Laporan Kasus Individu Kenanga 2 Yesss
Laporan Kasus Individu Kenanga 2 Yesss
Disusun Oleh
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A S
Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 03 Desember 1952
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Maruyung RT/RW 01/07 Desa Kutamandiri Kec
Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Sumedang
Agama : Islam
Kultur : Sunda
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Buruh
Ruangan/Kamar : Kenanga 2 (kelas 2 bed 4)
Diagnosa Medis : Cronic Renal Failure
Tanggal Dikaji : 11 Mei 2018
Tanggal Masuk RS : 11 Mei 2018
No. Medrek : 714663
Catatan : Berisiko
18. Skrining Risiko Jatuh (Morse Falls)
Total Skor 20
Definisi resiko :
0–24 = pasien tidak berisiko 25 -45 = risiko rendah >45 = risiko tinggi
*Lakukan implementasi pencegahan sesuai dengan kategori risiko
19. Skrining Status Fungsional
MANDIRI KETERGANTUNGAN
(1 POIN) (O POIN)
AKTIFITAS Tidak perlu supervise, Memerlukan supervise, Skor
arahan, atau bantuan arahan, bantuan personal
personal atau asuhan penuh
Mandiri secara penuh Perlu bantuan mandi pada
Memerlukan bantuan hanya lebih dari 1 bagian tubuh
pada satu bagian tubuh, Bantuan saat masuk dan
MANDI missal: punggung, area keluar kamar mandi atau 0
genital atau ekstremitas yang shower
terkena Mandi dilakukan oleh
orang lain
Dapat mengambil pakaian Perlu bantuan memakai
dari lemari baju dan laci baju sendiri
MEMAKAI Memakai baju dan pakaian Perlu bantuan dipakaikan
1
BAJU lain secara lengkap baju secara komplit
Memerlukan bantuan
mengikat tali sepatu
Dapat pergi ke kamar kecil Perlu bantuan penuh
Dapat naik dan turun dari untuk berpindah ke toilet
toilet Dapat membersihkan diri
TOILETING 0
Dapat merapihkan baju Memerlukan pispot atau
Dapat membersihkan area popok
genital tanpa dibantu
Dapat berpindah dari dan ke Memerlukan bantuan
tempat tidur atau kursi tanpa berpindah dari tempat
BERPINDAH
bantuan tidur atau kursi 1
TEMPAT
Memerlukan bantuan
berpindah secara penuh
Dapat mengendalikan dan Inkontinensia BAB atau
menahan rasa ingin buang air BAK sebagian atau total
KONTINENSIA 0
kecil (BAK) dan buang air
besar (BAB)
Dapat mengambil makanan Memerlukan bantuan
dari piring ke mulut tanpa sebagian atau total saat
MAKAN bantuan proses makan 1
Persiapan makan dapat Memerlukan metode
dilakukan oleh orang lain parenteral
Total skor 4
6 = Pasien Mandiri
Definisi resiko :
4 = Pasien Ketergantungan Sedang
0 = Pasien Sangat Tergantung
*Lakukan bantuan ADL sesuai dengan tingkat ketergantungan
20. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
/ Jam
11 Mei Hematologi
2018 Hematologi Rutin
Hemoglobin L 13,2 Gr/dl 14 – 17,5
Leukosit H 11.600 /mm3 4.500 – 10.000
Trombosit 292.000 /mm3 150.000 – 450.000
Hematokrit 40.1 % 40 – 52
Kimia Klinik
Gula Darah
Glukosa Darah Sewaktu 118 mg/dL 100 – 150
Fungsi Ginjal
Ureum 38,8 mg/dL < 50
Kreatinin H 1,59 mg/dL 0,5 – 1,1
14 Mei Kimia Klinik
2018 Elektrolit
Natrium (Na) 139,8 mmol/L 135 – 148
Kalium (K) 3,50 mmol/L 3,5 – 5,1
Klorrida (Cl) 102,5 mmol/L 98 – 107
Fungsi Ginjal
Kreatinin H 1,46 mg/dL 0,5 – 1,1
12. Terapi
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi
1 Cefotaxin 2 x 1 mg IV Indikasi : Infeksi saluran napas, infeksi
telinga, infeksi kulit dan jaringan lunak
Kontraindikasi : Hipersensitifitas
terhadap antibiotic cephalosporin
Efek samping : Colitis, diare, mual,
muntah, nyeri abdomen, sakit kepala,
pusing
2 Omeprazole 2 x 1 mg IV Golongan : Penghambat pompa proton
Indikasi : Menurunkan kadar asam
lambung, penyakit ulu hati,
gastroesophageal reflux disease (GERD),
dan tukak lambung, serta sindrom
Zollinger-Ellison
Kontraindikasi : Penderita penyakit hati,
penyakit jantung, memiliki kadar kalsium
tubuh rendah atau gangguan tulang,
hipersensitivitas OMZ, konsultasi bila
adanya penurunan BB tanpa sebab dna jual,
serta kesulitan menelan
Efek samping : Sakit kepala, sembelit atau
konstipasi, diare, sakit perut nyeri sendi,
skait tenggorokan, kranm otot, dan hilang
selera makan
3 Ondansetron 2 x 1 mg IV Golongan : Antiemetik
Indikasi : Mencegah dan mengobati mual
muntah
Kontraindikasi :
Efek samping : Sakit kepala dan pusing,
mudah mengantuk, kepanasan, pusing
ketika berdiri, mudah lelah, konstipasi,
sakit perut
4 Amplodipin 1 x 10 mg PO Indikasi : Obat tekanan darah tinggi,
penyakit jantung kororner, nyeri dada
(angina)
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
terhadap amplodipin
Efek samping : Bengkak, sakit kepala,
lemas, pusing berputar, mual, nyeri perut,
mengantuk
II. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : Klien mengatkan sulit makan CKD Ketidakseimban
DO : Mual muntah, Hb 13,2 gan nutrisi
Kerusakan tubulus
kurang dari
Terganggunya proses absorpsi, kebutuhan
sekresi dan eksresi
Uremia
Pada GI
Iritasi lambung
Mual muntah
Penurunan cop
Anaerob
Data Etiologi Masalah
Peningkatan asam laktat
Nyeri
DS : Klien mengatakan Ckd Intoleransi
DO : Kekuatan otot 5/5 (lemah) , ADLs aktivitas
dibantu sebagian, tirah baring Penurunan produksi eritropoetin
Produksi hb turun
Oksihemoglobin turun
DS : Klien mengatakan belum BAB Terapi ondansetron daan Konstipasi
sejak masuk rumah sakit omeprazole
DO : Bising usus 4 x/menit
Efeksamping konstipasi
2. Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor nyeri secara komprehensif (lokasi, 1. Mengetahui karakteristik nyeri yang dialami klien
keperawatan 1x2 jam, klien dapat karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, reaksi
mengontrol nyeri. nonverbal, skala dan faktor presipitasi nyeri)
Kriteria Hasil: 2. Observasi tanda-tanda vital setiap 8 jam sekali
Dx Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
Klien mengatakan dapat 2. Meningkatnya TTV merupakan salah satu indikator
mengontrol rasa nyeri 3. Posisikan klien senyaman mungkin peningkatan rasa nyeri
Tanda-tanda vital dalam batas 4. Ajarkan klien cara mengontrol nyeri non 3. Posisi yang nyaman membuat klien lebih relaks
normal farmakologi dengan teknik tarik nafas dalam 4. Teknik manajemen nyeri non farmakologi tarik nafas
TD 100-120/60-80 mmHg dalam dapat diterapkan pada pasien dengan nyeri
RR 16-20 x/menit 5. Anjurkan klien untuk beristirahat ringan sampai sedang
HR 60-100 x/menit 5. Dengan beristirahat tubuh menjadi relaksasi dan
Ekspresi wajah klien tenang dapat menurunkan intensitas nyeri
Klien tidak tampak meringis
Skor Numeric Pain Rating
Scale berkurang
3. Setelah dilakukan asuhan 1. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas 1. Pemilihan aktivitas yang terlalu berat dan tindakan
keperawatan selama 1 x 24 jam yang mampu dilakukan yang tidak sesaui dengan kondisi klien dapat
klien mampu melakukan aktivitas 2. Bantu untuk mendapatkan alat bantuan memperburuk toleransi terhadap latihan
sehari-hari aktivitas seperti kursi roda, krek 2. Mencegah akan timbulnya risiko cedera
Kriteria Hasil : 3. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi 3. Mengetahui intervensi apa yang perlu diberikan
- Berpartisipasi dalam aktivitas kekurangan dalam beraktivitas kepada klien
fisik tanpa disertai 4. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi 4. Motivasi dapat berpengaruh dengan kemmapuan
peningkatan tekanan darah, diri dan penguatan klien dalam berkativitas mandiri
nadi dan RR
- Mampu melakukan aktivitas
sehari-hari (ADLs) secara
mandiri
- Tanda-tanda vital normal
- Mampu berpindah: dengan
atau tanpa bantuan alat
Dx Perencanaan
Tujuan Intervensi Rasional
4. Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi 1. Mengetahui kondisi klien agar dapat dilakukan
keperawatan selama 1x24 jam, 2. Identifikasi faktor penyebab dan kontribusi intervensi lanjutan
klien terbebas dari konstipasi konstipasi 2. Memberitahukan penyebab dari adanya konstipasi
Kriteria Hasil : 3. Dukung intake cairan 3. Cairan yang adekuat dapat mencegah terjadinya feses
- Bebas dari ketidaknyamanan 4. Memantau bising usus yang keras
dan konstipasi 5. Anjurkan pasien/keluarga untuk diet tinggi 4. Mengetahui kondisi dari peristaltic usus (hipoaktif
- Mengidentifikasi indikator serat atau aktif normal)
untuk mencegah konstipasi 5. Serat dapat berguna untuk memperlancar BAB dan
- Fases lunak dan berbentuk mencegah terjadinya konstipasi
V. Implementasi Tindakan Keperawatan
Nama Klien : Tn. AS Ruangan : Kenanga 2 (Kelas 2 Bed 4)
No Medrek : 714663 Nama Mahasiswa : Siti Rohmah
Tanggal Jam Dx Implementasi Hasil/Respon Paraf
11 Mei 21.00 1 - Mengkaji adanya alergi S : Klien mengatakan tidka memiliki Siti
2018 – makanan atau pantangan alergi makanan dan pantangan Rohmah
07.00 pada klien makanan pada makanna pedas
O:
- Mengobservasi tanda- S :
tanda vital O : TD 160/90 mmHg, N 88 x/menit, R
18 x/menit, S 37,00 0C
3 - Mengidentifikasi S : Klien mengatakan anggota Siti
kemampuan aktivitas geraknya maish lemah Rohmah
yang mampu dilakukan O : Tirah baring
klien saat ditempat tidur
https://www.alodokter.com/omeprazole
https://www.farmasi-id.com/cefotaxime/
http://www.kerjanya.net/faq/4840-amlodipin.html