INTERNSIP
Oleh:
dr. A. Bawin Budiharto
Pendamping:
dr. Hariawan Dwi Tamtomo, M.Mkes
Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses
pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan
untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil
mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang
rasional.
Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi,
diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga
terjangkau. (Depkes, 2007)
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Salah
satu fungsi dari puskesmas adalah sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di jenjang pertama. Dalam pelaksanaannya, puskesmas memiliki tujuan, yaitu
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas. Sehingga untuk mencapai tujuan, maka puskesmas memiliki tiga
fungsi, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Visite rate adalah jumlah kunjungan kasus baru dan kasus lama yang dilayani petugas
Puskesmas dan jaringannya (Pustu dan Poskesdes) di wilayah kerja Puskesmas selama
periode Januari sampai dengan Desember. Pasien baru adalah pasien yang berkunjung ke
Puskesmas dan jaringannya dengan penyakit yang baru diderita. Kasus lama adalah pasien
yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya dengan penyakit yang diderita sama dengan
sebelumnya pada kasus baru (penyakitnya belum sembuh). Pada tahun 2014, visite rate
ditetapkan 65%.
Jumlah
Visite rate = kunjungan baru dan lama X 100%
Jumlah penduduk
Contact rate adalah jumlah kontak pasien dengan petugas Puskesmas baik dalam
gedung maupun luar gedung di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari sampai
dengan Desember. Contact rate menggambarkan ketepatan, kemampuan diagnosis dan
pengobatan yang dilakukan pada tiap kasus penyakit oleh petugas Puskesmas. Besarnya
kunjungan pasien setiap kasus tidak boleh lebih dari 1,5 kali kunjungan.
Pada data kunjungan Puskesmas Bantaran 2015, didapatkan Visit rate = 25,39%,
belum memenuhi target pencapaian pada pertengahan tahun 2015. Contact rate = 1,53
2 ISPA 1022
4 Cephalgia 759
6 Myalgia 729
Pada penilaian kinerja Puskesmas Bantaran Bulan 2015, visite rate belum mencapai
target setengah dari 65%
BAB III
PERENCANAAN DAN INTERVENSI
Monitoring
• Pelaksanaan kegiatan Balai Pengobatan Puskesmas Pajarakan kabupaten
Probolinggo dari tanggal 12 Maret 2016 berjalan cukup lancar.
• Petugas kesehatan hadir tepat waktu sebelum pelayanan dimulai
• Minim antrian panjang
• Jumlah tempat duduk diruang tunggu pasien sudah memadai
• Sistem administrasi dan Rekam Medik berjalan dengan baik dengan sistem
simpustronik
Evaluasi :
- Visite rate belum mencapai target setengah dari 65%
– Rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat
– Minimnya tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit yang
diderita
– Pemberian obat yang terbatas
– Terdapat beberapa mitos yang masih dipercayai pasien dalam
melakukan pengobatan penyakitnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1. https://penyakitdalam.wordpress.com/2009/11/02/pendahuluan/http://puskesmas
.tripod.com/id1.html