27 Votes
Kalo kalian baca di postingan sebelumnya tentang asalmuasal munculnya nama panggilan
‘radioaktif’ disana tuh ada komen”an saya dengan teman saya sesama penyuka radioaktif
(rada stres nih seneng nuklir). Saya sedikit berdalih disana ketika teman saya ngeles ‘kenapa
namanya radioaktif? gak radiopasif aja?’. Saya menjawab bahwa keterkaitan nama ini ya
balik lagi ke radioaktivitas yakni aktivitas si radio aktif itu. Klo kita beraktivitas berati kan
melakukan sesuatu,ya berati aktif dong,bukan pasif. Wong imbuhannya me- bukan di- (-,-“)
Nah,ini salah satu kegiatannya si radioaktif,yakni reaksi fisi dan fusi. yang pertama fisi.
Fisi
Fisi adalah reaksi nuklir dimana inti atom yang terikat oleh gaya terkuat di alam semesta atau
nama kerennya Gaya Nuklir Kuat, terbelah menjadi fragmen-fragmen.
Bahan utama yang digunakan dalam percobaan fisi adalah “uranium” karena atom uranium
adalah salah satu atom terberat.
Dengan kata lain, terdapat banyak proton dan netron di dalam inti atomnya.menembakkan
sebuah netron pada inti uranium dengan kecepatan tinggi. Mereka menghadapi situasi yang
sangat menarik. Setelah netron diserap inti uranium, inti uranium menjadi sangat tidak stabil.
Inti atom tak stabil berarti ada perbedaan jumlah proton dan netron di dalam inti yang
menyebabkan ketidakseimbangan di dalam strukturnya. Karena itu, inti memulai pembelahan
menjadi fragmen dan memancarkan sejumlah energi untuk menghilangkan
ketidakseimbangan ini. Inti, di bawah pengaruh energi yang dilepaskan, mulai mengeluarkan
komponen-komponen yang dimiliki-nya dengan kecepatan tinggi.
Mengingat hasil percobaan ini, netron diakselerasi dan uranium dibombardir dengan netron di
dalam lingkungan khusus yang disebut “reaktor”. Namun, uranium dibombardir dengan
netron menurut ukuran tertentu, tidak secara acak, karena setiap netron yang membombardir
atom uranium harus dengan cepat mengenai uranium dan pada titik yang diinginkan. Karena
itu, percobaan ini dilakukan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan. Jumlah
uranium, jumlah netron untuk menembak uranium, durasi, dan kecepatan tembak netron,
harus dihitung dengan seksama.
Setelah semua perhitungan dilakukan dan lingkungan yang sesuai disiapkan, inti dibombardir
dengan netron-netron sedemikian rupa sehingga mereka menembus inti atom di dalam
uranium. Dari gumpalan inti, satu inti saja yang terbelah menjadi dua sudah cukup. Dalam
pem-belahan ini, rata-rata dua atau tiga netron dikirim keluar dengan kecepatan tinggi dan
energi yang besar. Netron-netron yang dilepaskan memulai reaksi berantai dengan menabrak
inti uranium lainnya dalam gumpalan itu. Setiap inti yang baru terbelah berperilaku seperti
inti uranium pertama. Jadi, reaksi berantai pun dimulai. Sejumlah besar inti uranium terbelah
menjadi fragmen sebagai hasil reaksi berantai ini, dan menyebabkan terlepasnya sejumlah
besar energi.
Pembelahan inti seperti inilah yang menyebabkan bencana di Hiroshima dan Nagasaki, dan
merenggut nyawa puluhan ribu orang. Sejak momen pertama bom atom dijatuhkan di
Hiroshima oleh Amerika Serikat dalam Perang Dunia II, tahun 1945, dan setelahnya,
diperkirakan 100.000 orang mati. Satu bom lagi yang dijatuhkan Amerika di Nagasaki tiga
hari setelah bencana di Hiroshima menyebabkan kematian 40.000 orang tepat pada saat
peledakan. Kekuatan yang dilepaskan inti di samping menyebabkan kematian banyak orang,
juga menghancurkan area pemukiman yang luas, dan radiasinya menimbulkan banyak
penyimpangan genetik yang tidak bisa diperbaiki dan masalah psikologis di pemukiman yang
tersisa, yang kelak akan mempengaruhi generasi berikutnya.
Fusi
Fusi nuklir tuh kebalikan dari fisi,yang artinya adalah penyatuan dua inti ringan menjadi inti
yang lebih berat dan menggunakan energi pengikat yang dilepaskan. Namun, untuk mencapai
hal ini secara terkendali sangat tidak mudah. Ini karena inti bermuatan listrik positif dan
bertolakan satu sama lain dengan kuat jika dipaksa bersatu. Karena itu, sebuah gaya yang
cukup kuat diperlukan untuk mengatasi gaya repulsif di antara mereka agar fusi terjadi.
Energi kinetik yang dibutuhkan ini setara dengan temperatur sekitar 20-30 juta derajat.44
Temperatur ini luar biasa tinggi sehingga tidak ada satu pun benda padat untuk menampung
partikel-partikel yang akan terlibat dalam reaksi fusi ini tahan terhadapnya. Jadi, tidak ada
satu mekanisme pun di dunia yang dapat merealisasikan fusi kecuali panas dari bom atom.
Reaksi fusi terjadi di matahari sepanjang waktu. Panas dan sinar yang datang dari matahari
adalah hasil fusi antara hidrogen dan helium, dan energi dilepaskan sebagai ganti materi yang
hilang selama perubahan ini. Setiap detik, matahari mengubah 564 juta ton hidrogen menjadi
560 juta ton helium. 4 juta ton sisa materi diubah menjadi energi. Kejadian luar biasa ini
menghasilkan tenaga matahari yang sangat vital bagi kehidupan di planet kita, dan telah
berjalan selama jutaan tahun tanpa jeda. Dalam benak kita mungkin akan timbul pertanyaan
seperti ini: Jika setiap detik matahari kehilangan materinya sebanyak 4 juta ton, kapan
matahari akan habis?
Matahari kehilangan 4 juta ton materi setiap detiknya, atau 240 juta ton per menit. Jika kita
asumsikan bahwa matahari telah memproduksi energi dengan laju seperti ini selama 3 milyar
tahun, maka matahari telah kehilangan massanya selama itu sebesar 400.000 juta kali juta ton,
yang sama dengan seper 5000 total massa matahari sekarang. Jumlah ini seperti satu gram
pasir yang hilang dari bongkahan batu seberat 5 kilogran dalam kurun 3 milyar tahun. Ini
menjelaskan bahwa massa matahari sedemikian besar sehingga waktu yang sangat-sangat
panjang akan terlewati sebelum matahari habis.
tapi pada kenyataannnya emang Reaksi Fisi atau reaksi pemisahan dapat terjadi di bumi,
asalkan ada sumber radioaktifnya… contohnya reaksi fisi pada bom nuklir yang bisa
menimbulkan ledakkan sedasyat itu..
sedangkan reaksi fusi atau reaksi penggabungan tidak dapat terjadi di bumi karena
membutuhkan suhu yang sangat tinggi untuk melakukannya, reaksi fisi dapat diamati pada
matahari, di sana terjadi peggabungan atom2 hidrogen menjadi helium… gila banget,gak
kebayang kan klo bumi panasnya udah kayak matahari? buseeet dah..
Makalah Radioisotop
A. PENDAHULUAN
Atom terdiri atas inti atom dan elektron-elektron yang beredar mengitarinya. Reaksi
kimia biasa hanya menyangkut perubahan pada kulit atom, terutama elektron pada
kulit terluar, sedangkan inti atom tidak berubah. Reaksi yang meliputi perubahan pada
inti disebut reaksi inti atau reaksi nuklir (nukleus=inti). Reaksi nuklir ada yang terjadi
secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan terjadi pada inti-inti atom yang
tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil ini disebut zat radioaktif. Adapun
reaksi nuklir tidak spontan dapat terjadi pada inti yang stabil maupun inti yang tidak
stabil. Reaksi nuklir disertai perubahan energi berupa radiasi dan kalor. Berbagai jenis
reaksi nuklir disertai pembebasan kalor yang sangat dasyat, lebih besar dan reaksi
kimia biasa.
B.
B. RADIOISOTOP
Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari disebut
target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target
sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat
mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.
Reaksi nuklir ada yang terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan
terjadi pada inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil ini
disebut zat radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat terjadi pada inti yang
stabil maupun inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai perubahan energi berupa
radiasi dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai pembebasan kalor yang sangat
dasyat, lebih besar dan reaksi kimia biasa.
C. JENIS-JENIS RADIOISOTOP
Jenis-jenis radioisotop yang sering digunakan yaitu :
Sinar α
Sinar β
Sinar γ
D. PENGGUNAAN RADIOISOTOP
1. Perunut (tracer)
Sebagai perunut, radiosotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari
sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop
mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat
digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa
itu dapat dipantau.
2. Sumber radiasi.
Sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat
radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk. Radiasi dapat digunakan
untuk memberi efek fisis: efek kimia, maupun efek biologi.
E. SIFAT KHAS RADIOISOTOP
Radioisotop senantiasa memancarkan radiasi di manapun dia berada dan mudah
dideteksi. Laju peluruhan tiap satuan waktu (radioaktivitas) hanya merupakan fungsi
jumlah atom radioisotop yang ada, tidak dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik
temperatur, tekanan, pH dan sebagainya. Intensitas radiasi ini tidak bergantung pada
bentuk kimia atau senyawa yang disusunnya . Radioisotop memiliki konfigurasi
elektron yang sama dengan isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki radioisotop
sama dengan isotop-isotop lain dari unsur yang sama . yang dipancarkan, utamanya
radiasi gamma, memiliki daya tembus yang besar. Aplikasi radioisotop di bidang
industri yaitu :
1). Tehnik radiografi
Aplikasi radioisotop dalam bidang industri sebenarnya hampir mirip dengan
pemakaian sinar-X pada bidang kedokteran, yaitu “melihat” keadaan tubuh manusia
dengan cara difoto dengan sinar-X. Sedangkan dalam teknik radiografi yang difoto
adalah benda atau obyek yang akan dilihat keadaan bagian dalamnya.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tekhnik ini berdasarkan sifat
bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang
diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam
merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang
berongga itu film akan lebih hitam.
2) Teknik Gauging
Dengan metode Gauging yaitu teknik pengukuran dengan menggunakan radioisotop.
Dalam teknik ini radioisotop digunakan sebagai sumber tertutup. Efek radiasi
terhadap sistem dapat mengetahui keadaan sistem tersebut. Penggunaan teknik
gauging ini antara lain untuk mengukur kandungan air dalam tanah, kepadatan tanah,
aspal, dan beton. Teknik ini sangat luas pemakaiannya dalam taknik sipil antara lain
pondasi bangunan, jalan raya, pembuatan tanggul, dan lain-lain.
Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung
pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan.
Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan
berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga
ketebalan dapat dipertahankan.
3) Pengawetan Bahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-
barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat meningkatkan mutu tekstil karena
mengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan
warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman
sehingga dapat disimpan lebih lama.
http://rachmakimhunter.blogspot.co.id/p/makalah-radioisotop.html
. Pengertian Radioaktif
Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi (pancaran sinar)
secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut biasanya bersifat labil,
berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah
satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang
lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan inti 4He),
partikel beta (β), dan partikel gamma (γ).
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta
bom atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi
sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain
itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar
lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR merupakan karsinogen tulang dan 131J.
B. Sejarah Radioaktif
Sejarah penemuan Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh
ilmuwan Perancis Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan material fosforen. Material
semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya mendapat paparan cahaya,
dan dia berfikir pendaran yang dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X mungkin berhubungan
dengan fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan
menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil
sampai ketika ia menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto
ketika ia menggunakan garam uranium tesebut.Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik
hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material
dijaga pada tempat yang gelap. Juga, garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium metal
dapat juga menimbulkan efek bintik hitam pada pelat.
C. Limbah Radioaktif
Apa itu limbah radioaktif ?
Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi, aktivitas sedang dan
aktivitas rendah.
Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah umur paruh
pendek.
Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.
1. Bidang Kedokteran
Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah berapa juta orang
di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif ini. Sebagai contoh sinar X untuk
penghancur tumor atau untuk foto tulang. Berdasarkan radiasinya:
Sterilisasi radiasi
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan
untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia),
yaitu:
a)Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b)Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c)Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri
lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru
dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel
normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata
lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan
dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi
gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap oleh
tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang.
Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut.
Teknik ini bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang (osteoporosis) yang
sering menyerang wanita pada usia menopause (matihaid).
Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat pembangkit
radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker. Perkembangan teknik
elektronika maju dan peralatan komputer canggih dalam dua dekade ini telah membawa
perkembangan pesat dalam teknologi radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat
partikel generasi terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan
sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya yang sangat
selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan dikenai radiasi, memformulasikan
serta memberikan paparan radiasi dengan dosis yang tepat pada target. Dengan
memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metoda
pembedahan dengan menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife).
Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah
konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau gamma ini, bahkan tanpa perlu
membuka kulit pasien dan yang terpenting tanpa merusak jaringan di luar target.
5. Teknik Pengaktivan Neutron
Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama
untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe,
Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan
teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini
contoh bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.
Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari
organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan
film sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya,
sehingga didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi oleh struktur jaringan yang
tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh
tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu
CT-Scanner.
Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan senyawa yang
ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di dalam tubuh. Dengan demikian,
keberadaan dan distribusi senyawa tersebut di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa
fungsi organ dan metabolisme tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan.
Pencitraan dapat dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula
digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri tuberkolose, di
dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik yang disebabkan oleh infeksi
bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu,
misalnya antibodi, yang bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat
yang lalu di Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil disintesa
radiofarmaka bertanda teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di dalam tubuh. Produk hasil
litbang ini saat ini sedang direncanakan memasuki tahap uji klinis.
Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk mendeteksi
kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop tertentu
dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan
untuk mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa
radioisotop yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Sutresna, 2007).
2. Bidang Hidrologi
3. Bidang Biologis
4. Bidang pertanian
5. Bidang Industri
Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam
Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam
Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni
Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil
Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.
E. Dampak Radioaktif
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti
berikut di bawah ini :
1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah
putih yang jumlahnya berkurang
Bahaya Zat Radioaktif
Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor
atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang
telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang
tidak dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir
adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di
sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya
akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang
merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti
berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau hilang, Terjadi diare,
Badan panas atau demam, Berat badan turun, Kanker darah atau leukimia, Meningkatnya
denyut jantung atau nadi.
http://aldy-firdani.blogspot.co.id/2014/01/makalah-radioaktif.html
http://fisikazone.com/reaksi-inti/