Istilah portofolio dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai
suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud
benda fisik portofolio itu adalah bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil
pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundel. Misalnya hasil tes awal
(pre-test), tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan
tugas terstruktur, hasil tes akhir (post-test), dan sebagainya. Sebagai suatu proses
sosial pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di
dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan (kognitif), ketrampilan
(skill), maupun nilai dan sikap (afektif).
Ada satu hal yang perlu digaris bawahi, bahwa portofolio tidak hanya merupakan
satu alat untuk menyimpan data yang autentik guna penilaian, lebih dari itu
portofolio merupakan suatu metode pendekatan model penilaian dan pengajaran.
Portofolio bukan merupakan sesuatu yang baru atau konsep yang tidak berarti,
karena menggunakan portofolio sangat ditentukan oleh siapa yang melakukannya
dan apa harapan atau tujuannya. Sejumlah bukti fisik tentang kemajuan belajar siswa
terdapat didalamnya, sehingga portofolio bagi guru merupakan investasi berharga
tentang kinerja siswa dalam semua peristiwa yang pernah terjadi dan dialami oleh siswa.
Koleksi ini menunjukkan cakupan partisipasi mereka dalam menyeleksi bahan kajian
belajar, penentuan kriteria bahan yang bermanfaat dan buktibukti dari refleksi mereka
sendiri. Pengertian portofolio berarti mengandung proses mengoleksi, menyeleksi, dan
merefleksi.
De Fina, merangkum ciri-ciri dari asesmen portofolio dan tes baku sebagai berikut.