Anda di halaman 1dari 3

Contoh 5.6.

Suatu sumber dc 120 v dengan resistansi yang dapat diabaikan, dihubungkan melalui suatu sakelar S
pada suatu saluran transmisi tanpa rugi yang mempunyai 𝑍𝑐 = 30 Ω. Jika saluran itu ditutup dengan
suatu tahanan sebesar 90 Ω, buatlah grafik 𝑉𝑅 terhadap waktu sehingga t = 5 T, dimana T adalah waktu
yang diperlukan oleh gelombang tegangan untuk menempuh jarak sepanjang saluran itu. Rangkaiannya
diperlihatkan pada gambar 5.14a.

Jawaban :

Ketika sakelar S ditutup, gelombang tegangan datang mulai berjalan pada saluran dan dapat dinyatakan
dalam persamaan : v = 120 U ( vt – x )

Dimana U ( vt-x ) adalah fungsi undak unit ( unit step function ) yang = 0, jika (vt-x) negative dan = 1 jika
(vt-x) +. Tidak akan ada gelombang pantulan sebelum gelombang datang mencapai ujung saluran.

Impedansi gelombang datang adalah 𝑍𝑐 = 30 Ω, karena tahanan sumber adalan = 0, 𝑣 + = 120 V, 𝜌𝑅 =


90−30 1
=
90+30 2

1
Ketika 𝑣 + mencapai ujung saluran, timbullah suatu gelombang pantul yang besarnya = 𝑣 − = * 𝑣 + = 60V
2

Dan karena itu 𝑉𝑅 = 𝑉 + + 𝑉 − = 120 + 60 = 180 V.

Ketika t = 2 T, gelombang pantul sampai pada ujung pengirim dimana koefisien pantulan 𝜌𝑠 dapat
𝑍1−𝑍2
dihitung dengan persamaan 5.92 --- 𝜌𝑠 = 𝑍1+𝑍2 ,

Untuk gelombang pantulan saluran tertutup dengan 𝑍𝑠 , yaitu impedansi yang terhubung seri dengan
0−30
sumber, atau dalam hal ini = 0, jadi : ------ 𝜌𝑠 = 0+30 = -1.

Dan suatu gelombang pantul sebesar – 60 V mulai berjalan kearah ujung penerima untuk membuat
tegangan ujung pengirim tetap = 120 V. Gelombang baru ini mencapai ujung penerima pada waktu t =
1
3T dan memantulkan kearah ujung pengirim suatu gelombang sebesar -- ( -60 ) = - 30 V
2

Dan tegangan ujung penerima menjadi ----- 180 – 60 – 30 = 90 V.

Suatu cara yang baik sekali untuk mengikuti jejak berbagai pantulan yang terjadi ini ialah dengan
membuat Diagram Terali ( lattice diagram ) yang diperlihatkan pada gambar 5.14b.

Waktu disini diukur disepanjang sumbu tegak dalam jarak sebesar T. Pada garis miring dicatat nilai2 dari
gelombang datang dan pantul. Pada ruangan diatas garis miring diperlihatkan jumlah dari semua
gelombang yang tsb. Diatas, dan merupakan arus atau tegangan pada suatu titik dalam daerah diagram
itu.

Misalkan pada x = ¾ panjang saluran dan t = 4.25 T, titik potong antara garis terputus putus yang melalui
kedua titik tsb. Terletak dalam daerah yang menunjukkan tegangan sebesar 90 V.
Gambar 5.14c menunjukkan tegangan ujung penerima yang dilukis grafiknya terhadap waktu.
Tegangannya mendekati nilai keadaan tetap yaitu 120 V.

Diagram terali dapat juga digambarkan untuk arus. Tetapi kita harus ingat bahwa koefisien pantulan
untuk arus adalah selalu negative dari koefisien pantulan untuk tegangan.

Jika tahanan di ujung saluran dikurangi menjadi 10 Ω, seperti ditunjukkan pada gambar 5.15a, diagram
terali dan lukisan tegangan tegangan adalah seperti diperlihatkan pada gambar 5.15b dan 5.15c.

Tahanan 10 Ω memberikan kepada kita nilai koefisien pantulan negative untuk tegangan, dan hal ini
akan selalu terjadi untuk tahanan dimana 𝑍𝑅 lebih kecil dari 𝑍𝑐 . Dengan membandingkan persamaan
5.14 dan 5.15 terlihat bahwa 𝜌𝑅 yang negative menyebabkan tegangan ujung penerima mencapai 120 V
secara berangsur angsur, sedangkan 𝜌𝑅 positif menyebabkan lonjakan tegangan pertama yang nilainya >
daripada tegangan asli yang dihubungkan pada ujung pengirim.

Pantulan tidak selalu hanya ditimbulkan pada ujung suatu saluran. Jika suatu saluran disambungkan
pada saluran kedua dengan impedansi karakteristik yang berbeda, seperti halnya saluran atas tiang yang
tersambung pada suatu kabel bawah tanah, suatu gelombang yang sampai pada titik sambung akan
berkelakuan seolah-olah saluran pertama ditutup dengan 𝑍𝑐 pada saluran kedua. Tetapi bagian
gelombang yang tidak dipantulkan akan terus berjalan pada saluran kedua ( sebagai suatu gelombang
yang dibiaskan refracted wave ) sampai pada ujungnya, dimana akan timbul suatu gelombang pantulan.

Pencabangan suatu saluran juga akan menyebabkan gelombang pantulan dan biasan.

Anda mungkin juga menyukai