Anda di halaman 1dari 15

CASE ANALISIS PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM

PENCERNAAN DAN PERNAPASAN

OLEH :

KELOMPOK 1

1. SOLEMAN BUNI LERO (20174663083)

2. PUJI HARIYADI (20174663110)

3. INTAN PERMATASARI (20174663038)

4. TRI ARGANITA (20174663078)

5. AZKIYATUL FITRI (20174663118)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2018
PENGESAHAN

Case Analisis ini telah diperiksa dan disetujui isi serta susunannya, sehingga dapat diajukan
sebagai materi BST pada anak dengan gangguan system pencernaan dan pernapasan program
Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya

Surabaya , 03 Juni 2018

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Mengetahui
Kepala Ruangan Anak
RSU Haji Surabaya
CASE ANALISA
SISTEM PENCERNAAN

NAMA PASIEN : An. I

USIA : 9 Bulan

NO REG : 841184

DX MASUK : Diare Akut + Vomiting + Dehidrasi sedang

TGL MRS : 3 Juli 2018 jam 02.00

TGL PENGKAJIAN : 3 Juli 2018 jam 16.30

PROBLEM :

1. DS:
Ibu pasien mengatakan anaknya muntah sejak hari senin tanggal 2 juli 2018 sebanyak
10x setelah minum obat antibiotic dari Rumah Sakit sebelumnya, ibu pasien mengatakan
periksa ke rumah sakit sebelumnya karena diare dan muntah sebanyak 2 kali. Setelah
pasien minum obat dari RS sebelumnya pasien muntah 10x, pasien lemas, sehingga ibu
pasien membawa anaknya ke Rumah Sakit Haji pada jam 02.00 WIB, pada saat
pengkajian ibu pasien mengatakan hari ini anaknya diare 7-8 kali, konsistensi cair,
berserat, warna kuning, pasien sudah tidak muntah. Riwayatnya pasien terkena cacar air
dan panas, sembuh dari 6 hari yang lalu, sebelumnya kakak pasien juga mengalami cacar
air dan diare.
2. DO
 Suhu : 37,2 C
 Nadi 110x/menit
 GCS 456, muntah ( - ),
 BAB 7-8 kali konsistensi cair, kuning, seditik serat
 Anus merah
 BAK normal
 Meteorismus positif
 Bising usus 17x/menit
 Turgor kulit kembali < 2 detik kondisi baik
 Akral hangat
 Konjungtiva ananemis
 BB saat sakit 9,8 kg, sebelum sakit 10,5 kg
 Terdapat bekas luka cacar air
 Infus terpasang dikaki kanan KN 3B 14 tetes permenit

Masalah keperawatan : 1. Defisit volume cairan


2. Diare
3. Kerusakan integritas kulit

HYPOTHESIS

1. Pengeluaran cairan yang berlebihan


2. Malabsorbsi usus
3. Iritasi mukosa usus
MEKANISME

infeksi Non infeksi

virus bakteri cygella obat makanan psikologi

Berkembang di Malabsorsi usus ansietas


usus

Resistensi kuman
Tekanan osmtik
diusus meninggi
Motilitas usus
Aktivitas tonus vili
usus meningkat

Hipersekresi air dan


elektrolit

Diare

Frekuensi BAB meningkat

Hilangnya cairan
Iritasi mukosa anus
berlebihan

dehidrasi MK : kerusakan
integritas kulit

MK : Defisit volume cairan


MORE INFO :

Pemeriksaan Laboratorium

GDA : 82 mg/dl (< 150 mg/dl)


Kalium : 3,8 (3,3-4,6) mmol/l
Natrium : 138 (132-145) mmol/l
Klorida : 102 (96-111) mmol/l
Hb : 8,1 g/dl (10,7-14,7) g/dl
Leukosit : 6,550 /mm3 (6000-17.500) /mm3
Hematocrit : 26,7 % (33-45) %
Trombosit : 332000 /mm3 (180000-550000) /mm3

DON’T KNOW :

Pemeriksaan UL
Pemeriksaan FL

LEARNING ISSUE :

1. kejadian diare pada balita ditinjau dari Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
tatanan rumah tangga di kabupaten hulu sungai utara kalimantan selatan
2. hubungan pengetahuan dan cuci tangan dengan kejadian diare pada balita

PROBLEM SOLVING:

A. DECISION MAKING
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam volume cairan tubuh terpenuhi
B. NURSING DIAGNOSTIK
Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih
C. NURSING CARE PLAN
1. Observasi keadaan umum pasien
2. Monitoring intake dan output
3. Observasi adanya tanda-tanda dehidrasi
4. Berikan cairan intravena sesuai program dokter
5. Jelaskan pentingnya cairan bagi tubuh
6. Anjurkan pasien untuk banyak minum sesuai indikasi
7. Berikan health education pada keluarga pasien tentang bagaimana mencegah diare
seperti cuci tangan dengan five moment, membersihkan peralatan makanan
8. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian zinc dan rehidrasi
CRITICAL APPRAISAL JURNAL
Judul 1 : kejadian diare pada balita ditinjau dari Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) tatanan rumah tangga di kabupaten hulu sungai utara kalimantan selatan
1. Why was this study Done?

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan perilaku hidup bersih dan sehat
tatanan rumah dengan kejadian diare.

2. What is sample size?

Untuk menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus simple random sampling
sehingga jumlah sampel yang dihasilkan pada penelitian ini adalah sebanyak 74 responden
yang terdiri dari kepala keluarga dari populasi 273 kepala keluarga.

3. Are the measurements of major variables valid & reliable?

Data yang dikumpulkan terdiri dari variable bebas dan variable terikat, data diperoleh
dengan hasil wawancara dan kuesioner sebagai panduannya.
4. How were the data analyzed?

Anallisa data menggunakan uji statistic spearmen rho dengan tingkat kepercayaan 95%
(α=0,05).

5. Were there any untoward events during the conduct of the study?
Dalam penelitian ini tidak menjelaskan tentang kejadian yang tidak diinginkan Selama
proses penelitian dilakukan sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian

6. How do the results fit with previous research in the area?

7. What does this research mean for clinical practice?

Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat hubungan antara pengetahuan dengan


kejadian diare pada balita Faktor-faktor penyebab diare akut pada balita adalah faktor
lingkungan, tingkat pengetahuan ibu, sosial ekonomi masyarakat, dan makanan atau
minuman yang dikonsumsi Penyebab diare berkisar dari 70% sampai 90% dapat diketahui
dengan pasti. Tingkat pengetahuan ibu adalah salah satu faktor penyebab terjadinya diare
pada balita yaitu pengetahuan tentag perilaku hidup bersih dan sehat, Tingkat pengetahuan
yang rendah tentang diare, seorang ibu cenderung kesulitan untuk melindungi dan mencegah
balitanya dari penularan diare. Pengetahuan yang rendah ini menyebabkan masyarakat
mempunyai pandangan tersendiri dan berbeda terhadap penyakit diare. Pengetahuan yang
rendah tentang diare, pencegahan dan tindakan bila anak mengalami diare. Personal higiene
atau kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan
dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis. Kebiasaan tidak mencuci
tangan dengan sabun sesudah buang air besar merupakan kebiasaan yang dapat
membahayakan balita terutama ketika balita hendak makan. Sehingga dalam hal ini
penelitian ini dapat dilakukan di rumah sakit dalam mencegah terjadinya diare pada balita.
CASE ANALISA
SISTEM PERNAPASAN

NAMA PASIEN : An. Y

USIA : 3 Tahun 5 bulan

NO REG : 789605

DX MASUK : Bronciolitis

TGL MRS : 2 Juli 2018 jam 10.00

TGL PENGKAJIAN : 3 Juli 2018 jam 17.30

PROBLEM :

1. DS:
Ibu pasien mengatakan sejak tanggal 1 juli 2018 hari minggu anak batuk dan sesak mulai
siang, oleh ibu diberikan nebulizer ambroxol 1 tube namun kondisi belum membaik, sore
harinya pasien masih batuk dan sesak, ibu memberikan nebulizer lagi dan kondisi anak
sedikit membaik namun pada pagi harinya anak mengeluh batuk dan sesak lagi sehingga
ibu memberikan nebulizer, 2 jam setelah pemberian nebulizer kondisi anak masih belum
membaik, sehingga ibu membawa anaknya ke UGD Rumah Sakit Umum Haji Surabaya,
dan dokter menyarankan untuk MRS, anak diberikan infus D5 ½ 500cc, terpasang O2
2l/jam masker. Pada saat pengkajian anak masih sesak, batuk, sebelumnya anak
menderita sesak usia 1 tahun, sesak muncul saat kondisi tubuh menurun, kecapean saat
bermain.
2. DO
 Suhu : 37 C
 Nadi 120x/menit
 RR : 38 x/menit
 GCS 456, muntah saat batuk
 Terdengar wheezing
 Akral hangat
 Retraksi dada simetris
 PCH tidak ada
 Infus D5 ½ NS 16tpm
 Pasien makan hanya 1 sendok makan
 Minum susu 3 botol ±300 cc

Masalah keperawatan : 1. Ketidakefektifan pola nafas


2. Resiko Hipovolemi
3. Potensial kekambuhan

HYPOTHESIS

1. Alergi
2. Muntah saat batuk
3.
MEKANISME
MORE INFO :

Pemeriksaan laboratorium
Hb : 14,1 g/dl (10,7-14,7) g/dl
Leukosit : 29550 /mm3 (6000-17500) /mm3
Hematocrit 42,5 % (33-45)%
Trombosit : 518000 /mm3 (180000-550000)/mm3
GDA : 147 mg/dl (<150 mg/dl)
Kalium : 4,2 mmol/l (3,3-4,6) mmol/l
Natrium : 139 mmol/l (132-145) mmol/l
Klorida : 101 mmol/l (96-111) mmol/l

DON’T KNOW :

Pemeriksaan BGA
Pemeriksaan sputum

LEARNING ISSUE :

PROBLEM SOLVING:

A. DECISION MAKING
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan sesak berkurang
B. NURSING DIAGNOSTIK
Ketidakefektifan pola nafas
C. NURSING CARE PLAN
1. Observasi keadaan umum pasien
2. Jauhkan pasien dari lingkungan yang memicu batuk dan sesak (misalnya udara dingin
dan lingkungan berdebu)
3. Lakukan teknik clapping
4. Anjurkan pasien untuk minum air hangat
5. Hindari pasien untuk minum es, makan gorengan
6. Anjurkan ibu pasien untuk memandikan anaknya dengan anir hangat
7. Berikan O2 bila perlu
8. Kolaborasi dalam pemberian nebulizer

Anda mungkin juga menyukai