PEMBAHASAN
Dalam proses mengajar, hal terpenting adalah pencapaian pada tujuan yaitu agar
mahasiswa mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya.
Kemampuan pemahaman ini merupakan hal yang sangat fundamental, karena dengan
pemahaman akan dapat mencapai pengetahuan prosedur.
Menurut Purwanto (1994:44) pemahaman adalah tingkat kemampuan yang
mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang
diketahuinya. Sementara Mulyasa (2005 : 78) menyatakan bahwa pemahaman adalah
kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. Selanjutnya Ernawati
(2003:8) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pemahaman adalah kemampuan
menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang
Pelajaran Matematika sering merupakan momok bagi para siswa. Banyak siswa
dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi yang membenci mata pelajaran ini. Kesulitan
yang harus dihadapi dengan berbagai penggunaan logika dan rumus dalam
menyelesaikan soal merupakan kendala dan permasalahan besar. Namun ada teori
belajar matematika yang sebenarnya mudah untuk dilakukan. Menurut Suherman (2001)
Dengan menerapkan teori ini, matematika bukanlah menjadi mata pelajaran yang harus
dihindari. Teori tesebut yaitu:
Disini telah terjadi pengelompokkan dan akhirnya siswa mampu membentuk model
matematika : 3x + 4y = 12 dan 4x + 6y= 24.
Sehingga siswa dapat menyelesaikan system persamaan linier tersebut
menggunakan salah satu metode yang disebutkan diatas.
3. Kemampuan mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep
maksudnya siswa mampu menganalisa suatu soal mana syarat perlu dan mana syarat
cukup yang terkait dalam suatu konsep materi.
Contoh: siswa dapat memahami suatu materi dengan melihat syarat-syarat yang
harus diperlukan/mutlak dan yang tidak diperlukan harus dihilangkan pada
Persamaan kuadrat yang akar-akar Real, kembar dan imajenir hanya menggunakan
Diskriminan tanpa harus mencari nilai akar-akar Persamaan kuadrat tersebut.
ax2 + bx + c = 0
Dengan Diskriminan (D)
D = b2 – 4ac, Jika :
D>0 : akar-akar Persamaan Kuadratnya beda dan real.
D=0 : akar-akar Persamaan Kuadratnya kembar/sama
D<0 : akar-akarnya imajenir
Biasanya siswa langsung mencari akar-akar persamaan kuadratnya menggunakan
pemfaktoran / melengkapkan kuadrat sempurna / menggunakan rumus.
Contoh :
Tentukan jenis akar Persamaan Kuadrat x2 + x - 6 = 0
Jawab :
D = b2 – 4ac
D = 1 – 4.1.(-6) = 1 + 25 = 26.
4. Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, maksudnya siswa dapat
membedakan mana contoh yang benar dari suatu materi dan contoh yang tidak
benar dari suatu konsep materi yang telah dipelajari.
Pada pokok bahasan logika, siswa mampu membedakan suatu kalimat yang
termasuk pernyataan dan bukan pernyataan
Contoh :
a. Semua mahkluk hidup memerlukan oksigen untuk bernapas.
b. Ular digolongkan sebagai hewan mamalia.
Jawaban: kedua kalimat diatas sebagai pernyataan, karena suatu kalimat
digolongkan suatu pernyataan jika kalimat tersebut bisa kita jawab benar atau salah.
Jika benar maka pernyataan tersebut pernyataan yang benar, dan sebaliknya jika
salah maka pernyataan tersebut pernyataan yang salah. Jadi kalimat a pernyataan
yang bernilai benar dan kalimat b pernyataan yang bernilai salah.
40
30
Jumlah
20
10
0
Pedagang Wiraswasta PNS TNI/Polri