Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PELAYANAN KEROHANIAN

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

001/AKRE/VII/2016 00 1/2

Tanggal Berlaku Ditetapkan Oleh Direktur

SPO 1 Juli 2016

dr. Suhatman, MARS


NIK. 260100001
PENGERTIAN Pelayanan kerohanian merupakan bagian internal dari bentuk pelayanan
kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan biologi, psikologi, sosiologi
dan spiritual yang komprehensif karena pada dasarnya setiap diri manusia
terdapat kebutuhan dasar spiritual.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan
TUJUAN
spiritual pasien.
SK Direktur RSU Mutia Sari No.157/SK/RSU-MS/VII/2016 tentang
KEBIJAKAN
Kebijakan Pelayanan Kerohanian di RSU Mutia Sari.

A. TAHAP PRA PELAYANAN BIMBINGAN


PROSEDUR a. Untuk petugas ruang rawat inap
- Formulir tentang persetujuan pelayanan kerohanian di jelaskan ke
keluarga pasien.
- Petugas rawat inap menghubungi bagian informasi untuk
menghubungi petugas rohaniawan.
- Petugas rawat inap mengatur waktu yang tepat kapan akan
dilakukan bimbingan rohani.
- Waktu bimbingan yang tepat adalah :
 Diluar jam visite dokter
 Diluar tindakan medis lain
 Diluar jam kunjungan pasien
b. Untuk petugas rohaniawan
- Perhatikan pakaian dan peralatan lain yang di butuhkan. Sebelum
melakukan bimbingan karena penampilan juga penting.
- Bawalah buku bimbingan rohani atau buku kecil panduan doa-doa
dan atau leaflet kecil jika ada untuk diberikan kepada pasien.
- Saat menuju ruangan pasien ucapkan salam kepada pengunjung
atau keluarga pasien dengan tersenyum.
- Ketuk pintu dengan lembut dan perkenalkan diri dengan singkat
dan ramah.

- Mohon izin kepada keluarga atau penunggu untuk dapat


memberikan pelayanan.
- Apabila pasien dalam keadaan siap maka pelayanan dapat dimulai.
- Usahakan dapat mengetahui nama pasien dan penyakit pasien
sebelum memberikan pelayanan.
B. TAHAP PROSES PELAYANAN BIMBINGAN OLEH
ROHANIAWAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PELAYANAN KEROHANIAN

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

001/AKRE/VII/2016 00 2/2

a. Perkenalkan diri secara khusus kepada pasien.


b. Lakukan wawancara singkat tentang penyakit dan harapan pasien
dengan bersahabat dan penuh empati.
c. Tidak larut dalam kesedihan pasien.
d. Berikan pengertian untuk tetap sabar dalam menghadapi cobaan
dengan tidak menggurui.
e. Anjurkan untuk tetap melakukan ibadah sesuai agama pasien
semampu pasien.
f. Berikan doa-doa.
g. Berikan leaflet doa jika ada.
h. Mohon diri dan ucapkan salam
i. Usahakan pelayanan bimbingan maksimal 15 menit.

UNIT TERKAIT
Petugas Informasi, Rohaniawan, Supervisor.

Anda mungkin juga menyukai