Anda di halaman 1dari 13

PRA RANCANGAN

PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL

KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Teknik Kimia

Oleh :

Nama : Uci Utami Nama : Cipta Bestari

No. Mhs : 14521060 No. Mhs : 14521307


1. Latar Belakang

Permintaan energi di masa depan terutama di Pasifik dan kawasan Asia diperkirakan akan

sangat besar. Karena itu pasokan energi yang terbatas serta masalah lingkungan yang

disebabkan oleh konsumsi bahan kimia akan sangat besar. Dimetil Eter (DME) yang baru-baru

ini diakui sebagai sumber energi pengganti yang bersih memiliki aplikasi yang sangat luas,

seperti aplikasi pada pelarut, propellant, pengganti LPG dan bahan bakar transportasi. DME

adalah suatu senyawa organik dengan rumus kimia CH3OCH3 yang dapat dihasilkan dari

pengolahan gas bumi, hasil olahan dan hidrokarbon lain. (Ng et al., 1999)

Pemanfaatan DME dapat digunakan juga sebagai propellant dalam bentuk aerosol yang

sekarang ini banyak digunakan dalam berbagai produk-produk konsumer seperti hairspray,

obat pembasmi nyamuk, foam (sabun pencukur kumia bagi pria), pengharum ruangan,

colognes, personal care mousses, antiperspirants, room air fresheners. DME memiliki daya

larut yang sangat baik dalam air dibandingkan dengan propellant lain seperti hidrokarbon.

Hasil blending antara DME dengan air menghasilkan suatu campuran yang sangat homogen,

lapisan kabut yang tipis, merata dan lebih penting lagi mempunyai kestabilan yang tinggi

sehingga kualitas produk tetap terjamin.

DME adalah gas yang bersih dan tidak berwarna yang mudah dicairkan dan diangkut. Ini

memiliki potensi yang luar biasa untuk meningkatkan penggunaan sebagai bahan bakar

otomotif, untuk pembangkit tenaga listrik, dan dalam aplikasi domestik seperti pemanasan dan

memasak.

DME telah digunakan selama beberapa tahun dalam industri perawatan pribadi (sebagai

propelan aerosol baik), dan sekarang semakin dieksploitasi untuk digunakan sebagai

pembakaran bersih untuk LPG (liquid petroleum gas), diesel dan bensin. Seperti LPG, DME

adalah gas pada suhu dan tekanan normal, tetapi berubah menjadi cairan ketika mengalami
tekanan atau pendinginan sederhana. Pencairan yang mudah ini membuat DME mudah dibawa

dan disimpan. Sifat ini dan lainnya, termasuk kandungan oksigen yang tinggi, kurangnya sulfur

atau senyawa berbahaya lainnya, dan pembakaran ultra bersih membuat DME solusi serbaguna

dan menjanjikan dalam campuran bahan bakar terbarukan dan rendah karbon yang bersih yang

dipertimbangkan di seluruh dunia. (International DME Association, 2018).

2. Penentuan Kapasitas Pabrik

Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah produksi dalam satuan waktu tertentu.

Kapasitas produksi DME direncanakan sebesar 50.000 ton/tahun dengan beberapa

pertimbangan, antara lain :

a. Bahan baku

Berdasarkan kapasitas perancangan pabrik DME sebesar 50.000 ton/tahun, diambil bahan

baku dari PT. Kaltim Methanol Industri yang memiliki kapasitas sebesar 660.000

ton/tahun.

b. Kebutuhan dan Kapasitas Produksi DME di Dunia

Kebutuhan DME dibeberapa negara dunia dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data perkiraan kebutuhan DME beberapa negara tahun 2010

Negara Kebutuhan (ton/tahun)


China 8.000.000
Korea 10.000
Jepang 100.000
Sumber : Source by KOGAS R&D, IDA Conference

Kapasitas Produksi DME dibeberapa negara dilihat pada tabel 1.2.

Tabel 1.2 Data kapasitas produksi DME beberapa negara tahun 2011-2017

Negara Kapasitas (ton/tahun)


China 4.840.000
Korea 300.000
Jepang 100.000
Sumber : researchandmarkets, ENN Group, Fuel DME Production Co. Ltd

c. Kebutuhan / Konsumsi DME di Indonesia


Saat ini pabrik yang memproduksi DME di Asia Tenggara berada di Indonesia yaitu PT

Bumi Tanggerang Gas dengan kapasitas 3000 ton/tahun.

Data penggunaan DME beserta presentasenya

Tabel 1.3 Aplikasi DME

DME dakam Berbagai Pemakaian


Produk Aplikasi (%)
Hair Spray 48
Spray Paint 6
Insektisida 6
Zat Adesi 5
Feedstock 31
Lainnya 4
Sumber : Dupont, 2008

Data kebutuhan DME menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dapat dilihat dalam tabel 1.4

Tabel 1.4 Impor DME di Indonesia

Tahun Jumlah (Ton)


2013 9.939
2014 10.199
2015 9.961
2016 9.942
2017 18.831
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)

19000
18000
17000
Kebutuhan (Ton)

16000 y = 1752.6x + 8269.2


15000 R² = 0.4931
14000
13000
12000
11000
10000
9000
8000
0 1 2 3 4 5
X (Tahun)

Gambar 1. Grafik Kebutuhan DME Indonesia


Pendirian pabrik direncanakan pada tahun 2023, dan diperkirakan jumlah import pada

2023 sekitar 29.000 ton.

Dengan mempertimbangkan data di atas, maka pemilihan kapasitas produksi yang

direncanakan adalah 50.000 ton/tahun untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sisanya

akan diekspor. Jumlah ini masih berada di atas kapasitas minimum pabrik yang masih

menguntungkan dan mengacu pada pabrik DME dengan proses sama yang telah beroperasi.

3. Spesifikasi Produk dan Bahan

Spesifikasi produk DME yang dijual di Indonesia (PT Bumi Tangerang Gas Industry)

Spesifikasi produk DME internasional


 Fase : Cair
 Rumus molekul : CH3OCH3
 Berat molekul : 96,111 g/gmol
 Titik didih (1 atm) : -24,370C
 Titik beku (1 atm) : -141,220C
 Specific Density of Gas : 1,586
 Tekanan uap (200C) : 5,1 bar
 Liquid Density (200C) : 668 kg/m3
 Kenampakan : tak berwarna
 Kemurnian
 DME : 99,5% berat min
 Metanol : 0,45% berat max
 Air : 0,05% berat max
Sumber : International DME Association, 2010
Spesifikasi Bahan Baku Pembuatan DME
Spesifikasi Metanol
 Rumus molekul : CH3OH

 Massa molar : 32,04 g/mol

 Penampilan : colorless liquid

 Densitas : 0,7918 g/cm3, liquid

 Titik lebur (1 atm) : -970C

 Titik didih (1 atm) : 64,70C

 Kelarutan dalam air : fully miscible

 Viskositas (20 0C) : 0,59 mPa

 Tekanan Uap (20 0C) : 20,3 kPa

 Tekanan Densitas : 1,11

 Momen dipol : 1,69 D (gas)

Sumber : Perry’s, 2007


Spesifikasi Katalis
 Nama katalis : Alumina Silika (Zeolit)

 Bentuk : silinder

 Fase : padat

 Porositas, φ : 0,35

 Diameter katalis : 0,5 cm

 Bulk density katalis, ρb : 780 kg/m3

4. Tinjauan Pustaka

Hingga saat ini DME dapat diproduksi dengan dengan dua macam proses, yaitu methanol

dehydration process dan direct synthesis process.

 Methanol Dehydration Process


Methanol dehydration process atau proses dehidrasi metanol merupakan proses pembuatan

DME yang paling umum dan banyak dipakai oleh industry saat ini. Pembuatan DME dengan

proses dehidrasi metanol sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu indirect process dan direct

contact.

1. Indirect Process

Proses ini berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama adalah sintesis metanol (dapat

diperoleh dari konversi biomassa atau reaksi gas CO dengan H2), selanjutnya tahap kedua

adalah proses penarikan molekul dalam metanol (dehidrasi metanol) untuk menghasilkan

molekul DME (www.toyo-eng.com):

Gambar 2. Proses pembentukan DME dengan indirect process

Toyo Engineering Corporation merupakan perusahaan yang mengembangkan dan

menggunakan indirect process. Di dalam indirect process ini keseluruhan reaksi terjadi secara

eksotermis. Di bawah ini merupakan reaksi-reaksi yang terjadi untuk indirect process

(www.toyo-eng.com):

Methanol synthesis 1:

CO + H2O → CH3OH ∆Hr = -91 kJ/mol (1)

Methanol synthesis 2:

CO2 + 3H2 → CH3OCH3 + H2O ∆Hr = -49 kJ/mol (2)


Methanol dehydration:

2CH3OH → CH3OCH3 + H2O ∆Hr = -23 kJ/mol (3)

Overall:

CO + CO2 + 5H2 → CH3OCH3 + 2H2O ∆Hr = -163 kJ/mol (4)

2. Direct Contact

Dehidrasi metanol dengan proses direct contact dalam produksi DME merupakan proses yang

melibatkan reaksi katalitik. Berikut adalah reaksi dalam dehidrasi metanol direct contact

menggunakan katalis Al62,2Cu25,5Fe12,3 Quasicrystalline alloy (Agostinho et al., 2013):

Metahol synthesis:

4H2 + 2CO → 2CH3OH ∆Hr = -43,2 kcal/mol (5)

Methanol dehydration:

2CH3OH → CH3OCH3 + H2O ∆Hr = -5,6 kcal/mol (6)

Water – gas reaction:

CO + H2O → H2 + CO2 ∆Hr = -9,8 kcal/mol (7)

Overall:

3H2 + 3CO → CH3OCH3 + CO3 ∆Hr = -58,6 kcal/mol (8)

 Direct Synthesis Process

Direct synthesis process atau yang dikenal sebagai proses langsung merupakan proses

pembentukan dimethyl ether (DME) langsung dari gas alam tanpa melalui proses dehidrasi

metanol seperti pada indirect process. Gas alam diubah menjadi syn-gas bersama O2 dan

produk samping CO2 di dalam reaktor ATR (Auto Thermal Reforming). Kemudian syn-gas
dikompresi sebelum diumpankan ke dalam reaktor DME. Sintesis metanol dari syngas dan

dehidrasi metanol pada direct synthesis process berlangsung di dalam reaktor yang sama.

Gambar 3. Proses pembentukan DME dengan proses direct synthesis

DME dan hasil produk samping kemudian dipisahkan dari gas-gas sisa yang tidak bereaksi.

DME dan produk samping kemudian dipisahkan lebih lanjut melalui unit distilasi. CO2 hasil

pemisahan kemudian direcycle ke dalam ATR reactor untuk selanjutnya diubah menjadi syn-

gas. Proses direct synthesis merupakan proses yang ekonomis dan pengembang proses ini

adalah JFE Direct DME Synthesis.

Berikut adalah reaksi-reaksi yang terjadi di dalam direct synthesis pocess DME:

Auto Thermal Reforming (ATR):

Partial Oxidation:

𝐶𝑛𝐻𝑚 +𝑛 2𝑂2 → 𝑛𝐶𝑂 +𝑚 2𝐻2 𝐶𝐻4 +1 2𝑂2 → 𝐶𝑂 + 2𝐻2 (9)

Steam reforming:

𝐶𝐻4 + 𝐻2𝑂 ↔ 𝐶𝑂 + 3𝐻2 (10)

Water Gas Shift Reaction:

𝐶𝑂 + 𝐻2𝑂 ↔ 𝐶𝑂2 + 𝐻2 (11)


DME Reaktor:

2𝐶𝑂 + 4𝐻2 → 2𝐶𝐻3𝑂𝐻 (12)

2𝐶𝐻3𝑂𝐻 → 𝐶𝐻3𝑂𝐶𝐻3 + 𝐻2𝑂 (13)

𝐶𝑂 + 𝐻2𝑂 → 𝐶𝑂2 + 𝐻2 (14)

Overall:

3𝐶𝑂 + 3𝐻2 → 𝐶𝐻3𝑂𝐶𝐻3(𝐷𝑀𝐸) + 𝐶𝑂2 (15)

4. Pemilihan Proses

Proses pembuatan DME secara umum terbagi menjadi dua, yaitu Methanol Dehydration

Process (metode konvensional) dan Direct Synthesis Process (metode konversi langsung).

Dalam perancangan pabrik DME ini proses yang dipilih adalah metode dehidrasi methanol dari

metanol. Alasan utama memilih metode konvensional ini karena lebih praktis dan tidak

memerlukan banyak alat. Berikut adalah Tabel 1.5 yang menunjukkan perbedaan proses

pembuatan DME metode konvensional dan metode konversi langsung.

Tabel 1.5 Perbandingan proses pembuatan DME

Methanol dehydration Direct synthesis proses


No. Factor pembanding
direct proses indirect proses dari metanol konversi langsung
1. Bahan baku syn gas natural gas metanol natural gas syn gas
2CO + 4H2 → 2CH3OH 3CO + 3H2 → 2CH3OH
CO + CO2 + 5H2 → CH3OCH3 + 2CH3OH → CH3OCH3 + H2OCO + 2H2 → CH3OH
2. reaksi 3H2 + 3CO → CH3OCH3 + CO3 2CH3OH → CH3OCH3 + H2O
2H2O 2CH3OH → CH3OCH3 + H2O
CO + H2O → CO2 + H2
CO + H2O → CO2 + H2
pembentukan dme tanpa proses
3. Proses pembentukan metanol dan dme terjadi dialam reaktor berbeda Pembentukan metanol dan DME terjadi di dalam reaktor yang sama
reaksi lainnya
4. Jenis reaktor fixed bed fixed bed fixed bed fixed bed slurry bed
5. Konversi meOH 70% 43,5% 80% 90 - 99% 93%
7. selektivitas 98% 87% 99% 99% 90%
R01 : yAl2O3,SiO R01 : CuO, ZnO, Al2O3
8. katalis Al2O3,SiO CuO, ZnO, Al2O3
R02 : ɣalumina R02 : ɣalumina
P : 4,9 - 7,9 atm P : 29,3 atm P : 12- 16 atm P : 30 - 50 atm P : 29-69 atm
9. Kondisi operasi
T : 280-340 C T : 240-260 C T : 200-400 C T : 260 C T : 240-280 C

5. Flowdiagram Kulitatif
Recycle
CH₃OCH₃
CH₃OH
H₂O
12 atm CH₃OCH₃
250 °C
E-102 CH₃OH
E-101
CD-101 CD-102 CD-103

12 atm
137 0C
6 atm
S-101
24 0C

ACC-101 ACC-102
12 atm

CH₃OCH₃
151 °C

CH₃OH
T-102
12 atm H₂O
1 atm
12 atm
151 °C
30 °C 87,3 0C MD-101 MD-102
T-101 CH₃OH CH₃OCH₃ V-101 R-101 CH₃OCH₃ 12,2 atm
H₂O
CH₃OCH₃ CH₃OH
CH₃OH
CH₃OH 169 0C
H₂O H₂O
H₂O
X= 80%
CH₃OCH₃
CH₃OH
H₂O
RB-101 RB-102

E-103 E-104

1 atm
35 0C
CH₃OH UPL
H₂O

6. Flowdiagram Kuantitatif

Recycle 10
CH₃OCH₃
CH₃OH 8
6 H₂O
12 atm CH₃OCH₃
250 °C
E-102 CH₃OH
E-101
CD-101 CD-102 CD-103
12 atm
137 0C

6 atm
5 S-101
24 0C
7
ACC-101 ACC-102
CH₃OCH₃
12 atm
151 °C

CH₃OH
H₂O

1 atm T-102
30 °C
4
12 atm
1 2 3 87,3 0C MD-101 MD-102
T-101 CH₃OH CH₃OCH₃ V-101 R-101 CH₃OCH₃ 12,2 atm
H₂O
CH₃OCH₃ CH₃OH
CH₃OH
CH₃OH 169 0C
H₂O H₂O
H₂O
12 atm
151 °C X= 80%
CH₃OCH₃
CH₃OH
H₂O
RB-101 RB-102

E-103 E-104

11 1 atm
35 0C
CH₃OH UPL
H₂O

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Komponen
Kmol/jam Kg/jam Kmol/jam Kg/jam Kmol/jam Kg/jam Kmol/jam Kg/jam Kmol/jam Kg/jam Kmol/jam Kg/jam Kmol/jam Kg/jam Kmol/jam Kg/jam Kmol/jam Kg/jam Kmol/jam Kg/jam Kmol/jam Kg/jam
CH₃OH 274,55 8785,48 342,93 10973,63 428,66 13717,04 428,66 13717,04 85,73 2743,41 342,93 10973,63 68,59 2194,73 0,10 3,29 68,48 2191,43 68,38 2188,15 0,10 3,29
C₂H₆O 0,21 9,48 0,21 9,48 0,21 9,48 0,21 9,48 137,38 6319,32 137,17 6309,84 0,21 9,48 0,21 9,48
H₂O 0,73 13,20 0,94 16,93 1,18 21,16 1,18 21,16 0,24 4,23 0,94 16,93 138,11 2485,99 138,11 2485,99 0,21 3,73 137,90 2482,26
TOTAL 275,28 8798,68 344,07 11000,04 430,04 13747,68 430,04 13747,68 85,97 2747,64 344,07 11000,04 344,07 11000,04 137,27 6313,13 206,80 4686,90 68,79 2201,36 138,01 2485,55

7. Uraian Proses
Proses pembuatan Dimetil Eter menggunakan bahan baku Methanol. Larutan metanol

sebanyak 8798,68 kg/jam pada kondisi 30 oC, 1 atm dari tangki penyimpan CH3OH (T-101)

dipompakan untuk dicampur dengan arus recycle dari menara distilasi 2, kemudian dipompa

sampai tekanan 12 atm dengan pompa menuju Vaporizer (V-101) untuk diuapkan. Campuran

gas (151 0C ; 12 atm) selanjutnya dipisahkan oleh Separator (S-101) untuk memisahkan fluida

cair dan gas, lalu gas dipanaskan dengan pemanas (E-101) sampai suhu 2500C.

Campuran gas dimasukkan ke dalam reaktor fixed bed multitube (R-101) agar terjadi

reaksi dehidrasi dengan bantuan katalis silica alumina yang berlangsung pada suhu 250 oC dan

tekanan 12 atm. Reaksi dehidrasi yang berlangsung menghasilkan produk dimetil eter

sebanyak 6319,32 kg/jam, air 2485,99 kg/jam dan sisanya metanol yang tidak bereaksi. Di

dalam reaktor terjadi reaksi eksotermis non isothermal non adiabatis. Panas yang dihasilkan

diserap oleh pendingin air. Reaksi yang terjadi di reaktor adalah:

CH3OH CH3OCH3 + H2O

Konversi yang terjadi dari reaksi ini adalah 80%. Karena reaksi bersifat eksotermis,

maka digunakan pendingin untuk mencegah reaksi melewati range suhu yang diijinkan. Gas

hasil reaksi dari reaktor fixed bed multitube keluar dengan suhu 137 0C dan tekanan 12 atm,

kemudian dimanfaatkan panasnya pada HE untuk menaikkan suhu gas yang masuk reaktor.

Gas hasil reaksi yang keluar dari Reaktor kemudian diturunkan suhunya pada HE-102 dan

diubah menjadi cairan pada Condenser (CD-101) sebelum masuk Menara Distilasi sehingga

suhunya menjadi 87,3 0C.

Campuran produk yang telah dicairkan kemudian diumpankan ke menara distilasi 1

untuk dipisahkan antara dimetil eter dengan metanol dan air. Cairan diumpankan ke MD-1

diantara plate 18 karena pada plate tesebut sudah terjadi kesetimbangan komposisi antara

komposisi bahan yang masuk dan komposisi di plate tersebut. Hasil atas menara distilasi 1

berupa dimetil eter sebanyak 6309,84 kg/jam disimpan dalam Tangki (T-102) sebagai produk
utama. Produk dimetil eter disimpan dalam tangki pada suhu 24 oC dan tekanan 6 atm.

Sedangkan hasil bawah menara distilasi 1 yang merupakan campuran metanol, air dan sedikit

dimetil eter dengan suhu 169 0C didinginkan suhunya dengan menggunakan Cooler (E-103)

untuk kemudian menjadi umpan Menara Distilasi 2 untuk dipisahkan antara methanol dan air.

Hasil atas menara distilasi 2 yang banyak mengandung metanol di recycle untuk dicampur

dengan metanol fresh feed. Sedangkan hasil bawah menara distilasi 2 yang banyak

mengandung air dialirkan menuju Cooler (E-104) untuk diturunkan suhunya hingga 35oC dan

selanjutnya dialirkan menuju unit pengolahan limbah.

Anda mungkin juga menyukai