Anda di halaman 1dari 4

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan, pemeriksaan CT-scan
Kepala pada kasus Hydrocephalus di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo
Surabaya, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
3.1.1 Paparan Kasus
Adapun identidas yang diambil sebagai kasus dalam laporan ini
adalah sebagai berikut :
Nomor RM : 12656600
Nama : An. Mr X
Umur : 11 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Permintaan Foto : CT-Scan Kepala tanpa kontras
Klinis : Microcephalus ec s . Hydrocephalus

3.1.2 Teknik Pemeriksaan CT-Scan Kepala Pada Kasus Hydrocephalus


di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
1. Persiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk pemeriksaan CT-Scan
Kepala pada kasus Hydrocephalus di Intalasi Radiologi RSUD
Dr. Soetomo Surabaya yaitu :
a. Pesawat CT-Scan
b. Komputer
c. Printer
d. Selimut
e. Head Holder dan Straining Straps

f. Pengganjal kepala

2. Persiapan Pasien
Dari hasil observasi penulis, pada pasien kasus Hydrocephalus
tidak dilakukan persiapan khusus kecuali melepaskan benda-benda
yang bersifat radioopaque yang dapat mengganggu gambaran pada
radiograf. Pasien diberi selimut agar tidak kedinginan dan terasa

27
nyaman. Komunikasi dengan keluarga pasien sangat diperlukan
mengenai prosedur yang akan dilakukan.

3. Prosedur pemeriksaaan CT-Scan Kepala pada kasus


Hydrocephalus
Pelaksanaan pemeriksaan CT-scan Kepala pada kasus
Hydrocephalus di Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya
diawali dengan petugas administrasi radiologi menerima surat
permintaan pemeriksaan radiologi dari dokter pengirim lengkap
dengan nama, umur, jenis kelamin, nomor rekam medik, diagnosis,
dan jenis pemeriksaan yang diperlukan kemudian dilakukan
pencatatan ulang pada buku register. Setelah dilakukan registrasi,
pemintaan CT-scan diserahkan ke radiografer selanjutnya akan
dilakukan scanning sesuai dengan surat permintaan pemeriksaan
radiologi yang diminta oleh dokter pengirim. Kemudian pasien
dibawa ke dalam ruangan diagnostik untuk dilakukan pemeriksaan
radiologi.

4. Teknik Pemeriksaan
a. Posisi Pasien
Pasien supine diatas meja pemeriksaan dengan posisi head
first (kepala dekat dengan gantry), fiksasi kepala pasien dengan
head clamp agar tidak bergerak pada saat pemeriksaan,
selanjutnya fiksasi tubuh pasien dengan straining straps.
b. Posisi Objek
Kepala fleksi dan diletakan pada head holder. Kepala
diposisikan sehingga MSP kepala sejajar dengan lampu
kolimator longitudinal dan MAE setinggi lampu indikator
horizontal, dengan CP pada nasion. Kepala difiksasi dengan
head clamp. Kedua lengan pasien diletakan di samping tubuh
dan difiksasi dengan straining straps. Kemudian tubuh pasien
diselimuti. Matikan lampu indikator dan kunci agar meja
pemeriksaan bergerak naik turun, selanjutnya dilakukan
scanning.

28
c. Pelaksanaan Pemeriksaan
 Click patient registration
 Isi data pasien sampai selesai (Nama, Umur, Jenis
Kelamin, no RM, Klinis, Jenis Pemeriksaan dan lain-
lain)
 Pilih Protocol Selection dan klik Routine Head
 Bila data telah terisi klik CONFIRM

d. Scan Parameter Scannogram Kepala


Setelah dilakukan Scanning, selanjutnya atur batas dan
range scanning batas atas pemeriksaan adalah vertex dan batas
bawah basis cranii.

Scanogram : Lateral
Range : 1 Range
Slice Thickness : 10,0 mm
Topogram Length : 257 mm
kV : 120
mAs : 10

e. Teknik Scanning
Setelah scannogram sudah diatur, selanjutnya pada saat
scan akan dimulai akan ada perintah load lalu Klik tombol Load,
setelah load akan ada perintah Start lalu pilih tombol start yang
bersimbol radiasi. Setelah itu akan muncul gambar irisan axial,
tunggu sampai proses scaninng selesai. Setelah scanogram
muncul, atur range dan lanjutkan scanning. Setelah semua
proses selesai gambaran dikirim ke filming untuk selanjutnya di
cetak menggunakan printer.

3.2 Pembahasan
3.2.1 Teknik Pemeriksaan CT-Scan Kepala pada kasus Hydrocephalus di
Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Berdasarkan hasil observasi dari penulis, pada teknik
pemeriksaan CT-scan Kepala pada kasus Hydrocephalus di Instalasi
Radiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya tidak ada persiapan khusus,
hanya melepaskan benda radioopaque yang dapat menggangu

29
gambaran pada radiograf. Selain itu juga dalam pemeriksaan CT-scan
juga menggunakan beberapa parameter pemeriksaan, salah satunya
yaitu slice thickness. Rekontruksi slice thickness yang digunakan pada
pemeriksaan CT-scan Kepala dengan kasus Hydrocephalus adalah 10
mm, sedangkan pada teori dijelaskan bahwa pemeriksaan CT-scan
Kepala pada kasus Hydrocephalus menggunakan rekonstruksi slice
thickness 2.5 – 5 mm. Slice thickness merupakan tebal tipisnya suatu
irisan citra medis. Slice thickness mempunyai pengaruh langsung
terhadap resolusi spasial citra yang dihasilkan. Resolusi spasial adalah
kemampuan untuk menampakkan obyek/organ dengan tingkat kontras
yang tinggi. Semakin tipis irisan maka resolusi spasial citra semakin
bagus, sehingga dapat menegakkan diagnosa dengan jelas, namun
semakin tipis suatu irisan, noise pada citra semakin banyak.

30

Anda mungkin juga menyukai