Uas Farmakoepidemiologi
Uas Farmakoepidemiologi
NIM : 15330014
KELAS :B
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
2018
Ujian Akhir Semester – Farmakoepidemiologi
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara panjang lebar dan setiap jawaban diketahui
Jawab :
efek obat yang telah diuji pada manusia. Farmakoepidemiologi muncul pada awal
1960 saat kekhawatiran tentang efek samping obat muncul pada masyarakat
terutama dalam mengatasi hambatan dalam penyampaian obat agar lebih efektif
Farmakologi klinik adalah ilmu yang mempelajari efek obat pada tubuh manusia.
Farmakologi Klinik.
Epidemiologi berasal dari kata Epi, Demos & Logos. Epi adalah tentang penyakit,
demos adalah penduduk, dan logos adalah ilmu. Jadi EPIDEMIOLOGI adalah :
Menurut CDC 2002, Last 2001 dan Gordies 2000, epidemilogi is the mother of
public health.
Jawab :
rasional dan biaya obat yang efektif di masyarakat, dengan demikian meningkatkan
pemilihan penggunaan obat, sesuai pada kondisi pasien. karena karena dengan ilmu
suatu obat dan efeknya terhadap penyakit tertentu yang timbul pada suatu populasi
manusia.
Jawab :
Clinical trial itu sendiri merupakan suatu penelitian mengenai penggunaan obat
pada manusia. Dan epidemiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang
berbagai macam penyakit yang timbul atau terjadi pada lingkungan masyarakat.
Dimana epidemiogi dapat membantu kita untuk mengetahui penyakit-penyakit yang
muncul pada masyarakat sehingga dapat membantu dalam proses penggunaan/terapi
obat pada epidemi tersebut. Singkatnya saling menunjang untuk mencapai tujuan
yang sama. Yakni melenyapkan penyakit yang timbul/terjadi pada masyarakat.
Sejauh mana farmakoepidemiologi diperlukan dalam pelayanan kesehatan ?
Jawab :
Jawab :
1. Aspek Akademi
2. Aspek Klinik
mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui
penemuan klinis atau laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan awal
terjadinya epidemi.
3. Aspek praktis
masyarakat umum.
4. Aspek Administrasi
yakni :
1. Siapa (who), siapakah yang menjadi sasaran penyebaran penyakit itu atau
orang
faktor yang menentukan terjadinya suatu penyakit. Dengan perkataan lain terjadinya
atau penyebaran suatu penyakit ditentukan oleh 3 faktor utama yakni orang, tempat
dan waktu.
Batasan Epidemiologi
frekwensi suatu masalah kesehatan dengan tepat ada dua hal pokok yang harus
tersebut.
Yakni menurut ciri-ciri manusia ( man ), tempat ( place ), dan waktu ( time ).
Menunjuk kepada faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang
Berencana adalah sebagai tool (alat) dan sebagai metode atau pendekatan.
Epidemiologi sebagai alat diartikan bahwa dalam melihat suatu masalah KB-Kes
bilaman masalah tersebut terjadi. Kegunaan lain dari epidemiologi khususnya dalam
Kedokteran EGC)
2. Apa yang anda ketahui mengenai penyakit kardiovaskular ?
Jawab :
darah, yang secara umum dibedakan atas penyakit jantung bawaan (congenital heart
Pada tahun 2005, penyakit ini menyebabkan 17,5 juta kematian, yaitu sekitar 30%
dari total kematian pada tahun tersebut (Lindholm and Mendhis, 2007).
morbiditas penyakit ini cukup besar. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
tahun 2001 menunjukkan bahwa proporsi kematian akibat penyakit jantung dan
pembuluh darah berkisar 26,3% dari seluruh kematian dan menduduki peringkat
bahwa sekitar 2,2% penduduk Indonesia yang berusia diatas 15 tahun pernah
berdasar wawancara berkisar 7,2% dan berdasar riwayat didiagnosis oleh tenaga
Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup
sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh
darah.
banyak macam penyakit kardiovaskuler, tetapi yang paling umum dan paling
Apa penyebab faktor resiko terjadinya penyakit tersebut dan bagaimana cara
pencegahannya ?
Jawab :
1. Faktor risiko penyakit jantung terdiri dari faktor risiko yang tidak dapat
1. Jenis kelamin
2. Obesitas
3. Riwayat Keluarga
4. Umur
1. Hipertensi
2. Diabetes Melitus
3. Dislipidemia
7. Merokok
8. Pola Makan
(Referensi : Kemenkes RI, Pusat Data dan Informasi 2014 dan Pedoman
2. Untuk mencegah timbulnya penyakit jantung, ada beberapa hal yang mesti
dilakukan:
Pemeriksaan Rutin.
kardiovaskular.
Yoga,
Aktif bergerak
terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih
kardiovaskuler.
Air putih adalah pelarut yang sangat baik bagi tubuh kita. Sekitar
70% dari tubuh kita adalah air. Air adalah media utama dalam
akan menjadi awet muda hanya dengan minum air putih dalam
Jawab :
timbul dapat terjadi akibat dari penggunaan obat terhadap penyakit tertentu.
sehingga efek samping pun akan timbul selama penggunaan obat dalam
Memang betul bahwa selain memberikan efek terapi yang diharapkan, obat
juga dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan yaitu efek samping
obat. Hal ini dapat terjadi karena adanya interaksi antara molekul obat
dengan tempat kerjanya. Jadi, suatu obat yang bekerja pada tubuh kita tidak
selalu bekerja secara spesifik, ia dapat bekerja pada suatu reseptor tertentu
yang terdistribusi luas pada jaringan tubuh. Jika interaksi ini terjadi maka
1. Faktor pasien
Yaitu faktor intrinsik yang berasal dari pasien, seperti umur, faktor genetik,
- Umur
efek samping dapat lebih besar, begitu juga pada pasien geriatrik
penggunaan obatnya.
yaitu sifat dan potensi obat untuk menimbulkan efek samping, seperti
pemilihan obat, jangka waktu penggunaan obat, dan adanya interaksi antar
obat.
- Pemilihan obat
beda, tempat kerja yang berbeda, dan tentunya efek yang berbeda
pula. Maka dari itu, harus diwaspadai juga efek samping yang
lambung.
- Interaksi obat
(Referensi : Dwi, F.Y. 2010. Efek Samping Obat. Hilal Ahmar Jakarta.
Sukandar, E.Y., R. Andrajati, J.I Sigit, I.K. Adnyana, A.P. Setiadi, dan
Jawab :
Perbedaan antara pengobatan dengan obat dan pengobatan tanpa obat yang
dikaitkan dengan macam – macam studi disain adalah dalam pengobatan tanpa obat
dilakukan tanpa obat sehingga efek sampingpun sulit terdeteksi karena tidak ada
Case control dalam desain studi epidemiologi adalah studi analitik yang
atau case control study dan bersifat retrospektif. Di dalam studi kasus kontrol ini
dimulai dengan kasus atau sampel yang telah ada atau dengan kata lain sudah
terjadi dan sudah tersedia) dimana digunakan sampel kelompok kontrol sebagai
(dalam hal umur, jenis kelamin, ras, tingkat sosial, dll). Pada case control,
pengalamannya.
hubungan sebab-akibat
kelompok kasus
penyakit.
c. Odds Ratio tidak dapat digunakan untuk mengestimasi resiko relatif jika
5%.
d. Sulit untuk menghindari bias seleksi karena populasi berasal dari dua
masyarakat.
laten di masyarakat.
d. Hanya memerlukan waktu yang singkat dan biaya yang lebih murah
Pengukuran resiko relatif pada penelitian case control tidak dapat dilakukan
secara langsung tetapi hanya berupa perkiraan karena pada penelitian case
control tidak mengukur insidensi tetapi hanya mengukur besarnya paparan.
Penyakit
Positif A B m1 a/b
Negative C D m2 c/d
Jumlah n1 n2 N
Contoh:
penderita Ca paru- paru sebagai kasus dan 100 orang dengan penyakit
orang yang merokok. Hal ini dapat digambarkan secara skematis dalam
Perokok 90 40
Bukan perokok 10 60
2. Studi Kohort
antara paparan dan penyakit, dengan memilih dua atau lebih kelompok-
sepanjang suatu periode waktu untuk melihat berapa banyak subyek dalam
di masyarakat.
penyakit.
farmakoepidemiologi.
populasi pada satu titik waktu tertentu. Data yang dihasilkan dari studi
dengan desain studi ini tidak dapat dipastikan bahwa paparan mendahului
penyakit.
Secara garis besar, tujuan penelitian cross sectional adalah sebagai berikut
adanya hubungan sebab akibat bila penyakit itu mengalami perubahan yang
jelas dan tetap, misalnyapenelitian hubungan antara golongan darah dengan
karsinoma endometrium
Bila perubahan yang terjadi tidak jelas dan tidak tetap seperti
dilakukan penelitian cross sectional karena pada penelitian ini sebab dan
akibat ditentukan pada waktu yang sama dan antara sebab akibat dapat
spesifik yang akan diuji melalui penelitian analitis, misalnya dalam suatu
besar penderita diare menggunakan air kolam sebagai sumber air minum.
Dari hasil ini belum dapat dikatakan bahwa air kolam tersebut factor
mengetahui apa yang akan dicari, dimana akan dicari, sasaran, berapa
sangat penting dalam suatu penelitian karena dari tujuan ini dapat ditentukan
Populasi studi dapat berupa populasi umum dan dapat berupa kelompok
populasi tertentu tergantung dari apa yang diteliti dan di mana penelitian
yang dituju yang disebut subjek studi harus diberi criteria yang jelas,
misalnya jenis kelamin, umur, domisili, dan penyakit yang diderita. Hal ini
n= besar sampel
q= 1-p
dapat diterima
2) Untuk data kontinyu
dilakukan uji coba. Instrument ini dimaksudkan agar tidak terdapat variable
yang terlewatt karena dalam instrument tersebut berisi semua variable yang
hendak diteliti
atau laboratorium atau radiologi dan lain- lain disesuaikan dengan tujuan
penelitian
h. Rancangan analisis
menetap)
maupun kohort
1. Hanya kasus prevalens atau yang tidak terkena dampak tertentu yang
diteliti
orang- orang dengan golongan umur tertentu yang bukan berasal dari
kohort yang sama karena kemungkinan terjadi migrasi ke dalam atau ke
luar.
dalam masyarakat
7. Tidak dapat dipakai untuk meneliti penyakit yang terjadi secara akut dan
Jawab :
listrik. Cahaya yang kita lihat sehari-hari, infra merah, sinar x, sinar gamma,
gelombang radio dan telepon genggam, sinyal dari tower raksasa, televisi,
Berbagai negara, misalnya Amerika sudah paham betul tentang dampak radiasi
hubungan radiasi ini dengan kanker otak, sindroma down, dan cacat lahir.
Radiasi Ultraviolet: berasal dari terik matahari (terutama siang hari). Beberapa
sistem imun dan ganasnya sel kanker pada kulit. Radiasi ultraviolet dewasa ini
uranium. Radiasi ini populer di era pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Kini
dampak dari pengeboman itu pada penduduk ialah penyakit hipotiroid autoimun
yang dipicu oleh rekasi autoimun. Penyakit ini mengahambat laju metabolisme
Polusi Udara: sifat panas dari polusi seperti asap industri, gas buang kendaraan,
Namun, tidak hanya itu, hasil pembakaran minyak bumi, seperti bensin dapat
dan toluene; setelah diproses dari mesin, lalu keluar melalui knalpot kendaraan
(menumbuhkan sel kanker). Selain contoh di atas, asap rokok yang terhisap
Bising: yaitu bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
apabila seseorang terpapar bising yang melebihi desibel normal, serta terpapar
sering dan kontinyu terhadap bising itu-biasa pada pekerja industri-. Penyakit
yang terjadi dikenal dengan nama Noise Induce Hearing Loss (NIHL) atau tuli
sensorineural.
timbal, raksa, dll), bahan pertanian (pestisida), dan "sisa" manusia (tinja, sabun,
limbah domestik lain). Limbah industri dan pertanian berbahaya karena sifat
kimia, juga berbahaya karena aspek bakteriologisnya. Air yang diduga tercemar
biasanya mengandung berbagai karakter yang melebihi batas (baku mutu) yang
lingkungan kerja yang terdapat pajanan (exposure) bahan kimia yang bersifat
berbahaya seperti asbestos (genteng asbes), tempat tinggal yang berisik (dekat
diskotik), tempat tinggal yang kumuh, tempat tinggal di dekat tower sinyal
Jawab :
penanganannya dengan cara memberi ruang dengan udara yang bersih agar
pernapasannya baik dan diberi air putih lalu di rujuk ke rumah sakit agar di
berikan penanganan lebih lanjut oleh dokter dan tenaga medis lainnya.
1. Pada penderita kanker paru akibat tercemar udara ditangani dengan cara
2. Pada penderita asma yang tercemar udara obat inhaler sangat penting
karena lebih efektif dan efeknya lebih cepat dalam mengendalikan asma.
cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu
1. Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik
mengandung aerosol.
dan laut.
9. Jangan sia-siakan air bersih. Sebisa mungkin menggunakan lap atau sapu
10. Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan sampah di
kemudian hari.
Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau
14. Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan
masih kosong.
18. Bila kita menggunakan kamar kecil, jangan lupa mematikan air setelah
kita pakai. Ingat, semakin banyak air terbuang percuma berarti kita turut
CO.
e. Perawatan suportif;
house effect).
Samping Obat)!
Jawab :
setiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang
terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan
tidak diinginkan dan yang terjadi pada dosis yang biasanya digunakan pada
TujuanMESO
2012).
– Nama
– Umur : Diisi angka dari tahun sesuai umur pasien. Untuk pasien bayi
dibawah 1 (satu) tahun, diisi angka dari minggu (MGG) atau bulan (BL)
– Suku : Diisi informasi nama Suku dari pasien, misal suku Jawa, Batak, dan
sebagainya.
– Berat Badan : Diisi angka dari berat badan pasien, dinyatakan dalam
kilogram (kg).
manifestasi KTD atau ESO. Contoh: buruh pabrik kimia, pekerja bangunan,
lain-lain.
ESO berwarna kuning, yang dikenal sebagai Form Kuning (Lampiran 1).
terjadinya ESO yang serius dan jarang terjadi (rare) (Direktorat Pengawasan
– Kelamin : Agar diberikan tanda (X) Sesuai pilihan jenis kelamin yang
tercantum dalam formulir kuning.
– Kesudahan penyakit
KTD atau ESO yang dialaminya. Terdapat pilihan yang tercantum dalam
sembuh, meninggal, sembuh dengan gejala sisa, belum sembuh, atau tidak
tahu.
tanda (X)
jika diluar yang tercantum. Informasi ini Bermanfaat untuk proses evaluasi
KTD atauESO.
Badan POM RI, 2012, Pedoman Monitoring Efek Samping Obat (MESO) bagi
TenagaKesehatan.
pangan untuk menjamin bahwa bahan pangan tersebut aman bila dikonsumsi
Kunci utama HACCP adalah antisipasi bahaya dan identifikasi titik kendali
(7) Mencegah pemborosan biaya atau kerugian yang mungkin timbul karena
Jawab :
pada suatu produk sehinggga produk tersebut terjamin aman untuk digunakan oleh
masyarakat.
Jawab :
1). HACCP merupakan suatu upaya pengontrolan keamanan pada produk makanan,
2). HACCP dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengakses bahaya serta risiko
pangan, sedangkan MESO program pemantauan keamanan suatu obat yang telah
beredar di masyarakat untuk melihat efek samping apa saja yang kemungkinan
Jawab :
mencakup obat, efek samping obat, penyakit, dan populasi. Berbeda dengan