Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol V, No 2, September 2013 ISSN 1978-3167

Pengaruh Senam 10 Menit Terhadap Skala Nyeri pada Penderita Gout

Tri Sakti Wirotomo


STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan,
Jl.Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni Pekalongan

Abstrak. Asam urat (gout) merupakan kelainan metabolisme yang dalam


perkembangannya bermanifestasi terhadap peningkatan konsentrasi asam urat dalam
serum yang dapat menyebabkan nyeri. Salah satu perawatan nyeri pada penderita gout
adalah senam. Senam 10 menit adalah senam yang dilakukan dalam durasi waktu 10
menit, dengan beban senam ringan sampai sedang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh senam 10 menit terhadap skala nyeri pada penderita gout di
Wilayah Kerja Puskesmas Jenggot Kota Pekalongan. Jenis yang digunakan pada
penelitian ini adalah Quasi Eksperimen Design dengan pendekatanOne Group Pretest-
Postest. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 15 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh senam 10 menit
terhadap penurunan skala nyeri pada penderita gout di Wilayah Kerja Puskesmas
Jenggot Kota Pekalongan. Dibuktikan dengan penurunan nilai rata – rata sebesar 2,27.
Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Signed-rank test didapatkan p value 0,00< α (0,05) dan
hasilnilai Z didapatkan -3,578 < α/2(0,025), maka Ho ditolak. Senam 10 menit digunakan
bagi perawat sebagai tindakan non farmakologis, serta dijadikan perawatan mandiri bagi
responden untuk mengurangi nyeri.
Kata kunci : Skala nyeri, Senam 10 menit, Asam urat (Gout)

The Effect of Ten-minute Exercise to Pain Scale in Patient with Gout


Abstract.Uric acid (gout) is metabolic disorder which in turn manifests in the form of the
increasing uric acid in the serum which can cause to pain. One of the technic used to treat the
patients with gout pain is exercise.The ten-minute exercise is an exercise done in the duration
of ten minutes (low impact aerobic). This research aimed at finding out the effect of ten-
minute exercise to pain scale in patient with gout in the work territory of the Community
Health Center of Jenggot in the City of Pekalongan. The design used in this research was
Quasi Experimental with one group pretest-posttest approach. Samples were taken by means of
purposive sampling technique with the number of samples as many as 15 respondents. The
result of this research suggested that there was effect of ten-minute exercise to pain scale in
patient with gout in the territory of the Community Health Center of Jenggot in the City of
Pekalongan. This was proved by mean value 2.27. Based on the statistical test of Wilcoxon
Signed-rank, it was obtained ρ value 0.00 < α (0.05) and Z value -3.578 < α (0.025)
therefore Ho was rejected. The researcher recommended that nurse use ten-minute exercise as
non pharmacological treatment and the respondent use it as an independent nursing to reduce
pain.
Key words : pain scale, ten-minute exercise, uric acid (gout)
pada tahun 1992 sebesar 2 juta kasus
Pendahuluan dan pada tahun 1996 pada pria
Survei kesehatan nasional meningkat lebih dari 4,6% sedangkan
melaporkan jumlah penderita gout pada wanita 2%. Prevalensi gout
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol V, No 2, September 2013 ISSN 1978-3167

pada suku Maoris, New Zealand terjadi kapan saja saat seseorang
dilaporkan 5%, tertinggi pada mengatakan merasakan nyeri
kelompok usia 65 tahun atau lebih (Prasetyo 2010, h.1).
(Kodim 2010). Arthritis gout di Nyeri merupakan campuran
Indonesia terjadi pada usia yang lebih reaksi fisik, emosi, dan perilaku.
muda, sekitar 32% pada pria berusia Secara singkat mekanisme nyeri
kurang dari 34 tahun. Kadar asam dimulai dari stimulasi nosiseptor oleh
urat pada wanita umumnya rendah stimulus noxious pada jaringan, yang
dan meningkat setelah usia kemudian akan mengakibatkan
menopause. Prevalensi arthritis gout stimulasi nosiseptor dimana stimulus
di Bandungan, Jawa Tengah, pada noxious tersebut dirubah menjadi
kelompok usia 15-45 tahun sebesar potensial aksi. Proses ini disebut
0,8%; meliputi pria 1,7% dan wanita transduksi atau aktivasi reseptor.
0,05%. Proporsi kejadian arthritis Selanjutnya potensial aksi tersebut
gout di Minahasa (2003) sebesar akan ditransmisikan menuju neuron
29,2% dan pada etnik tertentu di susunan saraf pusat yang
Ujung Pandang sekitar 50% penderita berhubungan dengan nyeri. Tahap
rata-rata telah menderita gout 6,5 pertama transmisi adalah konduksi
tahun atau lebih setelah keadaan implus dari neuron aferen ke kornu
menjadi lebih parah (Kodim 2010). dorsalis medulla spinalis, pada kornu
Penyakit Gout adalah suatu dorsalis ini neuron aferen primer
penyakit yang ditandai dengan bersinap dengan neuron susunan
serangan mendadak dan berulang dari sarap pusat. Dari sini jaringan
artritis yang sangat nyeri karena tersebut akan naik ke atas di medulla
adanya endapan kristal monosodium spinalis menuju batang otak dan
urat, yang terkumpul didalam sendi thalamus. Selanjutnya terjadi
sebagai akibat dari tingginya kadar hubungan timbal balik antara
asam urat di dalam darah (Anjarwati thalamus dan pusat-pusat yang lebih
2009, h. 79). Senam 10 menit tinggi di otak yang mengurusi repons
merupakan olahraga yang hanya persepsi dan efektif yang
dilakukan selama 10 menit sudah berhubungan dengan nyeri.
mampu memperbaiki kelenturan
pembuluh darah. Senam yang Metodologi
dirancang khusus untuk usia lanjut Penelitian ini menggunakan desain
(60 tahun ke atas) dan senam ini quasi eksperimental. Rancangan
cocok bagi mereka yang sudah berusia pendekatan yang digunakan dalam
50 tahun keatas. Gerakan senam penelitian ini adalah One Group
disesuaikan dengan kemampuan usia Pretest-Postest design. Rancangan ini
lanjut yang bersifat mudah dan beban tidak disertakan kelompok kontrol,
latihan ringan (low impact aerobic) namun dalam rancangan ini subjek
(Kusmana 2006, h. 151). Nyeri adalah dilakukan pengukuran awal yaitu
segala sesuatu yang dikatakan mengukur skala nyeri responden
seseorang tentang nyeri tersebut dan sebelum melakukan senam 10 menit
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol V, No 2, September 2013 ISSN 1978-3167

(pretest) setelah itu dikenai perlakuan 2013 sampai tanggal 7 Juli 2013
yaitu senam 10 menit kemudian dengan intervensi senam 10 menit
dilakukan pengukuran akhir yaitu pada penderita gout yang telah
skala nyeri responden sesudah memenuhi syarat inklusi di Wilayah
melakukan senam 10 menit (postest). Kerja Puskesmas Jenggot Kota
Hasilnya dilakukan analisis, apakah Pekalongan.
ada perbedaan atau perubahan-
perubahan (Imron & Munif 2010, h. Hasil
128). 1. Analisis Univariat
Sampel pada penelitian ini Analisis univariat dalam
menggunakan purposive sampling. penelitian ini bertujuan untuk
Purposive sampling adalah suatu untuk mengetahui distribusi
metode pemilihan sampel yang frekuensi skala nyeri responden
dilakukan berdasarkan maksud dan sebelum melakukan senam 10
tujuan tertentu yang ditentukan oleh menit dan skala nyeri responden
peneliti (Dharma 2011, h. 117). Untuk sesudah melakukan senam 10 menit
penelitian eksperimen yang dengan rumus mean.
sederhana, tanpa menggunakan a. Skala nyeri pada penderita
kelompok kontrol, maka jumlah gout sebelum senam 10 menit di
anggota sampel antara 10 sampai 20 Wilayah Kerja Puskesmas
responden (Sugiyono 2009, h. 74). Jenggot Kota Pekalongan.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak
15 responden. Penelitian ini
dilaksanakan mulai tanggal 26 juni

Tabel. 1
Distribusi frekuensi skala nyeri pada penderita gout sebelum
melakukan senam 10 menit Puskesmas Jenggot
K
o Skala nyeri Frekuensi %
t 2 3 20
a 3 6 40
4 6 40
P Jumlah 15 100
e
kalongan

10 menit. Skala nyeri tertinggi


menunjukkan angka 4
Tabel. 1 menunjukkan sebanyak 6 responden (40%),
skala nyeri pada penderita dan skala nyeri terendah
gout sebelum dilakukan senam
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol V, No 2, September 2013 ISSN 1978-3167

menunjukkan angka 2 dan 4 sebanyak 12 responden


sebanyak 3 responden (20%). (80%).
b. Skala nyeri pada penderita
gout sesudah dilakukan senam
Nilai skala nyeri yang sering 10 menit di Wilayah Kerja
muncul menunjukkan angka 3 Puskesmas Jenggot Kota
Pekalongan

Tabel. 2
Distribusi frekuensi skala nyeri pada penderita gout sesudah
melakukan senam 10 menit di Wilayah Kerja Puskesmas
Jenggot Kota Pekalongan

Skala nyeri Frekuensi %


0 4 26.7
1 8 53.3
2 3 20
Jumlah 15 100

Tabel. 2 menunjukkan mengetahui pengaruh senam 10


skala nyeri pada penderita menit terhadap skala nyeri pada
gout sesudah dilakukan penderita gout di Wilayah Kerja
senam 10 menit. Skala nyeri Puskesmas Jenggot Kota
tertinggi menunjukkan angka Pekalongan. Sebelum data
2 sebanyak 3 responden diproses dilakukan normalitas
(20%), dan skala nyeri terhadap data yang sudah
terendah menunjukkan angka diperoleh. Normalitas data
0 sebanyak 4 responden menggunakan uji Shapiro Wilk.
(26,7%). Skala nyeri yang Karena data tidak normal jadi uji
sering muncul menunjukkan statistik yang digunakan uji
angka 1 sebanyak 8 responden Wilcoxon signed Rank test.
(53,3%). a. Pengaruh senam 10 menit
terhadap skala nyeri pada
2. Analisis Bivariat penderita gout di Wilayah
Analisis bivariat dalam Kerja Puskesmas Jenggot
penelitian ini bertujuan untuk Kota Pekalongan.

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol V, No 2, September 2013 ISSN 1978-3167

Tabel. 3
Pengaruh senam 10 menit terhadap skala nyeri pada penderita gout

Df P value Z SD
skala nyeri pre
intervensi
skala nyeri post
intervensi 14 .000 -3.578-a 0.775

Tabel. 3 di atas benda asing oleh tubuh, sehingga


menunjukkan berdasarkan sistem imunitas melepaskan IgG
analisa statistik menggunakan yang memanggil pasukan sel
Wilcoxon signed Rank test darah putih untuk menumpas
didapatkan p value 0,000 < α “pengganggu” tersebut.
(0,05) dan nilai Z didapatkan Akibatnya terjadilah
hasil -3,578 < α/2 (0,025). Hal penggumpalan pada kristal yang
ini menunjukkan bahwa Ho di merupakan bengkak yang
tolak yang berarti ada mengganjal atau mencederai
pengaruh senam 10 menit sendi. Hal inilah yang
terhadap skala nyeri pada menyebabkan nyeri (Vitahealth
penderita gout di Wilayah 2005, h. 14).
Kerja Puskesmas Jenggot b. Skala nyeri sesudah dilakukan
Kota Pekalongan. senam 10 menit
Hasil distribusi frekuensi
Pembahasan skala nyeri sesudah dilakukan
a. Skala nyeri sebelum melakukan senam 10 menit sebanyak 6 kali
senam 10 menit dalam seminggu yaitu skala nyeri
Hasil distribusi frekuensi 0 sebanyak 4 responden (26,7%),
skala nyeri sebelum senam 10 skala nyeri 1 sebanyak 8
menit sebanyak 6 kali dalam responden (53,3%), dan skala
seminggu yaitu skala nyeri 2 nyeri 2 sebanyak 3 responden
sebanyak 3 responden (20%), (20%). Skala nyeri terbanyak
skala nyeri 3 sebanyak 6 terdapat pada tingkat skala nyeri
responden (40%), dan skala nyeri 1 sebanyak 8 responden (53,3%).
4 sebanyak 6 responden (40%). Olahraga dengan intensitas
Asam urat kadar tinggi di dalam sedang seperti senam 10 menit
darah akan mengendap di sendi dapat memberikan keuntungan
sebagai kristal berbentuk jarum. melalui berbagai hal, antara lain
Kristal tersebut dianggap sebagai melalui perbaikan status
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol V, No 2, September 2013 ISSN 1978-3167

kardiovaskuler, peningkatan didapatkan p value 0,00 < α (0,05)


fungsi muskuloskeletal, dan nilai Z hitung didapatkan
kemampuan fungsi tubuh lainnya hasil -3,578 < α/2 (0,025), Oleh
serta perbaikan fungsi mental karena nilai p value = 0,00 < α
(Afriwardi 2010, h. 100). Latihan =0,05 dan nilai Z hitung = -3,578
telah terbukti meningkatkan < α/2 (0,025) maka Ha diterima
mobilitas dan sirkulasi darah, yang berarti bahwa ada Pengaruh
serta memperkuat sendi dan Senam 10 menit Terhadap
mengatur jumlah asam urat Penurunan Skala Nyeri pada
dalam tubuh (Emery 2013). Penderita Gout di Wilayah Kerja
c. Pengaruh senam 10 menit Puskesmas Jenggot Kota
terhadap skala nyeri pada Pekalongan. Bagi penderita gout
penderita gout olahraga yang bisa mengurangi
Hasil penelitian ini gout adalah olahraga yang sesuai
menunjukkan ada pengaruh dengan kebutuhan tubuh,
senam 10 menit terhadap maksudnya, olahraga yang tidak
penurunan skala nyeri pada terlalu membebani tubuh,
penderita gout. Berdasarkan sehingga senam 10 menit ini
analisa bivariat menggunakan uji dilakukan pada penderita gout.
Wilcoxon signed Rank test

Kesimpulan skala nyeri 1 sebanyak 8


1. Distribusi frekuensi skala nyeri responden (53,3%).
pada penderita gout sebelum 3. Hasil uji Wilcoxon Signed-rank
senam 10 menit di Wilayah Kerja testdidapatkan hasil p value =
Puskesmas Jenggot Kota 0,000< α =0,05 dan nilai Z hitung
Pekalongan didapatkan hasil = -3,578< α/2 (0,025) maka Ha
skala nyeri 2 sebanyak 3 diterima yang berarti bahwa ada
responden (20%), skala nyeri 3 Pengaruh Senam 10 menit
sebanyak 6 responden (40%), dan Terhadap Penurunan Skala Nyeri
skala nyeri 4 sebanyak 6 Penderita Gout di Wilayah Kerja
responden (40%). Puskesmas Jenggot Kota
2. Distribusi frekuensi skala nyeri Pekalongan.
pada penderita gout sesudah
senam 10 menit di Wilayah Kerja Daftar pustaka
Puskesmas Jenggot Kota Afriwardi 2010, Ilmu Kedokteran
Pekalongan didapatkan hasil Olahraga, EGC, Jakarta.
skala nyeri 0 sebanyak 4 Anjarwati, W. 2010, Tulang dan
responden (26,7%), skala nyeri 1 Tubuh Kita, Getar Hati,
sebanyak 8 responden (53,3%), Yogyakarta.
dan skala nyeri 2 sebanyak 3 Arikunto 2010, Prosedur Penelitian,
responden (20%). Skala nyeri Rineka Cipto, Jakarta.
terbanyak terdapat pada tingkat
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol V, No 2, September 2013 ISSN 1978-3167

Arisandy, D.& Dewi, C. 2008, Makassar, dilihat 05 Februari


Olahraga Senam, Ganeca Exact, 2013,
Jakarta. http;/www.jurnalmedika.com/c
Dahlan, S. 2010, Statistik untuk omponent/content/article/205ed
Kedokteran & Kesehatan, itorial/327-faktor-resiko-
Salemba Medika, Jakarta. kejadian-arthritis-gout-pada-
Davies, K. 2007, Buku Pintar Nyeri pasien-rawat-jalan-di-rumah-
Tulang dan Otot, Erlangga, sakit-dr-wahidin-sudirohusodo.
Jakarta. Kozier & Erb's 2009, Buku Ajar
Dharma, KK. 2011, Metodologi Praktik Keperawatan Klinis,
Penelitian Keperawatan, Trans EGC, Jakarta.
Info Media, Jakarta. Kurnia, D. 2009, Cara Praktis
Djarwanto 2009, Statistik Melibas Asam Urat, Cemerlang
Nonparametrik, BPFE, Publishing, Yogyakarta.
Yogyakarta. Kusmana D. 2006, Olahraga untuk
Emery M. 2013, Latihan dalam Orang Sehat dan Penderita
Pencegahan Gout, dilihat 11 Penyakit Jantung TRIAS SOK
Februari 2013, & Senam 10 menit. FKUI,
<http://www.ehow.com/way_55 Jakarta.
23029_exercise-prevention- Lestari, DP. 2009, Hidup Sehat Bebas
gout.html Penyakit, Mancer Publisher,
#ixzz2NKkWK4R1http://www Yogyakarta.
.ehow.com/way_5523029_exerci Machfoedz, Ircham 2008, Statistika
se-prevention-gout.html> Nonparametik, Fitramaya,
Hamijoyo 2011, Arthritis Gout, Yogyakarta.
dilihat 11 Februari Notoadmojo, S. 2010, Metodologi
2013,<http://reumatologi.or.id/r Penelitian Kesehatan, Rineka
euarttail?id=5> Cipto, Jakarta.
Harmanto, N. 2005, Menggempur Nugraha, A. R. 2008, Exercise for
Asam Urat & Rematik dengan Your Health, PT. Karya Kita,
Mahkota Dewa, PT. Agro Media Bandung.
Pustaka, Tanggerang. Nursalam 2008, Konsep dan
Harrison 2009, Harrison's Principies Penerapan Metodologi Penelitian
of Interral Medicine, Karuma Ilmu Keperawatan, Salemba
Publishing GNUP, Tanggerang Medika, Jakarta.
Selatan. Perry, GA & Potter,AP.2006,Buku
Imron & Munif 2010, Metodologi Ajar Fundamental Keperawatan
Penelitian Bidang Kesehatan, : Konsep, Proses, dan Praktik
Sagung Seto, Jakarta. (Fundamental Of Nursing :
Kodim, Nasrin 2010, Faktor Resiko Concept, Process, and Practice),
Kejadian Arhtritis Gout Pada eds. Ester M, Yuliati D &
Pasien Rawat Jalan Di Rs Dr. Parulian, Vol 2, Edisi 4, EGC,
Wahidin Sudirohusodo Jakarta.
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol V, No 2, September 2013 ISSN 1978-3167

Prasetyo, S. N. 2010, Konsep dan


Proses Keperawatan Nyeri,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Sabri & Hastono 2006, Statistik
Kesehatan, Rajawali Pers,
Jakarta.
Soeroso, J.& Algristjan, H. 2011,
Asam Urat, Penerbit Plus,
Jakarta.
Sudoyo, Aru W. 2009, Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam, Internal
Publishing, Jakarta.
Sudoyo, dkk 2009, Ilmu Penyakit
Dalam, Internal Publishing,
Jakarta
Sugiyono 2009, Statistik untuk
Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Suiraoka, IP. 2012, Penyakit
Degeneratif, Nuha Medika,
Yogyakarta.
Suratun, dkk. 2008, Sesi Asuhan
Keperawtan Klien Gangguan
Sistem Muskuloskeletal, EGC,
Jakarta.
Vitahealth 2005, Asam Urat, PT
Gramedia, Pustaka Utama,
Jakarta.
Widiantri, AT.& Proverawati, A.
2010, Senam Kesehatan, Nuha
Medika, Yogyakarta.
Yatim, F. 2006, Penyakit Tulang dan
Persendian, Pustaka Popular,
Jakarta.

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai