Nim : 1404107010020
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul PT SIA Terbelit Sengketa
Lahan, http://aceh.tribunnews.com/2017/10/17/pt-sia-terbelit-sengketa-lahan.
Editor: bakri
Semen Indonesia Setop Pembangunan
Pabrik di Pidie
Lavinda, CNN Indonesia | Senin, 16/10/2017 12:51 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Semen Indonesia Aceh menghentikan proyek
pembangunan pabrik di Laweung, Kabupaten Pidie, Aceh, sampai persoalan lahan
selesai.
PT Semen Indonesia Aceh merupakan perusahaan patungan PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk dan perusahaan lokal PT Samana Citra Agung untuk menggarap
proyek pabrik semen di Laweung. PT Samana Citra selaku pihak pemilik lahan
pabrik menggenggam saham dengan porsi 12 persen.
Hingga saat ini, PT Semen Indonesia Aceh disebut-sebut telah menghabiskan dana
Rp300 miliar untuk pembangunan pabrik tersebut.
"Masalah lahan telah kami serahkan kepada Pemerintah Kabupaten Pidie untuk
menyelesaikannya. Bila masalah sudah selesai maka pembangunan akan kami
lanjutkan," kata Direktur Utama PT Semen Indonesia Aceh Bahar Syamsu seperti
dikutip dari ANTARA, Senin(16/10).
Perusahaan mengklaim, lahan seluas 1.550 hektare yang dikuasai PT Samana
sudah sah secara hukum, ditandai dengan adanya sertifikat tanah.
Namun, perusahaan tak bisa menjalankan pembangunan proyek karena masih
banyak masalah di lapangan. Masyarakat mengakui lahan itu sebagai milik mereka
dan belum menerima ganti rugi.
Jadi, Semen Indonesia menyerahkan persoalan tersebut kepada perusahaan lokal
untuk diselesaikan bersama dengan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Pidie.
Namun, Bahar Syamsu yakin proyek senilai Rp5,8 triliun itu bisa berjalan karena
secara umum masyarakat Aceh dianggap menginginkan pabrik PT Semen Indonesia
Aceh tetap terwujud.
"Masyarakat sekarang menyerahkan masalah lahan ke bupati, jadi sekarang tugas
bupati bersama PT Samana Citra Agung menyelesaikan masalah ini. Saya yakin
masalah lahan ini segera selesai, apabila semua pihak saling komunikasi,"
paparnya.
Dengan penghentian proyek tersebut, dijelaskan, maka seluruh kegiatan sosial
perusahaan (CSR) baik yang selama ini telah direncanakan maupun sudah berjalan
juga mengalami penundaan terhitung 10 Oktober 2017.
Analisi kasus
Dalam kasus diatas menyoroti tentang persengketaan atas tanah antara masyarakat
Laweung dengan PT Semen Indonesia Aceh (PT SIA. Sejak awal masyarakat
Laweung menolak PT SIA di daerah mereka. Sebab selain alasan ekologis,
sebagian area yang dijadikan sebagian lokasi aktivitas penambangan oleh
perusahaan. Dalam kasus ini dikemukakan bahwa warga Laweung telah berulang
kali melaporkan kasus ini kepada Pemerintah. Masyarakat meminta pihak
perusahaan agar segera menyelesaikan ganti rugi lahan tersebut. Karena mereka
tidak mau ketika proses pembagunan pabrik dimulai masalah itu belum selesai.
“mereka ingin semua masalah itu selesai sebelum pabrik itu dibangun.