Anda di halaman 1dari 18

SOAL 1

Di suatu rumah sakit terjadi mogok kerja yang dilakukan oleh sekelompok tenaga perawat menuntut
pihak manajemen RS terkait pembayaran gaji/upah yang dinilai terlalu kecil. Pimpinan RS memfasilitasi
penyampaian aspirasi tersebut dan berjanji akan meninjau kembali standar penggajian tenaga perawat
yang layak dan sesuai dengan beban kerja di rumah sakit.

Apakah jenis metode penyelesaian konflik yang diterapkan oleh pihak manajemen RS ?

a. Akomodasi

b. Kompetisi

c. Negosiasi

d. Menghindar

e. Kolaborasi

Jawaban yang tepat : A. Akomodasi

Rasional :

Metode Pemecahan Masalah :

1. Metode Akomodasi (accommodation)

<b>Strategi akomodasi merupakan strategi penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi


bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha
memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian. Pada kasus ini, pihak
manajemen RS mengalah dan memberikan alternatif terbaik sesuai dengan tuntutan perawat saat
melakukan mogok kerja. Manajemen RS yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan
keinginan tenaga perawat dengan menempatkan kebutuhan perawat di tempat yang pertama.</b>

2. Metode Kompetisi (competition)


Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain.
Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation. Penyelesaian ini menekankan
bahwa hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah.
Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-
alasan keamanan.

3. Metode Negosiasi (negotiation)

Penyelesaian seperti ini sering diartikan sebagai “lose-lose situation” kedua unsur yang terlibat
menyerah dan menyepakati hal yang telah dibuat. Masing-masing memberikan dan menawarkan
sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima serta meminimalkan kekurangan
semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

4. Metode Menghindar (avoidance)

Metode menghindar adalah strategi pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang
berselisih menarik diri atau menghindari konflik. Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau
masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang
dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-
pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.

5. Metode Kolaborasi (collaboration)

Strategi ini merupakan strategi “win-win solution”. Pada kolaborasi kedua unsur yang terlibat
perselisihan menentukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Karena
keduanya meyakini akan mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, masing-masing meyakininya.
Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling
memperhatikan satu sama lainnya.

[15/1 19.19] +62 822-8302-1254: SOAL 2

Seorang KABID Keperawatan sangat patuh terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh Direksi RS
dalam menjalankan perannya sehingga menimbulkan kesulitan untuk fleksibel dalam mengatur kinerja
organisasi dan SDM tenaga keperawatan sesuai kondisi nyata di lapangan. Hal ini terkadang berdampak
pada kakunya kinerja pelayanan dan tidak "patient oriented".

Apakah tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala ruangan ?


a. Autokratis

b. Demokratis

c. Partisipatif

d. Laisserz Faire

e. Birokratis

Jawaban yang tepat : E. Birokratis

Rasional :

1. Gaya kepemimpinan autokratis

Merupakan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas atau pekaryaan. Menggunakan
kekuasaan posisi dan kekuatan dalam memimpin dengan cara otoriter, bertanggung jawab untuk semua
perencanaan tujuan dan pembuatan keputusan serta memotivasi bawahannya dengan menggunakan
sanjungan, kesalahan, dan penghargaan. Pemimpin menetukan semua tujuan yang akan dicapai dalam
pengambilan keputusan (Gillies, 1986). Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini biasanya akan
menentukan semua keputusan yang berkaitan dengan seluruh kegiatannya dan memerintah seluruh
anggotanya untuk mematuhi dan melaksanakannya (DepKes, 1990).

2. Gaya kepemimpinan demokratis

Merupakan gaya kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap staf. Menggunakan
kekuasaan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide–ide dari staf, memotivasi kelompok untuk
menentukan tujuan sendiri. Membuat perencanaan, mengontrol dalam penerapannya, informasi
diberikan seluas – luasnya dan terbuka (Nursalam, 2002). Prinsipnya pemimpin melibatkan kelompok
dalam pengambilan keputusan dan memberikan tanggung jawab pada karyawannya (La Monica, 1986).

3. Gaya kepemimpinan Partisipatif

Merupakan gabungan bersama antara gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis. Dalam
pemimpin partisipatif, manajer menyajikan analisa masalah dan mengusulkan tindakan kepada para
anggota kelompok, mengundang kritikan dan komentar mereka. Dengan menimbang jawaban bawahan
atas usulannya, manajer selanjutnya membuat keputusan final bagi tindakan oleh kelompok tersebut
(Gillies, 1986).

4. Gaya kepemimpinan Laisserz Faire

Disebut juga gaya kepemimpinan yang bebas tindak atau membiarkan. Merupakan gaya pimpinan
ofisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pangarah, supervisi, dan koordinasi. Staf/bawahan
mengevaluasi pekaryaan sesuai dengan cara sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan
pengendali secara minimal atau sebagai fasilitator (Nursalam. 2002).

5. Gaya kepemimpinan Birokratis

*Gaya kepemimpinan yang ditandai dengan keterikatan yang terus-menerus kepada aturan-aturan
organisasi. Gaya ini menganggap bahwa kesulitan-kesulitan akan dapat diatasi bila setiap orang
mematuhi peraturan. Keputusan-keputusan dibuat berdasarkan prosedur-prosedur yang baku dari
instansi terkait.*

[15/1 19.21] +62 822-8302-1254: SOAL 3

Seorang perawat pelaksana yang bertugas di bangsal penyakit dalam RS tampak membeda-bedakan
pasien dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. Perawat tampak sangat sigap untuk
memenuhi kebutuhan pasien dengan pembayaran umum dan tampak lambat dalam merespon
kebutuhan yang diminta oleh pasien dengan asuransi kesehatan.

Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat tersebut ?

a. Justice

b. Nonmaleficience

c. Fidelity

d. Confidentiality

e. Veracity
Jawaban yang tepat : a. Justice

Rasional :

1. Justice (Keadilan)

*Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap pasien/keluarga yang
menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktek
profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan
yang benar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan.*

2. Non-maleficence (tidak merugikan)

Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak menimbulkan bahaya/ cedera
secara fisik dan psikologik.

3. Fidelity (Menepati janji)

Tanggung jawab seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan, dan meminimalkan penderitaan klien. Untuk mencapai hal tersebut, perawat harus memiliki
komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada klien.

4. Confidentiality (Kerahasiaan)

Prinsip ini menekankan bahwa informasi tentang klien haruslah dijaga kerahasiannya. Dokumentasi
tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa digunakan untuk keperluan pengobatan dan peningkatan
kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan harus dihindari.

5. Veracity (Kejujuran)

Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien
sangat mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan
kebenaran.

[15/1 19.21] +62 822-8302-1254: SOAL 4


Suatu RS memiliki kapasitas 250 unit tempat tidur. Pada tanggal 21 November 2017 terjadi penambahan
tempat tidur sebanyak 25 unit. Jumlah total hari rawatan hingga akhir November 2017 mencapai angka
5000.

Berapakah Bed Occupancy Ratio RS pada bulan November 2017 ?

a. 64,42%

b. 64,32%

c. 64,62%

d. 64,72%

e. 64,52%

Jawaban : E. 64,52%

Rasional Pembahasan :

Rumus Penghitungan Bed Occupancy Rate (BOR) dengan Penambahan Tempat Tidur :

• (Jumlah hari perawatan / ((Jumlah Tempat Tidur periode sebelum penambahan x jumlah hari periode
sebelum penambahan) + (Jumlah Tempat Tidur setelah penambahan x Jumlah hari periode setelah
penambahan))) x 100 %

• = (5000/ ((250x20) + (275x10))) x 100%

• = 64,52 %

[15/1 19.23] +62 822-8302-1254: SOAL 5


Seorang kepala ruangan rawat RS saat ini sedang mengevaluasi pelaksanaan pendokumentasian asuhan
keperawatan pasien di ruangan. Ka.Ru menilai proses pendokumentasian yang dilakukan oleh Ka. Tim
dan perawat pelaksana serta hasil dari pendokumentasian tersebut.

Apakah fungsi manajer yang dilakukan oleh kepala ruangan ?

a. Planning

b. Organizing

c. Staffing

d. Directing

e. Controlling

Jawaban yang tepat : E. Controlling

Rasional Pembahasan :

Peran dan fungsi manajemen keperawatan :

1. Planning.

Pada proses perencanaan, menentukan misi, visi, tujuan, kebijakan, prosedur, dan peraturan-peraturan
dalam pelayanan keperawatan, kemudian membuat perkiraan proyeksi jangka pendek dan jangka
panjang serta menentukan jumlah biaya dan mengatur adanya perubahan berencana.

2. Organizing.

Meliputi beberapa kegiatan diantaranya adalah menetapkan struktur organisasi, menentukan model
penugasan keperawatan sesuai dengan keadaan klien dan ketenagaan, mengelompokkan aktivitas-
aktivitas untuk mencapai tujuan dari unit, bekerja dalam struktur organisasi yang telah ditetapkan dan
memahami serta menggunakan kekuasaan dan otoritas yang sesuai.
3. Staffing.

Meliputi kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian diantaranya adalah rekruitmen, wawancara,
mengorientasikan staf, menjadwalkan dan mengsosialisasikan pegawai baru serta pengembangan staf.

4. Directing.

Meliputi pemberian motivasi, supervisi, mengatasi adanya konflik, pendelegasian, cara berkomunikasi
dan fasilitasi untuk kolaborasi.

*5. Controlling.*

*Meliputi pelaksanaan penilaian kinerja staf, pertanggungjawaban keuangan, pengendalian mutu,


pengendalian aspek legal dan etik serta pengendalian profesionalisme asuhan keperawatan.*

[15/1 19.24] +62 822-8302-1254: SOAL 6

Seorang pasien dirawat di ruang bangsal bedah RS dengan ileus obstruksi. Hasil pengkajian : pasien
terpasang infus dan kateter serta monitoring TTV dilakukan pada pasien tiap 4 jam.

Berdasarkan kasus, apakah tingkat ketergantungan perawatan klien ?

a. Minimal Care

b. Partial Care

c. Total Care

d. intensive Care

e. High Risk Care

Jawaban yang tepat : B. Partial Care

Rasional Pembahasan :
Menurut Douglas ( 1992 ), klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi dalam 3 kategori :

1. Perawatan minimal memerlukan waktu 1 – 2 jam/ 24 jam

Kriteria :

a. Kebersihan diri, mandi ganti pakaian dilakukan sendiri

b. Makan dan minum dilakukan sendiri

c. Ambulansi dengan pengawasan

d. Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap jaga (shift)

e. Pengobatan minimal dengan status psikologis stabil.

*2. Perawatan parsial memerlukan waktu 3 – 4 jam/ 24jam*

Kriteria :

a. Kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu

b. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam

c. Ambulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekali

d. Pasien dengan kateter urine, pemasukan dan pengeluaran intake output cairan dicatat / dihitung.

e. Pasien dengan infus, persiapan pengobatan yang memerlukan prosedur.</b>

3. Perawatan total memerlukan waktu 5 – 6 jam/ 24jam

Kriteria :

a. Semua keperluan pasien dibantu

b. Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap 2 jam


c. Makan melalui slang ( NGT / pipa lambung ), terapi intravena

d. Dilakukan penghisapan lendir

e. Gelisah / disorientasi.

[15/1 19.25] +62 822-8302-1254: SOAL 7

Di sebuah ruangan terjadi perdebatan antara dua orang perawat pelaksana terkait prosedur tindakan.
Kepala ruangan meminta perawat menyampaikan pendapat masing-masing dan membandingkannya
dengan SOP rumah sakit.

Apakah strategi penyelesaian konflik yang dilakukan?

a. Akomodasi

b. Kompetisi

c. Negosiasi

d. Menghindar

e. Kolaborasi

Jawaban yang tepat : C. Negosiasi

Rasional Pembahasan :

Metode Pemecahan Masalah :

1. Metode Akomodasi (accommodation)

*Strategi akomodasi merupakan strategi penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi


bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha
memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian. Pada kasus ini, pihak
manajemen RS mengalah dan memberikan alternatif terbaik sesuai dengan tuntutan perawat saat
melakukan mogok kerja. Manajemen RS yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan
keinginan tenaga perawat dengan menempatkan kebutuhan perawat di tempat yang pertama.*

2. Metode Kompetisi (competition)

Penyelesaian konflik yang menggambarkan satu pihak mengalahkan atau mengorbankan yang lain.
Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose orientation. Penyelesaian ini menekankan
bahwa hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah.
Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-
alasan keamanan.

3. Metode Negosiasi (negotiation)

Penyelesaian seperti ini sering diartikan sebagai “lose-lose situation” kedua unsur yang terlibat
menyerah dan menyepakati hal yang telah dibuat. Masing-masing memberikan dan menawarkan
sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima serta meminimalkan kekurangan
semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.

4. Metode Menghindar (avoidance)

Metode menghindar adalah strategi pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang
berselisih menarik diri atau menghindari konflik. Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau
masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang
dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-
pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri.

5. Metode Kolaborasi (collaboration)

Strategi ini merupakan strategi “win-win solution”. Pada kolaborasi kedua unsur yang terlibat
perselisihan menentukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Karena
keduanya meyakini akan mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan, masing-masing meyakininya.
Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling
memperhatikan satu sama lainnya.

[15/1 19.26] +62 822-8302-1254: SOAL 8


Seorang Kabid Keperawatan melakukan pendelegasian tugas kepada salah seorang Kepala Ruangan
terkait dengan pembuatan program bidang keperawatan tahun depan. Saat ini kepala ruangan tersebut
juga ditunjuk sebagai ketua POKJA Akreditasi dan sekretaris komite PPI di RS. Sehingga program kerja
bidang keperawatan yang dibuat keteteran dan tidak maksimal.

Apakah yang mengakibatkan kondisi pendelegasian tidak berjalan efektif ?

a. Under Delegation

b. Over Delegation

c. Unproper Delegation

d. Indirect Delegation

e. False Delegation

Jawaban yang tepat : B. Over Delegation

Delegasi dalam praktek keperawatan professional sering mengalami masalah, dimana proses delegasi
tidak dilaksanakan secara efektif. Hal ini diarenakan tiga hal :

a. Under delegation : Pelimpahan tugas terlalu sedikit. Staf diberi wewenang yang sangat sedikit,
terbatas dan sering tidak terlalu jelas.

*b. Over delegation : Pemberian delegasi berlebihan. Di sini dapat terjadi penyalahgunaan wewenang.*

c. Unproper delegation : Pelimpahan yang tidak tepat. Kesalahan yang ditemukan adalah, pemberian
tugas limpah, orang yang tepat, dan alasan delegasi hanya karena faktor senang/tidak senang.
Pelimpahan ini tidak efektif karena kecendrungan pimpinan menilai pekerjaanya berdasarkan unsur
subyektif.
Delegasi yang baik tergantung pada keseimbangan antara komponen tanggung jawab, kemampuan dan
wewenang. Tanggung jawab (responsibility) adalah suatu rasa tanggung jawab terhadap penerimaan
suatu tugas, kemampuan (accountability) adalah kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas
limpah. Wewenang (authority) adalah pemberian hak dan kekuasaan penerima tugas limpah untuk
mengambil suatu keputusan terhadap tugas yang dilimpahkan.

[15/1 19.27] +62 822-8302-1254: SOAL 9

Di suatu rumah sakit, seluruh perawat yang bertugas di pelayanan mendapatkan fasilitas asuransi
kesehatan JKN kelas 1 dan 4 program BPJS Ketenagakerjaan serta khusus bagi pegawai tetap RS
mendapat fasilitas akomodasi asrama yang bertempatkan di belakang rumah sakit.

Apakah bentuk penghargaan yang diberikan oleh Rumah Sakit tersebut ?

a. Gaji

b. Upah

c. Insentif

d. Tunjangan

e. Kompensasi Tidak Langsung

Jawaban yang tepat : E. Kompensasi tidak langsung

Rasional Pembahasan :

Kompensasi adalah sebagai pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan
karena mereka telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi. (Suwatno, 2001).

JENIS-JENIS KOMPENSASI
Pada dasarnya kompensasi dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu kompensasi finansial dan
kompensasi bukan finansial. Selanjutnya kompensasi finansial ada yang langsung dan ada yang tidak
langsung. Sedangkan kompensasi non-finansial dapat berupa pekerjaan dan lingkungan pekerjaan.

Menurut Monday dan Noe (1996) dapat diketahui bahwa kompensasi keuangan langsung terdiri atas
gaji, upah dan insentif (komisi dan bonus). Sedangkan kompensasi keuangan tidak langsung dapat
berubah berbagai macam fasilitas dan tunjangan.

1. Gaji

Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur, seperti tahunan,
caturwulan, bulanan atau mingguan. Harder (1992) mengemukakan bahwa gaji merupakan jenis
penghargaan yang paling penting dalam organisasi.

2. Upah

Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada para pekerja berdasarkan jam
kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji
yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah. Pada dasarnya, gaji atau upah
diberikan untuk menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi karyawan.

3. Insentif

Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi
standar yang ditentukan. Dengan meng-asumsikan bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong
karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan
berdasarkan hasil kerja. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk menentukan standar yang tepat.

Tidak terlalu mudah untuk dicapai dan juga tidak terlalu sulit. Standar yang terlalu mudah tentunya tidak
menguntungkan bagi perusahaan. Sedangkan yang terlalu sulit menyebabkan karyawan frustrasi.

*4. Kompensasi tidak langsung (fringe benefit)*

*Fringe benefit merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan


perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan.
Contohnya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan bantuan perumahan. Penghargaan itu diberikan untuk
berbagai macam tujuan.*

[15/1 19.28] +62 822-8302-1254: SOAL 10


Seorang pasien dirawat di RS dengan post appendiktomi hari ke-3. Pasien direncanakan pulang hari ini
dan keluarga telah menyelesaikan segala urusan administrasi pulang pasien di RS. Perawat memberikan
pendkes kepada pasien dan keluarga terkait cara mencegah terjadinya infeksi luka post operasi selama
perawatan pasien di rumah.

Apakah bentuk tindakan discharge planning yang dilakukan oleh perawat ?

a. Kuratif

b. Rehabilitatif

c. Promotif

d. Preventif

e. Kolaboratif

Jawaban yang tepat : D. Preventif

Rasional Pembahasan :

a. Promotif : Bentuk upaya untuk meningkatkan status kesehatan klien yang dapat berupa kegiatan
pemberian informasi, mengidentifikasi faktor risiko dan mengkaji status kesehatan, perubahan gaya
hidup dan perilaku serta program pengendalian lingkungan atau upaya yang berorientasi pada klien yang
belum berisiko secara spesifik.

*b. Preventif : Suatu kegiatan atau tindakan yang hasilnya akhirnya berorientasi pada pencegahan
timbulnya masalah kesehatan atau keperawatan. Misalnya : Imunisasi, Deteksi Dini, Penyuluhan
Kesehatan terhadap risiko penyakit tertentu.*

c. Kuratif : Suatu tindakan untuk mengatasi gangguan kebutuhan klien melalui tindakan mandiri dan
kolaborasi
d. Rehabilitatif : Suatu tindakan untuk mengembalikan fungsi fisiologis dan psikososial agar dapat
berfungsi secara optimal baik dalam menjalankan peran individu, keluarga dan masyarakat.

Penjelasan

[15/1 19.56] +62 822-8302-1254: Pada Negosiasi dikenal dengan istilah "lose-lose situation" dimana
pada akhirnya phak yang mengalami konflik saling memberikan penawaran solusi namun keputusan
akhir tetaplah bukan berada pada diri si pihak yang mengalami konflik.

Contohnya : pada soal tadi., ketika terdapat perawat yang berselisih paham., karu menengahi dengan
membandingkannya dengan SOP Tindakan di RS tersebut..

Sedangkan kolaborasi dicirikan dengan "win win solution" dimana yang mengalami konflik saling bekerja
sama menentukan solusi terbaik dan mereeka memiliki kendali penuh dalam pengambilan kesepakatan.,

misal : ketika terjadi perselisihan antara katim A dan katim B diruangan., mereka membahasnya
bersama-sama dalam sebuah rapat hingga menghasilkan keputusan yang memuaskan kedua belah pihak

[15/1 20.00] +62 822-8302-1254: Sederhananya seperti ini.

Tindakan promotif diberikan kepada orang sehat yang tujuannya untuk menjaga dan meningkatkan level
kesehatannya

contoh : Perawat yang memberikan penyuluhan2 di sekolah dasar kepada siswa SD untuk menjaga
kebersihan gigi.

Sedangkan tindakan preventif merupakan tindakan yang dilakukan kepada orang yang berisiko sakit atau
sedang sakit agar tidak terjadi komplikasi tambahan atau perburukan kondisi atau kondisi kesehatn yang
tidak diinginkan di kemudian hari..
Contoh :

Perawat memberikan pendidikan kesehatan terkait pola diit yang seimbang untuk pasien dengan riwayat
DM ..

[15/1 20.03] +62 822-8302-1254: Rumus BOR pada penambahan jumlah tempat tidur ..

(Jumlah hari perawatan / ((*Jumlah Tempat Tidur periode sebelum penambahan* x jumlah hari periode
sebelum penambahan) + (Jumlah Tempat Tidur setelah penambahan x Jumlah hari periode setelah
penambahan))) x 100 %

[15/1 20.05] +62 822-8302-1254: Suatu RS memiliki kapasitas 250 unit tempat tidur.

*Pada tanggal 21 November 2017 terjadi penambahan tempat tidur sebanyak 25 unit.*

Ini mengindikasikan bahwa jumlah hari periode sebelum penambahan tempat tidur adalah tanggal 1-20
(20 hari)

[15/1 20.06] +62 822-8302-1254: Rumus BOR pada penambahan jumlah tempat tidur ..

(Jumlah hari perawatan / ((Jumlah Tempat Tidur periode sebelum penambahan x *jumlah hari periode
sebelum penambahan*) + (Jumlah Tempat Tidur setelah penambahan x Jumlah hari periode setelah
penambahan))) x 100 %

[15/1 20.17] +62 822-8302-1254: Ini soal kita kak ..

Suatu RS memiliki kapasitas 250 unit tempat tidur. Pada tanggal 21 November 2017 terjadi penambahan
tempat tidur sebanyak 25 unit. Jumlah total hari rawatan hingga akhir November 2017 mencapai angka
5000.

Rumus BOR dengan penambahan tempat tidur :


(Jumlah hari perawatan / ((Jumlah Tempat Tidur periode sebelum penambahan x jumlah hari periode
sebelum penambahan) + (Jumlah Tempat Tidur setelah penambahan x Jumlah hari periode setelah
penambahan))) x 100 %

Pada soal :

Jumlah total hari perawatan : 5000

Jumlah Tempat Tidur periode sebelum penambahan : 250 unit

Jumlah hari periode sebelum penambahan : 20 hari (tanggal 1-20 November 2017)

Jumlah Tempat Tidur setelah penambahan :275 tempat tidur

Jumlah hari periode setelah penambahan : 10 hari (21-30 November 2017)

Anda mungkin juga menyukai