Audit
Pemeriksaan (examination)
Review
Prosedur yang disepakati bersama (agreed upon procedures)
Jasa akuntansi
Jasa perpajakan
Jasa konsultasi manajemen
Pengertian Audit
“Auditing adalah Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-
catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan
pendapat mengenai keawajaran laporan keuangan tersebut.” (Sukrisno Agoes)
“Auditing adalah proses pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai suatuinformasi untuk
menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi tersebut dengan kriterianya.
Auditing hendaknya dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen.” (Arens)
Definisi Auditing secara umum tersebut memiliki unsur-unsur penting sebagai berikut :
1. Suatu Proses yang sistematik.
2. Untuk memperoleh dan mengealuasi bukti secara objektif.
3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi
4. Menetapkan tingkat kesesuaian
5. Kriteria yang ditetapkan
6. Penyampaian hasil
7. Pemakai yang berkepentingan
Jenis-jenis Audit
Ada beberapa jenis audit, untuk Audit laporan keuangan ini ketika perusahaan menyajikan sebuah
laporan-laporan dan auditor melakukan audit, maka proses audit yang dilakukan oleh auditor tersebut
adalah audit laporan keuangan. Serta audit ini hasilnya akan disampaikan kepada beberapa pihak seperti
pemegang saham dan kreditor.
2. Audit Kinerja
Ketika seorang auditor melakukan audit untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan
operasi perusahaan, maka proses audit yang dilakukan oleh auditor tersebua adalah audit kinerja, audit
ini dilakukan bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti yang ditemukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh entitas.
3. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan adalah audit yang dilakukan oleh seorang auditor untuk melihat kegiatan operasi suatu
entitas apakah telah sesuai dengan ketetapan, ketentuan, peraturan, persyaratan yang berlaku atau
telah disetujui, seperti perjanjian dengan kreditor , perundang-undangan disuatu negara.
Jenis-jenis Auditor
Setelah diatas telah dijelaskan jenis-jenis audit, maka sekarang kita akan membahas jenis-jenis auditor,
terdapat tiga jenis auditor, yaitu :
Auditor internal adalah auditor yang merupakan pegawai dari suatu entitas (pegawai suatu perusahaan
atau organisasi), mereka dipekerjakan oleh sebuah entitas.
Auditor independen adalah auditor yang bekerja kepada kantor-kantor akuntan publik. Sesuai dengan
namanya, auditor independen harus bersikap independen, tidak boleh dipengaruhi oleh pihak-pihak dari
klien.
Auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk pemerintah, mereka melaksanakan tugas-tugas
auditnya untuk membantu lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi pemerintah dalam kegiatan
operasinya dan kegiatan lain yang diperlukan.
Laporan Audit
Laporan Audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan
masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor menyatakan pendapatnya mengenai
kewajaran laporan keuangan auditan. Pendapat auditor tersebut disajikan dalan suatu laporan
tertulis yang umumnya berupa laporan audit baku.
Laporan Audit Baku
A. Paragraf pengantar dicantumkan sebagai paragraf pertama laporan audit baku. Terdapat 3
fakta yang diungkapkan oleh auditor dalam paragraf pengantar ;
1. Tipe jasa yang diberikan auditor
2. Objek yang diaudit
3. Pengungkapan tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan dan tanggung jawab
auditor atas pendapat yang diberikan atas laporan keuangan berdasarkan hasil auditnya.
B. Paragraf lingkup berisi pernyataan ringkas mengenai lingkup audit yang dilaksanakan
auditor.
C. Paragraf pendapat berisi pernyataan ringkas mengenai pendapat auditor tentang kewajaran
laporan keuangan auditan.
Standar Auditing
A. Standar Umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental
harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
B. Standar Pekerjaan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya.
2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit
dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan yang diaudit.
C. Standar Pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan
dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan auditor.
4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan atau suatu asersil bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika
pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam
hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat
petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat
tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Laporan Auditor Independen
[pihak yang dituju]
Kami telah mengaudit neraca perusahaan XYZ tanggal 31 Desember 2xx1 serta laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan
audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Iondonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan
audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian. Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami
yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan perushaan XYZ tanggal 31 Desember 2xx1,
dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, no izin KAP)
[tanggal]
Manfaat Audit Laporan Keuangan
Keterlibatan audit yang independen akan memberikan manfaat-manfaat antara lain,
menambah kredibilitas laporan keuangan, mengurangi kecurangan perusahaan, dan
memberikan dasar yang lebih dipercaya untuk pelaporan pajak dan laporan keuangan
lain yang harus diserahkan kepada pemerintah.
1. Peringatan tertulis
2. Teguran tertulis
3. Skorsing sementara waktu
4. Pemecatan.
B. Kegiatan Melanggar Hukum