DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKOSARI
Kecamatan Babadan
PONOROGO
NOMOR:188.4/53/405.10.04/2017
TENTANG
Ditetapkan di : Ponorogo
dr AHMAD GHUFRONI
Pembina
NOMOR :188.4/53/405.10.04/2017
A. PELAYANAN LABORATORIUM:
A. PELAYANAN LABORATORIUM :
1. Jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan di Puskesmas meliputi;
a. Pemeriksaan Darah, meliputi :
Pemeriksaan Haemoglobin, Lekosit, Erytrosit, Trombosit, Hematokrit, Masa
Perdarahan, Masa Pembekuan, Golongan Darah, Gula Darah Acak,
Cholesterol, Asam Urat, HIV, HbsAg.
b. Pemeriksaan Urin, meliputi :
Makroskopis; protein
Test Kehamilan
2. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh petugas yang kompetens, yaitu:
Keperawatan dengan minimal lulusan DIII yang telah mendapat pelatihan
Pemantapan On the Job Training Pemeriksaan TB, HIV-AIDS
3. Hasil pemeriksaan harus diinterpertasi oleh petugas yang terlatih
4. Pemeriksaan laboratorium untuk tiap-tiap jenis pemeriksaan harus dipandu dengan
prosedur mulai dari permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen, pengambilan
dan penyimapanan spesimen, pemeriksaan sampai penyerahan hasil
5. Untuk pemeriksaan kasus-kasus berisiko tinggi diatur sebagai berikut:
a. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat penyakit hepatitis B, maka
menggunakan APD
b. Untuk pemeriksaan pasien dengan riwayat HIV/AIDS, maka menggunakan APD.
6. Petugas pemeriksa laboratorium wajib menggunakan APD
7. Bahan-bahan berbahaya beracun harus disimpan secara aman menurut ketentuan
yang berlaku
8. Limbah laboratorium sebagai akibat pemeriksaan laboratorium harus dikelola
sebagai limbah infeksius
9. Reagensia harus tersedia sesuai dengan jenis pemeriksaan yang disediakan
10. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas dan pada tempat dan suhu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
11. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap bulan sekali (Bufferstock)
12. Hasil pemeriksaan laboratorium harus diserahkan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan sebagai berikut:
13. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan nilai normal
14. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera kepada tenaga
kesehatan yang meminta dalam batas waktu paling lambat satu jam setelah hasil
diperoleh dengan acuan sebagai berikut:
*KIMIA KLINIK*
*HEMATOLOGI*
15. Harus dilakukan kendali mutu pelayanan laboratorium dengan pemantaban mutu
internal dan pemantaban mutu eksternal
16. Program peningkatan mutu pelayanan laboratorium harus disusun dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari program peningkatan mutu puskesmas dan
keselamatan pasien
17. Risiko dalam pelayanan lobaratorium harus diidentifikasi dan ditindak lanjut
B. PENGELOLAAN OBAT:
1. Obat harus tersedia di puskesmas sesuai dengan formularium puskesmas
2. Yang berhak menulis resep adalah dokter dan dokter gigi serta petugas yang telah
diberi pendelegasian wewenang oleh dokter dan dokter gigi;
3. Yang berhak menyiapkan obat adalah asisten apoteker
4. Obat harus tersedia dalam seminggu dan 24 jam
5. Ketersedian obat wajib dievaluasi paling lambat tiap tiga bulan sekali
6. Obat kadaluwarsa tidak boleh diberikan pada pasien
7. Pmberian Obat narkotika dan psikotropika , diatur sebagai berikut:
a. Peresepan obat narkotika dan psikotropikan hanya bolah dilakukan oleh dokter
b. Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika harus dilakukan sebagai berikut
disimpan di dalam lemari narkotika dan di segel
8. jika ada obat yang dibawa oleh pasien, maka obat harus diidentifikasi dan
ditindaklanjuti sesuai dengan instruksi dokter
9. Penyediaan obat dilakukan oleh tanga farmasi atau tenaga tehnis kefarmasian
dengan memperhatikan higiene dan kebersihan
10. Penyimpanan obat dilakukan sesuai dengan ketentuan penyimpanan tiap-tiap obat
11. Penyampaian obat pada pasien harus disertai label yang berisi minimal: nama
pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis, aturan pakai, cara pemakaian, waktu
menggunakan.
12. Dalam pemberian obat harus memperhatikan ada tidaknya riwayat alergi, interaksi
obat, dan efek samping obat
13. Efek samping obat harus dilaporkan dan ditindak lanjuti, dan dicatat dalam rekam
medis
14. Jika terjadi kesalahan dalam pemberian obat maka harus dilaporkan dan ditindak
lanjuti
15. Obat-obat emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk mengatasi jika terjadi
kedaruratan dalam pelayanan kesehatan
16. Obat emergensi harus disegel, dimonitor penggunaannya, dan segera diganti jika
digunakan dan disegel kembali oleh petugas farmasi
5. Jika ada mahasiswa atau peneliti yang membutuhkan akses terhadap rekam medis
harus mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas, sesuai prosedur yang berlaku
dan wajib menjaga kerahasiaan.
6. Rekam medis pasien diidentifikasi dengan cara penomoran sebagai berikut:
a. Straight Numeric filling ( penomeran Langsung
7. Rekam medis disimpan dengan aturan sebagai berikut sentralisasi
8. Masa retensi rekam medis adalah sebagai berikut 5 tahun
9. Isi rekam medis mencakup: Identitas pasien, Tanggal dan waktu, Hasil anamnesis
(keluhan dan riwayat penyakit), Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis, Diag-
nosis,Rencana penatalaksanaan, Pengobatan dan atau tindakan, Pelayanan lain
yang telah diberikan pada pasien, Persetujuan tindakan bila diperlukan
10. Kelengkapan isis rekam medis harus dievaluasi dan ditindak lanjuti
D. MANAJEMEN LINGKUNGAN
1. Kondisi fisik bangunan dan lingkungan puskesmas wajib dipantau secara rutin
2. Prasarana puskesmas, yang meliputi air, listrik, harus dipantau secara periodik,
dipelihara, dan diperbaiki dan dipastikan berfungsi
3. Hasil pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan harus didokumentasikan
4. Bahan dan limbah berbahaya harus diidentifikasi, disimpan dengan benar, dimonitor
penyimpanan dan penggunaannya, dan ditindak lanjuti
5. Harus disusun program menjamin lingkungan puskesmas yang aman meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan, pemantauan dan evaluasi
6. Harus disusun program pemeliharaan peralatan, meliputi perencanaan,
pelaksanaaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
7. Peralatan yang perlu dikalibrasi harus dikalibrasi tepat waktu
8. Peraltan steril harus disterilkan dengan prosedur yang benar