TINJAUAN PUSTAKA
Gambaran cephalometric
akan menunjukkan seluruh sisi kepala, gambaran gigi dan kaitannya dengan rahang
dan profil individu.11,14
cara menempatkan film ke dalam rongga mulut pasien dan kemudian dilakukan
penyinaran. Radiografi intraoral terbagi atas radiografi periapikal, interproksimal /
bitewing dan oklusal.3,14 Radiografi intraoral yang secara umum digunakan adalah
radiografi periapikal dan radiografi interproksimal/bitewing.12,15
lurus dengan aksis panjang gigi insisivus lateral.3 Sentral dari sinar-x dipusatkan
ujung hidung. Gambaran radiografi yang akan diperoleh adalah mesial, distal dan
apikal insisvus lateral, insisivus sentral dan kaninus.8,12
3. Pada pengambilan gambar kaninus maksila film ditempatkan pada film
holder dalam orientasi vertikal. Kaninus ditempatkan di tengah film pada palatum.3
Pusat sinar-x tegak lurus terhadap film dan pada sudut yang tepat terhadap aksis
panjang gigi. Sentral dari sinar-x dipusatkan pada daerah sudut hidung atau alanasi.
Gambaran radiografi yang akan diperoleh adalah mesial dan apikal kaninus.8,12
4. Pada pengambilan gambar premolar maksila film ditempatkan pada film
holder dalam orientasi horizontal. Kontak antara premolar pertama dan kedua
berpusat pada film dengan pusat sinar-x tegak lurus terhadap film. Sentral dari sinar-x
berada di bawah pupil mata. Gambaran radiografi yang akan diperoleh adalah
mahkota dan apikal dari distal kaninus, premolar pertama, kedua dan molar pertama.
8,12
dari sinar-x berada di daerah apikal dari gigi yang bersangkutan kira-kira satu cm di
atas basis mandibula. Film harus berisi gambaran radiografi dari distal kaninus
sampai mesial molar kedua, dengan kontak gigi premolar terbuka.8,12
4. Pada pengambilan gambar molar mandibula film ditempatkan pada film
holder dengan orientasi horizontal. Pusat sinar harus tegak lurus dengan aksis
panjang gigi. Sentral dari sinar-x berada di daerah apikal dari gigi yang bersangkutan
kira-kira satu cm di atas basis mandibula. Hati-hati dalam penempatan film karena
tepi yang tajam dapat menyebabkan ketidaknyamanan
sensitif.
8,12
ketelitian operator. Jika sudut bisekting tidak benar, perpanjangan atau pemendekan
akan terjadi.12
Keuntungan dari teknik bisekting adalah teknik ini dapat digunakan tanpa film holder
dan posisi yang cukup nyaman bagi pasien.14,17
Kerugian dari teknik bisekting adalah distorsi mudah terjadi dan masalah
angulasi ( banyak angulasi yang harus diperhatikan ).14,17,21
Angulasi horizontal teknik bisekting pada daerah maksila dan mandibula
adalah insisivus sentral dan lateral dengan sudut penyinaran 0, kaninus dengan sudut
penyinaran 45sampai 65, premolar pertama, premolar kedua dan molar pertama
dengan sudut penyinaran 70sampai 80, molar kedua dan ketiga dengan sudut
penyinaran 80sampai 90.14
Angulasi vertikal teknik bisekting pada daerah maksila adalah insisivus
sentral, insisivus lateral dan kaninus dengan sudut penyinaran +40 sampai +45,
premolar pertama, premolar kedua dan molar pertama dengan sudut penyinaran +30
sampai +35, molar kedua dan molar ketiga dengan sudut penyinaran +20 sampai
+25.3,14
Angulasi vertikal teknik bisekting pada daerah mandibula adalah insisivus
sentral, insisivus lateral dan kaninus dengan sudut penyinaran -15 sampai -20,
premolar pertama, premolar kedua dan molar pertama dengan sudut penyinaran -10,
molar kedua dan molar ketiga dengan sudut penyinaran -5 sampai 0 sampai +5.14
Panjang cone standar dengan ukuran delapan inci dapat digunakan dalam
teknik bisekting. Bila radiografer ingin menggunakan long cone maka panjang long
cone yang digunakan berkisar dua belas sampai enam belas inci (12-16 inci).
Keuntungan memakai long cone dapat mengurangi citra pembesaran dan mengurangi
distorsi serta dapat memberikan gambaran anatomi dan panjang gigi yang lebih
akurat.11,12
Gambar 6. Gigi tiruan sebagian lepasan (kiri), cincin pada hidung (tengah),
pelindung tiroid (kanan).19
2. Gerakan pasien akan menghasilkan blurred image. Operator dalam
menjelaskan prosedur untuk pasien, perlu menekankan dan kemudian mengingatkan
pasien untuk tetap diam selama pemaparan dan menjaga gigitan pada biteblock
sampai pemotretan selesai.3
Pergerakan karena pasien dapat disebabkan oleh:
a. Ketidaknyamanan pasien
Ketidaknyamanan dapat diatasi dengan lembut menempatkan film dan
menginstruksikan pasien untuk menutup mulut dengan perlahan. Film ditempatkan
lebih ke arah garis tengah palatum pada maksila dan mengikuti lekukan lidah pada
mandibula akan membuat kondisi yang lebih nyaman bagi pasien.19
b. Sandaran kepala
Dukungungan kepala yang tidak nyaman bagi pasien dapat menimbulkan
gerakan ketika pengambilan foto dan hal ini dapat berdampak pada hasil foto yang
berbayang.
Dukungan kepala di kursi gigi sebaiknya ditempatkan terhadap lobus oksipital
bagian dasar dari bagian belakang kepala. Hal ini akan mendukung kepala selama
prosedur radiografi dan mengurangi kemungkinan gerakan. Untuk foto periapikal
mandibula dapat menginstruksikan pasien untuk meninggikan sedikit dagu hal ini
dapat meningkatkan visibilitas dasar mulut sehingga penempatan film dapat lebih
baik dan lidah dapat lebih santai.19
c. Refleks muntah
Refleks muntah dapat dirangsang ketika film berkontak dengan palatum mole,
pangkal lidah, atau posterior dinding faring. Untuk menghindari refleks muntah
diperlukan kerja sama yang baik antara operator dan pasien sebelum film ditempatkan
di dalam mulut.19
diposisikan ke apikal sehingga meninggalkan terlalu banyak film yang tersisa di atas
mahkota. Operator dapat memperbaiki hal ini dalam teknik paralel dengan posisi film
lebih ke apikal pada lengkung mandibula. Setidaknya 1/8 inci film harus terlihat di
atas atau di bawah akar dari gigi. Penanggulangannya: Bila menggunakan pemegang
reseptor, blok gigitan harus ditempatkan pada gigi yang menerima sinar-x dan bukan
pada gigi antagonisnya. Jika blok gigitan ditempatkan pada gigi yang berlawanan dan
pasien diwajibkan untuk menggigit reseptor ke tempatnya, kemungkinan besar akan
menyebabkan kesalahan penempatan. Menempatkan reseptor lebih lingual dari gigi
mandibula dan mengikuti lengkung palatum pada maksila akan membuat penempatan
lebih mudah dan lebih nyaman untuk pasien.3,19
2. Penempatan Film Terbalik
Penempatan film terbalik dalam mulut menyebabkan bukan film yang akan
terpapar sumber radiasi, melainkan lempengan timah. Sinar-x akan dilemahkan oleh
lempengan timah sebelum sampai pada film. Lempengan timah yang terpapar sinar-x
ini akan menghasilkan efek herringbone atau efek diamond akan muncul pada film
yang telah diproses. Kesalahan ini akan menghasilkan gambar yang terang dan
membingungkan saat proses identifikasi film. Kesalahan penempatan terbalik
mungkin akan berkurang dengan reseptor digital khususnya, sensor yang kaku atau
rigid. 19
3. Dot Artifacts
Film mengidentifikasi titik yang menghasilkan artefak lingkaran radiolusen
(gelap) setelah film selesai. Dot artifacts ini dapat mengganggu interpretasi pada
daerah apikal gigi. Oleh karena itu, film harus ditempatkan ke arah koronal (oklusal)
gigi saat mengambil radiografi periapikal.3
Untuk menilai kesalahan angulasi horizontal dapat dilihat dari sejauh mana
tumpang tindih yang terjadi. Aturan objek bukal dapat digunakan untuk menunjukkan
cups bukal dan lingual untuk menghindari kesalahan angulasi horizontal. Untuk
menghindari kesalahan angulasi horizontal sinar-x harus melewati gigi dimana kontak
antar gigi harus terbuka. Kesalahan angulasi horizontal dapat dihindari dengan
menempatkan film sejajar dengan gigi sehingga sinar-x dapat langsung melewati
kontak bidang. Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan film dan bagian bukal
gigi sejajar terhadap kolimator.3,19
disebabkan oleh sinar-x yang tegak lurus terhadap sumbu panjang gigi dibandingkan
dengan sudut antara gigi dan film.3,19
jaringan sekitar.
larutan developer yang terlalu pekat, larutan developer terkontaminasi dengan larutan
fixer, perendaman dalam larutan developer terlalu lama dan kesalahan dalam
penyinaran, miliamper dan voltase yang tinggi.3,19
b. Low density film image atau gambaran radiografi yang terlihat terang (light
radiograph). Low density film image dapat disebabkan perendaman pada larutan
developer yang terlalu cepat atau underdeveloper dan larutan developer yang terlalu
dingin.3,14
c. Garis putih
Garis putih disebabkan oleh scratches film. Keadaan ini dapat diakibatkan
lepasnya soft emulsi film dari film oleh benda yang tajam. 14
Radiografi Dental
Ekstraoral
Intraoral
Kesalahan
Teknik
Kesalahan
Prosessing
Kesalahan
Penanganan Film
Radiografi
Intraoral
Kesalahan
Teknik
Kesalahan
Prosessing
Kesalahan
Penanganan Film