ANTIBIOTIK GOLONGAN KLINDAMISIN DAN LINKOMISIN - Jannahmidwife
ANTIBIOTIK GOLONGAN KLINDAMISIN DAN LINKOMISIN - Jannahmidwife
jannahmidwife
realize your dreams and get on struggles..!!
Iklan
Report this ad
BAB I
PENDAHULUAN
Anti biotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama jamur yang dapat menghambat atau membunuh
mikroba jenis lain. Antibiotik bersifat efektif sebagai anti mikroba disebabkan karena toksisitasnya yang selektif, artinya
mampu membunuh mikroba tanpa merusak sel hospes.
Secara umum toksisitas selektifnya bersifat relatif, yang masih mampu membutuhkan kadar yang tepat untuk
mengatasi mikroba, tetapi masih dapat ditolerir oleh hospes. Sebagai anti infeksi. Antibiotik telah berhasil menurunkan
secara drastis morbiditas dan mortalitas berbagai penyakit infeksi, sehingga penggunaannya menjadi sangat
meningkat. Hasil survei menunjukkan bahwa kira-kira 30% dari seluruh penderita yang dirawat di rumah sakit
memperoleh satu atau lebih terapi antibiotika, dan berbagaipenyakit infeksi yang fatal telah berhasil diobati.
Anti biotic mempunyai banyak sekali golongan. Namun dalam makalah ini hanya akan di bahas anti biotic golongan
linkomisin/klindamisin.
1. C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian anti biotik linkomisin dan klindamisin.
2. Untuk mengetahui indikasi anti biotik linkomisin dan klindamisin.
3. Untuk mengetahui kontra indikasi anti biotic linkomisin dan klindamisin.
1. D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa lebih memahami tentang macam-macam anti biotic, terutama linkomisin dan klindamisin.
1. Bagi pembaca
Untuk menambah wawasan bagi para pembaca tentang macam-macam anti biotic, terutama golongan linkomisin dan
klindamisin.
BAB II
PEMBAHASAN
Anti biotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama jamur yang dapat menghambat atau membunuh
mikroba jenis lain. Antibiotik bersifat efektif sebagai anti mikroba disebabkan karena toksisitasnya yang selektif, artinya
mampu membunuh mikroba tanpa merusak sel hospes. Secara umum toksisitasnya bersifat relatif, yang masih
mampu membutuhkan kadar yang tepat untuk mengatasi mikroba, tetapi dapat di tolerir oleh hospes. Sebagai anti
infeksi, anti biotik dapat menurunkan secara drastis morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi.
1. Yang secara primer bersifat bakteriostatik, yaitu yang dosis biasa berefek menghambat pertumbuhan dan
multiplikasi bakteri. Misalnya sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, linkomisin, dan klindamisin.
2. Yang secara primer bersifat bakterisida, yaitu pada dosis biasa berefek membunuh bakteri. Misalnya penisilin,
sefalosporin, aminoglikosida, eritromisin, kortimoksazol, rifampisin, dan vankomisin.
1. B. Klindamisin
Klindamisin Efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkanoleh bakteri anaerob, streptokokus, pneumokokus
dan stafilokokus, seperti :
300 mg klindamisin.
Klindamisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada tempat infeksi
dan organisme penyebab infeksi.
klindamisin menghambat sintesa protein organisme dengan mengikat subunit ribosom 50 S yang mengakibatkan
terjhambatnya pembentukan ikatan peptida.
Klindamisin diabsorbsi dengan cepat oleh saluran pencernaan.
1. 4. Dosis:
Dewasa : Infeksi serius 150-300 mg tiap 6 jam
Infeksi yang lebih berat 16-20 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4
harus
Selama masa terapi yang lama, tes fungsi hati,ginjal dan hitung sel darah
harus dilakukan secara periodik. Pemakaian pada bayi dan bayi baru lahir,fungsi dari sistem organ harus dimonitor.
Keamanan pemakaian pada waktu hamil dan menyusui belum diketahui.
Penggunaan klindamisin kadang-kadang menimbulkan pertumbuhan yang berlebihan dari organisme yang tidak peka,
terutama ragi. Oleh karena itu kemungkinan timbulnya super infeksi dengan bakteri dan fungsi perlu diamati. Pada
pasien dengan penyakit ginjal yang sangat berat dan atau penyakit hati yang sangat berat disertai dengan gangguan
metabolik agar diperhatikan pemberian dosisnya, serta lakukan monitoring terhadap kadar serum klindamisin selama
terapi dengan dosis tinggi.
Terapi dengan klindamisin dapat menyebabkan kolitis berat yang dapat berakibat fatal. Oleh karena itu pemberian
klindamisin dibatasi untuk infeksi serius dimana tidak dapat diberikan anti mikroba yang kurang toxis misalnya
eritromisin. Klindamisin tidak boleh digunakan untuk infeksi saluran nafas bagian atas, karena klindamisin tidak dapat
mencapai cairan cerebrospinal dalam jumlah yang memadai, maka klindamisin tidak dapat digunakan untuk
pengobatan meningitis.
Muskuloskeletal : Poliartritis.
Senyawa penghambat neuromuskular, seperti aminoglikosida dan eritromisin. Pemberian klindamisin harus disertai
resep dokter.
1. C. Linkomisin
1. 1. Indikasi:
Linkomisin diindikasikan untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh stafilokokus, streptokokus,
pneumokokus.
Tiap kapsul mengandung 545 mg linkomisin hidroklorida setara dengan 500 mg linkomisin.
Linkomisin dapat bekerja sebagai bakteriostatik maupun bakterisida tergantung konsentrasi obat pada tempat infeksi
dan organisme penyebab infeksi. Linkomisin menghambat sintesa protein organisme dengan mengikat subunit
ribosom 50 S yang mengakibatkan terhambatnya pembentukan ikatan peptida.
1. 5. Dosis:
Dewasa: 500 mg setiap 6 – 8 jam.
Anak-anak berumur lebih dari 1 bulan: 30 – 60 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi 3 – 4.
Untuk infeksi yang disebabkan oleh kuman streptokokus betha-haemolitikus, pengobatan paling sedikit 10 hari.
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal, dosis 25 – 30% dari dosis penderita dengan penderita ginjal normal.
Agar dapat diabsorpsi optimal dianjurkan untuk tidak makan kecuali minum air 1 jam sebelum dan 1 – 2 jam sesudah
minum obat ini.
Jika pemakaian kedua obat ini memang diperlukan, pasien harus menerima kaolin paling tidak 2 jam sebelum
linkomisin. Senyawa penghambat neuromuskular.
Dapat terjadi resisten silang dengan eritromisin termasuk gejala-gejala yang diketahui terjadi sebagai efek dari
makrolida.
Simpan di tempat sejuk dan kering. Pemakaian linkomisin harus disertai resep dokter.
BAB III
PENUTUP
1. A. Kesimpulan
Klindamisin dan linkomisin merupakan salah satu dari sekian banyak obat anti biotik. Klindamisin dan linkomisin
merupakan obat anti biotik yang digunakan untuk mengobati bakteri golongan streptokokus. Anti biotik ini digunakan
untuk mengobati infeksi tingkat tinggi. Untuk infeksi yang tidak terlalu parah, sebaiknya menggunakan anti biotik yang
lebih sederhana, seperti eritromisin, dan tidak di sarankan memakai obat ini.
1. B. Saran
Klindamisin dan linkomisin merupakan anti biotic tingkat tinggi, jadi pemakaian anti biotic ini harus disertai resep
dokter. Pemakaian tanpa resp dokter jelas dilarang, karena dapat menimbulkan berbagai macam efek samping.
Pemberian anti biotic ini pada ibu hamil dan pada bayi baru lahir juga belum diketahui dengan pasti, oleh karena itu,
pemakaian obat ini harus hati-hati. Selain itu, penyimpanan obat ini juga harus diperhatikan, tidak boleh di simpan di
tempat sembarangan, harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering.
DAFTAR PUSTAKA
Iklan
Report this ad
Suka
Jadilah yang pertama menyukai ini.
Terkait
komposisi darah dan cairan Siapakah yang dimaksud laki - laporan praktik klinik kebidanan I
tubuh laki sholeh itu..???
Iklan
Report this ad
« Sebelumnya
Iklan
Report this ad
Tinggalkan Balasan
Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar
Nama
*
Surel
*
Situs Web
Kirim Komentar
Report this ad
Iklan
Report this ad
Blog di WordPress.com.