Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
Risky Andi
Aking Abdul Fattah
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala puji dan rahmat-
Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan kerja praktek di PT PERTAMINA (Persero)
RU VI Balongan dan dapat menyusun laporan kerja praktek yang berlangsung selama satu
bulan, terhitung mulai dari tanggal 1 juni 30 juni 2016.
Penulis laporan kerja praktek ini dapat diselesaikan tidak lepas dari dukungan,
bimbingan dan bantuan dari banyak pihak yang sangat berarti bagi penulis. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Allas SWT karena atas segala kehendak-Nya penulis diberi kesabaran dan
kemampuan untuk dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
2. Ibu Fatimah Aradani selaku Senior Officer BP Refinery VI Balongan
3. Bapak Ris Agus Broto S ,selaku Energy Cont & Loss section Head Revinery VI
Balongan.
4. Bapak achmad suhairi selaku pembimbing Kerja Praktek lapangan di PT.
PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan atas penjelasan, bimbingan, bantuan dan
kesabarannya dalam pelaksanaan Kerja Praktek dan dalam penyusunan laporan.
5. Pak Yanto yang telah memudahkan dalam proses administrasi sebagai peserta
Praktek Kerja Lapangan serta memberikan referensi mengenai penulisan Laporan
Kerja Praktek.
6. Bapak Faisal R.M. Ir. Drs. M.T., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia.
ii
7. Bapak Faisal R.M. Ir. Drs. M.T., Ph.D selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek
yang telah memberikan bimbingan, doa dan dukunganya.
8. Orang tua dan keluarga penulis atas kasih sayang, perhatian, doa dan dukungan
moril maupun material yang telah diberikan sejauh ini.
9. Serta semua pihak lainya yang tidak bisa dituliskan penulis satu per satu yang telah
membantu selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan PT. PERTAMINA
(Persero) RU VI Balongan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan penulis demi kemajuan di masa depan. Akhir kata, penyusun berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya mahasiswa Teknik Kimia.
Wassalamualaikum Wr. Wb
.
Balongan, 21 juni 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................2
1.3 Tujuan Tugas Khusus..............................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................................2
1.5 Ruang Lingkup........................................................................................................2
iv
BAB V PENUTUP............................................................................................................. 30
V.1 Kesimpulan............................................................................................................30
V.2 Saran......................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................31
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Combution work sheet 11-F-101........................................................................ 21
Tabel 3. 2 Data yang diketahui............................................................................................ 23
Tabel 3. 3 Stack Loss Work Sheet 11-F-101........................................................................25
vi
DAFTAR GAMBAR
1
Furnace yang di gunakan pada unit ini ada 1 yaitu furnace berkode 11-
F101 digunakan untuk memanaskan aliran sebelum masuk main fractionator C-
101.
1.4 Manfaat
Manfaat dari tugas khusus perhitungan efisiensi furnace 11-F101 yaitu
unutk mengetahui kinerja furnace di Unit 11 dan sebagai pembelajaran mahasiswa
kerja praktek real ,dalam menyelesaikan masalah dilapangan dan di jadikan
pertimbangan dalam mengoprasikan dan atau menjaga pengoprasian furnace
secara efisien.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Furnace terdiri dari struktur bangunan yang berdinding plat baja yang di
bagian dalamnya di lapisi oleh material tahan api. Panas yang di gunakan dalam
furnace berasal dari panas pembakaran secara langsung dan juga radiasi-radiasi
panas yang di pantulkan kembali ke tube-tube yang ada di dalam furnace,
sehingga akan mengurangi kehilangan panas.
Furnace di desain untuk dapat menggunakan fuel oil atau fuel gas maupun
off gas . Furnace umumnya terdiri dari dua bagian utama (section) yaitu bagian
yang menerima panas dengan cara konveksi yang di sebut convection section dan
bagian yang menerima panas langsung dengan cara radiasi yang di sebut
Radiation section atau sering juga di sebut Combustion Chamber. Fluida yang
akan di panaskan terlebih dahulu masuk melalui Convection section dengan
3
tujuan untuk mendapatkan panas secara bertahap agar terhindar dari proses
thermally shock, kemudian masuk ke dalam Radiation section hingga mencapai
temperature yang diinginkan.
4
4. Furnace sebagi dapur reaksi, dimana di dalam tube-tube di aliri
fluida dari atas menuju keluaran kebawah yang di panaskan pada
temperature reaksi yang diinginkan untuk mengurangi beban main
Fractionator C-101 RU-VI Balongan.
5. Furnace sebagai pemanas minyak yang di jadikan media pembawa
kalor (Hot Oil), di mana fluida pembawa panas di panaskan di
dalam furnace, kemudian di alirkan melalui pipa dan dipakai
sebagai media pemanas.
Digunakan pada instalasi-instalasi lama dan juga di pakai pada
instalasi baru
Beban kalor berkisar antara 15-20 MMKcal/jam bahkan bisa lebih,
tergantung kebutuhan.
5
Di pakai untuk proses dengan kapasitas besar.
Umumnya menggunakan bahan bakar fuel oil dan gas
Apabila salah satu aliran fluida dihentikan, maka selurh operasi
furnace harus dihentikan juga, hal ini dilakukan untuk mencegah
pecahnya pipa.
Tidak dapat digunakan untuk memanaskan fluida pada suhu relative
tinggi dan aliran fluida singkat.
Harga relative mahal tersusun mendatar
Membuthhkan area relative lebih luas
Pemeliharaan lebih sulit karena tube tersusun mendatar
6
Gambar 2. 1 Gambar furnace tipe box
7
2. Furnace Tipe Silindris Tegak (Vertical cylindrical)
Dipergunakan untuk pemanasan fluida yang mempunyai perbedaan
suhu antara sisi masuk (inlet) dan sisi keluar (outlet) tidak terlalu besar
(90C)
Beban kalor antara 2,5 s/dn20 MMKcal/jam
Luas permukaan pipa tersusun lebih besar sehingga effisiensi
thermalnya lebih tinggi
Ekonomis untuk beban pemanasan antara 15-20 MMKcal/jam
10
Gambar 2. 3 Gambar furnace tipe cabin
11
B. Berdasarkan Pasokan Udara Pembakaran (Draft)
Perbedaan tekanan inlet dan outlet air register yang disebabkan oleh
perbedaan berat antar bagian flue gas yang panas di dalam stack dan udara di
luar stack. Natural draft ini akan menghisap udara pembakaran masuk ke
ruang dan membawa gas hasil pembakaran keluar. Kebocoran pada stack akan
mengurangi draft tersebut. Natural draft biasanya di pakai pada furnace yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Mempunyai resisntance yang kecil terhadap aliran flue gas.
Tanpa air preheater.
Mempunyai stack yang cukup tinggi.
Tekana inlet pada suplai udara melalui air register diperbesar dengan
bantuan blower sehingga draft menjadi lebih besar. Forced draft biasanya di
pakai untuk furnace yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
12
c. Furnace Dengan Draft Berimbang (Balance Draft System)
Merupakan kombinasi dari forced draft dan induce draft. Balance draft
ini memperbesar tekanan dengan air register dan mengurangi tekanan outlet.
Penambahan dan pengurangan tekanan tersebut masing-masing dilakukan
dengan bantuan sebuah blower. Balance draft ini di pakai heater yang
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Feed yang dipanaskan dialirkan melalui bagaian dalam tube yang tersusun
pada bentangan horizontal atau vertikal di sepanjang lantai, di dinding samping,
atau di atas dari ruang pembakaran, tergantung pada kofigurasi perencanaan letak
yang memungkinkan perencanaan secara langsung panas radiasi dan nyala api
pembakaran serta pemantulan kembali panas dari permukaan dinding ke
permukaan tube.
13
Berdasarkan ukuran, kapasitas dan temperature yang di perlukan terdapat
berbagai variasi desain furnace dan jenis material kontruksi yang digunakan.
Namun pada dasarnya, furnace dioperasikan berdasarkan prinsip-prinsip yang
sama.
Besarnya beban panas yang harus diberikan oleh furnace kepada fluida
yang dipanaskan tergantung pada jumlah umpan dan perbedaan suhu inlet dan
outlet umpan yang ingin dicapai. Semakin besar perbedaan suhu dan semakin
banyak jumlah umpan,maka beban furnace akan semakin tinggi.
Pengoperasian Furnace
1. Burner
Burner adalah peralatan untuk memasukkan bahan bakar (fuel) dan
udara pembakaran (air combustion) ke dalam ruang pembakaran dengan
kecepatan (velocity), pengadukan (turbulance) serta pengaturan ratio
bahan bakar/udara yang sesuai untuk menjaga stabilitas pembakaran.
2. Dinding Dapur
5. Soot Blower
6. Cerobong (Stack)
7. Stack Damper
stack damper adalah plat logam untuk mengatur tekanan di excess
udara.
8. Lubang Pengintip (Peep Hole)
16
d. Wind box, terpasang pada dudukan burner assay, selain untuk
mengatur udara pembakaran, juga untuk mengurangi kebisingan
operasi furnace.
e. Snuffing steam conection, terpasang pada daerah convection dan
radiant, untuk injeksi steam guna mengatur gas liar pada start up
maupun shut down.
1. Udara Excess
Namun excess udara yang berlebihan juga tidak efisien karena akan
menghasilkan volume flue gas yang besar, serta pembakaran akan diserap untuk
menaikkan temperatue udara.
2. Panas hilang
Panas yang hilang akan menyebabkan nilai efisiensi turun. Berikut ini
merupakan hal-hal yang dapat menyebabkan panas yang hilang:
Selain ketiga faktor diatas, performa furnace juga dipengaruhi oleh kondisi
operasional di lapangan. Beberapa permasalahan yang sering timbul dalam
opersional di lapangan anatar lain:
- Burner mati
- Gas buang (flue gas) berasap
- Temperature stack tinggi
- Nyala api flash back (membalik)
- Nyala api pendek
- Panas tidak tercapai
- Suhu permukaan tube naik
- Nyala api miring
- Nyala api bergelombang
- Lidah api menyentuh tube
18
BAB III
METODOLOGI
Efisiensi
19
a. Menghitung total weight, heating value, air required, CO2 formed,
H2O formed dan N2 formed
20
Tabel 3. 1 Combution work sheet 11-F-101
NO Komposisi
1 Hydrogen
2 N2
3 CH4
4 CO
5 CO2
6 Ethane
7 Ethylene
8 Propane
9 Propylene
10 i-butane
11 n-butane
12 1+I butene
13 trans-2-C4H8
14 cis-2-butene
15 i-pentane
16 n-pentane
17 Hexane
18 H2S
Total
Total/lb of fuel
21
lbmol/lb
[6]
34
17
2
16
14
15
14
6
2
7
7
15
6
182
22
Tabel 3. 2 Data yang diketahui
Relatif Humadity
Pvapor
%O2
Cp Udara
T ambient
T datum
Cp Fuel Gas
T Fuel
T flue Gas
1gr
Moisture in air
= Pvapor x Relatif Humadity x BM H2O
=10,002214,52
= 14,5540
= 28 44 18)
= 5,0896
= 100%
100%
= 14,525,089
= 35,0845 %
Total pound of H2O per pound of fuel (corrected for excess air)
=[ ]+
100
2 per pound of fuel
= [35,0845100 0,0324] + 1,8217
= 1,8331
b. Menghitung Heat Loss
Heat Loss Stack (Qs)
Heat loss pada stack bisa dihitung dengan bantuan tabel 3.2
24
Tabel 3. 3 Stack Loss Work Sheet 11-F-101
NO Componen
Carbon
1 Dioxide
2 Water Vapor
3 Nitrogen
4 Air
Total
Keterangan : Nilai enthalpy didapatkan dengan bantuan grafik yang berada pada
lampiran.
Hf = 0,525 x (111.88-60)
= 27,2
25
e. Menghitung efisiensi
Efficiency = 100
Efficiency = 100
= ( + + + )( + ) 100 ( + + )
LHV =
LHV = 1,3934,108383090,2108
= 20224,7643
[1]
= (20224,7643+1414,3422+27,2)(1661,864217+2179,47)x100
(20224,7643+1414,3422+27,2)
= 82,2708 %
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
= 82,2708 %
4.2 Pembahasan
Furnace 11-F-101 merupakan furnace yang berada pada unit CDU, yang
berfungsi untuk memberikan panas pada fluida yang mengalir didalam pipa - pipa
furnace sehingga mencapai temperatur yang diinginkan. Fluida yang dipanaskan
adalah crude yang berasal dari keluaran desalter .Pemanasan ini bertujuan untuk
penyesuaian temperature pada main fractionator untuk proses pemisahan
berdasarkan trayek didih crude oil.
Dari data aktual efisiensi desain pada furnace 11-F-101 adalah 88,50 %
sedangkan efisiensi aktual pada furnace 11-F-101 adalah 82,2708%. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa efisiensi furnace aktual berada dibawah
efisiensi desain, hal ini di perkirakan :
- adanya jelaga pada dinding tube furnace bagian luar , terutama pada are
convection section sehingga panas yang dihasilkan oleh fuel gas tidak bisa
diserap secara sempurna oleh crude oil yang mengalir dalam tube. Jelaga
terbentuk karena adanya senyawa logam teroksidasi yang menempel pada
permukaan pipa. Hal ini mengakibatkan panas yang hilang juga semakin
besar. Semakin besar panas yang hilang maka efisensi semakin kecil.
- Adanya terbentuknya cook pada insert sehingga mengurangi heat transfer.
- Pembakaran tidak efisien karena kemungkinan burner kotor.
28
Panas yang Hilang Lewat Dinding
29
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Perhitungsn efisiensi furnace 11-F-101 di unit CDU dilakukan
menggunakan metode PI 560 dengan hasil sebagai berikut:
1. Bahwa nilai efisiensi aktual furnace 11-F-101 pada tanggal 13 Juni 2016
adalah sebesar 82,2708%.
2. Kinerja furnace 11-F-101 di unit CDU mendekati desain (88,50 %)
3. Untuk meningkatkan efisiensi sesuai dengan desain dilakukan upaya
upaya pada kesempatan stop unit :
- Cleaning insert tube .dengan metode Steam Air Decooking (SAD)
atau intelligent piging
- Cleaning convection section
- Cleaning Air Pre Heater (APH)
- Cleaning Burner
V.2 Saran
Agar efisiensi furnace 11-F-101 di unit CDU sesuai dengan design maka
sebaiknya perlu dilakukan tindakan-tindakan secara ketat sebagai berikut:
[1] API Standart 560, 1995, Fired Heaters for General Refinery Services ,
AmericanPetroleum Institute, Washington DC.
[2] http://www.academia.edu/10109818/DIKTAT_FURNACE
[3] Kern, D.Q., 1965,Process Heat Transfer,International Edition , Mc. Graw
Hill Book Company, Singapore
[4] Perrys Chemical Engineers Handbook. Robert H. Perry and Don W. Green.
7th Edition
31