Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PUSKESMAS DOKTER

INTERNSIP

F6. UPAYA PENGOBATAN DASAR


KEGIATAN DI BALAI PENGOBATAN
PUSKESMAS BANTARAN

Oleh:
dr. A. Bawin Budiharto

Pendamping:
dr. Hariawan Dwi Tamtomo, M.Mkes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PPSDM KESEHATAN
2016
BAB I
LATAR BELAKANG

Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses
pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan
untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil
mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang
rasional.
Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi,
diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga
terjangkau. (Depkes, 2007)
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Salah
satu fungsi dari puskesmas adalah sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di jenjang pertama. Dalam pelaksanaannya, puskesmas memiliki tujuan, yaitu
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas. Sehingga untuk mencapai tujuan, maka puskesmas memiliki tiga
fungsi, yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Visite rate adalah jumlah kunjungan kasus baru dan kasus lama yang dilayani petugas
Puskesmas dan jaringannya (Pustu dan Poskesdes) di wilayah kerja Puskesmas selama
periode Januari sampai dengan Desember. Pasien baru adalah pasien yang berkunjung ke
Puskesmas dan jaringannya dengan penyakit yang baru diderita. Kasus lama adalah pasien
yang berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya dengan penyakit yang diderita sama dengan
sebelumnya pada kasus baru (penyakitnya belum sembuh). Pada tahun 2014, visite rate
ditetapkan 65%.

Jumlah
Visite rate = kunjungan baru dan lama X 100%
Jumlah penduduk
Contact rate adalah jumlah kontak pasien dengan petugas Puskesmas baik dalam
gedung maupun luar gedung di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari sampai
dengan Desember. Contact rate menggambarkan ketepatan, kemampuan diagnosis dan
pengobatan yang dilakukan pada tiap kasus penyakit oleh petugas Puskesmas. Besarnya
kunjungan pasien setiap kasus tidak boleh lebih dari 1,5 kali kunjungan.

Contact rate =Jumlah kasus baru dan lama


Jumlah kasus baru

No Jenis Kegiatan Jumlah Target Jumlah Pencapaian VARIABEL


Sub- Variabel
Sasaran Sasaran
Variabel
IV. UPAYA
PENGOBATAN
1. Rawat jalan 15%
baru 34.779 penduduk 5217 5767 110 %
2. Contact rate 34.779 1,50 kali 1,53
3. Visite rate 65%
34.779 penduduk 22.606 8831 25,39 %

Pada data kunjungan Puskesmas Bantaran 2015, didapatkan Visit rate = 25,39%,
belum memenuhi target pencapaian pada pertengahan tahun 2015. Contact rate = 1,53

10 KASUS TERBANYAK BANTARAN PAJARAKAN BULAN 2015


1 Common Cold 1628

2 ISPA 1022

3 Deman yang tidak diketahui penyebabnya 762

4 Cephalgia 759

5 Diare dan Gastroentritis yang kurang jelas batasannya 756

6 Myalgia 729

7 Penyakit Kulit Alergi 616

8 Penyakit Darah Tinggi Primer 459

9 Gastritis dan Duodenitis 365

10 Penyakit Kulit Infeksi 301


BAB II
PERMASALAHAN

Pada penilaian kinerja Puskesmas Bantaran Bulan 2015, visite rate belum mencapai
target setengah dari 65%
BAB III
PERENCANAAN DAN INTERVENSI

Melakukan pengamatan P2KPUS program Balai Pengobatan selama 2015


Puskesmas Bantaran Kabupaten Probolinggo.

Melakukan pelayanan kesehatan di ruang Balai Pengobatan Puskesmas


Bantaran meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik, pemberian edukasi, intervensi secara
farmakologi dan non farmakologi
BAB IV
PELAKSANAAN

Kegiatan Balai Pengobatan diikuti oleh 1 Dokter Internsip, 3 Perawat


dilakukan dari tanggal 12 Maret 2016 di Puskesmas Bantaran, Kabupaten
Probolinggo. Pelayanan aktif dilaksanakan mulai Pukul 08.00 – 12.00 WIB, 6 hari
aktif Senin hingga Sabtu.
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring
• Pelaksanaan kegiatan Balai Pengobatan Puskesmas Pajarakan kabupaten
Probolinggo dari tanggal 12 Maret 2016 berjalan cukup lancar.
• Petugas kesehatan hadir tepat waktu sebelum pelayanan dimulai
• Minim antrian panjang
• Jumlah tempat duduk diruang tunggu pasien sudah memadai
• Sistem administrasi dan Rekam Medik berjalan dengan baik dengan sistem
simpustronik
Evaluasi :
- Visite rate belum mencapai target setengah dari 65%
– Rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakat
– Minimnya tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit yang
diderita
– Pemberian obat yang terbatas
– Terdapat beberapa mitos yang masih dipercayai pasien dalam
melakukan pengobatan penyakitnya
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Secara keseluruhan Pelaksanaan kegiatan Balai Pengobatan Puskesmas


Pajarakan kabupaten Probolinggo dari tanggal 12 Maret 2016 berjalan dengan baik
Beberapa saran yang mungkin bisa diterapkan untuk pelaksanaan kegiatan
balai pengobatan yang lebih baik lagi dan juga dengan harapan tercapainya target
sesuai yang dicanangkan :
 Meningkatkan kerja sama antar petugas baik pemegang program maupun
pelaksana pelayanan medis
 Pertimbangkan perbaikan aturan dalam batasan pemberian obat
 Meningkatkan dan memberikan kesempatan untuk konsultasi aktif bagi
pasien seputar masalah penyakit atau yang berhubungan dengan penyakit
yang diderita.
 Meningkatkan kedislipinan dan kualitas SDM Puskesmas
DAFTAR PUSTAKA

1. https://penyakitdalam.wordpress.com/2009/11/02/pendahuluan/http://puskesmas
.tripod.com/id1.html

Anda mungkin juga menyukai