Anda di halaman 1dari 1

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL

KULIT JENGKOL (Archidendron pauciflorum (Benth.) I.C.Nielsen)

I. Hewan Uji : tikus jantan putih galur Wistar yang diinduksi aloksan

Alasan : hewan uji sudah baik, karena menggunakan tikus yang mekanisme tubuhnya mirip
dengan manusia. Induksi aloksan dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosis sel β pankreas pada
tikus.

II. Dosis : 500 mg/kgBB, 1 g/kgBB, dan 1,5 g/kgBB

Alasan : Dosis sudah baik karena menggunakan kelipatan 2, meskipun tidak ada data
pendukung berdasarkan empirik, data yang ada hanya penggunaan kulit jengkol yang diiris tipis-tipis.

III. Validasi metode :

a. Waktu pemberian obat : kelompok sediaan diberikan 14 hari setelah induksi aloksan.

alasan : sudah baik, karena menurut table 3 data kontrol negative memiliki nilai paling
tinggi disbanding dengan kelompok lain yaitu 335,6 mg/dL, selain itu telah terjadi peningkatan kadar
gula darah yang cukup besar yaitu rata2 semua kelompok dari +-89.6 menjadi +-342.24.

b. Durasi : induksi kelompok sediaan selama 7 hari. Sudah baik, karena terjadi penurunan nilai
rata-rata pada kelompok 2 yaitu 118,4 mg/dl yang merupakan kontrol positif (glibenklamid).

IV. Variabel dan statistic:

- Variabel :

Variabel terikat : Uji Aktivitas Antidiabetes

Variabel Bebas : Ekstrak Etanol Kulit Jengkol

- Metode anova dan dilanjutkan Tukey HSD. Pendapat : sudah baik, karena uji ANOVA
dilanjutkan menggunakan uji post hoc yang berfungsi untuk melihat variable mana yang mengalami
perbedaan signifikan

V. Penyajian hasil riset : hasil riset disajikan dalam bentuk table, sudah cukup baik, meskipun tidak
dimasukkan table yang didapat dari ANOVA terutama table post hoc Tukey HSD.

Anda mungkin juga menyukai