Anda di halaman 1dari 2

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Dunia kedokteran sangat tidak bisa dipisahkan dengan proses
sterilisasi. Sterilisasi merupakan upaya dan proses mematikan seluruh
mikroorganisme dan endospora dari alat kesehatan. Sterilisasi ini termasuk
dari Universal precaution dimana memiliki tujuan untuk meminimalisir atau
meniadakan potensi kontaminasi dari mikroba patogen yang tidak
diinginkan (Nursalam dan Ninuk, 2007). Sterilisasi memiliki berbagai
metode namun pada aplikasinya metode sterilisasi tersebut tergantung pada
kebutuhan dan keadaan yang didapat. Pilihan metode sterilisasi tersebut
diharapkan mampu secara efektif untuk menghilangkan kuman patogen
seminimal mungkin mengingat kontaminasi yang timbul dari mikroba
patogen dikhawatirkan terjadi saat penyimpanan dan pada saat digunakan
(Darmadi, 2008).
Beberapa metode sterilissi yang dapat digunakan adalah sterilisasi
secar fisik dan sterilisasi secara kiumiawi. Sterilisasi

meliputi : panas,

contohnya autoklaf, perebuasan serta dengan pendinginanan selain itu


sterilisasi juga dilakukan dengan cara kimia yaitu meliputi sterilisasi dengan
alkohol, sabun antiseptik, hand sanitizer dan lain sebagainya. Desinfeksi
merupakan proses penghancuran sel-sel vegetatif yang menyebabkan infeksi
namun tidak mematikan bentuk spora nya. Sedangkan zat kimia yang
mematikan sel-sel vegetatifnya dimakan desinfektan. DIT atau desinfeksi
tingkat tinggi dapat diperoleh dengan cara merebus (boiling), mengukus
(uap panas), atau merendam alat dalam desinfeksi kimiawi. Beberapa
larutan desinfektan adalah fenol sinterik, larutan fenol, iodofor, alkoholfenol, natrium hipoklorit dan amonium kuartener. Sifat desinfektan yang
baik adalah: sprektum luas, bekerjanya cepat, tidak dipengaruhi faktor fisik,
tidak toksik pada manusia, kecocokan pada permukaan, tidak mempunyai
permukaan sisa pada permukaan, mudah penggunaannya, tidak berbau dan
ekomnomis (Mulyani.dkk, 2012).

Desinfektan memiliki cara kerja tenetentu dan sangatlah penting


mengetahui bagaimana desinfeksi membunuh mikroorganisme. Desinfektan
mematikan mikoroorganisme dengan merusak daerah luar bakteri yaitu
lapisan mebran semipermeabel yang akan mengganggu sel target dengan
mengawali perubahan-perunagan sel tersebut (Mulyani.dkk, 2012).
B.

Rumusan Masalah
1. Apa saja metode sterilisasi ?
2. Bagaimana cara aplikasi bahan sterilisasi tersebut?
3. Bagaimana hasil perbandingan antara sterilisasi dan bahan antiseptik ?
4. Bagaimana tingkat keefektifitasan bahan sterilisasi tersebut?

C.

Tujuan
1. Untuk mengetahui metode sterilisasi.
2. Untuk mengetahui cara penggunaan bahan sterilisasi tersebut.
3. Untuk mengetahui hasil perbandingan antara sterilisasi dan bahan
antiseptik.
4. Untuk mengetahui keefektifitasan bahan sterilisasi.

D.

Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan bahan sterilisasi dengan baik.
2. Mahasiswa dapat membandingkan keefektifitasan bahan-bahan
sterilisasi.
3. Mahasiswa dapat menghitung jumlah bakteri dalam agar cawan.

Anda mungkin juga menyukai