Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.

1, Nopember 2014 ISSN 2407-4489

PENERAPAN APLIKASI ANATES BENTUK SOAL PILIHAN GANDA

Muchamad Arif

Universitas Trunojoyo Madura

Bangkalan, Madura

muchamadarif83@yahoo.com

Abstrak
Salah satu tugas guru adalah melakukan evaluasi terhadap perangkat tes yang telah dibuatnya,
diantaranya adalah analisis butir soal, namun pada kenyataannya tidak banyak yang
melaksanakan hal tersebut. Aplikasi anates yang dikembangkan oleh Drs. Karno , M.Pd dan
Yusuf Wibisono, ST mencoba membantu mahasiswa dan guru dalam menghitung analisis
butir soal dengan tampilan berbahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa
pendidikan informatika semester 3 yang menempuh mata kuliah evaluasi pendidikan. Metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah melaui quisoner dengan menggunakan skala likert
dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa aplikasi anates
sangat efektif untuk menghitung analisis butir soal ditinjau dari kemudahan dalam
mengoperasikan software sangat efektif , waktu yang dibutuhkan untuk menghitung sangat
efektif , efektif pada keakuratan hasil perhitungan analisis butir soal dan sangat efektif dalam
memahami output yang dihasilkan.

Kata Kunci: Analisi Butir Soal , Anates, Efektifitas.

Abstract
One of the teachers' tasks is to evaluate the test device that has been made, including the items
analysis, but in the reality not much to implement it.. Anates application is developed by Drs.
Karno, M. Pd and Yusuf Wibisono, ST tried to help the students and teachers in calculating
items analysis by Indonesian. This research was conducted in the third semester of
informatics education students who take educational evaluation course. Data collection
method is done through questionnaire using Likert scale and interview. Based on the analysis,
it is found that Anates application is very effective to calculate the items analysis in terms of
ease in operating the software, the time is needed to calculate is very effective on the accuracy
results of calculation items analysis in understanding the generated output

Keywords: Items analysis, Anates, Effectiveness.

1
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-4489

PENDAHULUAN 1. Pokok soal (stem) yang berisi


Salah satu tugas seorang guru adalah permasalahan yang ditanyakan.
memberikan penilaian hasil belajar terhadap 2. Sejumlah pilihan atau kemungkinan
peserta didiknya. Penilaian adalah upaya jawaban (option).
atau tindakan untuk mengetahui sejauh Dari sejumlah pilihan jawaban yang
mana tujuan yang telah ditetapkan itu disediakan, hanya ada satu jawaban yang
tercapai atau tidak. Dengan kata lain, benar, yang disebut kunci jawaban,
penilaian berfungsi sebagai alat untuk sedangkan kemungkinan-kemungkinan
mengtahui keberhasilan proses dan hasil jawaban yang lain disebut pengecoh
belajar siswa. Penilaian secara umum (distractor).
terbagi menjadi tiga ranah, yakni ranah Dalam kaidah penulisan soal bentuk
kognitif, ranah afektif, dan ranah pilihan ganda ada beberapa hal yang perlu
psikomotorik. diperhatikan:
Diantara ketiga ranah itu, ranah (i) Materi
kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh (ii) Konstruksi
para guru disekolah karena berkaitan (iii) Bahasa
dengan kemampuan para siswa dalam Kelebihan bentuk tes pilihan ganda
menguasai isi bahan pengajaran. menurut Slameto (2001: 63) adalah:
Ada banyak cara yang dilakukan a. Mengukur berbagai jenjang kognitif
untuk menilai ranah konitif diantaranya (dari ingatan sampai dengan evaluasi)
melalui ulangan harian,ujian tengah b. Penskorannya mudah, cepat, obyektif,
semester, ujian akhir semester dan ujian dan dapat mencakup ruang lingkup
akhir nasional. Ujian akhir nasional yang di bahan/materi yang luas dalam suatu tes
selenggarakan pemerintah pusat berbentuk untuk suatu kelas atau jenjang
tes pilihan ganda, oleh karena itu dalam pendidikan.
beberapa hal penilaian seorang guru c. Bentuk ini sangat tepat untuk ujian yang
dituntut untuk mampu membuat soal tes pesertanya sangat banyak atau yang
pilihan ganda dengan baik dan benar sifatnya massal, sedangkan hasilnya
sekaligus mampu mengevaluasi soal tes harus segera diumumkan, seperti ujian
tersebut apakah digunakan atau tidak untuk semester, ujian sekolah, dan ujian akhir
tes-tes berikutnya semester.
Soal bentuk pilihan ganda menurut Sedangkan Keterbatasan bentuk tes
(Surapranata: 2006) adalah soal yang pilihan ganda antara lain:
jawabannya harus dipilih dari beberapa a. Memerlukan waktu yang relatif lama
kemungkinan jawaban yang telah untuk menulis soalnya
disediakan. Pilihan ganda adalah salah satu b. Sulit membuat pengecoh yang homogen
bentuk dari jenis tes obyektif yang pada dan berfungsi
waktu ini mendapat perhatian dan sering c. Terdapat peluang untuk menebak kunci
digunakan dalam evaluasi pendidikan. Bila jawaban
dilihat dari strukturnya, soal pilihan ganda Pada umumnya guru berkeyakinan
terdiri dari dua bagian, yaitu : bahwa soal-soal tes yag disusunnya adalah
baik, dengan demikian guru berharap hasil

2
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-4489

yang dicapai siswa akan baik pula, namun 2. Indeks daya pembeda
jika kenyataannya tidak sesuai dengan Daya pembeda butir tes menurut
harapan guru, maka guru perlu menelaah Ratumanan (2003: 70) menyatakan
hasil tesnya untuk mengevaluasi kualitas seberapa jauh kemampuan butir tersebut
suatu perangkat tes, maupun efektifitas mampu membedakan antara kelompok
masing-masing butir tes dalam perangkat siswa pandai dengan kelompok lemah.
tes tersebut. Berikut ini akan dijelaskan daya pembeda butir tes dihitung dengan
mengenai analisis butir tes. rumus:
1. Taraf kesukaran D = Pa – Pb
Tingkat kesukaran menurut Masriyah Keterangan:
(1999: 7) dinyatakan dalam indeks D = indeks daya pembeda
kesukaran (difficulty index) yaitu Pa = proporsi siswa kelompok atas yang
bilangan yang menunjukkan proporsi menjawab benar butir tes ( )
siswa yang menjawab benar soal
Pb = proporsi siswa kelompok bawah
tersebut. Semakin besar indeks
kesukaran, semakin mudah butir yang menjawab benar butir tes ( )
tersebut. Sebaliknya, semakin kecil Tabel 2. Kriteria daya pembeda
indeks kesukaran, semakin sukar butir indeks daya Penafsiran butir
tersebut. indeks kesukaran suatu butir pembeda soal
tes dapat dihitung dengan rumus : D > 0.40 Sangat baik
B  Bb 0.30 < D ≤ Baik
P a 0.40
Ja  Jb
0.20 < D ≤ Cukup
Keterangan: 0.30
P = Indeks kesukaran butir tes D ≤ 0.20 Jelek
Ba = Banyaknya siswa kelompok atas
yang menjawab benar 3. Analisis distraktor
Bb = Banyaknya siswa kelompok bawah Untuk mengetahui keefektifan tiap
yang menjawab benar option soal dapat dilakukan dengan
Ja = Banyaknya semua siswa kelompok menghitung berapa banyak siswa yang
atas memilih option tersebut. Selain itu
Jb = Banyaknya semua siswa kelompok dapat dilihat pengecoh mana yang
bawah berfungsi efektif, pengcoh mana yang
Tabel 1. Kriteria indek kesukaran tidak efektif, dan pengecoh mana yang
Indeks Penafsiran menyesatkan. Jika ternyata lebih banyak
Kesukaran butir soal siswa yang memilih suatu pengecoh
P  0.30 Soal sukar tertentu dan hanya sedikit yang memilih
0.30  P  Soal sedang kunci, maka ada kemungkinan penilai
0.70 salah membuat kunci jawaban, dan
P  0.70 Soal mudah
mungkin pengecoh tersebut sebenarnya
adalah kunci jawaban. Namun mungkin
pula kuncinya sudah benar, tetapi
pengecoh terlalu menarik untuk dipilih..

3
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-4489

Menurut Masriyah (1999: 22) jika Keterangan:


ditinjau dari pemilih kelompok atas dan rtt = koefisien reliabilitas tes
kelompok bawah, maka : r12 12 =koefisien reliabilitas separuh tes
(i) Pengecoh efektif jika Na  Nb X = skor ganjil
(ii) Pengecoh menyesatkan jika Na  Y = skor genap
Nb N = banyak siswa
(iii) Pengecoh tidak efektif jika Na = Nb
Ket : Na = banyaknya siswa kelompok 5. Validitas Butir (Item Validity)
atas yang memilih pengecoh Menurut Masriyah (1999: 23) suatu
Nb= banyaknya siswa kelompok bawah butir tes dikatak valid jika mempunyai
yang memilih pengecoh dukungan yang besar terhadap skor
total. Skor pada tiap tes dapat
4. Reliabilitas menyebabkan skor total menjadi tinggi
Reliabilitas suatu tes menurut atau rendah. Dengan kata lain, suatu
Masriyah (1999: 9) adalah tingkat butir tes memiliki validitas tinggi jika
keajegan atau kestabilan dari hasil skor pada butir tersebut mempunyai
pengukuran. Alat ukur yang reliabel kesejajaran dengan skor total.
adalah alat ukur yang apabila Kesejajaran ini dapat diartikan dengan
digunakan untuk mengukur hal yang korelasi sehingga untuk mengetahui
sama berulang-ulang, hasilnya relatif validitas buitr tes digunakan rumus
sama. Reliabilitas suatu tes pada korelasi. Untuk soal-soal bentuk
umumnya dinyatakan dengan obyektif, biasanya diberikan skor 1
koefisien reliabilitas atau kesalahan (untuk jawaban benar), atau skor 0
pengukuran standard yang dihitung (untuk jawaban salah), sedangkan skor
berdasarkan koefisien totalnya diperoleh dari menjumlahkan
reliabilitas.Salah satu cara untuk skor tiap butir yang membangun
mencari besarnya koefisien perangkat tes tersebut. Untuk
reliabilitas adalah dengan menentukan besarnya koefisien korelasi
menggunakan metode belah dua, dapat digunakan rumus korelasi product
pada metode ini untuk mengetahui moment yaitu :
reliabilitas seluruh tes digunakan
rumus Spearman-Brown sebagai N  XY  ( X )( Y )
rxy 
berikut : rtt 
2 r1 2 1 2
N  X 2
  X 
2
 N Y 2
 Y 
2

1  r1 2 1 2 Dengan:
rxy = koefisien korelasi product
Sedangkan r 1 1 dapat dihitung dengan
2 2
moment
menggunakan rumus korelasi product X = skor butir
moment sebagai berikut : Y = skor total
N  XY  ( X )( Y )
r12 12  N = banyaknya peserta tes
N  X 2
  X 
2
 N Y 2
 Y 
2
 Kriteria validitas butir ( rxy ) (Arikunto,
2005)adalah sebagai berikut:

4
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-4489

Tabel 3. Kriteria validitas butis soal dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan
Validitas butir Kriteria Validitas Butir jumlah personil yang ditentukan”
0.80  rxy  validitas butir tes (Effendy, 1989:14). Efektivitas menurut
1.00 sangat tinggi pengertian di atas mengartikan bahwa
0.60  rxy  validitas butir tes tinggi indikator efektivitas dalam arti tercapainya
0.79 sasaran atau tujuan yang telah ditentukan
0.40  rxy  validitas butir tes sebelumnya merupakan sebuah
0.59 cukup pengukuran dimana suatu target telah
tercapai sesuai dengan apa yang telah
0.20  rxy  validitas butir tes
rendah irencanakan. Pengertian efektifan menurut
0.39
Mahmudi (2005:92) adalah merupakan
0.00  rxy  validitas butir tes
hubungan antara output dengan tujuan,
0.19 sangat rendah
semakin besar kontribusi (sumbangan)
output terhadap pencapaian tujuan, maka
Untuk menghitung kelima poin
semakin efektif organisasi, program atau
diatas biasanya guru atau mahasiswa
kegiatan. Sedangkan ukuran efektivitas
menghitung seecara manual menggunakan
penerapan sistem informasi berbasis
alat bantu kalkulator atau ms excel. Seiring
computer antara lain variabel keamanan
dengan perkembangan teknologi
data, waktu, ketelitian, relevansi, variasi
diciptakannya aplikasi untuk menghitung
laporan dan kenyamanan fisik (Bodnar
analisis butir soal yaitu Anates.Anates
dan Hopwood, 2006), variabel kualitas
merupakan program aplikasi yang
informasi (Manuaba, 2010), dan variabel
dikembangkan oleh Drs.Karno M.Pd dan
teknologi informasi (Adinata, 2011)
Yusuf Wibisono, ST mampu menghitung
Keefektifan yang ingin kita tinjau
analisis butir soa secara cepat,mudah dan
pada penerapan aplikasi Anates ini adalah
akurat, apalagi aplikasi ini berbahasa
waktu yang dibutukan untuk menganalisis,
indonesia.Anates mampu menampilkan
keakuratan hasil analisis, kemudahan
bebrapa fitur dan perhitungan diantaranya:
pengoprasian, dan kemudahan dalam
Skor data dibobot, Reabilitas Tes,
membaca print out.
Kelompok atas dan Kelompok bawah,
Daya pembeda, tingkat Kesukaran,
Korelasi skor butir dengan skor total dan
kualitas pengecoh.
Penelitian ini mencoba mengukur
keefektifan aplikasi anates. Efektivitas
memiliki arti berhasil atau tepat guna.
Efektif merupakan kata dasar, sementara
kata sifat dari efektif adalah efektivitas.
Menurut Effendy (1989) mendefinisikan
efektivitas sebagai berikut: ”Komunikasi
yang prosesnya mencapai tujuan yang
Gambar 1. Tampilan awal anates
direncanakan sesuai dengan biaya yang

5
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-4489

data kuantitatif berupa hasil jawaban


quisoner semua mahasiswa kelas 3b
pendidikan informatika sebanyak 41 orang
dan data kualitatif berupa hasil wawancara
dengan lima mahasiswa kelas 3b
pendidikan informatika.
Validasi instrumen quisoner dan
wawancara menggunakan validasi teoritik
yaitu validitas alat evaluasi yang
ditentukan berdasarkan pertimbangan
pakar atau ahli. Bagian dari butir tes yang
perlu divalidasi adalah dari segi materi,
konstruk, dan bahasa.
Cara pengisian quisoner yang
Gambar 2. Anates pilihan ganda dilakukan mahasiswa adalah memeberi
tanda centang pada skala yang didentukan
sesuai dengan pertanyaan yang ada. Teknik
analisi data yang digunakan adalah dengan
menggunakan teknik analisis kuantitatif
dan pengukuran dilakukan dengan
menggunakan skala likert. Menurut
Sugiono (93: 2012 ) menjelaskan bahwa
skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau kelompok orang mengenai fenomena
sosial. Banyaknya jenjang skala likert pada
quisoner yang digunakan sebanyak 4 yaitu
sangat setuju, setuju, tidak setuju dan
sangat tidak setuju. Dengan masing-masing
Gambar 3. Reabilitas tes skor pada pilihan pertama diberi skor 4,
pilihan kedua diberi skor 3, pilihan ketiga
METODE PENELITIAN diberi skor 2, dan pilihan keempat diberi
Aplikasi Anates akan diuji skor 1. Sedangkan skala likert yang untuk
keefektifannya pada mahasiswa pendidikan mengetahui sikap responden terhadap
informatikia Universitas Trunojoyo masing masing butir pertanyaan yang
Madura yang sedang menempuh mata mereka isi dalam quisoner mengetahui
kuliah evaluasi pendidikan. Sampel yang keefektifan aplikasi anates adalah sebagai
diambil adalah kelas 3b semester 3. Dalam berikut:
menghitung analisis butir soal mereka 1. Menentukan skor maksimal, yaitu skor
selama ini menghitung secara manual jawaban terbesar dikali banyaknya
dengan bantuan program Ms.Exel Data responden
yang digunakan dalam penelitian ini adalah

6
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-4489

2. Menentukan skor minimal, yaitu skor pertanyaan kemudian dibuat kategori


terkecil dikali banyaknya responden keefektifan seperti pada nomor 6 .
3. Menentukan nilai median yaitu hasil Sedangkan analisis kualitatif berupa
penjumlahan skor maksimal dengan wawancara secara selain untuk mengetahui
skor minimal dibagi dua keefektifan penerapan aplikasi anates juga
4. Menentukan nilai kuartil 1, yaitu hasil untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
penjumlahan skor minimal dengan aplikasi anates.
median dibagi dua
5. Menentukan nilai kuartil 3, yaitu hasil HASIL DAN PEMBAHASAN
penjumlahan skor maksimal dengan Dengan jumlah sampel sebanyak 41
median dibagi dua mahasiswa dan dengan menggunakan skala
6. Membuat skala yang menggambarkan likert terhadap masing masing butir
skor minimal, kuartil satu, median, pertanyaan diperoleh data sebagai berikut:
kuartil 3 dan skor maksimal 1. Nilai skor maksimal sebesar 164
a. Kategori tiap butir pertanyaan 2. Nilai skor kuartil 3 sebesar 133,25
sangat efektif jika mendapat skor 3. Nilai skor median sebesar 102,5
yang dibatasi oleh skor 4. Nilai skor kuartil 1 sebesar 71,75
kuartil 3 dan skor maksimal. 5. Nilai skor minimal sebesar 41
(Kuartil 3 ≤ x ≤ skor maksimal) Berdasarkan data tersebut maka
b. Kategori tiap butir pertanyaan dapat disimpulkan:
efektif jika mendapat skor yang a. Kategori tiap butir pertanyaan sangat
dibatasi oleh skor median dan skor efektif jika mendapat skor 133,25 ≤ x ≤
kuartil 3. (median 3 ≤ x ≤ kuartil 3). 164
c. Kategori tiap butir pertanyaan tidak b. Kategori tiap butir pertanyaan efektif
efektif jika mendapat skor yang jika mendapat skor 102,5 ≤ x ≤ 133,25
dibatasi oleh skor kuartil 1 dan skor c. Kategori tiap butir pertanyaan tidak
median. (Kuartil 1 ≤ x ≤ skor efektif jika mendapat skor 71,75 ≤ x ≤
median) 102,5
d. Kategori tiap butir pertanyaan d. Kategori tiap butir pertanyaan sangat
sangat tidak efektif jika mendapat tidak efektif jika mendapat skor 41 ≤
skor yang dibatasi oleh skor x ≤ 71,75
minimal dan skor kuartil 1. (skor Sedangkan untuk mengukur
minimal ≤ x ≤ kuartil 1) keefektifan secara keseluruhan diperoleh
7. Menentukan batas –batas skor untuk data sebagai berikut:
masing-masing kategori keefektifan 1. Nilai skor maksimal sebesar 1640
berdasarkan skala yang sudah dibuat 2. Nilai skor kuartil 3 sebesar 1332,5
8. Membuat kesimpulan untuk masing- 3. Nilai skor median sebesar 1025
masing butir pertanyaan 4. Nilai skor kuartil 1 sebesar 717,5
Sedangkan untuk menyimpulkan 5. Nilai skor minimal sebesar 410
secara keseluruhan keefektifan penerapan Berdasarkan data tersebut maka dapat
aplikasi anates adalah dengan disimpulkan:
menjumlahkan seluruh skor butir

7
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-4489

a. Aplikasi anates dikategorikan sangat diperoleh skor 132 sehingga termasuk


efektif jika mendapat skor 1332,5 ≤ x kategori efektif
≤ 1640 9. Dari hasil output aplikasi anates tannpa
b. Aplikasi anates dikategorikan efektif mengetahui rumus untuk mencari
jika mendapat skor 1025 ≤ x ≤ 1332,5 analisis butir soal diperoleh skor 108
c. Aplikasi anates dikategorikan tidak sehingga termasuk kategori efektif
efektif jika mendapat skor 717,5 ≤ x ≤ 10. Dari kejelasan dalam membaca hasil
1025 out aplikasi anates diperoleh skor 135
d. Aplikasi anates dikategorikan sangat sehingga termasuk kategori efektif
tidak efektif jika mendapat skor 410 ≤ Berdasarkan hasil keseluruhan
x ≤ 717,5 perhitungan dari seluruh butir pertanyaan
Dari hasil perhitungan diperoleh data yang diajukan dalam kuisoner diperoleh
tiap butir pertanyaan sebagi berikut: skor total sebesar 1338 sehingga secara
1. Dari data tentang minat mahasiswa umum responden memandang aplikasi
dalam mengunakan aplikasi anates anates sangat efektif dalam menghitung
diperoleh skor 142 sehingga termasuk analisis butir soal.
kategori sangat efektif Sedangkan dari hasil wawancara
2. Dari kemudahan mahasiswa dalam diperoleh kelemahan dan kelebihan
mengoperasikan aplikasi anates aplikasi anates sebagai berikut:
diperoleh skor 144 sehingga termasuk 1. Belum bisa menghitung reabilitas untuk
kategori sangat efektif masing-masing soal
3. Dari kecepatan aplikasi anates dalam 2. Tidak menampilkan rumus untuk
mengolah analisis butir soal diperoleh menghitung analisis butir soal
skor 141 sehingga termasuk kategori 3. Tidak menampilkan langkah-langkah
sangat efektif dalam menyusun analisis butir soal
4. Dari keakuratan aplikasi anates dalam 4. Kategori yang disusun dalam analisis
menghitung validitas diperoleh skor 138 butir soal mengalami perdaan dengan
sehingga termasuk kategori sangat beberapa sumber acuan yang dipakai
efektif mahasiswa misalnya keefektifan option
5. Dari keakuratan aplikasi anates dalam pada anates menampilkan kategori
menghitung reabilitas diperoleh skor sangat baik, baik, kurang baik, buruk
132 sehingga termasuk kategori efektif dan sangat buruk. Pada beberapa
6. Dari keakuratan aplikasi anates dalam sumber buku kategori keefektifan
menghitung daya pembeda diperoleh option adalah menyesatkan, efektif dan
skor 131 sehingga termasuk kategori tidak menyesatkan
efektif 5. Salah satu kelebihannya adalah
7. Dari keakuratan aplikasi anates dalam tampilan berbahasa Indonesia sehingga
menghitung taraf kesukaran diperoleh memudahkan dalam penggunaannya
skor 135 sehingga termasuk kategori 6. Hasil output analisis butir soal cukup
sangat efektif akurat
8. Dari keakuratan aplikasi anates dalam
menghitung keefektifan option

8
Jurnal Ilmiah Edutic /Vol.1, No.1, Nopember 2014 ISSN 2407-4489

KESIMPULAN DAN SARAN Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja


Berdasarkan hasil penelitian Sektor Publik. Yogyakarta: UPP
diperoleh aplikasi anates dalam AMP YKPN.
menghitung analisis butir soal sangat
efektif sehingga dapat membantu Manuaba, IB Gde Suryadana. 2010.
mahasiswa dan guru pada umumnya dalam Persepsi Pemakai Informasi dan
mengevaluasi soal tes yang mereka buat Pengolahan Data terhadap
tampilan berbahasa Indonesia menjadi nilai Efektivitas Pengolahan Data
tambah buat aplikasi anates disbanding Elektronik (PDE) pada PT. Agung
dengan software yang sudah ada semisal Automall di Bali. Skripsi Sarjana
spss, namun alangkah baiknya dalam Akuntansi Fakultas Ekonomi
aplikasi ditunujukan rumus untuk Universitas Udayana.
menghitung analisis butir soal sehingga
mahasiswa maupun guru lebih mudah Masriyah. 1999. Validitas dan Realibilitas.
memahami dan memang ada beberapa Surabaya : Unesa University Press
formula yang berbeda untuk menghitung
analisis butir soal meskipun hasil akhirnya . 1999. Analisis Butir Tes.
tidak jauh berbeda. Surabaya : Unesa University Press

DAFTAR PUSTAKA Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi


Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Ketiga. Jakarta: Salemba Empat
Evaluasi Pendididikan. Jakarta :
Bumi Aksara Ratumanan, Tanwey Gerson. 2003.
Evaluasi Hasil Belajar yang relevan
Adinata, Kadek Bagus Wira. 2011. dengan kurikulum berbasis
Penilaian Efektivitas Sistem kompetensi. Surabaya : Unesa
Informasi Akuntansi pada University Press
Perusahaan Daerah Air Minum di
Kabupaten Badung. Skripsi Sarjana Riduwan, Dr. 2012. Skala Pengukuran
Akuntansi Fakultas Ekonomi Variabel-Variabel Penelitian.
Universitas Udayana. Jakarta:Alfabeta

Bodnar, George H. dan Hopwood, Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor


William S. (Amir Abadi Jusuf dan yang mempengaruhinya.Jakarta:
Rudi M Rineka Cipta.
Tambunan, Penerjemah). 2000. Sistem
Informasi Akuntansi. Edisi Keenam. Supranata.2005. Panduan Penulisan Tes
Jakarta: Salemba Empat. Tertulis.Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Effendy, O.U.2005. Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktek. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai