Kompresor
2. Blowers bertekanan.
p2 V2 p1V1
Wper cycle 0 p2 V2 0 p1V1 0
1 k
p2 V2 p1V1
p2 V2 p1V1
1 k
dimana :
V1 = V1 m = volume udara bebas dipindahkan (ft3)
P1 = tekanan absolut dipindahkan
P2 = tekanan absolut dipindahkan
K = Cp/Cv = 1,4 untuk udara diatomic gas
T = temperature absolut (0R)
Untuk setiap berat dari udara yang sebarang maka :
𝑘−1
𝑘 p1 𝑘
W = 1−𝑘 mRT1 [(p ) − 1] (ft lb)
2
pV = p1 V1 = constant.
p1 V1 C
p= =V
V
2 dV
W = p1 V1 ∫1 − (p2 V2 − p1 V1 )
V
V P
= p1 V1 In V2 = p1 V1 In P2
1 1
Penyelesaian :
𝑘−1
𝑘 p 𝑘
a. Wper menit = 1−𝑘 mRT1 [(p1 ) − 1]
2
1,4−1
1,4 100 1,4
= 1−1,4 10 x 53,3 x 520 [(14,7) − 1]
= -707.000 lb.ft.
b. Daya kuda :
= -21,4 dk
Adapun torsi yang bekerja secara teoritis dapat dinyatakan sebagai berikut :
(Vu,2 )(r2 )
T= lb.ft.
g
(Vu,2 )(U)
atau : W= lb.ft/dt
g
dimana :
Vu,2 = kecepatan radial udara meninggalkan rotor (ft/dt)
r2 = jari – jari impeller (ft)
U = kecepatan tip impeller (ft/dt)
Bila s merupakan slip factor dimana :
(Vu,2 )
S= ; Vu,2 : sU
g
Fs U
atau W= = lb.ft/dt
g
dimana :
F = faktor input ~ 1,04
s = faktor slip ~ 0,9
U = kecepatan tip impeller ft.dt
W = kerja lb.ft/dt tiap lb/dt udara.
= 327.000 In.ft/dt
327.000
Daya = = 595 dk
550
Contoh : Suhu stagnasi suatu kompresor inlet : 520°F abs dan pada outletnya 856.5°F
abs. Anggap harga Cp = 0,25 Btu/1b °F. Tenmkan dk untuk pcnggerak
kompressor yang dapat menghasilkan 5 lb/dt.
Penyelesaian :
W
= Cp (TT1 − TT2 )
J
N = −595 dk
Efisiensi isentropis :
‵
T‵T2−T −84,2 𝑥 5 𝑥 778,2
T2
η𝑖 = =
TT2 −TT1 550
‵
𝑇𝑇2 = suhu stagnasi sesudah kompresi isentropis.
Bila kompresi isentropis semua kerja dirubah menjadi daya pada poros sehingga :
i = 100%
FsU
(TT2 − TT1 ) = gJCp
dimana :
PT = total stagnation pressure lb/ft2 abs
T‵T = temperature stagnasi ℉ abs
ηi = efisiensi isentropis
s = faktor slip ~ 0,9
f = faktor daya input ~ 1,04
Cp = panas jenis rata – rata Btu/lb ℉
U = kecepatan tip impeller ft/dt
Torak memulai langkah kompresinya pada titik (1) Torak bergerak ke kiri dan
gas dimampatkan hingga tekanan naik ketitik (2) katup keluar
pada kepala silinder akan terbuka. Jika torak terus bergerak ke
kiri maka gas akan didorong keluar silinder pada tekanan tetap
sebesar Pd di titik (3) torak mencapai titik mati pada akhir
langkah kompresi masih ada sisa gas yang tidak terdorong
keluar sebesar Vc dan tekanan sebesar Pd. Saat memulai
langkah hisap (ke kanan) katup isap tidak dapat terbuka
langsung sampai sisa gas terekspansi sampai tekanannya turun
dari Pd turun ke Ps. Dan gas baru mulai masuk saat torak
mencapai titik (4) ketika tekanan sudah mencapai Ps pengisian
berlangsung sampai titik mati bawah torak (1).