Anda di halaman 1dari 4

Nama : Azka Fauzi Azhar

NIM : 16030061
Kelas : Teknik Kimia 16
Tugas : Resume Macam-macam Aliran Fluida

Macam-macam Aliran Fluida

Berdasarkan dari tinjauannya, aliran fluida dapat diklasifikasikan menjadi beberapa


golongan atau jenisnya, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Aliran Laminer
Aliran fliuida dikatakan laminar jika lapisan fluida bergerak dengan kecepatan
yang sama dan dengan lintasan partikel yang tidak memotong atau menyilang, atau
dapat dikatakan bahwa aliran laminar di tandai dengan tidak adanya ketidak beraturan
atau fluktuasi di dalam aliran fluida.

2. Aliran Turbulen
Aliran dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida sangat tidak menentu
karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang
lain dalam skala yang besar.

3. Aliran Steady atau Aliran Tunak

Suatu aliran fluida disebut steady jika aliran yang mana kondisi alirannya baik
besar maupun arah tidak terjadi perubahan terhadap waktu.

dQ dh dv
=0, =0, =0
dt dt dt

Keterangan :

Q = Debit aliran (m3/s)

h = Kedalaman aliran (m)

v = Kecepatan aliran (m/s)


t = Waktu (s)

4. Aliran Unsteady atau Aliran Tak Tunak


Aliran tak tunak atau aliran tidak permanen (impermanent flow) adalah
kondisi dimana komponen aliran berubah terhadap waktu. Contoh aliran di
saluran/sungai pada kondisi ada perubahan aliran (ada hujan, ada banjir, dll) atau
aliran yang dipengaruhi muka air pasang-surut (muara sungai di laut) .

5. Aliran yang tak termampatkan atau Incompressible


Aliran tak termampatkan adalah kondisi aliran dimana rapat massa fluidanya
tidak berubah. Contohnya adalah air,minyak,dll.

6. Aliran yang termampatkan atau Compressible


Aliran termampatkan adalah kondisi aliran dimana rapat massa fluidanya
berubah. Contohnya adalah gas. Pada fluida jenis ini berlaku hukum termodinamika.

7. Aliran Seragam atau Aliran Uniform


Aliran seragam adalah kondisi dimana komponen aliran tidak berubah
terhadap jarak. Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi tidak ada pengaruh
pembendungan/terjunan, tidak ada penyempitan/pelebaran yang ekstrim.

jx : perubahan terhadap jarak

8. Aliran Tidak Seragam atau Aliran Non-Uniform


Aliran tidak seragam (non-uniform flow) adalah kondisi dimana komponen
aliran berubah terhadap jarak. Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi ada
pengaruh pembendungan/terjunan, ada penyempitan/pelebaran yang ekstrim.

9. Aliran yang dipengaruhi kekentalan atau Aliran Viscous


Aliran viskous atau aliran fluida nyata adalah aliran yang dipengaruhi oleh
viskositas. Adanya viskositas menyebabkan adanya tegangan geser dan kehilangan
energy. Pada aliran ini terjadi gesekan antarai fluida dengan dasar/dinding saluran
atau pipa. Gambar dibawah ini menampilkan percobaan aliran viskous melalui sebuah
pilar berbentuk tabung.
10. Aliran yang tidak dipengaruhi kekentalan atau Aliran Inviscid
Aliran invisid atau aliran fluida ideal adalah aliran yang tidak dipengaruhi
viskositas/kekentalan sehingga aliran ini tidak memiliki tegangan geser dan
kehilangan energi. Dalam kenyataannya aliran fluida ideal tidak ada. Konsep ini
digunakan para peneliti terdahulu untuk membentuk persamaan aliran fluida dan
pengaplikasiannya di lapangan ditambahkan faktor penyesuaian sesuai kondisi nyata.
Gambar (b) dibawah ini mengilustrasikan aliran invisid melalui sebuah pilar
berbentuk tabung.

11. Aliran Rotasi atau Aliran Rotational


Aliran rotasional adalah aliran dimana nilai rotasinya atau setiap komponen
vektor rotasinya tidak sama dengan nol. Hal ini berarti medan aliran dengan kecepatan
vektor V tidak sama dengan nol.

12. Aliran Tak Rotasi atau Aliran Irrotational


Aliran irrotasional adalah aliran dimana nilai rotasinya atau setiap komponen
vektor rotasinya sama dengan nol. Contoh aliran irrotasional adalah medan aliran
pada aliran seragam. Penjabaran matematisnya disajikan pada pesamaan berikut

Omega (kapital) sering dinotasikan sebagai vortisitas (vorticity), sehingga


didefinisikan sebagai sebuah vektor yang nilainya dua kalinya vektor rotasi.

13. Aliran Subkritis

Aliran Subkritis, jika bilangan Froude lebih kecil dari satu (Fr < 1), kedalaman
biasanya lebih besar dan kecepatan aliran rendah.

14. Aliran Superkritis


Aliran Superkritis, jika bilangan Froude lebih besar dari satu (Fr > 1),
kedalaman relatif lebih kecil dan kecepatan alirannya relatif besar.

15. Aliran yang terpisahkan atau Aliran Separated

Aliran yang terjadi separasi ditampilkan sketsa pada gambar dibawah ini.
Fluida dengan nilai viskositas kecil atau kecepatan tinggi menimbulkan momentum
yang tinggi, sehingga sulit bagi aliran untuk ‘menempel’ pada dasar saluran.

16. Aliran yang tak terpisahkan atau Aliran Unseparated

Aliran yang tidak terjadi separasi dapat terjadi pada aliran yang sangat lambat.
Penjelasan mengenai fenomena ini ditampilkan melalui sketsa pada gambar dibawah
ini, mengilustrasikan sebuah percobaan sejumlah cairan sirup (viskositas tinggi)
dengan suhu rendah yang melampaui flume dengan beda tinggi dasar tertentu dengan
kecepatan sangat rendah. Saat mencapai pojok flume, cairan sirup tetap megikuti
dasar flume, turun vertical dan tetap ‘menempel’ hingga akhir. Fenomena ini
disebabkan momentum yang sangat kecil pada pojok dasar flume yang diakibatkan
kecepatan yang sangat rendah.

Anda mungkin juga menyukai