloid berfungsi untuk
mencengah pertumbuhan kuman. Jadi tanaman Kamboja mempunyai peluang untuk
dijadikan sebagai antiseptik alami.

Antiseptik sendiri adalah cairan pembunuh kuman dan juga dapat


menyembuhkan gatal-gatal pada sela ibu jari dan lain-lain. Seperti yang kita ketahui,
antiseptik berperan penting dalam kesehatan. Mengobati luka ataupun
membersihkan tangan dari kuman-kuman atau organisme-organisme kecil.
Kebanyakan orang tidak memperdulikan kesehatannya misal hal kecil adalah
membiarkan luka tanpa diobati salah satu alasannya antiseptik yang ada terkadang
menjadikan iritasi karna bahan kimia. Dan dengan di manfaatkannya getah pada

3
bunga kamboja ini seseorang menjadi sadar akan pentingnya kesehatan. Oleh sebab
itu, selain digunakan sebagai tanaman hias bunga kamboja ini memiliki manfaat
yang bisa membuat kita untuk mencobanya dan mengetahui lebih jelasnya. Getah
yang memiliki kandungan tannin dan saponin membuatnya menjadi alasan mengapa
getah ini menjadi bahan dasar antiseptik alami.

1.2 Tujuan program


a. Menambah pengetahuan mengenai getah tanaman kamboja dapat dijadikan
sebagai antiseptik.
b. Mengalihkan pengguna antiseptik buatan dengan menggunakan antiseptik
alami.

1.3 Luaran yang Diharapkan


Dari sudut pandang ekonomi, sabun antiseptik dari getah Kamboja (Plumeria
acumat) ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan antiseptik yang berbahan
kimia lainnya yaitu harganya yang murah dan mudah didapat karena berbahan dasar
alami. Pemanfaatan antiseptik dengan bahan alami dapat dikembangkan dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada daripada harus menggunakan
antiseptik berbahan kimia yang menimbulkan efek samping bagi penggunanya.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui jika kandungan pada getah kamboja dapat mencengah
pertumbuhan bakteri.
2. Mengalihkan pengguna antiseptik buatan dengan menggunakan antiseptik
alami.

BAB II

4
TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman kamboja (Plumeria acumat) mengandung senyawa agoniadin,


plumierid, asam plumerat, lipeol, asam serotinat, plumierid merupakan suatu zat pahit
beracun. Menurut Sastroamidjojo (1967). kandungan kimia getah tanaman ini adalah
damar dan asam plumeria C10H10O5 (oxymethyl dioxykaneelzuur) sedangkan
kulitnya mengandung zat pahit beracun. Menurut Syamsulhidayat dan Hutapea
(1991) akar dan daun Plumeria acumat mengandung senyawa saponin, flavonoid,
dan polifenol, selain itu daunnya juga mengandung alkaloid. Tumbuhan ini
mengandung fulvoplumierin, yang memperlihatkan daya mencegah pertumbuhan
bakteri, selain itu juga mengandung minyak atsiri antara lain geraniol, farsenol,
sitronelol, fenetilalkohol dan linalool (Tampubolon, 1981). Kulit batang kamboja
mengandung flavonoid, alkaloid, polifenol (Dalimartha, 1999 ; Prihandono, 1996).

Infeksi bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes,


Corynebacterium sp, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa merupakan faktor
utama penyebab kegagalan penyembuhan luka (Prihandono, 1996). Penggunaan
antibiotik yang tidak sesuai dapat menyebabkan resistensi bakteri S.aureus (Jawetz et
al. 1986). Bakteri S. aureus dapat ditemukan pada permukaan kulit, terutama di
sekitar hidung, mulut, alat kelamin, luka pada kulit dan sekitar anus (Dowshen, et al,
2002).

Berbagai jenis antibiotik telah digunakan untuk mengobati infeksi akibat S.


aureus antara lain penisilin. Namun demikian, penggunaan penisilin sebagai
antibiotik dapat menimbulkan resistensi bakteri (Rahayu, 2007). Penggunaan bahan
antibiotik yang berasal dari tanaman merupakan alternative pengobatan infeksi S.
aureus. Getah kamboja bermanfaat sebagai pengurang rasa sakit akibat gigi
berlubang, mengobati gusi bengkak serta dapat mematangkan bisul (Heyne, 1987).
Getah kamboja dengan dosis yang tepat dapat dimanfaatkan sebagai antiseptik. Getah
kemboja terkandung alkaloid, tanin, flavonoid dan tripterpenoid (Heyne, 1987).

5
Flavonoid merupakan komponen senyawa kimia yang terdapat pada daun kamboja
yang diduga sebagai antibakteri. Namun demikian, pemanfaatan tanaman kamboja,
khususnya getah dari bagian batang tanaman kamboja belum dimanfaatkan sebagai
bahan atau antibiotik S. aureus.

BAB III

6
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen atau merupakan bentuk


percobaan yang berusaha untuk mengisolasi dan melakukan kontrol setiap kondisi-
kondisi yang relevan dengan situasi yang diteliti kemudian melakukan pengamatan
terhadap efek atau pengaruh ketika kondisi-kondisi tersebut dimanipulasi. Dengan
kata lain perubahan atau manipulasi dilakukan terhadap variabel bebas dan
pengaruhnya diamati pada variabel terikat.

3.2 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa bilangan nilainya
bisa berubah-ubah atau bersifat variatif. Sedangkan metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan metode percobaan.
3.3 Intrument Penelitian

Alat Penelitian

Tabel 3.4.1 Alat-alat yang digunakan dalam penelitian

Nama Jumlah

Cutter 1 buah

Gelas Ukur kaca 3 buah


Tabung Reaksi 3 buah
Bahan Penelitian

Tabel 3.4.2 Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian

Nama Jumlah

Getah Plumeria acumat 7,5 ml

Minyak Zaitun 20 ml

7
Alkohol 10 ml
Aquades 20 ml

3.4 Prosedur Penelitian

 Tahap Persiapan

Menyiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang akan digunakan untuk


melakukan percobaan ini.

Meletakkan baha-bahan di tempat yang tidak terkena debu.

Mencuci alat-alat yang sudah digunakan.

 Tahap Pelaksanaan

Mengambil getah bunga kamboja yang telah disayat.

Meletakkan getah ke gelas ukur yang sudah tersedia.

Menambahkan alkohol, minyak zaitun, aquades, dan


larutan essen kemudian dikocok.

 Tahap Pengamatan

Pada penelitian ini mengamati hasil busa yang diperoleh dari getah tanaman
Kamboja yang ditambahkan dengan alkohol, minyak zaitun, aquades, dan larutan
essen.

 Kerangka Konsep
Menyanyat tanaman kamboja

8
Mengambil getah

Menambahkan
alkohol,aquades,minyak zaitun,
dan larutan essen kemudian di
kocok.

Melakukan percobaan

Menarik kesimpulan

Menganalisis hasil
percobaan

Mengamati hasil percobaan

3.5 Variabel Penelitian

 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah merupakan faktor yang diubah dan yang bisa
mempengaruhi hasil dari sebuah penelitian. Dalam penelitian ini yang merupakan
variabel bebas adalah volume getah dari bunga Plumeria acumat dengan beberapa
sampel yaitu 2,5ml dan 5ml.

 Variabel Terikat

9
Variabel terikat adalah faktor yang dapat berubah tergantung dari perubahan
variabel bebas. Adapun dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah
getah pada tanaman Kamboja dapat dijadikan sebagai antiseptik.

 Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan sehingga berpengaruh


terhadap variabel bebas dan tidak dapat dipengaruhi oleh faktor luar. Adapun dalam
penelitian ini yang merupakan variabel kontrol adalah penambahan minyak
zaitun,alkohol,aquades, dan larutan essen.

3.6 Analisis Data

1. Mengamati penelitian ini dengan teliti dan seksama.

2. Mencatat semua hasil penelitian dalam tabel maupun uraian yang telah
ditentukan.

 Rancangan Tabulasi Data

Tabel 3.8.1 Procedur Percobaan Uji Saponin

Hasil Pengamatan setelah ditambahkan


Volume getah
Volume
Plumeria Volume Volume Keterangan
Minyak
acumat Alkohol aquades
Zaitun
2,5 ml 5 ml 10 ml 10 ml

5 ml 5 ml 10 ml 10 ml

BAB IV

10
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya


1. Gelas Ukur kaca 3 buah Rp. 150.000
2. Tabung Reaksi 3 buah Rp. 15.000
3. Minyak Zaitun 75 ml Rp. 20.000
4. Alkohol 70% 300 ml Rp. 9.000
5. Aquades Rp. 10.000
Jumlah Rp. 204.000

4.2 Jadwal Kegiatan Program


Kegiatan PKM ini direncanakan berlangsung 3 bulan. Rencana program ini
tertera pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Rencana Jadwal Pelaksanaan Program

Keterangan April Mei Juni


Perbaikan Proposal
Pembelian alat dan
bahan
Penelitian
Pengujian
Evaluasi

11
LAMPIRAN

Nama Dan Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok


1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Riski Amalia Ramadhani
b. NIM : P27824116007
c. Jurusan/Program Studi : Jurusan Kebidanan Prodi D3
Kebidanan Sutomo
d. Waktu untuk kegiatan PKM: 3 Jam /Minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Lila Nahdliya Imani
b. NIM : P27824116030
c. Jurusan/Program Studi : Jurusan Kebidanan Prodi D3
Kebidanan Sutomo
d. Waktu untuk kegiatan PKM: 3 Jam/Minggu
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Meidita Rohmawati
b. NIM : P27824116017
c. Jurusan/Program Studi : Jurusan Kebidanan Prodi D3
Kebidanan Sutomo
d. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 Jam/Minggu
4. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Annisa Febrany
b. NIM : P27824117028
c. Jurusan/Program Studi : 3 Jam/Minggu

12
Nama Dan Biodata Asisten Pembimbing
1. Nama Lengkap dan Gelar : Titi Maharani, SST, M.Keb
2. Golongan Pangkat dan NIP : 3a / 198503202006042003
3. Jabatan Fungsional : Dosen Pengajar dan Instruktur
4. Jurusan/Program Studi : Jurusan Kebidanan Sutomo
5. Bidang Keahlian :Dosen Pembimbing Penelitian
6. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/minggu

13
Daftar Pustaka

Heyne, 1987. Tanaman Berguna Indonesia. Badan Penelitian dan


Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Departemen Kehutanan. Jakarta.

Anonymous. 2006. Antiseptik. Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas


berbahasa Indonesia. (online), http://id.wikipedia.org/wiki/Antiseptik.
Diakses pada 21 November 2014

CCRC Farmasi UGM. 2014. (online), http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=656

Ery Kurniawan. 2012. (online), http://pemula-


awaliharimu.blogspot.sg/2012/12/pengertian-saponin-makalah-
saponin.html Diakses pada 23 April 2015

Isna. 2013. (online), http://www.kamusq.com/2013/12/sabun-adalah-pengertian-dan-


definisi.html Diakses pada 25 Maret 2015

Online. http://id.wikipedia.org/wiki/Antiseptik Diakses pada 21 November 2014

Online. http://id.wikipedia.org/wiki/Sabun Diakses pada 25 Maret 2015

Markham, K.R., 1988, Techniques of Flavonoids Identification, diterjemahkan oleh


Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung.

14

Anda mungkin juga menyukai