Anda di halaman 1dari 15

RSU MUTIA SARI

NARASUMBER : dr. Mufti Andri, SpAn


A. DEFENISI

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan


emosional akibat adanya kerusakan jaringan yang
sedang atau akan terjadi, atau pengalaman
sensorik dan emosional yang merasakan seolah-
olah terjadi kerusakan jaringan.
Berdasarkan onsetnya, nyeri dikelompokkan
menjadi 2, yaitu:

Nyeri akut : nyeri dengan onset segera dan durasi


terbatas

Nyeri kronis : nyeri yang bertahan untuk periode


waktu yang lama, lebih dari 6 minggu
Berdasarkan derajatnya, nyeri dikelompokkan
menjadi 3 yaitu :
Nyeri ringan : sedikit mengganggu aktifitas
sehari-hari (sistem skala 1-3)
Nyeri sedang : gangguan nyata pada aktifitas
sehari-hari (sistem skala 4-6)
Nyeri berat : tidak dapat melakukan
aktifitas sehari-hari (sistem skala 7-10)

Skala 0 : tidak ada nyeri


Manajemen nyeri adalah penatalaksanaan
pasien dengan keluhan nyeri pada pasien rawat inap
maupun rawat jalan dengan melakukan assesmen
sampai dengan pemberian terapi sehingga keluhan
nyeri pasien berkurang/hilang.
Assesmen Nyeri

Pengertian

Assesmen nyeri adalah suatu tindakan


melakukan penilaian rasa sakit/nyeri pada
pasien di RS, yang terdiri atas asasmen nyeri
awal dan asasmen nyeri ulang.
Assesmen nyeri awal adalah suatu tindakan
penilaian rasa sakit/nyeri pada pasien saat pasien
dilayani pertama kali dirawat jalan maupun Unit Gawat
Darurat.

Assesmen nyeri ulang adalah suatu tindakan


melakukan penilaian ulang rasa sakit/nyeri pada pasien
dengan keluhan nyeri baik dirawat jalan, UGD, rawat
inap maupun khusus sampai pasien terbebas dari rasa
nyeri.
Assesmen nyeri yang dilakukan menggunakan 3 cara yaitu :
1. Numeric Scale digunakan untuk pasien dewasa dan
anak yang usianya lebih 8 tahun. Cara mengukur skala
A nyeri dengan Numeric Scale adalah dengan menanyakan
S pada pasien mengenai intensitas nyeri yang dirasakan dan
S dilambangkan dengan angka antara 0-10. setelah
E mendapatkan hasil numeriknya, dikategorikan :
S
M - 0 : tidak nyeri
E - 1-3: nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas sehari-
M hari)
- 4-6 (nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas
sehari-hari)
- 7-10 : nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-
hari)
2. Wong Baker Faces Pain Scale digunakan untuk
pasien (dewasa dan anak lebih 3 tahun) yang tidak
dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan
angka. Cara mengukur nyerinya adalah dengan Kemudian dari
mencocokkan ekspresi wajah pasien dengan gambar gambar yang cocok
yang ada pada seperti tentukan numeriknya
:
-0 : ekspresi rileks,
tidak merasa
nyeri sama sekali
-2 : sedikit nyeri
-4 : cukup nyeri
-6 : lumayan nyeri
- 8 : sangat nyeri
- 10 : amat sangat
nyeri (tak
tertahankan)
3. FLACC Behavior Pain Scale digunakan pada dan pasien tidak sadar yang tidak
dapat dinilai dengan Numeric Scale dan Wong Baker faces pain scale. Cara penilaian
adalah petugas mencocokkan kondisi pasien dengan standar pada tabel berikut :
Kategori Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2
Smile Smile / ceria (tidak ada Perubahan ekspresi / Ekspresi wajah stress,
ekspresi sedih) sedih, sesekali dagu mengatup rapat,
menyeringai / meringis gemetar
Legs Normal posisi / rileks Sulit, tegang, kaku Menendang – nendang,
tidak kooperatif
Activity Tiduran normal, posisi Posisi tidak nyaman, Tidak kooperatif
nyaman, pindah posisi menggeliat, geser ke
belakang dank e depan,
kaku
Cry Tidak menangis saat Merengek, sesekali Melenguh, series
bangun / sadar menangis / Nampak tidak menangis, complain,
nyaman, merintih suara tidak jelas, berteriak

Consolability Perasaan nyaman dan Nampak rileks bila Sangat sulit menjadi
relaksasi disentuh, nyeri berkurang nyaman
dengan sentuhan /
massage
NILAI : 0= TIDAK NYERI, 1-3= NYERI RINGAN, 4-6= NYERI SEDANG, 7-10=NYERI BERAT
Penanganan nyeri

Setelah petugas mengetahui skala nyeri pasien, maka


akan dilakukan intervensi sesuai dengan skala nyeri pasien.
Tindakan yang dilakukan adalah :
1. Pasien yang mengalami nyeri derajat ringan (skala 1-3)
dilakukan edukasi untuk relaksasi dan distraksi.
RELAKSASI DISTRAKSI

PERNAFASAN
DISTRAKSI VISUAL
PERUT

DISTRAKSI
GAMBARAN INDAH
PENDENGARAN

DISTRAKSI
PERNAFASAN

DISTRAKSI
INTELEKTUAL

TEKNIK PERNAFASAN

IMAJINASI
TERBIMBING
Apabila dengan teknik relaksasi dan
distraksi keluhan nyeri tidak
berkurang?

- Pasien yang mengalami nyeri derajat


sedang (4-6) Pemberian therapy jenis
NSAID/ipoid dosis ringan
- pasien yang mengalami nyeri derajat
berat (skala 7-10) dilakukan kolaborasi
medis untuk pemberian therapy jenis
ipoid
- apabila pemberian therapy farmaka jenis
ipoid, tetapi keluhan nyeri belum teratasi
maka, bila diperlukan Dokter DPJP akan
merujuk kepada Tim nyeri intervensi
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai