Anda di halaman 1dari 18

BAB I

Pendahuluan

1.1 Identifikasi Peluang Bisinis

Di jaman pasar modern saat ini, khususnya di Indonesia, banyak perusahaan dan
UMKM menghadapi pasar persaingan monopolistic yang sudah diduking dengan dukungan
teknologi dan banyaknya inovasi hasil pengembangan ilmu pengetahuan, yang membuat
konsumen memiliki banyak pilihan dalam berbelanja.Hal ini bisa menimbulkan kesempatan
baik bagi pesaing untuk meraup laba tambahan dari pangsa pasar. Bisnis kuliner menjadi
salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan. Berbagai macam jenis makanan bermunculan
dengan ragam kreatifitas yang menarik. Makanan biasa dikreasi menjadi makanan yang
memiliki cita rasa dan nilai jual tinggi. Memanfaatkan potensi alam yang melimpah kita
mampu memberikan nilai tambah berupa bentuk olahan makanan yang inovatif.
Salah satu potensi hasil pertanian yang melimpah terdapat di daerah Sumatra Barat
adalah singkong. Melihat fenomena saat ini dimana daya konsumtif dan tingkat kesibukan
masyarkat yang tinggi maka kami memberikan solusi yaitu makanan olahan yang praktis
berbahan dasar singkong. Usaha yang dijalankan yaitu “ Nugget Singkong Mozzarella”,
yang memiliki nilai gizi yang seimbang dan lengkap dengan berbahan dasar singkong
sebagai sumber karbohidrat yang dicampur dengan isian keju mozzarella.

1.2 Penjelasan Produk

Nugget merupakan makanan siap saji yang praktis dan memiliki rasa yang enak dan
sangat disukai oleh masyarakat secara luas. Bagi para wanita karir yang sibuk akan
memilih mengkonsumsi nugget yang praktis karena tidak banyak membuang waktu untuk
memasak. Untuk anak kecil mengkonsumsi nugget merupakan sesuatu yang disukai karena
rasa nugget yang enak serta bentuknya yang menarik bagi anak kecil, bisa dibilang nugget
memang makanan favorit bagi anak kecil yang sangat suka sekali jajan. Produk nugget ini
akan diproduksi dengan berbagai bentuk yang menarik. Selain itu kami menyediakan
dengan dua kemasan yaitu kemasan individu dan kemasan family, dimana kemasan
individu menggunakan pengemas mika kecil dan kemasan family menggunakan pengemas
plastik tebal.

1.3 Latar Belakang Bisnis

Alasan kami menawarkan produk ini adalah karena semakin banyak masyarakat yang
memliki mobilitas yang cukup tinggi sehingga kurangnya memilki cukup waktu untuk
memulai harinya dengan asupan yang bergizi, sehingga timbulah berbagai penyakit
pencernaan yang dialami sebagian besar masyarkat . Melihat fenomena ini maka kami

4
menawarkan produk yang cepat saji dan bergizi. Dengan rasa keju Mozzarella yang nikmat
dan bentuk yang unik memberikan kesan menarik untuk anak kecil yang susah makan.

1.4 Visi, Misi, dan Tujuan Bisnis

Visi didirikan usaha ini adalah :


1. Memperoleh keuntungan besar
2. Menjadi perusahan kuliner yang sukses di Indonesia
3. Menjadi perusahan kuliner yang Halal dan Higienis di Indonesia

Misi didirikan usaha ini adalah :


1. Terus berupaya menciptakan menu yang unik dan inovatif
2. Melayani konsumen dengan sepenuh hati
3. Memastikan produk tepat pada waktu dan sasaran
4. Membentuk sistem manajemen yang menjamin kualitas produk yang Halal dan
Higienis
Tujuan didirikan usaha ini adalah :
1. Memperoleh keuntungan usaha
2. Memanfaatkan produk pertanian lokal menjadi produk yang lebih inovatif
3. Menambah penghasilan yang kelak bermanfaat bagi diri, keluarga, dan orang
lain.
4. Menembus pasar lokal dan ekspor.

1.5 Potensi Bisnis

Melihat daya konsumtif praktis yang tinggi serta rasa yang unik dan digemari oleh
masyrakat membuat peluang bisnis ini memiliki potensi yang cukup tinggi di masyarakat.

5
BAB II
STUDI KELAYAKAN

2.1 Lokasi
Produksi Nugget Singkong Keju Mozarella ini dilakukan di sebuah rumah sewa di Jl
Soekarno Hatta, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.. Lokasi ini kami rasa strategis karena
masih dalam lingkungan pasar Kuliner khas Tardisional dan juga hanya berjarak 3 Km
Pasar Tradisonal.sehingga memudahkan dalam memenuhi kebutuhan produksi.

2.2 Sarana dan Prasarana


Sarana yang tersedia di tempat produksi adalah adanya air bersih untuk melakukan
produksi dan adanya listrik yang memadai.

2.3 Sumber Daya Manusia


Untuk usaha awal, Kami membutuhkan 1 orang Direktur, 1 orang sebagai Manager
Pemasaran dan Produksi, serta 5 orang sebagai Operator Produksi. Kami merekrut
karyawan dari kalangan. Kami mengambil dari saudara Kami yang sudah berpengalaman
dalam pembuatan Nugget dan hanya memerlukan sedikit pelatihan untuk menjadikan
Nugget Singkong menjadi Nugget yang memiliki keunikan tersendiri . Selain itu, Kami
akan mengambil dari teman ataupun masyarakat sekitar untuk menjadi karyawan dengan
seleksi yang benar-benar matang. Hal ini Kami lakukan untuk meningkatkan kualitas
produk serta dapat meningkatkan keuntungan.

6
BAB III
STRATEGI DAN MANAJEMEN

3.1 Rencana manajemen


3.1.1 Strategi Pemasaran

Telah banyak jenis Nugget yang kini beredar di masyarakat. Namun dari sekian
banyaknya Nugget yang beredar Nugget yang dari singkong ini belum familiar pada
masyarakat , selain bergizi dan murah kami menambahkan Keju Mozarella sebagai
isian dalam nugget, karena melihat mayoritas dari konsumen pasar mulai dari anak-
anak hingga dewasa suka dengan isian keju ini. Untuk itu, Kami telah menyusun
strategi pemasaran. Tahapan-tahapannya sebagai berikut:
1. Pengembangan produk
Nugget memang telah banyak dijumpai di berbagai daerah. Namun, Kami
memberikan produk dengan bahan baku yang berbeda dan rasa yang disukai
dengan tampilan yang lebih menarik. Selain itu, Kedepannya kami akan
mencoba varian rasa baru yang lebih banyak karena dengan rasa yang baru
konsumen cenderung penasaran untuk mencoba.
2. Pengembangan wilayah pemasaran
Area pemasaran utama adalah seluruh lapisan dan golongan masyarakat.
Kami akan memasarkan produk pertama kali ke teman-teman mahasiswa, dan
juga Karyawan dari berbagai Instansi secara bertahap, Kami juga akan
melakukan kerjasama dengan warung, toko-toko, dan sentra-sentra kue
tradisional. Media pemasaran yang kami gunakan adalah secara langsung,
maupun Online dengan menggunakan Social Media agar jangkauan pasar
kami lebih luas.
3. Kegiatan promosi
Promosi masih berkaitan erat dengan pemasaran karena di dalam pemasaran
tersebut ada sebuah kegiatan yang digunakan untuk mengenalkan serta
memikat hati konsumen yang sering disebut promosi. Kegiatan promosi akan
dilakukan secara langsung (mulut ke mulut), langsung dilakukan dengan
menawarkan dan mengenalkan produk pada teman-teman yang memiliki toko
atau gerai.

3.1.2 Strategi produksi

Usaha Kami memproduksi nugget singkong ini sesuai dengan kriteria usaha
yang kami tetapkan agar kualitas produk tetap terjamin. Proses produksi dilakukan
dengan ketentuan tujuh jam kerja dalam sehari selama dua puluh enam hari dalam
satu bulan. Hal ini bukan berarti mengesampingkan usaha ini tapi karena melihat
faktor kesejahteraan karyawan juga. Namun, dengan usaha yang dilakukan terus

7
menerus, usaha Kami akan mampu memenuhi permintaan pasar terhadap produk
kami.

3.1.3 Strategi pengelolaan SDM

Pengelolaan SDM merupakan hal yang harus dilakukan suatu perusahaan


sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas karyawan pun
semakin baik. Tahap-tahap pengelolaan SDM yang akan perusahaan gunakan
adalah:
1. Seleksi karyawan
Perusahaan menyeleksi karyawan dengan melihat dari KSA (knowledge,
skill, and ability). Contohnya di bidang keuangan, perusahaan memilih calon
karyawan yang memiliki pengetahuan tentang akuntansi serta kemampuan
untuk mengelola keuangan perusahaan. Untuk bagian produksi, perusahaan
menyeleksi calon karyawan dari pengetahuannya tentang produksi produk
perusahaan serta kemampuan untuk mengolah bahan mentah produksi
menjadi bahan jadi. Disini perusahaan mengambil karyawan yang memang
masih memiliki status kekeluargaan, dan masing-masing memiliki
pengalaman bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.

2. Pelatihan karyawan
Karyawan yang telah diseleksi kemudian dilatih dan diberi motivasi tentang
apa tujuan perusahaan memproduksi Nugget Singkong keju ini sehingga
mereka memiliki kesamaan persepsi dan pemikiran. Hal ini dilakukan untuk
mempertahankan kualitas dan ciri khas yang membedakan produk
perusahaan dengan yang lain.

3.Sistem remunerasi yang seimbang dan adil


Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan pada saat
seleksi. Namun, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan memberikan
bonus pada karyawan yang memiliki produktivitas yang tinggi dan sungguh-
sungguh dalam bekerja

3.1.4 Strategi Penetapan Harga


Kemampuan untuk menentukan harga jual yang tepat akan sangat menentukan nasib
penjualan produk di pasaran. Beberapa hal penting yang diperhatikan oleh
perusahaan dalam menetapkan harga jual di pasaran sebagai bagian dari manajemen
harga diantaranya adalah
1. Strategi pemasaran
Perusahaan mempertimbangkan harga jual dengan perencanaan strategi
pemasaran yang baik karena laba perusahaan akan terpenuhi dari kemampuan
dan strategi pemasaran yang kreatif

8
2. Kualitas dan inovasi produk
Faktor kualitas dan inovasi produk perusahaan menjadi salah satu faktor penting
yang mempengaruhi usaha Kami dalam menetapkan harga jual. Sehingga
perusahaan Kami akan terus mempertahankan kualitas produk yang baik dan
inovasi produk yang berkelanjutan
1. Harga pesaing
Perusahaan juga melihat harga yang ditawarkan oleh produk Nugget lain untuk
mempertimbangkan penetapan harga.

3.2 Struktur Organisasi

Direktur
MHD. A Rahid

Manager Pemasaran &


Produksi
Sindy

Karyawan Produksi Karyawan Produksi Karyawan Produksi Karyawan Produksi Karyawan Produksi
Doni Bayu Juminten Nunung Juleha

3.3 Proses Produksi

Untuk Proses produksi Nugget singkong Keju Mozarella dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut :

1. Sediakan wadah yang akan digunakan untuk mencampurkan bahan


2. Masungkkan Singkong yang sudah dihaluskan , bawang putih, bawang
Bombay, tepung terigu, tepung panir, garam, bumbu merica, putih telur
3. Aduk semua bahan yang telah dimasukkan sampai tercampur merata
4. Sediakan Loyang kemudian alasi dengan menggunakan plastic dan diberi
olesan minyak
5. Potong kecil-kecil keju mozzarella da nisi adonan dengan keju lalu pipihkan
5. Kemudian kukus dengan api sedang hingga matang
6. Apabila sudah setengah matang kemudian keluarkan dan biarkan dingin
7. jika sudah dingin potong membentuk stik kemudian celupkan kedalam
kocokan telur
8. lalu gulingkan kedalam tepung panir kasar
9. Goreng dengan menggunakan minyak hingga setengah matang lalu siap
untuk dikemas dengan plastic vakum lalu simpan di frezzer.

9
BAB IV
Pembahasan

4.1 Aspek Pemasaran

Segmentasi Pasar
a. Segmentasi
Berdasarkan Status Sosial : Kalangan Menengah sampai Kalangan Menengah ke
bawah
Berdasarkan Usia : Anak-Anak, Remaja dan Dewasa
Berdasarkan Agama : Semua Agama
Berdasarkan Geografi : Lingkungan pasar kuliner, Jl Soekarno Hatta, Kota
Payakumbuh, Sumatera Barat

b. Targeting : Ibu Rumah tangga, dan Karyawan.


c. Positioning : Kami ingin menciptakan camilan/ lauk pendamping
yang sehat dan bergizi untuk dibeli oleh warga
di sekitar Kota Payakumbuh.

4.2 Analisis SWOT

4.2.1 Faktor internal

1) Strenght
a) Keunggulan produk
Kami mengangkat produk yang variatif dan inovatif serta ditujukan untuk semua
segmen pasar sehingga penjualan lebih besar
b) Bahan baku
Bahan baku pembuatan produk ini mudah diperoleh karena Kami menggunakan
bahan baku produk pertanian lokal. Singkong banyak ditanam oleh masyarakat
serta perkebunan di daerah Paykumbuh,
Tempat produksi yang strategis memudahkan untuk melakukan pendistribusian
agar sampai ke tangan konsumen
2) Weakness
a) Belum memiliki cukup pengalaman
Pengalaman untuk memulai usaha masih sangat minim dan merupakan pokok
masalah yang harus diatasi
b) Penggunaan limbah

10
belum ada rencana dan ide untuk mengolah kulit singkong yang merupakan
limbah produksi.

4.2.2 Faktor eksternal


2. Opportunities
a) Banyak konsumen
Produk ini ditujukan pada semua golongan dan tingkat umur sehingga
konsumen produk ini adalah seluruh lapisan masyarakat
b) Pemasaran
Pemasaran produk ini bisa dibilang cukup mudah karena kedekatan tempat
produksi dengan masyarakat
3. Threat
a) Keacuhan konsumen
Terkadang ada orang yang tidak begitu menyukai produk yang baru dan dirasa
aneh.

4.3 Aspek Ekonomi


4.3.1 Biaya Tetap (Fixed Cost) per Tahun
a. Direct Plant Cost
Tabel 2.1 Harga Alat Produksi

No Nama Barang Kapasitas Jumlah Harga Barang Total Harga


1 Kompor gas 1 Tungku 2 Rp. 430000 Rp. 860000
2 Tabung Gas 50 Kg 2 Rp. 1000000 Rp. 2000000
3 Panci Presto 12 L 2 Rp. 405000 Rp. 810000
4 Piring plastic - 20 Rp. 4400 Rp. 88000
5 Wajan Do=70 cm 2 Rp. 150000 Rp. 300000
6 Pisau - 4 Rp. 27000 Rp. 108000
7 Cetakan Nugget - 6 Rp. 100000 Rp. 600000
8 Stepless - 2 Rp. 20000 Rp. 40000
9 Freezer 171 L 1 Rp. 2500000 Rp. 2500000
10 mixer 10 L 2 Rp. 4500000 Rp. 9000000
Total Harga Rp. 16306000
Biaya Transportasi 5 % EC Rp. 815300
Total Purchases Equipment Cost Rp. 17121300

Building Cost :
Harga sewa pertahun adalah Rp. 20000000 dengan luas 50 m2
Total Direct Purchases Cost :
Total PEC + Building Cost = Rp. 37.121.300
Nilai Contingency 10 % DPC = Rp. 3.712.130

11
b. Fixed Capital Cost
Direct Plant Cost + Contingency = Rp. 40.833.430
c. Work Capital Investment
Perbandingan antara WCI dengan TCI adalah kisaran 10%-20% maka,
WCI = 15% TCI
TCI = FCI + WCI , = Rp. 40.833.430 + 0.15 TCI
TCI =Rp. 48.039.329
WCI =Rp. 7.205.899
Total Capital Investment
Total Capital Investment Adalah = FCI + WCI
= Rp. 48.039.329

4.3.2 Manufacturing Cost

A. Direct Manufacturing Cost


a. Harga Bahan Baku Produksi
Kapasitas Produksi adalah 30576 Kg/Tahun, dengan ketentuan 14 Kg/ Jam dan
jumlah waktu kerja 7 Jam/ hari x 26 Hari/bulan. Berikut perincian bahan baku
beserta kebutuhan dalam satu unit produk.

Tabel 2.2 Bahan Baku Produksi

No Nama Bahan Harga Satuan Kebutuhan Jumlah Harga


1 Singkong Rp. 800 Kg 1 Kg Rp. 800
2 Telur Rp. 20300 Kg 0.25 Kg Rp. 5075
3 Merica Bubuk Rp. 3000 Bungkus 1 Bungkus Rp. 3000
4 Keju Mozzarella Rp. 120000 Kg 0.005 Kg Rp. 600
5 Tepung Maizena Rp. 10000 Kg 0.032 Kg Rp. 320
6 Tepung Panir Rp. 22000 Kg 0.25 Kg Rp. 5500
7 Minyak Goreng Rp. 14800 Liter 0.5 Liter Rp. 7400
8 Gula Rp. 16000 Kg 0.03 Kg Rp. 480
9 Garam Rp. 700 Kg 0.03 Kg Rp. 21
10 Bawang Putih Rp. 18000 Kg 0.064 Kg Rp. 1152
11 Bawang bombay Rp. 30000 Kg 0.04 Kg Rp. 1200
Total Harga Rp. 25548
Total Harga Bahan Baku setahun penjualan Rp. 781155648

b. Operator Produksi (Labor Cost)


Tenaga kerja berjumalah 5 orang dengan biaya @ Rp. 700.000 , maka total biaya
labor cost dalam setahun Rp. 42.000.000

12
c. Royalties & Patent
Total harga produksi = Rp. 781.155.648
Sales Cost = Rp. 1.177.176.000
Harga jual satu unit adalah = Rp. 38.500
Royalties & Patent 1% Sales = Rp. 11.771.760

d. Maintenance
Maintenance 6% FCI = Rp. 2.450.006

e. Plant Supplies
Plant Supplies 15% Maintenance = Rp. 367.501

f. Utilitas & Electrical


Harga listrik Rp. 1.467 KW/h
Harga 1 Tabung 50 Kg , Rp. 800.000
*Asumsi pemakian 1 Tabung gas 50 Kg/ jam , Rp. 3.200 , maka 50 Kg pemakaian
setara 250 jam (*http://komporinduksi.blogspot.com)

Tabel 2.3 Utilitas & Electrical


Nama Barang Jumlah Konsumsi Biaya setahun
Freezer 1 159 Watt/jam Rp. 2015306
Gas Elpiji 2 0.2 Kg/jam Rp. 9584640
Mixer 2 150 Watt/jam Rp. 2370907
Total Rp. 13.970.853

Maka total Direct Manufacturing cost adalah Rp. 851.715.767

B. Indirect Manufacturing Cost


a. Packaging
Tabel 2.4 Biaya Packaging
Biaya Packaging
No Packaging Jumlah Harga
/ Tahun
Plastic
1 Vakum 100 pcs/Kg Rp. 110000 Rp. 33633600
Tipe E
2 Label 1 bh/ kg Rp. 500 Rp. 15288000
Total Harga Packaging Setahun Rp. 48.921.600

b. Distribusi transportasi
Distribusi transportasi 10 % Sales = Rp. 117.717.600

c. Plant Overhead
Plant Overhead 50 % Labor Cost = Rp. 21.000.000

13
Maka Total Indirect Manufacturing Cost adalah Rp. 187.639.200

C. Fixed Manufacturing Cost


a. Depresiasi
Depresiasi 10% FCI = Rp. 4.083.343
b. Property Taxes
Property Taxes 2% FCI = Rp. 816.669
c. Insurance 1 % FCI = Rp. 408.334

Maka Total Fixed Manfacturing Cost adalah Rp. 5.308.346

D. Total Manufacturing Cost


Tabel 2.5 Total Manufacturing Cost
No Jenis Jumlah
1 Direct Manufacturing Cost Rp. 851715767
2 Indirect Manufacturing Cost Rp. 187639200
3 Fixed Manufacturing Cost Rp. 5308346
Total Manufacturing Cost Rp. 1.044.663.313

E. General Expense
a. Management Salaries
Tabel. 2.6 Managemen Salaries
No Jabatan Jumlah Salaries/ bulan Salaries/ tahun
1 Direktur 1 Rp. 2000000 Rp. 24000000
2 Manager pemasaran 1 Rp. 1500000 Rp. 18000000
Total Management salaries Rp. 42.000.000

b. Perlatan Kantor
Peralatan Kantor 1% Sales = Rp. 11.771.760

Maka Total General Expense adalah Rp. 95.771.760

F. Total Production Cost

Tabel. 2.7 Total Production Cost


No Jenis Jumlah
1 Total Manufacturing Cost Rp. 1044663313
2 Total General Expense Rp. 95771760
Total Production Cost Rp. 1140435073

14
4.3.3 Analisis Kelayakan Ekonomi

A. Keuntungan
a. Total harga penjualan = Rp. 1.177.176.000
b. Total biaya produksi = Rp. 1.140.435.073
c. Profit sebelum pajak = Rp. 36.740.927
d. Pajak di Indonesia 10 % = Rp. 3.674.093
e. Profit setelah pajak = Rp. 33.066.834

B. Evaluasi Kelayakan
a. Percent Profit On Sales sebelum pajak
𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑥 100% = Rp. 3.12 %
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙

b. Percent Profit On Sales setelah pajak


𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑥 100% = Rp. 2.81 %
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙

C. Pay Out Time


a. POT Sebelum pajak
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 + 0.1 𝑇𝐶𝐼 = 1.2 (1 Tahun)

b. POT Setelah Pajak


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 + 0.1 𝑇𝐶𝐼
= 1.4 (1 Tahun)

D. Break Even Point (BEP)


a. Fixed Cost (Fa)

Depresiasi Rp. 4083343


Property Taxes Rp. 816669
insurance Rp. 408334
Total Fixed Cost Rp. 5308346

b. Variable Cost (Va)


Bahan Baku Rp. 781155648
Packaging Rp. 48921600
Utility and electrical Rp. 13970853
Dsitribusi Tranportasi Rp. 117717600
Royalty Rp. 11771760
Total Variable Cost Rp. 973537461

15
c. Regulated Cost (Ra)

Labor(Operator) Rp. 42000000


Plant Overhead Rp. 21000000
General Expense Rp. 95771760
Maintenance Rp. 2450006
Plant Supplies Rp. 367501
Total Regulated Cost Rp. 161589267

(𝐹𝑎 + 0.3 𝑅𝑎)


BEP = 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 − 𝑉𝑎 − (0.7𝑅𝑎) 𝑥 100% = 59 %

Cara Lain
BEP harga = Total biaya produksi selama 1 Tahun produksi
= Rp. 1.140.435.073
Harga jual per unit = Rp. 38500
BEP produksi = Total biaya produksi selama1 tahun : harga per unit
= Rp. 1.140.435.073 : Rp. 38.500
= 29622 kg /tahun
Jadi untuk mencapai titik impas maka dalam 1 kali setahun produksi yang harus
terjual adalah sebanyak 29622 unit dengan harga Rp. 38500.

E. .Return On Investmen

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑦𝑒𝑎𝑟


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 68.83 %

16
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Nugget Singkong merupakan suatu jenis makanan yang kami buat dengan memberikan
rasa keju mozzarella yang disukai banyak kalangan dan bentuk yang unik. Kami
memproduksi nugget singkong ini bertujuan untuk membantu masyarakat agar lebih sering
sarapan yang bergizi dan praktis. Produk kami mengutamakan kepada unsur kesehatan
yang terkandung di dalamnya. Sehingga hal itulah yang membedakan nugget yang sudah
ada di pasaran dengan nugget produk kami. Berdasarkan hasil analisis keyakan ekonomi
bisnis ini cukup menguntungkan dengan omzet setahun mencapai Rp.1.177.176.000
dengan untung bersih setelah pajak Rp. 33.066.834, dan nilai BEP nya 59% atau sebanyak
29622 Unit/ tahun, jika dihitung nilai Pay Out time setelah pajak adalah 1.4 tahun ( 1 Tahun
5 Bulan )
5.2 Penutup

Demikian proposal usaha Nugget Singkong unik Kami buat. Adapun tujuan proposal
ini yaitu untuk memperkenalkan lebih detail tentang produk kami dan mengundang para
investor untuk bekerja sama membangun usaha ini. Isi dari proposal ini yaitu terdiri dari
perkenalan produk, rincian biaya yang dibutuhkan dalam berproduksi, analisis S.W.O.T
produk hingga struktur organisasi pengelola.
Semoga apa yang tertulis dalam proposal ini dapat dimengerti dengan mudah dan calon
investor tertarik untuk bergabung dalam usaha ini. Atas perhatiannya saya ucapkan terima
kasih.

17
LAMPIRAN

Neraca Massa Produk

1. Neraca massa pada Cutting singkong


menuju Wadah adonan
Masuk Keluar
Komponen (Kg/jam) (Kg/jam)
Aliran 1 Aliran 2
Singkong 10.5 8.925
Kulit - 1.575
Total 10.5 10.5

2.
Neraca Massa Mixer Menuju Loyang
Masuk Keluar
(Kg/Jam) (Kg/Jam)
Komponen
Aliran Aliran
3 4 Aliran 5
Singkong 8.925 8.925
Telur 0.3 0.3
Merica 2 2
Tepung Maizena 0.064 0.064
-
Gula 0.06 0.06
Garam 0.06 0.06
Bawang putih 0.128 0.128
. Bawang bombay 0.08 0.08
Keju Mozzarella - 0.01 0.01
Total 11.627 11.627

18
3. Neraca Massa Loyang Menuju Panci Presto
Masuk Keluar
Komponen (Kg/Jam) (Kg/Jam)
Aliran 5 Aliran 6
Singkong 8.925 8.925
Telur 0.3 0.3
Merica 2 2
Tepung Maizena 0.064 0.064
Gula 0.06 0.06
Garam 0.06 0.06
Bawang putih 0.128 0.128
Bawang bombay 0.08 0.08
Keju Mozzarella 0.01 0.01
Total 11.627 11.627

4.
Neraca Massa Panci Presto Menuju Wadah
T. panir
Masuk Keluar
(Kg/jam) (Kg/jam)
Komponen
Aliran Aliran
6 7 Aliran 8
Singkong 8.925 8.925
Telur 0.3 0.2 0.5
Merica 2 2
Tepung Maizena 0.064 0.064
Gula 0.06 0.06
Garam 0.06 0.06
Bawang putih 0.128 0.128
Bawang bombay 0.08 0.08
Keju Mozzarella 0.01 0.01
Tepung Panir - 0.5 0.5
Total 12.327 12.327

19
5.
Wadah T. Panir Menuju Penggorengan
Masuk Keluar
(Kg/jam) (Kg/jam)
Komponen
Aliran Aliran Aliran
8 9 10
Singkong 8.925 8.925
Telur 0.5 0.5
-
Merica 2 2
Tepung Maizena 0.064 0.064
Minyakgoreng - 1 1
Gula 0.06 0.06
Garam 0.06 0.06
Bawang putih 0.128 0.128
-
Bawang bombay 0.08 0.08
Keju Mozzarella 0.01 0.01
Tepung Panir 0.5 0.5
Minyak Goreng - 0.5 0.5
Total 13.827 13.827

20
Contoh Kemasan Produk

Berikut beberapa contoh bentuk kemasan yang akan dijual dalam ukuran per Kg.

Plastik Vakum ini memiliki sepesifikasi antara lain , ukuran 30 cm x 40 cm, tebal 80
micron, kantong plastic vakum ini dari visualnya berbentuk kantorng bag, yang yterbuat dari
tiga kombinasi bahan plastic , (LDPE, PET, dan Nylon) dan dilaminasi dengan seal pada
sisinya, sangat cocok untuk makanan beku , seperti daging, bakso, nugget, dll.

21

Anda mungkin juga menyukai