Anda di halaman 1dari 12

PERUBAHAN PERMENTAN NO.

38 TAHUN 2017
TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK
HORTIKULTURA (RIPH)

Disampaikan oleh :
DIREKTUR JENDERAL HORTIKULTURA

Disampaikan pada acara Public Hearing Revisi Permentan RIPH


Jakarta, 16 Mei 2018

1
LATAR BELAKANG
1. Gugatan DS 477/478 oleh New Zealand dan Amerika Serikat ke
WTO terhadap aturan importasi produk hortikultura ke Indonesia.
2. Indonesia harus segera menyampaikan notifikasi keputusan
(status perubahan Permentan dan Persetujuan untuk mengubah
Undang – Undang) paling lambat 18 Mei 2018. Jika tidak USA
akan mengajukan arbitrase.
3. Reasonable Periode Of Time (RPT) untuk perubahan Permentan
selama 8 bulan terhitung mulai 22 November 2017

2
DELAPAN ATURAN BIDANG HORTIKULTURA YANG
DIGUGAT USA dan NZ
1. Limited application windows and validity periods Selesai
2. Periodic and fixed import terms Selesai
3. 80% realization requirement (Kemendag)
4. The harvest period requirement Proses
5. Storage ownership and capacity requirement (Kemendag)
6. Use, sale and distribution requirements for horticultural products (Kemendag)
7. Reference price for chillies and fresh shallot for consumption Selesai
8. Six months harvest requirement Proses

Dimenangkan oleh pihak Pengadu (AS dan NZ) atas semua butir sengketa
Indonesia harus mengubah peraturan perundangan-undangan
Menentukan “Reasonable Period of Time = RPT”
PEMBAHASAN DRAFT PERUBAHAN PERMENTAN RIPH
No. Tanggal Instansi Tempat
1 18 April 2018 - Lingkup Ditjen Hortikultura (Kasubbag Hukum dan Ruang Rapat Ditjen Hortikultura
Humas, Kasubbag Kerjasama dan Tim RIPH)

2 26 April 2018 - Lingkup Ditjen Hortikultura (Direktur Sayuran dan Ruang Rapat Direktur Sayuran dan
Tanaman Obat, Pejabat/Staf Subdit Bawang, Tanaman Obat
Perwakilan Tim RIPH)

3 3 Mei 2018 - Direktorat Impor Kemendag Hotel Ciputra, Semarang


- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
- Biro Hukum Kementan
- Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian
- Asosiasi Pengusaha Bawang Putih Indonesia
- Anggota Komisi IV DPR RI
- Lingkup Ditjen Hortikultura (Direktur PPHH, Kabag
Evaluasi dan Layanan Rekomendasi, Kasubbag
Hukum dan Humas, Kasubbag Kerjasama dan Tim
RIPH)

4
PEMBAHASAN DRAFT PERUBAHAN PERMENTAN RIPH
Lanjutan
No. Tanggal Instansi Tempat
4 12 Mei 2018 - Biro Hukum, Kementerian Pertanian Ruang Rapat Biro Hukum Kementan
- Biro Kerjasama Luar Negeri, Kementan
- Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi
Perkarantinaan (KKIP)
- Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan
- Direktorat Jenderal Hortikultura (Direktur
Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura, Kepala
Bagian Evaluasi dan Layanan Rekomendasi,
Kasubbag Hukum dan Humas , Kasubbag
Kerjasama)

5
HISTORI MEASURES DAN REGULASI DALAM KASUS SENGKETA DS477/DS478:
INDONESIA – IMPORTATION OF HORTICULTURAL PRODUCTS

STATUS BERDASARKAN REGULASI


REZIM PERIZINAN IMPOR TERKINI KETERANGAN
NO REGULASI DALAM SENGKETA
PRODUK HORTIKULTURA USULAN
PERMENTAN 38/2017
PERUBAHAN
1. Pembatasan periode permohonan dan Pasal 13 Permentan - Masa berlaku Sudah sesuai dengan hasil
masa berlaku persetujuan impor produk 86/2013;Pasal 13A, 21 (1)(2), 30 Persetujuan Impor rekomendasi AB.
hortikultura Permendag 16/2013; sesuai RIPH (Pasal
(limited application window and
10)
validity period)
- Hanya mengatur
permohonan
Persetujuan Impor
melalui sistem online
tetapi tidak mengatur
application window.
2. Pelarangan perubahan data jenis, Pasal 6 Permentan 86/2015;Pasal Dihilangkan. Sudah tidak diatur lagi di dalam
jumlah produk dan pelabuhan masuk 13 Permendag 16/2013 Permentan 38/2017, sehingga
serta asal negara sebagaimana diubah dengan sudah sesuai dengan hasil
(fixed and periodic terms)
Permendag 47/2013; rekomendasi AB.
3. Persyaratan realisasi impor sebesar Pasal 14A, 24, 25A and 26 and Dihilangkan. Sudah tidak diatur lagi di dalam
80% 27A Permendag 16/2013 Permentan 38/2017, sehingga
(80% realization requirement) dihapus oleh Permendag sudah sesuai dengan hasil
71/2015; rekomendasi AB.

4. Pelarangan atau pembatasan impor Pasal 5 dan 8 Permentan Diatur dalam Pasal 6. Akan dihapus. Menyesuaikan dengan
produk hortikultura pada masa panen 86/2013; rekomendasi AB.
(harvest period requirement)
6
Lanjutan…….

REZIM PERIZINAN IMPOR REGULASI DALAM STATUS BERDASARKAN REGULASI TERKINI


NO KETERANGAN
PRODUK HORTIKULTURA SENGKETA USULAN PERUBAHAN
PERMENTAN 38/2017
5 Persyaratan kapasitas dan kepemiilikan Pasal 8 (1) (e) Permendag Sudah dihilangkan Sudah tidak diatur lagi di
fasilitas penyimpanan 16/2013 sebagaimana dalam Permentan 38/2017,
(storage ownership and capacity diubahdengan Permendag sehingga sudah sesuai dengan
requirements)
47/2013; Pasal 8 (2) (c) (d) hasil rekomendasi AB.
Permentan 86/2013;

6 Pembatasan penggunaan, penjualan dan Pasal 7, 8, 15dan 26(e) (f) Tidak diatur. Sudah tidak diatur lagi di
distribusi produk impor Permendag 16/2013 dalam Permentan 38/2017,
(use, sale and distribution sebagaimana diubah dengan sehingga sudah sesuai dengan
requirements)
Permendag 47/2013; hasil rekomendasi AB.
7 Referensi harga cabe dan bawang merah Pasal 5(4) Permentan 86/2013; Dihilangkan. Sudah tidak diatur lagi di
segar untuk konsumsi Pasal 14B Permendag dalam Permentan 38/2017,
(reference prices for chillies and fresh 16/2013 sebagaimana diubah sehingga sudah sesuai dengan
shallots for consumption)
dengan Permendag 47/2013; hasil rekomendasi AB.

8 Produk hortikultura tidak dapat diimpor Pasal 8(1)(a) Permentan Pasal 18 ayat (1) huruf g. Pasal 18 ayat (1) huruf g Menyesuaikan dengan
setelah 6 bulan masa panen 86/2013; akan dihapus. rekomendasi AB.
(six-month harvest requirement)

9 Rejim perijinan impor produk hortikultura Permendag 16/2013 Sesuai perubahan per- Sesuai perubahan per- Sudah sesuai dengan
“as a whole” sebagaimana diubah dengan measure. measure rekomendasi AB.
(import licensing regime as a whole) Permendag
47/2013;Permentan 86/2013;

7
MATRIK DRAFT PERUBAHAN PERMENTAN 38 TAHUN 2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA
(12 MEI 2018)

NO SEMULA MENJADI KETERANGAN


1. Pasal 6 Pasal 6 Rekomendasi WTO
(1) Impor Produk Hortikultura dilakukan Dihapus Harvest period requirement --
diluar masa sebelum panen raya, Pelarangan/pembatasan impor pada masa
panen raya dan sesudah panen raya panen
dalam jangka waktu tertentu. Pasal 6 dihapus
(2) Jangka waktu tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh Direktur Jenderal.
(3) Direktur Jenderal dalam menetapkan
jangka waktu tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) berdasarkan
usulan dari kelompok kerja yang
dibentuk oleh Direktur Jenderal.
2. Pasal 9 Pasal 9 Alternatif terhadap Rekomendasi WTO
(1) Jangka waktu tertentu sebagaimana (1) Pertimbangan produksi Hortikultura Harvest period requirement --
dimaksud dalam Pasal 6 disampaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf Pelarangan/pembatasan impor pada masa
kepada menteri yang a ditetapkan oleh Direktur Jenderal. panen
menyelenggarakan urusan (2) Direktur Jenderal dalam menetapkan Pasal kaitan dengan pasal 6 Permentan 38
pemerintahan bidang perdagangan pertimbangan produksi Hortikultura Tahun 2017 yang dihapus. Merubah redaksi
setiap bulan November untuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada pasal 5
diinformasikan kepada Pelaku Usaha. berdasarkan usulan dari kelompok kerja
(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud yang dibentuk oleh Direktur Jenderal.
pada ayat (1) digunakan untuk (3) Pertimbangan Produksi Hortikultura
pengajuan impor tahun berikutnya. sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang perdagangan.
8
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
3. Pasal 18 Pasal 18 Rekomendasi WTO
Persyaratan administrasi untuk Pelaku Usaha Persyaratan administrasi untuk Pelaku Six – months harvest requirement --
dan BUMN sebagaimana dimaksud dalam Pasal Usaha dan BUMN sebagaimana dimaksud Pelarangan impor produk hortikultura yang telah
12 meliputi: dalam Pasal 12 meliputi: dipanen setelah 6 bulan
a. akte pendirian perusahaan, dan a. Tetap Huruf g dihapus dan huruf h dirubah redaksi
perubahannya yang terakhir; Merubah redaksi lampiran 3 dan format 2
b. NomorPokokWajibPajak (NPWP); b. Tetap
c. Kartu Tanda Penduduk (KTP) pimpinan c. Tetap
perusahaan;
d. keterangan domisili perusahaan; d. Tetap
e. API-U untuk umum; e. Tetap
f. API-P untuk industri; f. Tetap
g. surat pernyataan tidak memasukkan g. Dihapus
Produk Hortikultura segar melebihi waktu 6
(enam) bulan sejak panen, sesuai dengan
format-1;
h. surat pernyataan tidak akan menjual h. surat pernyataan akan menggunakan
Produk Hortikultura yang diimpor ke pasar produk impor hortikultura sesuai
umum bagi Pelaku Usaha pemilik API-P, dengan perizinannya bagi pelaku usaha
sesuai dengan Format-2; pemilik API-P, sesuai dengan Format-2;
i. laporan rekapitulasi realisasi impor Produk i. Tetap
Hortikultura waktu impor sebelumnya bagi
yang pernah melakukan impor Produk
Hortikultura, sesuai dengan Format-3; dan
j. surat pernyataan bermaterai yang
menyatakan dokumen yang disampaikan j. Tetap
benar dan sah, sesuai dengan Format-4.
k. surat pernyataan kesanggupan untuk
pengembangan penanaman bawang putih di
dalam negeri untuk permohonan RIPH k. Tetap 9
bawang putih;
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
Pasal 22 Pasal 22 Perbaikan kesalahan ketik, seharunya huruf “f”
(1) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam (1) Persyaratan teknis sebagaimana terketik huruf “g”
Pasal 17 meliputi: dimaksud dalam Pasal 17 meliputi:
a. Produk Hortikultura segar harus memenuhi a. Tetap
ketentuan keamanan Pangan Segar Asal
Tumbuhan (PSAT) sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. Produk Hortikultura segar yang pertama kali b. Tetap
dimasukkan dari negara asal harus dilengkapi
hasil analisa risiko organisme pengganggu
tumbuhan karantina dari Badan Karantina
Pertanian;
c. sertifikat penerapan budi daya yang baik (Good c. Tetap
Agriculture Practices/GAP) atau sertifikat setara
lainnya yang diakui secara internasional dan
masih berlaku sampai akhir waktu impor
dilakukan;
d. registrasi bangsal penanganan pascapanen d. Tetap
(packing house) yang diterbitkan oleh instansi
yang berwenang dari negara asal yang masih
berlaku sampai akhir waktu impor dilakukan;
e. surat keterangan dari eksportir negara asal e. Tetap
mengenai kapasitas produksi dari kebun/lahan
usaha yang telah diregistrasi atau disertifikasi
penerapan budi daya yang baik (Good Agriculture
Practices/GAP); dan
f. Produk Hortikultura yang dapat diimpor f. Tetap
memenuhi karakteristik yang ditentukan.
(2) Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada (2) Tetap
ayat (1) huruf c, huruf d, dan huruf e, diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai karakteristik karakteristik sebagaimana dimaksud
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g pada ayat (1) huruf f ditetapkan oleh
ditetapkan oleh Direktur Jenderal atas nama Menteri Direktur Jenderal atas nama Menteri 10
dalam bentuk Keputusan Menteri. dalam bentuk Keputusan Menteri.
NO SEMULA MENJADI KETERANGAN
Pasal 37 Pasal 37 Menghapus pasal 37 ayat (1) tentang sanksi sebagai
(1) Pelaku Usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana (1) Dihapus. turunan dari pasal 18 ayat (1)huruf g yang telah dihapus.
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf g, dikenakan
sanksi tidak diberikan RIPH 3 (tiga) tahun berturut-
turut.
(2) Pelaku Usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana (2) Tetap
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf h, dikenakan
sanksi tidak diberikan RIPH untuk 1 (satu) tahun dan
menarik Produk Hortikultura dari peredaran.
(3) Pelaku Usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana (3) Tetap
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a, huruf b
dan huruf c, Pasal 32 ayat (1), Pasal 33 ayat (2),
dan/atau Pasal 36 ayat (3),dikenakan sanksi:
a. pengurangan volume impor bawang putih oleh
menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang perdagangan berdasarkan
usul Menteri; dan/atau
b. tidak diberikan RIPH untuk bawang putih paling
lama 2 (dua) tahun apabila melanggar 2 (dua) kali
berturut-turut.
(4) Pelaku Usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana (4) Tetap
dimaksud dalam Pasal 18 huruf ayat (1)huruf i
dan/atau huruf j,dikenakan sanksi tidak diberikan
RIPH paling lama 1 (satu) tahun.
(5) Pelaku Usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana (5) Tetap.
dimaksud dalam Pasal 29, dikenakan sanksi tidak
diberikan RIPH paling lama 2 (dua) tahun.
(6) PelakuUsaha yang melanggar ketentuan sebagaimana (6) Tetap
dimaksud dalam Pasal 30 dikenakan sanksi tidak
diberikan RIPH paling lama 1 (satu) tahun untuk
Produk Hortikultura yang tidak direalisasikan
impornya.
Pasal 39 Pasal 39 Pasal kaitan demngan pasal 22 ayat 3, merubah huruf
Pelaku Usaha dan Lembaga Sosial yang melanggar Pelaku Usaha dan Lembaga Sosial yang melanggar ketentuan
ketentuan Pasal 22 ayat (1) huruf g, dikenakan sanksi Pasal 22 ayat (1) huruf f, dikenakan sanksi sesuai dengan sesuai
sesuai dengan sesuai dengan ketentuan peraturan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bidang
perundang-undangan bidang kepabeanan. kepabeanan. 11
12

Anda mungkin juga menyukai