Anda di halaman 1dari 9

3.2.

Kompresor

Kompresor udara banyak manfaatnya dalam pelaksanaan industry bangunan


mesin. Dapat digunakan untuk menggerakkan pesawat-pesawat pneumatic antara
lain : Boor, hammer, pesawat angkat, pembersih pasir, alat – alat control,
penyemprot dan pompa. Kompresor udara dapat pula berguna sebagai alat bantu
utama motor bakar dan turbin gas.
Untuk alat kontrol pneumatis tekanan yang diperlukan berkisar antara 1 - 15 psig,
mesin pneumatik tekanan kerjanya 70 - 90 psig, untuk motor udara 40 - 100 psig
(udara berekspansi) dan untuk maksud pencairan gas diperlukan tekanan 200 -
3500 psig.

3.2.1 Klasifikasi Kompresor.


Untuk memindahkan udara pada tekanan rendah (ventilasi udara dan kipas
angin), besarnya tekanan kurang dari 15 in kolom air. Diatas tekanan tersebut
digunakan terminologi kompresor dan blower dengan klasifikasi :

I. Kompresor dengan kerja positif (positif displacement compressor)

1.Kompresor kerja bolak-balik (reciprocating compresor)

2. Blowers bertekanan.

3. Blower non compression.

II. Kompresor kerja dinamik (non positive dicplacement)

1. Radial tlow centrifugal blower

2. Axial flow compressor

3. Mixed flow compresor.


3.2.2. Beberapa Terminologi Kompresor Udara.
1. Capacity = jumlah udara yang dipindahkan oleh kompresor.

2. Piston displacement = volume dipindahkan sebagai produk dari luas silinder


x langkah.

3. Displacement/minute merupakan produk perpindahan torak dan perputaran


engkol/menit.

Kerja kompresor torak :


Wper cycle = 1W2 + 2W3 + 3W4 + 4W1

p2 V2  p1V1
Wper cycle   0  p2 V2   0   p1V1  0
1 k

p2 V2  p1V1
   p2 V2  p1V1 
1 k

Untuk gas ideal : pv = RT pV = mRT


k  p2 V2  p1V1 
W
1 k

kmR
T2  T1 
1 k
dimana :

m = berat dari udara yang ditekan (lb)


R = gas konstanta ft/lbf/lbm 0F.

Untuk proses isentropis :


k 1
k 1
T2  V1  p  k
    2 
T1  V2   p1 
𝑘−1
𝑘 p 𝑘
W = 1−𝑘 p1 V1 [(p1 ) − 1] (ft lb)
2

dimana :
V1 = V1 m = volume udara bebas dipindahkan (ft3)
P1 = tekanan absolut dipindahkan
P2 = tekanan absolut dipindahkan
K = Cp/Cv = 1,4 untuk udara diatomic gas
T = temperature absolut (0R)
Untuk setiap berat dari udara yang sebarang maka :
𝑘−1
𝑘 p1 𝑘
W = 1−𝑘 mRT1 [(p ) − 1] (ft lb)
2

Bila proses yang beraliran terjadi tetap (steady flow) maka :


Untuk fluida yang mengalir tiap lb :
p1 V1 V12 p1 V1 V22 w
+ U1 + +Q = + U2 + +
J 2gj J 2gj j
W V2 p2 V2
= (2gj1 + U1 ) − ( + U2 )
J J
atau :
W
= h1 − h2 = C𝑝 (T1 − T2 ) Btu/lb
J

Untuk exponent polytropis n maka kerja :


𝑛−1
𝑛 p1 𝑛
W = 1−𝑛 p1 V1 [(p ) − 1] (ft lb)
2

Untuk proses kompresor dengan n = 1 (isothermis)


2
W = ∫1 p dv + (0 − p2 V2 ) + (0) + (p1 V1 − 0)

pV = p1 V1 = constant.
p1 V1 C
p= =V
V
2 dV
W = p1 V1 ∫1 − (p2 V2 − p1 V1 )
V
V P
= p1 V1 In V2 = p1 V1 In P2
1 1

Contoh : Tentukan kerja isentropis/menit dan daya isentropis dibutuhkan untuk


menekan 10 1b udara/menit dari tekanan 14,7 psia dan 60°F ke 100 psia
dalam suatu komprcsor tingkat tunggal.

Penyelesaian :

𝑘−1
𝑘 p 𝑘
a. Wper menit = 1−𝑘 mRT1 [(p1 ) − 1]
2
1,4−1
1,4 100 1,4
= 1−1,4 10 x 53,3 x 520 [(14,7) − 1]

= -707.000 lb.ft.
b. Daya kuda :

Wper menit 707.000


=−
33.000 33.000

= -21,4 dk

Tanda : - menunjukkan kita memberikan kerja pada udara.


3.2.3. Kompresor Sentrifugal.

Kompresor sentrifugal adalah suatu kompresor dengan menggunakan sistim


sentrifugal dengan putaran yang tinggi (300 4000 rpm). Biasanya digerakkan oleh
turbin uap/gas yang mempunyai karakteristik yang hampir bersamaan. Biasa
digunakan juga untuk supercharge pada motor bakar berdaya besar terutama dari
jenis diesel.
Suatu kompressor sentrifugal terdiri atas impeller yang berputar, suatu rumah
keong yang berfungsi mengarahkan aliran fluida gas dan poros kompresor yang
biasanya di kopel langsung dengan pesawat penggerak.
Gambar dibawah adalah skema dari kornpresor senuifugal dan bagaimana mlida
masuk dan keluar dari kompresor.

Adapun torsi yang bekerja secara teoritis dapat dinyatakan sebagai berikut :
(Vu,2 )(r2 )
T= lb.ft.
g

Bila kecepatan sudut radial/dt adalah w, kerja teoritis per lb udara :


(Vu,2 )(r2 )(W)
W= ft-lb/dt
g

(Vu,2 )(U)
atau : W= lb.ft/dt
g
dimana :
Vu,2 = kecepatan radial udara meninggalkan rotor (ft/dt)
r2 = jari – jari impeller (ft)
U = kecepatan tip impeller (ft/dt)
Bila s merupakan slip factor dimana :
(Vu,2 )
S= ; Vu,2 : sU
g

maka tiap lb udara yang mengalir :


S𝑢
W= lb.ft/dt
g

Fs U
atau W= = lb.ft/dt
g

dimana :
F = faktor input ~ 1,04
s = faktor slip ~ 0,9
U = kecepatan tip impeller ft.dt
W = kerja lb.ft/dt tiap lb/dt udara.

Contoh : Pada suatu kompresor sentrifugal dirancang untuk memberikan udara 5


1b/dt. Bila kecepatan tip 1500 ft/dt dan slip faktor 1,04 sedang power input
faktor 0,9 tentukan daya yang dibutuhkan.
Penyelesaian :
Fs U 1000
W= = 5 x 0,9 x 1,01 x
g 32,2

= 327.000 In.ft/dt
327.000
Daya = = 595 dk
550

Karena prosesnya steady flow energy input :


W p1 V1 V2 p2 V2 V2
= (U1 + + 2gj1 ) − (U2 + + 2gj2 )
J J J
= hT1 – hT2 Btu/lb/dt
dimana :
PV V
hT = (U + + 2gj) enthalpy stagnasi Btu/lb.
J

Untuk : h1 – h2 = Cp (T1 – T2)


W
maka : = hT1 − hT2
J

= Cp (TT1 – TT2) Btu/lb/dt


TT = suhu stagnasi (F absolut)

Contoh : Suhu stagnasi suatu kompresor inlet : 520°F abs dan pada outletnya 856.5°F
abs. Anggap harga Cp = 0,25 Btu/1b °F. Tenmkan dk untuk pcnggerak
kompressor yang dapat menghasilkan 5 lb/dt.
Penyelesaian :
W
= Cp (TT1 − TT2 )
J

= 0,25 (520 – 856,5)


= -84,2 Btu/lb/dt
Daya kuda yang dibutuhkan :
m.W⁄J −84,2 𝑥 5 𝑥 778,2
N= =
550 550

N = −595 dk
Efisiensi isentropis :

T‵T2−T −84,2 𝑥 5 𝑥 778,2
T2
η𝑖 = =
TT2 −TT1 550


𝑇𝑇2 = suhu stagnasi sesudah kompresi isentropis.
Bila kompresi isentropis semua kerja dirubah menjadi daya pada poros sehingga :
i = 100%
FsU
(TT2 − TT1 ) = gJCp

Untuk jalur isentropis :



𝑃𝑇2 TT2 𝑘
= ( )𝑘−1
𝑃𝑇1 TT2
𝑘
𝑇𝑇2 −𝑇𝑇1
=[1 + η𝑖 ( )]𝑘−1
TT1

dimana :
PT = total stagnation pressure lb/ft2 abs
T‵T = temperature stagnasi ℉ abs
ηi = efisiensi isentropis
s = faktor slip ~ 0,9
f = faktor daya input ~ 1,04
Cp = panas jenis rata – rata Btu/lb ℉
U = kecepatan tip impeller ft/dt

Torak memulai langkah kompresinya pada titik (1) Torak bergerak ke kiri dan
gas dimampatkan hingga tekanan naik ketitik (2) katup keluar
pada kepala silinder akan terbuka. Jika torak terus bergerak ke
kiri maka gas akan didorong keluar silinder pada tekanan tetap
sebesar Pd di titik (3) torak mencapai titik mati pada akhir
langkah kompresi masih ada sisa gas yang tidak terdorong
keluar sebesar Vc dan tekanan sebesar Pd. Saat memulai
langkah hisap (ke kanan) katup isap tidak dapat terbuka
langsung sampai sisa gas terekspansi sampai tekanannya turun
dari Pd turun ke Ps. Dan gas baru mulai masuk saat torak
mencapai titik (4) ketika tekanan sudah mencapai Ps pengisian
berlangsung sampai titik mati bawah torak (1).

Anda mungkin juga menyukai